4 Ciri Seorang Chicken Entrepreneur dan Karakteristiknya
Dalam dunia bisnis, pengusaha atau entrepreneur memang ada bermacam-macam tipe. Pengusaha yang juga seorang manusia adalah seorang yang akan mempunyai tabiat atau jenis karakter tertentu. Beberapa ahli bisnis mengelompokkan para pengusaha ini menjadi dua kategori berdasarkan karakter yang dimilikinya.
Pertama adalah #entrepreneur tipe pengambil resiko. Mereka ini adalah orang-orang yang tak kenal gentar dan berani mengambil resiko bisnis. Tipe kedua adalah apa yang kini dikenal denganChicken Entrepreneur yaitu seorang pengusaha yang dalam arti singkat merupakan kebalikan dari tipe pertama, artinya mereka ini pengusaha yang takut mengambil resiko dan penuh dengan perhitungan bisnis.
Seperti apakah orang yang disebut chicken entrepreneur ini sebenarnya? Berikut karakteristiknya.
1. Menghindari Pengeluaran
Karakteristik pertama dan utama dari seorang chicken entrepreneur adalah mencari segala cara untuk bisa menghindari pengeluaran. Dalam menjalankan bisnisnya, mereka jarang yang menggunakan kantor, namun mereka akan memanfaatkan apa yang ada, seperti rumah, nongkrong di cafe, atau tempat-tempat umum yang bisa memberikannya ruang kerja gratis.
Untuk website, seorang chicken entrepreneur ini lebih memilih untuk mencari blog gratisan seperti wordpress atau blogspot untuk melakukan promosi dan pemasaran online. Untuk rekrutmen pegawai, mereka akan lebih mencoba untuk sebisa mungkin bekerja sendirian terlebih dahulu diawal usaha atau kalau pun merekrut, mereka akan menawarkan sistem bagi saham daripada harus menggaji mereka.
Meski banyak para pakar bisnis yang menasehati bahwa ketika #startup masih dalam tahap awal seorang pengusaha harus berhati-hati dan tidak terlalu mudah memberikannya. Namun bagi seorang chicken entrepreneur, strategi ini adalah sebuah keuntungan tersendiri.
2. Mengesampingkan Kreativitas
Tidak selamanya inovasi itu baik menurut semua orang, setidaknya ini berlaku bagi seorang chicken entrepreneur. Menurut mereka daripada capek-capek memeras otak untuk menciptakan inovasi, mereka lebih nyaman untuk menunggu dan mengamati bisnis orang-orang yang sudah sukses. Kalau pun mereka mau sedikit berinovasi mereka hanya akan menggunakan rumus andalan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dari bisnis yang sudah sukses.
Bisnis yang dijalankan seorang chicken entrepreneur ini memang cenderung berkonsep konvensional atau bertema lama dan tradisional. Dalam hal pemasaran, mungkin saja para seorang chicken entrepreneur ini masih saja menggunakan pemasaran lama yang bersifat offline.
Meski sebenarnya promosi online saat ini sedang booming, ia akan tetap bertahan dengan pemasaran lama hingga ia benar-benar yakin seratus persen dengan melihatnya sendiri bahwa#pemasaran online benar-benar teruji bisa mendatangkan keuntungan.
3. Melakukan Apa Yang Hanya Sesuai Dengan Dirinya
Menurut seorang chicken entrepreneur, melakukan hal yang sebidang dengan pendidikan dan pengalaman kerja adalah sesuatu yang baik dan akan membuat jalan menuju kesuksesan. Akan sangat memberatkan dan menakutkan bagi seorang chicken entrepreneur untuk berpindah atau hanya sekedar mencoba memulai hal diluar bidangnya. Maka dalam menjalankan bisnis, seorang chicken entrepreneur akan terus menerus bergerak pada hal yang dipahami dan dikuasainya.
Sesuatu yang baru bagi mereka adalah hal yang tidak menarik. Meskipun hal yang baru bagi dirinya itu jelas-jelas memiliki potensi dan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan, mereka seorang chicken entrepreneur ini tidak akan berpaling dan akan tetap menjalankan bisnis yang dipahaminya.
Mencoba hal baru diluar pengetahuannya bagi seorang chicken entrepreneur memang merupakan sesuatu yang jarang dialami. Menurut mereka kesuksesan bisnis hanya akan datang dari bidang yang sudah dikuasainya selama bertahun-tahun.
4. Pilih-Pilih Partner Bisnis
Seperti yang telah disebutkan diawal, seorang chicken entrepreneur adalah orang yang penuh pertimbangan dalam hal apapun termasuk mencari partner bisnis. Bahkan jika sebenarnya mereka bisa melakukannya sendiri, meraka lebih nyaman untuk melakukannya sendiri. Kalaupun harus berpartner, mereka seorang chicken entrepreneur ini tidak mau untuk mengandalkan parter mereka ini untuk menjalankan bisnis.
Untuk mencari partner sendiri, para chicken entrepreneur ini akan memilih dengan sangat selektif untuk mengambil mitra yang lebih strategis dan orang-orang yang benar-benar bisa dipercaya. Umumnya untuk mengambil keputusan untuk partner yang pas untuk dirinya, seorang chicken entrepreneur ini akan mengambil langkah teraman atau jalan tengah untuk menghindari kegagalan di masa yang akan datang akibat berpartner dengan orang yang beresiko.