Translate

Sunday, October 04, 2020

Seperti Idola kita

 Anda pernah mengidolakan bos, manager atau leader anda ?

Ini satu hal yang wajar, karena kita dalam hidup, pasti perlu role model, perlu panutan, perlu idola.

Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. (Kisah Para Rasul 2:4)

Dan sama seperti kita, murid-murid Tuhan Yesus pun juga mengidolakan pemimpinnya, Tuhan Yesus sendiri. Dan menjadi idola, kita akan melihat beberapa hal ini.

Pertama, mungkin kita akan mengikuti suaranya, mengikuti bagaimana dia berbicara. Bahkan mungkin juga, lama - kelamaan bisa berbicara dalam dialek, logat dan bahasanya. Benar kan ?
Saya ingat pernah bisa bahasa Sunda lebih baik, karena manager saya orang sunda. Pernah fasih logat dan mengerti bahasa jawa, karena manager saya orang jawa. Nah, ini yang paling gampang terjadi, kita mengikuti suara, logat, dan bahasa idola kita. 

Kedua, mungkin kita akan merubah gaya penampilan, gaya kita berjalan, hingga gaya apapun yang idola kita lakukan. Ini pernah merasakan ?
Saya menjadi rapih, karena saya suka idola saya waktu kecil, dia seorang pendeta. Meskipun jaman itu banyak baju aneh, tapi tetap saya suka gaya seperti idola saya. 
Gaya penampilan kita menyesuaikan gaya pemimpin kita. Kalau dia santai, kita cenderung santai. 

Ketiga, gaya pemikiran. Dalam skala kedekatan tertentu, gaya pemikiran, apa yang dipikirkan, apa yang diharapkan, bahkan apa yang akan diucapkan idola kita, kita sudah tahu dan bisa ikuti. Itulah level yang lebih dalam, kita mengerti gaya idola kita, maka kita mengikuti pola pikirnya. 

Nah, kalau terkait dengan idola anda , anda sudah sampai level mana ?

Apakah kita sudah sampai ke level 3 ? 

Bagaimana dengan idola kita , Tuhan Yesus Kristus, sudah sampai di level mana?