Kebiasaan menulis memang semakin dipertanyakan belakang ini. Tidak hanya karena lebih mudah membaca (dan ini bisa membaca dimana saja) dibandingkan menulis, tapi juga karena lebih banyak kita ditantang/diarahkan hanya untuk memberikan 'comment'. Inilah jaman social media saat ini.
Dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, dimana komputer dan khususnya desktop masih menguasai pasaran dan menjadi satu-satunya alat yang digunakan untuk mengakses dunia 'lain', maka sekarang ini berbeda. Lebih mudah dijumpai orang menjinjing tablet, mengakses iPad, iPhone, dan yang paling banyak BBM. Dan sebagian besar aktifitasnya adalah terkait dengan aktifitas membaca, dibandingkan menulis.
Sedangkan untuk menulis, dan menjadi penulis aktif,itu sangat perlu latihan. Ini pun saya sedang membiasakan diri menulis di atas keyboard virtual di media iPad yang diberikan Tuhan ini. Sehingga jelas, tidak mudah lagi menemukan bakat-bakat penulis baru. Perkembangan yang muncul sebenarnya sempat menggembirakan, seiring dengan banyaknya orang yang menggunakan media blog untuk menyampaikan inspirasinya. Tapi ternyata tidak semua orang suka menulis, atau minimal menyampaikan komentar atau pendapatnya, padahal inilah esensinya penulis, yaitu ada ide, ada yang menggelitik otaknya, dan ingin disampaikan ke orang lain.
Perlu kita cermati juga perkembangan teknologi yang mendukung para penulis muda, seingat saya, dulu waktu saya mau menulis, saya menulis kerangka tulisannya pada buku kerja saya, kemudian menentukan pokok tulisan, dan mulai mengambil kertas untuk menuliskannya lebih lengkap dengan mengembangkan tulisan. Sekarang beda. Saya menuliskan pokok tulisannya dalam notes, baik tablet samsung kecil, ataupun iPad, kemudian mencari waktu untuk mengembangkannya dengan mengetik ya di word, atau notepad, atau bahkan langsung menuliskannya di blog seperti sekarang.
Hanya saja, sekarang ini, sumber tulisan demikian luas, khususnya yang dapat di akses melalui search engine yang ada, maka tentu saja tulisan kita harus lebih berbobot dengan mempertimbangkan konten muatan yang ada.
Dari segi bagaimana tulisan dipublikasikan juga sangat berkembang. Dulu cenderung menulis untuk koran dan majalah, sekarang ada blog, ada website, ada koran dan majalah digital, semua ini menantang kita untuk menulis lebih baik, tapi memang, inilah tantangan dunia Indonesia saat ini.
Dengan berkurangnya penulis muda, dan semakina banyaknya orang yang lebih suka menyadur dan menerjemahkan tulisan orang lain, dibandingkan mengembangkannya, maka kita seolah akan semakin kehabisan ide, dan cenderung mengambil ide dan pemikiran orang lain. Lama kelamaan ini akan membuat kita tidak mempunyai pola pikir, kita akan cenderung mengikuti pemikiran dan pendapat orang lain.
Dalam jangka panjang ini sangat mengkhawatirkan tidak hanya untuk bangsa, untuk negara, tapi juga untuk keluarga dan kita bicara keyakinan dan agama kita.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk kembali, dan terus menjaga, kebiasaan untuk menulis, mengembangkan ide dan pemikiran kita, mengembangkan pendapat, sehingga semua dapat terjaga dengan baik.
Jadi mulailah Anda menulis kembali ya.