Memasuki usia yang ke-24 Tahun, Asosiasi Pengusaha Komputer (Apkomindo) yang beranggotakan lebih dari 2000 pengusaha komputer di seluruh wilayah Indonesia, sampai saat ini masih dilanda kemelut internal. Kendati demikian, Apkomindo masih terus berupaya secara aktif dalam memajukan dunia Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia.
DI masa krisis ekonomi seperti saat ini, Apkomindo ingin terus memberikan kontribusi terhadap bangkitnya bisnis dan industri TI dalam negeri. Upaya tersebut diantaranya dengan melaksanakan kegiatan pameran yang dilakukan di setiap DPD Apkomindo, seperti
Yogyakomtek di Yogya,
Nasional IT Expo (NIX) 2015 di Botani Square Bogor,
Depok IT Expo di Depok Town Square dan yang saat ini masih sedang berlangsung (29/9 – 11/10) yaitu
Festival Tablet dan Komputer Bogor 2015 di Mall BTM, Bogor.
Selain pameran yang tujuannya memberikan informasi kepada masyarakat akan produk TIK terbaru, DPP Apkomindo juga menaruh perhatian terhadap perkembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang TIK. Belum lama ini, Apkomindo mengadakan kegiatan edukasi “
E-Learning Untuk Rakyat” bekerjasama dengan Komunitas Guru TIK, KKPI, PT Telkom Indonesia dan Onno Center. Ini adalah roadshow yang dilaksanakan di beberapa kota: Jakarta, Solo, Bandung dan Surabaya.
Tentu saja, kondisi ekonomi yang tengah tidak menguntungkan saat ini menjadi fokus Apkomindo, mengingat pebisnis TIK yang sebagian besar merupakan distributor dan riteler produk TIK import, mengalami dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar secara langsung. Karenanya, Apkomindo melakukan lobi serta merekomendasikan agar Taiwan yang merupakan negara penghasil produk-produk TIK segera melakukan investasi untuk
membangun industri TIK di Indonesia.
Hasilnya, Taiwan pun berjanji segera membangun pabrik di Indonesia dimana nantinya SDM kita akan terjun di lapangan kerja yang dibuka Taiwan. Bukan itu saja, sebelumnya DPP Apkomindo juga telah merangkul Taiwan untuk
mengikuti pameran Yogyakomtek 2015.
Meskipun Apkomindo berusaha memajukan industri TIK dengan berbagai cara, menjalin komunikasi dengan pemerintah adalah sebuah keharusan. Belum lama ini,
Apkomindo melakukan audiensi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika,
Rudiantara, untuk berdiskusi mengenai solusi yang dihadapi para pebisnis TIK. Selain itu, Apkomindo juga bekerjasama dengan KADIN serta
menghadiri Rakernas Kadin, tidak berhenti hanya sampai disitu, DPP Apkomindo aktif merangkul berbagai asosiasi TIK terkait lainnya di Indonesia, antara lain; AOSI, APJII, APTIKOM, ASPILUKI, FTII dan MASTEL bahkan merangkul asosiasi TIK di Mall-Mall TI di Jakarta, antara lain JaCC, HMCC dan Orion Dusit.Apkomindo juga menjalin kerjasama dengan MarkPlus Center dan menghadiri forum publik bertajuk “
Merah Putih Berkibar Jaya di Perbatasan” karena masyarakat di daerah perbatasan juga berhak mendapatkan informasi yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia.
Soegiharto Santoso, Ketua Umum Apkomindo pada saat kunjungan diskusi ke Jakarta Computer Center (JaCC) Mangga Dua Mall, Jakarta, mengatakan (1/10), “Apkomindo ingin menggugah setiap pihak untuk bekerjasama, terutama di bidang investasi SDM TIK. Tujuan dari semua itu adalah untuk memperkenalkan dan memanfaatkan TIK terbaru yang bermanfaat bagi masyarakat, serta mengeksplorasi hal-hal positif dari dunia TIK, sambil terus membina kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah dan lembaga terkait, dengan vendor, principle, perbankkan dan lain sebagainya.”
Acara diskusi dengan pengusaha yang tergabung di JaCC dan berbagai pihak terkait, ditujukan agar tetap menggairahkan pasar ritel tradisional, sambil mengambil langkah secara paralel memasuki dunia online atau
e-commerce. “Di tengah kesulitan besar ini, penjualan online patut dilirik. Selain biaya yang lebih murah,
e-commerce menjangkau lebih banyak daerah. Infrastruktur jaringan internet yang semakin baik di seluruh Indonesia pun memungkinkan kesuksesan
e-commerce,” papar Soegiharto.
Sementara itu,
Muzakkir, Sekjen DPP Apkomindo mengatakan “Sebagai informasi, bahwa bisnis online saat ini sebenarnya masih belum terlalu besar tapi akan menjadi Sangat Besar,” kata Muzakkir. Ia pun membeberkan data dari eMarketer yang membuktikan hal tersebut. “Oleh karena itu sudah selayaknya secara paralel kita mencoba memasuki bisnis Online ini, apalagi banyak pihak yang telah berkenan menjalin kerjasama dengan Apkomindo, tentu saja ini akan memudahkan serta menguntungkan anggota Apkomindo, karena kami dapat secara paralel memasuki dunia online sambil dikembangkan toko tradisionalnya, khususnya untuk memenuhi persyaratan yang diberlakukan oleh LKPP, sehingga para anggota Apkomindo bisa menjadi mitra pemerintah yang telah mewajibkan pembelian produk-produk TIK-nya melalui e-katalog LKPP tersebut,” jelasnya.
Untuk mendukung hal ini, DPP Apkomindo kini juga sedang merencanakan membuat pokja eCommerce dan akan mencoba menjalin kerjasama dengan Bank Mandiri (
tokone.com) ataupun dengan PT. Telkom Indonesia (
blanja.com).
Pada kesempatan tersebut
Ridha Cindia Yosi dari Tokone.com dan
Aulia E. Marintodari Blanja.com memaparkan peluang-peluang kerjasama yang saling menguntungkan di bidang penjualan Online yang sangat layak untuk ditindaklanjuti bersama dengan DPP Apkomindo.
Husen Tengkono, Ketua Orion Dusit Computer Center menyatakan, “Saya beruntung dapat hadir di acara pertemuan ini dan saya akan sampaikan hasil pertemuan ini kepada para anggota kami. Sebelumnya kami telah memilIki rencana untuk membangun portal sejenis
tokone.com ataupun
blanja.com, untuk mewadahi keperluan anggota masuk ke dunia online, akan tetapi sampai saat ini belum berjalan, karena ada kekhawatiran akan terjadi persaingan yang tidak sehat dan biaya pembuatannya akan menjadi mahal. Setelah pertemuan ini, kami melihat ada banyak peluang kerjasama untuk mewujudkan toko online yang ideal dan menguntungkan para pebisnis dan pembeli.”
Selaku tuan rumah,
Andy Ho, pengusaha JaCC yang juga mantan Ketua Umum JaCC mengatakan, “Hari ini menjadi hari bersejarah bagi Apkomindo dan JaCC, dimana saya secara pribadi terkesan dengan acara kunjungan Pak Hoky selaku Ketum DPP Apkomindo, dan Pak
Muzakkir selaku Sekjen Apkomindo, yang mirip dengan Pak
Jokowi (Presiden RI –
red) dengan istilah “Blusukan”-nya. Dalam acara blusukan kali ini Asosiasi JaCC dapat mengenal lebih jauh dengan staff di Bank Mandiri dengan Tokone.com-nya serta tim dari perusahaan
market place hasil kerjasama antara Telkom Indonesia dan Ebay, yaitu Blanja.com. Kedepan, kami akan mewujudkan kerjasama yang saling menguntungkan bersama pihak-pihak yang saling bertemu hari ini, sehingga hal ini membuat saya pribadi dan teman-teman optimis bahwa bisnis TIK akan kembali cerah.” ujar Andy Ho.
Acara tersebut juga dihadiri
Hartono selaku Manager Pengelola Mall beserta jajarannya, yang memang mempunyai keinginan dan komitmen yang tinggi untuk bersama-sama meramaikan Mangga Dua Mall (M2M) yang merupakan lokasinya JaCC. “Kami di M2M mendukung upaya-upaya meningkatkan penjualan, sehingga siap mendukung kolaborasi Tokone.com maupun Blanja.com dengan Pengusaha TIK di M2M dan
stakeholder lainnya.
Sementara
Sardi Kasim, Ketua JaCC menyampaikan, “Setelah pertemuan ini, pihak pengelola mall, Asosiasi JaCC dan pihak terkait lainnya sepakat untuk bersama meningkatkan
traffic pengunjung di M2M. Kami juga akan memberikan edukasi dan motivasi ke anggota JaCC dalam menghadapi era
online, dimana anggota mempunyai toko secara fisik ditambah dengan
online store, sehingga ini akan menjadi kelebihan kami. Kami juga akan menjamin keamanan transaksi agar pelanggan nyaman berbelanja di JaCC M2M maupun toko online anggota kami yang rencananya bekerjasama dengan Tokone.com ataupun Blanja.com.”
Berkaitan dengan telah diberlakukannya ketentuan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (
LKPP) nomer 14 Tahun 2015 yang telah ditandatangai oleh Kepala LKPP pada tgl 18 Mei 2015 yang lalu, Apkomindo menyambut baik dan sedang menjalin komunikasi agar diperoleh solusi terbaik bagi kami maupun pihak pemerintah sebagai pengguna akhir produk-produk TIK, karena Apkomindo mempunyai jaringan hampir diseluruh Indonesia, sehingga pasti dapat menjalin sinergi yang saling menguntungkan serta dapat menjaga ekosistem bisnis produk TIK yang sudah berjalan dengan baik selama ini.
Untuk menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 31 Desember 2015 nanti, Apkomindo telah mendukung dan bekerjasama dengan salah satu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), yaitu
LSP Komputer, maka dalam waktu dekat Apkomindo dapat memberikan manfaat bagi anggota di berbagai daerah untuk menjadi perwakilan/cabang LSP Komputer, maupun menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK), agar dapat menjadi pelaksana asesmen di daerahnya masing-masing. Hal ini tentu dapat memberikan kemudahan layanan bagi tenaga kerja atau calon tenaga kerja diberbagai daerah yang menginginkan uji kompetensi profesinya, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja dari para tenaga kerja, melalui standarisasi kompetensi dengan uji kompetensi, sekaligus meningkatkan citra positif tenaga kerja melalui sertifikasi kompetensinya.
Hal lain berkaitan dengan isu
Cyber Security (Keamanan Siber), Apkomindo sangat mendukung
Indonesia Cyber Security Summit, serta mendukung pembekalan singkat terkait fenomena terkini cyber space khususnya
cyber security di TNI Angkatan Darat(Seskoad). Sebab sudah selayaknya semua pihak mendukung semua gerakan awareness (kesadaran) bagi semua pemangku kepentingan agar memahami bahaya kejahatan siber dan setiap pihak berkewajiban mencegah segala macam bentuk ancaman serta kejahatan siber, oleh karenanya semua instansi baik pihak TNI, Polri, Akademisi, Praktisi, Pelaku usaha bahkan masyarakat pun memang perlu untuk memahami soal kejahatan siber.
Pengusaha TIK Optimis
Diskusi Ketum dan Sekjen DPP Apkomindo dengan para pengusaha TIK sebelumnya juga telah dilakukan di Harco Mangga Dua Computer Center (HMCC), Jakarta, 17 September 2015. Pada kesempatan tersebut, para pengusaha TIK mengungkapkan tingginya penjualan ponsel tak serta-merta membuat pedagang komputer ikut latah hijrah. HMCC optimistis bisnis PC akan kembali bangkit dan memastikan pusat komputer tempatnya berjualan tak akan jadi ‘Roxy’.
Lui Henry selaku Ketua Asosiasi HMCC mengatakan, jualan ponsel dan perangkat komputer segmennya berbeda. Kalau jualan ponsel lebih mengincar ke konsumen individu, berbeda jauh dengan jualan perangkat komputer yang pembelinya juga berasal dari instansi pemerintahan dan badan edukasi. “Hampir tak mungkin ada konsumen yang beli ponsel sampai 200 unit sekaligus kan. Berbeda dengan jualan perangkat komputer, banyak yang berbelanja dengan kuantitas banyak. Biasanya dari instansi pemerintah atau badan edukasi seperti sekolah,” ujar Lui Henry.
Untuk menggairahkan kembali bisnis PC, para pedagang komputer di HMCC juga mulai melirik proyek penyediaan barang di pemerintah. Namun sistem e-Catalogue yang sekarang diberlakukan pemerintah, banyak yang belum paham prosedurnya. “Harapan kami asosiasi HMCC bersama Apkomindo bisa membantu membukakan jalan ke pemerintah (terkait e-Catalogue), agar bisnis PC kembali bergairah,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut,
Taufresdian yang akrab disapa
Afat, mantan Ketua Umum Harco Mangga Dua Computer Center (HMCC) mengatakan, “Blusukan Ketum DPP Apkomindo menjadi sejarah baru untuk HMCC, karena sepanjang Apkomindo dan HMCC berdiri, belum pernah ada seorang Ketum DPP Apkomindo yang melakukan blusukan seperti yang dilakukan Pak Hoky. Bahkan bukan hanya sekedar blusukan, melainkan memberikan banyak informasi tentang peluang-peluang pasar di pemerintahan melalui LKPP. Yang lebih menarik, acara blusukan ini juga menghadirkan teman-teman
media bertaraf nasional, sehingga hasil dari pertemuan tersebut bukan hanya diketahui oleh mereka yang hadir, tetapi juga bisa diketahui oleh banyak pihak serta dapat menjadi contoh oleh pengusaha TIK lainnya di seluruh Indonesia. Ini merupakan nilai tambah bagi HMCC yang telah menjadi
icon penjualan produk komputer terbesar di dalam negeri bahkan di Asia Tenggara.”
•