Oleh : Betti Alisjahbana
Pada acara penutupan IGOS Summit 2 tanggal 28 Mei 2008 yang lalu diumumkan pembentukan Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dengan 4 orang formatur : Harry Sufehmi, Teddy Sukardi, Rusmanto dan Sumitro Rustam. AOSI kemudian resmi berdiri pada tanggal 30 Juni 2008.
Didalam proses pembentukannya saya mendapat kepercayaan untuk berperan sebagai Duta Open Source Indonesia dan Ketua Umum AOSI. . Ditengah kesibukan sebagai pengusaha yang sedang membangun bisnis dari awal serta berbagai kegiatan sosial yang saat ini di lakoni, tambahan tanggung jawab sebagai Duta Open Source Indonesia dan Ketua AOSI bukan pekerjaan yang ringan. Akan tetapi tugas itu tanpa pikir panjang saya terima semata-mata karena saya sungguh yakin, open source sangat strategis bagi Indonesia. Open Source adalah harapan bagi kemajuan TI Indonesia.
Open Source Kesempatan Untuk Mengejar Ketinggalan
Open Source mempunyai prinsip semua software dan courseware boleh ditiru, dipergunakan dan diperbaiki oleh siapa saja, demi kebaikan dan percepatan perkembangan budidaya. Untuk negara berkembang seperti Indonesia, ini sungguh merupakan kesempatan untuk mengejar ketinggalan dari negara-negara maju yang belakangan ini berupaya terus untuk memperpanjang masa berlaku inteletual property right agar mereka bisa terus mempertahankan penguasaan ekonominya.
Dengan open source kita tidak sekedar jadi pengguna, kita medapat source code nya sehingga kita dapat mengembangkannya lebih jauh, membangun kemandirian dan kemampuan menjadi produsen.
Hemat biaya lisensi untuk mengembangkan pendidikan dan inovasi
Beberapa manfaat yang bisa segera diraih dengan memanfaat kan open source ini adalah menghemat pengeluaran TI. Bagi masyarakat umum ini artinya lebih banyak orang yang mampu memanfaat kan TI, karenanya mengurangi kesenjangan digital.
Tidak semua aplikasi memang tersedia versi open sourcenya. Karenanya bisa dimengerti kalau kita membayar lisensi produk proprietary. Akan tetapi, untuk perangkat lunak yang standard dan sudah tersedia versi open souce nya, tentunya lebih tepat bila kita memilih versi open source. Sistem Operasi dan aplikasi perkantoran seperti pengolahan kata, spreadsheet dan pembuatan presentasi telah tersedia dalam versi open source, juga aplikasi standard lainnya. Dalam hal ini buat apa mengeluarkan uang begitu banyak untuk membayar lisensi perangkat lunak proprietary ? Lebih baik dana itu di investasikan untuk pendidikan dan mengembangkan jenis inovasi baru yang mampu menggerakkan bisnis, industri, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat menuju keberhasilan ekonomi dan kemajuan yang lebih besar.
Standard Terbuka
Perangkat lunak Open Source mengadopsi standar terbuka yang telah diakui secara internasional. Standard terbuka ini mendukung lingkungan Internet yang selalu hidup dan terhubung. Standard terbuka membantu memudahkan pertukaran informasi yang cepat, membangun jambatan antara gudang informasi yang satu dengan yang lain, dan memudahkan penambahan fungsi-fungsi baru, selain memperluas nilai sistem TI yang sudah ada. Semua itu bisa dilakukan tanpa tergantung pada teknologi dan sistem operasi yang digunakan. Kita tidak perlu tergantung pada vendor manapun. Akibatnya, perusahaan-perusahaan semakin lincah dan responsif terhadap pelanggan, dan pemerintah akan semakin fleksibel dalam menyediakan layanan kepada rakyatnya.
Beberapa Kendala
Adopsi open source mengalami kemajuan diseluruh dunia, termasuk Indonesia, namun demikian kita belum sepenuhnya memanfaatkan potensi dari open source. Beberapa kendala diantaranya :
- belum semua peripheral seperti printer, scanner menyediakan driver untuk open source.
- pendidikan di sekolah-sekolah masih berorientasi pada perangkat lunak proprietary baik dari segi materi pengajaran maupun media pendukungnya (buku, perangkat lunak yang digunakan ).
- Sistem pengadaan di pemerintahan belum mendukung open source.
Aliansi Open Source Indonesia, Membangun Sinergi Demi Kemajuan TI Indonesia
Dengan dibentuknya Aliansi Open Source Indonesia serta Duta Open Source Indonesia diharapkan terbentuk sinergi yang lebih baik antar komunitas open source untuk bersama-sama mengatasi kendala-kendala yang ada serta mendorong adopsi dan pengembangan aplikasi opensource beserta berbagai jasa pendukung open source. Kita berharap Indonesia bisa mengambil manfaat maksimal dari open source untuk kemajuan TI dan ekonominya.
Salam hangat penuh semangat. |