BECOME THE MASTER OF FAILURES
(Belajarlah mengatasi kegagalan)
Dalam proses creativity dan innovasi kita seringkali menghadapi kegagalan (failures). Itu pasti.
Kalau anda tidak pernah gagal, berarti anda tidak pernah menchallenge diri anda sendiri, dan mungkin anda hanya puas dengan prestasi biasa-biasa saja tanpa keinginan untuk strecth yourself.
Padahal banyak sekali yang tidak mampu mengatasi kegagalan bahkan turun motivasinya.
Padahal salah satu kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang innovator adalag kemampuan menangani failures, berhenti dulu, belajar , memperbaiki diri dan memulai lagi.
Kita dengarkan dua cerita di bawah ini:
Cerita pertama: Jake Wetzel adalah juara Olimpiade mendayung tahun 2004 di Athena dan tahun 2008 di Beijing. Dan ketika ditanya apa kunci keberhasilannya, dia menjawab,"Saya mencari kegagalan. Saya selalu men-challenge limit saya sendiri, dan saya selalu gagal pada awalnya kemudian saya berlatih lebih keras lagi , mencoba dan mencoba lagi untuk mengalahkan record saya sendiri, sampai akhirnya berhasil. Kemudian saya pasang target yang lebih tinggi lagi. Saya terus menerus mencari kegagalan saya . Sehingga pada saat saya gagal, saya sudah terbiasa dengan itu, saya tetap termotivasi dan saya tetap bekerja keras lagi"
Wow !!!!
Cerita kedua: Ilma belajar main sulap sejak umur lima tahun. Ilma ingin menjadi juara kompetisi sulap di singapore. Dia latihan terus secara konsisten.
Di kompetisi pertama, dia berumur 8 tahun , waktu dia perform , dia gagal melakukan trick andalannya, maklum masih demam panggung. Ilma menangis di depan panggung dan minta berhenti.
Ilma mencoba lagi, dan tahun berikutnya Ilma mencoba lagi. Ternyata Ilma harus gagal lagi, tetapi dia mampu menahan diri dan meneruskan performance nya. Kemudian setelah selesai semuanya, Ilma menangis di belakang panggung karena masih gagal juga.
Dan tahun ketiga, Ilma mencoba lagi. Sekarang Ilma berhasil menyelesaikan performance nya dengan baik dan menjadi juara.
We call this persistence, perserverance, resilience, ketegaran dan kegigihan!
Ilma is now become the master of failures, Berarti dia akan terus berusaha men-challenge dirinya sendiri, dan kalau dia gagal dia sudah bisa menghandle kegagalan itu, memotivasi dirinya sendiri dan bangkit lagi!
Pertanyaannya, apakah anda mampu menghadapi failures? Ingat, kalau anda ingin maju, pasti akan banyak failures di depan mata anda? Anda harus melatih diri anda dengan kemampuan untuk menangani kegagalan yang (pasti) akan anda hadapi!
Dan untuk berlatih anda harus banyak pengalaman. Ini berarti sering sering men-challenge diri anda, istilah kerennya ....
DO NOT LIMIT your CHALLENGE, but CHALLENGE YOUR OWN LIMIT.
Bagaimana caranya untuk melatih diri kita agar mampu menangani kegagalan dengan baik? Kita ikuti
empat saran dari Bill Wooditch dalam bukunya "Fail More"
a) SEEK FAILURES
Terus meneruslah berusaha memperbaiki diri, berusaha selalu mencapai yang lebih baik. Jangan cepat puas dengan apa yang anda capai sekarang.
Ingat, good is the enemy of great. Dan kenyamanan adalah musuhnya kemajuan. Artinya kalau anda terus merasa nyaman maka anda akan sulit mengalami kemajuan (progress).
Berarti harus berlatih dan bersiap siap mencapai yang lebih tinggi dari apa yang anda capai sekarang.
Masalahnya sebelum mencapai kemajuan anda akan sering kali mengalami kegagalan. Tanyakan kepada orang sales, berapa kali mereka gagal sebelum berhasil menjual. Tanyakan kepada atlet, berapa kali mereka gagal sebelum menjadi juara.
Semakin banyak kegagalan anda, semakin anda berlatih dan terbiasa menghadapinya. Dan semakin anda mampu bangkit dari kegagalan berikutnya. This is the key to your long term success
b) SPLIT THE FAILURES into 2 groups: ACCEPTABLE and UNACCEPTABLE , the DEVELOP YOUR OWN FAILURE TRESHOLD
Anda tetap harus mengambil "calculated risk". Resiko yang diperhitungkan, mana yang masih anda bisa toleransi (terima) dan mana yang tidak.
Saat saya di Singapore, saya mendapatkan tawaran kerja di Rio de Jenario, saya melihat resikonya terlalu tinggi, lokasi terlalu jauh, dan anak anak saya masih terlalu kecil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan budaya.
I did not take it.
Dalam kesempatan lain, setelah saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Beijing dua tahun. Kami mengambil opportunity itu. Dan Alhamdulillah, menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami.
Tapi juga pernah mendapatkan opportunity lain untuk pindah ke sebuah negara di sebuah perusahaan, kami pindah lagi, sayangnya culture di perusahaan tersebut sangat berbeda dengan value yang saya punya, dan saya pun tidak mampu perform dengan baik.
Again, gagal is ok, dan sebelum membawa pengaruh lebih banyak lagi, saya pun memindahkan keluarga saya ke negara lain lagi.
Remember, hanya Rudy Hartono yang mampu menjadi juara All England delapan kali berturut turut. Itu jaman dulu di mana kompetisi tidak seketat sekarang.
Di jaman now, di mana kompetisi nya seketat ini, your journey will be full of failures and success and a combination of both!
Be ready for both success and failures, but be prepared and learn how to handle your failures.
c) PRACTICE, PRACTICE, PRACTICE
Seperti semua skills, tentu saja semakin banyak anda praktekkan , anda akan semakin mahir.
Berarti anda juga harus semakin sering men-challenge diri anda sendiri, selalu ingin mencapai yang lebih tinggi lagi, dan terbiasa untuk gagal pada awalnya.
Practice to fail!
Sehingga pada saat anda gagal beneran (karena ini memang tidak bisa dihindari), anda akan mampu menghadapinya dan mampu menanganinya dengan baik agar anda tidak demotivasi dan tidak stress!
e) THE BEST RESULT is CRAFTED from MASTERY
Monalisa itu digambar oleh Leonardo di Caprio (eh salah), oleh Leonardo Da Vinci. Dan kita tahu bahwa itu pasti bukan lukisan pertama yang digambarnya.
Bola lampu ditemukan Thomas Alva Edisson setelah ratusan kali berexperiment.
THE BEST RESULT is CRAFTED from MASTERY, and the mastery only come from persistence and thousand hours of pain!
Are you ready for that?
Terus kok hidup kayaknya menderita banget ya? Harus selalu siap dengan thousan hours of pain , failures and frustrations?
Ya , enggak juga kali!
Kuncinya adalah passion! Enjoy what you are doing. Nikmati apa yang anda lakukan.
Pilihlah karier sesuai dengan bidang yang anda suka ,
sehingga anda tidak tahu beda antara kerja dan main main!
Leonardo di Caprio (eh Leonardo da Vinci) sangat suka melukis, makanya dia melukis berjam jam tanpa
mengenal lelah.
Thomas Alva Edissson sangat suka berexperiment di laboratorium, makanya dia menghabiskan waktu ribuan jam di sana.
You have to enjoy what you do and chooae the career based on what you like to do!
Jadi ingat, lakukan empat hal ini, untuk terus menerus menchallenge diri anda sendiri? memperbaiki diri anda sendiri dan melatih diri anda dengan kegagalan agar mampu bangkit lagi:
a) SEEK FAILURES
b) SPLIT THE FAILURES into 2 groups: ACCEPTABLE and UNACCEPTABLE , the DEVELOP YOUR OWN FAILURE TRESHOLD
c) PRACTICE, PRACTICE, PRACTICE
e) THE BEST RESULT is CRAFTED from MASTERY
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Fanky Christian
IT Infrastructure Specialist
Chairman DPD DKI APTIKNAS
Vice Chairman ASISINDO
Secretary ACCI
See our next events at www.eventcerdas.com
IT Infrastructure Specialist
Chairman DPD DKI APTIKNAS
Vice Chairman ASISINDO
Secretary ACCI
See our next events at www.eventcerdas.com