STRES menjadi hal akrab dalam kehidupan kita. Mungkin bisa dari pasangan kita, anak, orangtua, mertua, pekerjaan hingga pelayanan.
Beragam cara juga dilakukan orang untuk menangani stres ini. Mulai dari curhat, curhat kepada pasangan, orang terdekat hingga ke sosial media. Ada lagi yang melarikan diri, dengan berbagai kesibukan, berbagai kegiatan, pekerjaan, hingga larut malam dan akhirnya kelelahan tidur. Ada yang menghabiskan waktu dengan termenung, merokok bahkan minum minuman keras. Semua dengan satu tujuan, menghilangkan tekanan atau stres yang dirasakannya.
Yang menarik, tidak semua orang memikirkan cara untuk menghilangkan tekanan dengan termenung dahulu mengambil waktu berdiskusi dengan Tuhan. Meskipun Dia tak kelihatan mata, tapi kehadiranNya ada di setiap saat kita, bahkan waktu kita tertekan sekalipun. Berdiskusi dengan Tuhan ini menjadi hal yang menarik dan bisa membosankan. Menarik karena sebenarnya kita tahu, bahwa Dia maha tahu dan mungkin tahu juga cara agar kita mengatasi tekanan kita. Membosankan karena seolah kita bicara, berpikir, dengan diri kita sendiri. Sebelum akhirnya kita akan menerima, menemukan, dan menjalani hal yang akan kita lakukan untuk mengatasi tekanan kita.
Inilah siklus tekanan, siklus stres manusia. Awalnya berontak, tidak menerima, kemudian bertanya, dan kemudian menerima, hingga akhirnya menemukan sendiri hal terbaik untuknya. Tapi ini tidak bisa manusia sendirian melakukannya, kadang dia perlu orang lain, selain sangat memerlukan Tuhan.
Atasilah tekanan kita, dengan selalu mengingat, dan bersyukur atas segala hal yang kita rasakan. Oleh sebab itu, Dalam tekanan, saya merubah nya menjadi istilah baru, Sejahtera Tuhan Rasanya Enak Sekali.
Rasakan dan nikmati tekanan kita masing-masing dengan penuh rasa syukur.