Translate

Tuesday, July 18, 2017

HOW INTELLIGENCE ARTIFICIAL WILL CREATE NEW OPPORTUNITIES?

HOW INTELLIGENCE ARTIFICIAL WILL CREATE NEW OPPORTUNITIES?

(Mencari peluang dari dunia computer yang akan semakin canggih dengan "kecerdasan buatan"). 

Benerapa minggu yang lalu  ada berita bahwa di Cina dan Amerika ada retail yang membuka outlet di mana mereka tidak membutuhkan manusia lagi. Ini menambah daftar panjang di mana profesi manusia sudah digantikan oleh computer, mobil tanpa sopir, teller yang digantikan ATM, pekerja pabrik yang digantikan robot ...dll.

1. THE TREND WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Welcome to the "digital world", or even welcome to the "Artificial Intelligence world" . Perkembangan komputer akan semakin pesat. Padahal saat ini computer system (dan robot) sudah mulai mampu mengerjakan tugas manusia. Kebayang nggak, kalau nanti Artificial Intelligences akan "hot" berapa ribu (atau juta) lagi tenaga manusia yang akan terancam kehilangan pekerjaannya digantikan oleh computer yang canggih.

Sebenarnya apa sih Intelligence Artificial? Kebetulan waktu kuliah di Perancis dulu, ijasah S-1 saya Computer Sciences dan ijasah S-2 saya adalah Master di bidang Artificial Intelligences. Jadi saya mengerti bidang ini (dan masih punya passion yang sangat tinggi di bidang ini).

Artificial Intelligences (atau Kecerdasan Buatan) adalah sebuah cabang Ilmu Komputer yang mampu mensimulasikan kemampuan manusia berfikir dan membuat keputusan. Sehingga computer mampu bermain catur, Bridge, Go, meramal cuaca, meramal harga saham, mengenali suara, mengenali gambar, menterjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain. Padahal tadinya computer hanya mampu melakukan tugas tugas spesifik, seperti menyimpan, mengolah dan mengakses data. Saya sendiri pada tahun 1992, sudah ikut dalam project untuk membangun sebuah sistem yang mampu meramal cuaca untuk agriculture industry di Perancis. 

Sekarang perkembangan Artifical Intelligence sudah semakin pesat. Computer sudah mampu mengalahkan Juara Dunia Catur, meramal Cuaca dengan akurat, meramal harga saham, mengenali suara (banyak digunakan di SmartPhone) , mengenali gambar (sehingga FaceBook mampu menge-tag teman anda langsung pada saat anda upload foto mereka, seru kan?). 
Bahkan di Amerika, sudah ada software yang mampu mendeteksi penyakit anda, dan juga memberikan legal advice kepada anda. 

2. HOW SHOULD WE REACT TO ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Dan tentu saja koran, majalah, dan sosmed di Indonesia mulai sok latah dan ribut lagi. Berapa ribu (walah) pekerjaan yang akan terancam ? Wake up mas! Kita sudah bukan hidup di zaman purba lagi. We need to be prepared. One way or another the threat will come!

Seperti halnya pada saat ditakutkan ada serbuan tenaga kerja asing, dan masih banyak waktu itu yang takut karena pekerjaannya "terancam" dan merengek-rengek minta perlindungan kepada pemerintah ? Wow, grow up. You cannot continuously seek for protection? And tidak bisa terus menerus minta proteksi dan perlindungan?
Anda harus mempersiapkan diri , memgembangkan diri dan menghadapi masa depan.

Kalau ternyata ada expatriate yang datang ke Indonesia, this is a good news, this is a good oppprtunity, karena itu berarti:
- business di Indonesia lagi bagus
- kita juga bisa belajar dari mereka
- kita bisa bersaing dengan mereka, dan dengan sparinh partner yang hebat, ilmu kita akan meningkat

That's how we should react !!! Itulah bagaimana kita menyikapi sesuatu, dengan berfikir positive . Bukannya dengan menyikapi negative dan merengek-rengek terus minta perlindungan! Kalau terus-terusan begitu, anak TK juga bisa kan?

Nah, sama dengan Artificial Intelligence. Semua orang lagi mulai khawatir dan ketakutan, berapa ribu akan kehilangan pekerjaan. Pekerjaan apa saja yang bisa digantikan oleh computer ... dll. Dan mulailah negative thinking  beraksi lagi? Kenapa sih pada takut. Life is simple. When you are good, you will have a choice. If you are not good, you will not have any choice. It is as simple
as that. Kalau anda selalu ketakutan dan berfikiran negative ya anda gak akan maju maju. Dunia akan semakin global dan semakin open. A lot of new things will come to our life. Kita tidak bisa lagi setiap kali merengek2 dan minta perlindungan.

What you should do?
- Learn at least the basic of Artificial Intelligence (belajar dong apa sih kecerdasan buatan itu?)
- Understand the impact of Artificial Intelligence to your life, your industry and your profession (pelajari apa pengaruh kecerdasan buatan dalam industry anda dan dalam profesi anda)
- Explore and find new opportunity that you  can leverage in your industry or your profession (carilah peluang apa yang bisa anda manfaatkan dari kecerdasan buatan ini)

Nah, makanya cari opportunity dong! Be positive, open your mind and create your own opportunity.

3. HOW DOES ARTIFICIAL INTELLIGENCE WORKS?

Sekarang kita lihat lagi ya, apakah itu Artificial Intelligence. Sebenarnya computer itu gak akan bisa berfikir kok, tapi mereka  bisa mensimulasikan cara kita berfikir. 

Bagaimana mereka berfikir? Kita harus melatih mereka bagaimana manusia mengambil keputusan. 
Contoh sederhana adalah bagaimana kita mengajari computer untuk bermain catur.

Pertama kali kita mengajarkan mereka apa saja langkah buah catur yang diperbolehkan yang tidak (rules)

Kemudian kita mengajari (strategy). Bagaimana? Well, computer gak bisa mikir! Computer gak ngerti strategy! Tapi kita bisa mensimulasikan! Jadi sebenarnya kita akan memasukkan data di computer. Datanya semua kemungkinan posisi di papan catur. Yes, semua alternative. Dan itu jutaaan, atau milyaran. Semua posisi itu kita kasih poin sesuai dengan apakah itu bagus atau tidak untuk kita. Jadi di awal posisi akan netral 0. Kalau kita skak mat dan menang nilainya maximum berarti 100. Kalau kita kalah di skak mat, berarti nilainya minimal misalnya -100 (negative). Nah, berdasarkan apakah posisi itu menguntungkan atau tidak (dilihat dari jumlah buah catur yang kita punya, posisi taktis yang menguntungkan, solidnya pertahanan, kemungkinan kita menyerang ...dll), kita akan memasukkan nilai itu ke dalam data base untuk setiap posisi.

Nah, setelah lawan menjalankan anak buahnya, berarti ada banyak kemungkinan langkah yang bisa dilakukan oleh computers. 
Nah, di sinilah computer (yang sebenarnya tidak "cerdas") hanya akan melihat nilai yang di"assign" ke setiap posisi, dan akan mengambil keputusan  berdasarkan nilai yang ada di tabelnya dia.
Jadi sebenarnya anda kalau bermain catur melawan "computer", itu sebenarnya bukan bermain catur melawan "computer"nya, anda sedang bermain catur melawan Grandmaster Catur yang memasukkan nilai-nilai setiap posisi papan catur ke computer.
Jadi ngerti kan? Computernya tidak "cerdas" dan tidak akan pernah bisa "cerdas", yang cerdas adalah Grandmasternya!
Dan ini sebenarnya  berlaku untuk semua program-programnya Artificial Intelligence. Computernya gak akan pernah pintar. Yang pintar adalah insinyur computer yang memprogram dan ahli (subject matter expert) yang meringkas pengetahuan yang harus dipahami computernya.

4. HOW DO WE CREATE ARTIFICIAL INTELLIGENCES PROGRAM?

Dalam pembuatan programnya memang kita memerlukan tim programmer yang harus expert di bidang Artificial Intelligence. 
Tetapi juga yang lebih penting adalah tim yang mempunyai expertise dalam bidang tersebut.
(seperti Grandmaster dalam program catur, atau ahli metereology, ahli perdagangan saham, ahli kedokteran, ahli hukum ...dll).
Kedua tim itu harus bekerja sama dan biasanya fasilitasi oleh seorang "knowledge engineer". Kenapa? Karena kalau anda membuat program ramalan cuaca, sebaiknya ahli programming tidak mengerti ramalan cuaca dan ahli ramalan cuaca tidak bisa memprogram. Di situlah peran seorang "Knowledge engineer" untuk:
- menerangkan kepada subject matter expert, konsepnya artificial intelligence
- membantu subject matter expert meringkaskan pengetahuannya dalam structure yang akan dimasukkan ke database di computer
- membantu tim programmer untuk mengerti tentang subject tersebut
- membantu tim programmer untuk mem-validasi bahwa pada akhirnya program akan berjalan sesuai yang diinginkan subject matter expert
Barulah setelah itu para computer programmer bisa bekerja dan merampungkan programnya.

5. HOW DO WE CREATE The OPPORTUNITIES from ARTIFICIAL INTELLIGENCES?

Seiring dengan perkembangan Intelligence Artificial yang tidak bisa dihindari (dan makin lama makin pesat, seperi halnya computer dan smartphone yang sudah "merajai" hidup kita), tentu saja kita bisa mengidentifikasi beberapa opportunity untuk pengembangan career kita ...

- Explainers

Kalau anda adalah subject matter expert di field anda (HR, Marketing, Hukum, Logistic ...etc) atau apa pun, anda bisa menjadi expert yang menerangkan (explain) konsep konsen keilmuan anda kepada para programer yang akan mengembangkan software artifical intelligence itu

- Trainers

Setelah anda menerangkan dan programmer selesai mengembangkan programnya, anda bisa juga menjadi expert yang melatih program tersebut. Pada saat ada program catur, maka Grandmaster perlu melatih program itu, ketika ada program meramal cuaca, maka ahli metereology perlu melatih dan mensimulasikan beberapa kali.
Program akan merekam hasil "latihan" tersebut dan memperbaiki performance nya karena proses learning from previous experiences. There is opportunities to be the "trainers" to train the computer for this.

- Sustainers

Pada saat program sudah selesai dikembangkan, maka kita masih memerlukan expert yang memastikan bahwa program itu berjalan dengan baik, memastikan bahwa kesalahannya diminimumkan dan bahkan memperbaiki versi-versi berikutnya.

- Knowledge Engineers

Ingat tadi sudah dibahas, kita juga membahas perlunya para expert yang mampu merangkum bidang keilmuan dan disampaikan kepada para software engineer agar mudah diprogram

- Artificial Intelligence programmer

Tentu saja di masa depan, kebutuhan akan Artifical Intelligence programmer akan semakin banyak. Kalau anda ingin switch career menjadi programmer, this is the right time. Bahasa pemograman seperti Lisp, Prolog, C++, Java dan Python akan semakin ngetrend. Go ahead, it's bot too late to learn ...

Saya benar benar berharap bahwa kita bisa menyikapi semua perubahan trend yang terjadi di dunia ini dengan positive, bukan menganggapnya sebagai ancaman, tetapi melihatnya sebagai arena baru untuk mencari opportunity. Dan untuk itu kuncinya adalah komitmen kita untuk menjadi pilot bagi pengembangan kompetensi ensi diri kita sendiri.

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto
(Penulis adalah seorang HR Director di sebuah perusahaan multinasional di Indonesia, Ketua Umum Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia, dan pernah menjadi dosen Artificial Ingelligence di beberapa perguruan tinggi di Indonesia)

Fanky Christian
HP.08121057533