Translate

Friday, December 03, 2004

Capability Maturity Model for Software (CMM)

Model adalah simplifikasi, penyederhanaan yang
repfresentatif tentang keadaan dunia nyata.

Maturity dapat diterjemahkan sebagai matang atau
kedewasaan. Matang adalah hasil proses, Dewasa adalah
hasil pertumbuhan.

Capability berarti kemampuan tetapi lebih mengarah
pada integritas. Deinisinya Integritas susah. Jadi
saya kasih contoh aja. Kalo kamu janji a maka a akan
terjadi dalam kondisi apapun.

Jadi CMM adalah suatu representasi untuk mengukur
tingkat kedewasaan sebuah organisasi dalam
mengembangkan perangkat lunak.

Kata kunci dari CMM adalah mengukur. Jika anda
mengikuti diskusi stop pirate ... di milis ini, anda
akan langsung kebayang bahwa mengukur itu selalu
berhubungan dengan 4 hal yaitu :
1. parameter apa yang diukur
2. bagaimana parameter itu diukur
3. bagaimana standard nilai
4. bagaimana hasil pengukuran diinterpretasikan

Dilihat dari standard levelnya ada 5 level :
1. chaos
2. repeatable
3. define
4. measurable
5. optimize

Level chaos berciri-ciri :
a. tidak ada rencana pengembangan software (tidak ada
sdlc)
b. tidak ada dokumen
c. ada seorang guru/master yang tahu segala hal
tentang sw yang dibuat. Akibatnya kalo guru ini out
matilah perusahaan
d. tingkat keberhasilan bergantung pada usaha
individual

Level repeatable berciri :
1. sudah ada project planning
2. sdlc sudah diterapkan walaupun tidak baku
3. dokumentasi mulai ada
4. tingkat kesuksesan mulai bergantung pada sistem
bukan pada project
Kelemahan dari organisasi yang berada di level ini
adalah :
1. mereka merasa sudah menguasai proses sw
engineering.
2. sdlc sudah ada tapi tidak ada enforcment dari top
manajgemen atau komitment dari semua orang untuk
melaksanakannya.
3. sangat mudah kembali ke level chaos

Level define berciri
1. commitment terhadap sdlc sudah ada dari seluruh
anggota organisasi.
2. dokumentasi lengkap
3. Tingkat kesuksesan jauh lebih tinggi dibanding
level 2.
Kelemahan organisasi di level ini :
1. kualitas sw dan proses tidak dapat
dipertanggungjawab karena ukurannya kualitas bukan
kuantitas( baca : tidak diukur/ tidak ada statistik )
2. Sangat bergantung pada orang yang paham tentang
kualitas sw untuk menilai kualitas pekerjaan

Level measurable berciri
1. Metode pengukuran sudah ada
2. Statistik kualitas sw, team(orang) dan proses
diukur
terus menerus
Kelemahannya :
1. Seluruh pengukuran dilakukan manual berarti
memungkinkan banyak kesalahan pada proses pengukuran.
2.sangat boros terhadap human resources karena
pengukuran dilakukan oleh manusia
3. Pengukuran cenderung bias. Ingat efek thorne.
Ketika orang diperhatikan maka ada kecenderungan
prilakunya berbeda.

Level Optimasi berciri
1. Pengukuran dilakukan secara automatis
2. Peningkatan kualitas team(orang), team work dan
proses dilakukan secara kontinue

Manfaat secara teknis :
1. mengukur tingkat kematangan perusahaan dalam
pengembangan sw

Manfaat non teknis :
1. Filter peserta tender
Misalkan saya punya project yang akan saya outsource
kan maka saya dapat meminta perushaan yang memiliki
sertifikat cmm level 3 sebagai syarat ikut tender.
2. Menjatuhkan pesaing dalam tender
Jika pesaing nggak punya sertifikat cmm level x dan
kita punya, kita memiliki bargaining power lebih.

>Terus proses yang terkait apa aja?
Untuk pertanyaan ini saya tidak mengerti arahnya jadi
tolong diperjelas.

Semua bahan disarikan dari Managing Software Process
karya Watts Humprey