Inilah Yang Menyebabkan Social Media Marketing Kita Tidak Berhasil
Saat ini banyak sekali pebisnis yang menggunakan social media marketing untuk membangun bisnisnya. Tidak hanya untuk membangun merek, social media pun bisa menjadi alat ampuh untuk meningkatkan omzet. Data terakhir menunjukkan pengguna internet di Indonesia menembus angka 80 juta dan lebih dari 70%-nya adalah penggunasocial media. Beberapa sukses menggunakan strategi social media marketing namun tidak sedikit pula yang gagal alias tidak berhasil.
Ketika strategi social media kita tidak menghasilkan, berarti ada beberapa kesalahan dalam strategi kita. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pemilik akun ketika mereknya menggunakan social media untuk marketing :
Tidak Membuat Rencana
Pemilik merek menggunakan strategi social media marketing hanya ikut-ikutan tanpa membuat rencana. Seringkali ini menjadi penyebab utama mengapa social media kita tidak berhasil. Tanpa rencana yang jelas, aktivitas social media marketing kita tidak akan optimal. Komunikasi serta promosi yang kita lakukan di social media cenderung tidak terarah atau malah serabutan. Dampak fatal lainnya adalah update status kita konsisten, terlalu banyak jualan, dan berujung diunfollow atau di unlike oleh follower/fans.
Tidak Membuat Target
Kesalahan selanjutnya adalah memulai strategi social media marketingtanpa membuat target. Strategi apapun jika tidak punya target cenderung stagnan, tidak berkembang. Target menjadi sangat penting untuk dibuat sebagai acuan kita saat menjalankan pemasaran via social media (apakah berhasil atau tidak). Target social media marketingsangat beragam, misalnya target reach (jangkauan), target kenaikan jumlah fans ataupun follower, target nilai cloud/ cloud score bahkan target kenaikan penjualan melalui channel social media.
Terlalu Banyak Jualan
Kesalahan ini cukup banyak dilakukan oleh pebisnis, yaitu akun social media yang dibuat cenderung lebih banyak jualan, sehingga followertidak nyaman. Dalam strategi social media perlu ada proporsi dimanaupdate status yang lebih bermanfaat harus lebih banyak dibandingkanupdate status jualan.
Tips simpelnya adalah proporsi 80:20. Contoh sederhananya seperti ini : Jika satu hari kita update status 20 kali, maka setidaknya 16 status kita harus bermanfaat sisanya baru status info produk atau jualan. Konsep sederhana ini jangan sampai terbalik, misal lebih banyak jualannya. Jika ini terjadi dampaknya akun Twitter/FB kita akan banyak ditinggalkan follower/fans dikarenakan akun kita lebih banyak jualan.
Komunikasi Hanya Satu Arah
Kesalahan lainnya dalam pengelolaan akun social media marketingadalah komunikasi yang dibuat pemilik akun hanya satu arah. Ini mengakibatkan tidak ada percakapan yang dibangun. Padahal dalam membangun strategi social media marketing, sebuah percakapan sangat penting untuk membangun hubungan dengan follower dan fanskita. Bagaimana agar percakapan bisa terus dibangun? Inilah pentingnya tim khusus yang akan meng-handle social media kita serta memonitor setiap harinya.
Tidak Konsisten
Kesalahan selanjutnya adalah tidak konsisten. Nah! Ini seringkali melanda banyak pebisnis yang hanya semangat diawal hehe. Dengan kata lain social medianya aktif hanya beberapa saat di awal, kemudian tidak pernah aktif lagi. Tanpa konsistensi, social media marketing tidak akan maksimal. Simpelnya seperti ini, misal jika kita aktif hanya 2 hari seminggu (contoh hanya selasa dan minggu) dengan alasan kita tidak sempat atau sibuk, maka akun merek kita cenderung pasif. Konsisten berarti harus setiap hari bahkan ada minimal jumlah tweet/update status di social media setiap harinya.
Jika artikel ini bermanfaat atau ada pertanyaan, silakan mention akun Twitter saya di BIO dibawah ini.