Translate

Friday, October 30, 2020

Belenggu ketakutan

Yosua 11:5-8 (TB)  Raja-raja ini bersekutu dan datang berkemah bersama-sama dekat mata air Merom untuk memerangi orang Israel. 
Lalu TUHAN berkata kepada Yosua: "Janganlah takut menghadapi mereka, sebab besok kira-kira waktu ini Aku menyerahkan mereka mati terbunuh semuanya kepada orang Israel. Kuda mereka haruslah kamu lumpuhkan dan kereta mereka haruslah kamu bakar dengan api." 
Lalu Yosua dengan seluruh tentaranya mendatangi mereka dengan tiba-tiba dekat mata air Merom, dan menyerbu mereka.
Dan TUHAN menyerahkan mereka kepada orang Israel. Mereka dikalahkan dan dikejar sampai Sidon-Besar dan sampai Misrefot-Maim, dan sampai lembah Mizpa yang di sebelah timur. Demikianlah mereka dihancurkan, sehingga tidak seorang pun dari mereka yang dibiarkan lolos. 


Bangsa Israel kala itu mungkin punya ketakutan luar biasa menghadapi pertempuran demi pertempuran. Perang seolah tidak ada berhentinya dalam hidup mereka. Bahkan sampai saat ini.

Padahal Allah lah yang berperang untuk mereka. Dan seharusnya tidak ada ketakutan di diri mereka.

Apakah kita juga seperti mereka? Dilanda belengu ketakutan, padahal Tuhan beserta kita. Padahal Tuhan ada di pihak kita.

Apa penyebabnya?

Pertama, kurang percaya. Kita cenderung mengolah semua berdasarkan logika kita, bisa atau tidak, mungkin atau tidak. Nalar kerap membutakan langkah kita. Padahal ada hati, jiwa yang harus percaya kepada Allah.

Kedua, kurang berserah. Berserah adalah kekuatan bukan kelemahan. Berserah kepada Tuhan adalah kekuatan bukan kelemahan kita.

Ketiga, melibatkan Tuhan dalam rencana. Serahkan semua rencana kepada Tuhan.

Semoga belenggu ketakutan tidak menguasai kita senantiasa. Melainkan percaya, berserah dan melibatkan Tuhan dalam langkah kita.