Translate

Thursday, April 30, 2020

Ikuti APTIKNAS CYBERSECURITY CHAPTER 6 MEI 2020

Kami mengucapkan terima kasih untuk para peserta APTIKNAS CYBER SECURITY CHAPTER VIRTUAL EVENT 1 yang telah dilakukan pada tanggal 29 Apr 2020. Berikut adalah tampilan pada waktu kegiatan tersebut.





Untuk yang belum bisa ikut, jangan kuatir masih ada 3 slot Virtual Event lagi pada tanggal 6 Mei, 13 Mei dan 20 Mei.

Berikut adalah event APTIKNAS CYBERSECURITY CHAPTER 6 MEI 2020 



Kali ini akan membahas :

- Arif Budiman Bastian - Halodata Indonesia - Cybersecurity for Mobile Application" 
- Vicky Averill - Sysware Indonesia : Secure Access for Protect Your Business
- Suleman - Prospera :  Securing Remote Workforce - PAT (Part 1)

Seminar FREE dan mendapatkan e-Sertifikat

Please register at www.eventcerdas.com or bit.ly/ACCVirtualEvent2




BUILD THE MUTUAL TRUST WITH YOUR TEAM DURING THE CRISIS

Pagi itu saya bersiap-siap untuk Video Call dengan kolega saya, handphone saya berdering …
“Apa kabar , Mas Pam?”, suara itu terdengar manja di ujung sana. Sebut saja Namanya Rininta, seorang HR Director di sebuah perusahaan ternama di negeri ini. Seperti kita semua, Rininta juga harus bekerja di rumah, meskipun tanggung jawabnya juga semakin bertambah. Krisis ini membawa workload tambahan buat HR seperti Rininta. 
“Lama kita gak dinner ya … I miss our discussion …, can we do Zoom this evening?” katanya. Dan malam itu pun kami berdiskusi dengan Zoom sambil makan malam masing-masing. Lucunya, kami memesan makanan dan minuman yang sama dari restaurant yang sama. Jadi seolah-olah kami benar-benar sedang dinner bareng. Malam itu Rininta masih memakai baju kantornya, setelan berwarna Terakota yang menambah anggun wajahnya yang bermake-up tipis pada malam itu. Untungnya saya masih berpakaian rapi juga 😊

Setelah berbasa basi, Rininta memulai ceritanya,”Sekarang ini di perusahaanku semuanya sudah Working from Home. So far so good. Tapi boss-boss di perusahaanku tuh susah banget percaya sama anak buahnya. Dikit-didik dicek. Dikit-dikit ditelp, di e-mail. Bahkan aku sebagai HR disuruh bikin proses untuk mengaudit pelaksanaan Working From Home. Lama-lama kan anak buahnya pada stress dan protes. Mereka bilang, kerja di rumah sudah stress, capek, bosen, jenuh, eh masih ditambah boss-boss yang micro-manage begini. What should I do?”

Hal yang disampaikan Rininta sangat wajar, dan dialami banyak orang. Karena kita memang belum terbiasa dengan concept Remote-Working. Padahal saya sudah melakukan hal ini sejak tahun 2000 waktu saya set up sebuah team di Asia Pacific, di mana saya bekerja di Singapore, dan saya harus me-manage 12 anak buah saya di 12 negara. Bahkan tahun 2010 saya bekerja di Munich dan harus me-manage remotely anak-anak buah saya di lima benua.
Pada saat anda bekerja sama dalam sebuah team, TRUST menjadi penting. Tanpa TRUST, team anda tidak akan mampu perform dengan baik! Dan pada saat team anda harus bekerja remotely (virtual) TRUST bahkan menjadi lebih penting lagi.
Tapi ingat level TRUST akan berbanding lurus dengan level of performance.

“Terus bagaimana dong mas? Bagaimana ngomongnya sama boss-boss di perusahaanku?” tanya Rininta sambil tersenyum manis. Ahhhh, kapan Corona ini segera berlalu, agar dinner ini bukan hanya melalui Zoom saja!

“Harus pelan-pelan Rin. Mereka itu bukannya belum “BISA”. Jangan salahkan mereka. Mereka itu hanya belum “TERBIASA”. Seperti hanya waktu kita belajar naik sepeda. Umur berapa Rininta belajar naik sepeda pertama kali?”

Mulut Rininta masih penuh mengunyah Carbonara, jadi dengan lucunya dia menggunakan jari-jarinya untuk menjawab “Enam tahun”.
“Nah, waktu itu Rininta kan juga belum langsung bisa kan? Harus belajar pelan-pelan, harus jatuh dulu, dan kemudian baru akhirnya naik sepeda dengan lancar. TRUST is the same thing. TRUST is not given. You need to work (hard) to get the trust. And it will take time!”
Jadi pelan-pelan Rininta harus menyampaikan, mengkomunikasikan, mengajari dan mengingatkan pentingya untuk saling mempercayai dalam sebuah team.
Seperti seorang ibu yang tidak henti-hentinya menyuruh anaknya sikat gigi. Pada awalnya susah. Kemudian ibunya dengan sabar menyampaikan mengapa harus sikat gigi, mengingatkan , menyuruh, mempengaruhi, berulang-ulang setiap hari. Sampai akhirnya anaknya akan terbiasa sikat gigi, bahkan merasa ada yang janggal kalau belum sikat gigi.

Nah, HR juga harus melakukan hal yang sama. This is a new thing for everyone. This is the new “NORMAL”. Dan HR harus menjadi change agent yang melakukan untuk diri sendiri, dan kemudian menyebarkan energy positive kepada yang lain.

Apakah yang harus disampaikan tentang TRUST kepada semua orang?
Theis Sondergaard, seorang start-up founder yang sangat sukses dari Denmark,  menyampaikan 4 hal tentang TRUST yang sangat menginspirasi …

a) TRUST IS GROWTH HORMONE

TRUST mampu menambah confidence dan akan mampu meningkatkan performance. Saya teringat waktu saya mau tes masuk perguruan tinggi, dan juga tes beasiswa ke luar neger. Saya gak merasa percaya diri (maklum lulusan SMA Magetan yang harus bersaing dengan lulusan SMA favorite di kota-kota besar). Saya bilang ke ayah saya “Tahun ini saya lihat medan dulu ya Pak. Tahun depan saya yakin akan berhasil.” Ayah saya bilang,”Saya tahu kemampuan anak saya, Dan saya yakin tahun ini kamu sudah berhasil”. Kata-kata itu membakar semangat saya, meningkatkan confidence saya, dan membuat saya masuk ke Perguran Tinggi terbaik di negeri ini, dan mendapatkan beasiswa ke Perancis. Saya melakukan hal yang sama ke anak saya. It worked. Saya menyampaikan hal yang sama ke team saya, coachee saya dan mentee saya, it worked.
Leaders… ingat level of trust anda akan berbanding lurus dengan level of performance team anda. You want your team to succeed, trus them, it is as simple as that!

b) TRUST IS OIL

Trust ternyata juga adalah minyak pelumas yang akan melancarkan dan mempercepat jalannya mesin (Organisasi) anda. Tanpa trust, mesin anda akan berjalan lambat, tidak lancar, bahkan lama-lama bisa karatan. Semua mobil memerlukan oli (lubricant) agar berjalan lancar. Semua high performing team memerlukan TRUST untuk mempercepat dan meningkatkan performance-nya.

c) TRUST IS LUCK

Sometimes life is abut luck. Anda bisa saja bekerja keras, tapi kadang-kadang keberuntungan (Dewi Fortuna) belum juga menyapa, dan anda belum berhasil. Kadang-kadang anda mempercayai seseorang, partner anda, anak buah anda, atau siapapun, dan kadang-kadang kepercayaan anda disalahgunakan, atau dikhianati. Pernahkah saya mengalaminya? Pernah! Semua orang mungkin pernah mengalaminya. It’s ok. Bukan berarti karena dulu pernah dikhianati atau disalahgunakan, kemudian kita tidak lagi mempercayai seseorang. Trust them. And learn from your previous experiences. Dan anda akan semakin mahir “mempercayai” seseorang, dalam arti mempercayai, dan hanya kadang-kadang mengontrol, tidak setiap kali, tidak macro-manage. Pada akhirnya adalah balancing antara trust your team, achieving the team objectives, letting work on their own, and helping them to grow with every assignment.

d) TRUST IS MIRROR

Terakhir, ingatlah bahwa trust (kepercayaan) itu mutual (dua arah!). Rininta juga harus bilang kepada teman-temannya, untuk jangan Cuma complain. Kalau boss mereka belum percaya ke mereka, mungkin juga ada hal-hal yang harus diperbaiki dari mereka sendiri. Trust is not given, you need to work (hard) to achieve your trust. Dan sampaikan kepada boss dan anakbuahnya sekaligus, bahwa trust itu dua arah, kalau mereka ingin dipercayai, mereka juga harus belajar untuk mempercayai. Bisasanya ini adalah mirror effect, semakin kita mempercayai seseorang, dengan berjalannya waktu, maka kita juga akan semakin dipercaya!


Malam sudah larut, dan masih ada satu pekerjaan yang saya selesaikan malam itu. Saya pun pamit.
“Makasih Mas Pam, kapan-kapan kita Zoom lagi ya?”, ada binar di matanya yang bening.
Dan malam itu pun berakhir dengan 4 take-away ini … just remember …

a) TRUST IS GROWTH HORMONE
b) TRUST IS OIL
c) TRUST IS LUCK 
d) TRUST IS MIRROR

Salam Hangat,

Pambudi Sunarsihanto

Mental Baja

Roma 8:31-39 (TB)  Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."  
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.




Pernah merasa tertekan seperti sekarang ini ? Atau ada yang lebih memusingkan lagi dari ini?

Ya itulah kita. Kita merasa ini sangat sulit, tidak bisa kita lewati , tapi toh ternyata ada yang lebih sulit yang pernah kita lalui.

Disinilah mental kita diuji. Mental ini sangat erat berhubungan dengan iman,  keyakinan. Makanya kebanyakan orang yang bisa lewati krisis penyakit covid-19 adalah mereka yang punya iman, yang membangun mental baja mereka.

Sadarkah kita, buat sebagian orang krisisnya terkait dengan pekerjaan dan ekonomi mereka, sebagian karena penyakit mereka, sebagian lagi karena kekuatiran mereka. 

Kita seringlupa, kita punya Tuhan yang hebat. Yang bahkan turun menjadi manusia, hanya untuk menebus, menyelamatkan anda dan saya.

Maka bahaya apapun di depan kita, kekuatiran kita, ketakutan PHK dan di-PHK, ekonomi yang tidak menentu, bahkan penyakit terberat sekalipun. 

Mental baja itu yang kita perlukan. Mental baja perlu iman dan keyakinan. Inilah saatnya kita pertebal iman dan keyakinan kita. Sekarang kita banyak waktu di rumah , berdiam diri dan tidak bisa melakukan apa-apa. Alkitab dan doalah teman kita sekarang. Mintalah Tuhan menguatkan, mempertebal mental kita.




Tuesday, April 28, 2020

Perlu Berdoa Sekarang

Matius 6:6-8 (TB)  Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.


Sudan lebih dari sebulan kita alami WFH Dan PSBB sekarang . Saya mulai bertanya kepada kawan-kawan bagaimana penjualan mereka. Mereka bilang di bulan maret masih oke, di April drop sampai 50%. Lainnya mengeluh tidak ada pendapatan.

Lantas, mereka bilang, kita perlu berdoa sekarang.

What!!!

Lalu selama ini mereka tidak berdoakah? Memang kadang orang baru akan berdoa setelah mereka tidak punya jalan lain, tidak punya kerjaan lagi, sudah tidak ada uang lagi, sudah mentok hidup mereka . Doa dianggap jalan keluar, membuka jalan untuk mengetuk hati Tuhan.

Doa seperti ini bukan seperti yang diharapkan dan diajarkan Tuhan. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan. Memang kadangkali dengan berdoa, kita menjadi tenang. Dengan berdoa kita jadi lebih pasrah. Tapi bukan semata berdoa hanya setelah kita mau mati, tidak punya jalan lain.

Doa yang Tuhan minta adalah seperti kita berbicara kepadaNya, ngobrol, komunikasi dengan biasa. Tuhan yang maha kuasa itu tidak jauh, Dia hanya sejauh doa. Doa jangan bertele-tele , panjang, muter-muter, gak jelas maksudnya. Padahal Dia paling tahu isi hati kita. 

Berdoalah sebelum terlambat, karena Dia adalah pemilik hidup kita.

Monday, April 27, 2020

HOW TO MAKE A RAPID CHANGE - Pambudi Sunarsihanto

HOW TO MAKE A RAPID CHANGE

Kita semua saat ini sedang dalam masa krisis, dan banyak perusahaan yang harus “fight for survival”. Namun satu hal tetap penting untuk diingat, suatu saat nanti, krisis ini akan berakhir, jangan lupa itu! Mau 3 bulan, 6 bulan atau 9 bulan, kita belum tahu. Tapi pasti akan berakhir. Dan pada saat krisis berakhir, maka kompetisi dimulai lagi. Dan pada saat itulah siapa yang lebih ready akan memenangkan kompetisi.

Jadi ingat, jangan tidur saat krisis. Jangan hanya memikirkan survival pada saat krisis. Pikirkan juga, bagaimana perusahaan anda, bisnis anda, organisasi anda akan beroperasi setelah krisis ini usai. How you will attach the new competition? How you will approach your customer? How you will communicate your “readiness”?

Berarti saat krisis, adalah juga saat yang tepat untuk mengevaluasi:
- Teruskan apa yang sudah berjalan dengan baik
- Ubahlan area yang masih bisa diperbaiki

Lagi-lagi kata change (perubahan) menjadi topik yang penting dalam masa krisis seperti ini. Tanpa perubahan, organisasi anda tidak akan mampu bersaing, saat kompetisi dimulai, saat krisis ini usai.
Change of Die!

Sebuah perusahaan penyelenggara training dan seminar berubah menjadi perusahaan delivery makanan, dalam tiga hari. Hotel berubah menjadi rumah sakit. Maskapai penerbangan berubah menjadi penyedia tenaga perawat. Perusahaan transportasi berubah menjadi perusahaan logistic dan delivery. Ada perusahaan bus malam yang kemudian menyediakan kursus mengemudi untuk umum. Fight for survival! Don’t give up. Charles Darwin bilang yang paling sukses bukan yang paling kuat, tapi yang mampu bertahan dengan perubahan.
Banyak yang harus berubah! Jelas, sumber revenue yang utama banyak yang menurun, seiring dengan terjadinya krisis ini. Berarti sumber pendapatan baru harus segera diciptakan dan dijalankan.

Salah satu perusahaan yang mampu melakukan itu adalah Garmin. Saat product GPS mereka dihantam kompetisi dengan barang-barang gratisan seperti Google Map dan Waze, mereka sudah ready dengan gadget dan product fitness. They survive, malah lebih sukses dari sebelumnya.
Salah satu perusahaan yang gagal melakukan itu adalah Kodak. Saat orang berhenti mencetak foto, mereka belum ready, dan tidak mampu mengubah dirinya dari perusahaan photography dan perusahaan kimia menjadi perusahaan digital. Mereka pun bangkrut.

Which one you want to be? Mau menjadi Kodak atau mau menjadi Garmin? Di sini jawabnya jelas, semua ingin menjadi Garmin. Gak ada yang mau menjadi Kodak. But, do you have what it takes to be Garmin.

Apakah anda mampu berubah dengan cepat, seperti Garmin?
Ini jaman krisis, kita tidak mempunyai luxury untu berubah dengan proses yang perfect dan pelan.
Louis Gerstner , CEO IBM, menulis dalam bukunya “Who says elephant cant dance?”, bagaimana dia dengan suksesnya memimpin perubahan di IBM (dari product company menjadi service company), dalam waktu 7 tahun.
Well, Louis harus bersyukur, dia jadi CEO IBM tahun 1993, waktu nggak ada Corona. Corona means Crisis. Dan selama krisis, kita gak punya waktu 7 tahun.
We have to change it, right away, right now!

Berarti perubahan itu harus dilakukan dengan cepat. Which is even more challenging.
John Kotter, penulis buku “Leading the Change” dan “The Heart of Change”yang diterbitkan oleh Harvard, menuliskan betapa susahnya berubah, makanya hanya 35% perusahaan yang sukses. Itu dulu, sebelum Corona, pada saat Corona, berarti perubahan akan lebih sulit lagi.
Tapi ingat, susahnya sebuah permasalahan bukan berarti harus kita tinggalkan.
Ingat, Change or Die!

Coba kita terapkan beberapa Langkah di bawah ini untuk melakukan perubahan dengan cepat selama krisis.

a) START ANYWHERE, PREPARE TO GO EVERYWHERE

Jangan berfikir untuk mempunyai rencana hebat yang akan diimplementasikan di semua bagian. Rumusnya sederhana: Just Do It! Think Big, Start small, but you need to act now.
Jangan takut berbuat salah, kita gak punya waktu untuk make perfect plan.
Just Do it, kalau sukses teruskan, kalau salah, pelajari, perbaiki dan lakukan lagi.
Start anywhere. Tapi bersiap-siaplan, setelah pilot itu selesai maka, harus diterapkan everywhere.

b) LISTEN TO THE TROUBLEMAKERS

Dengarkan supporter anda, dengarkan juga trouble makers anda.
Seringkali kecepatan kereta kuda, ditentukan oleh kuda yang paling lemah.
Listen to your trouble makers. Tanyakan apa concern nya. Address segera. Dan move on secepatnya agar kuda-kuda yang lain tidak terhambat larinya.

c) ENGAGE PEOPLE’S HEARTS, HEADS AND HANDS

Change is not only about logical explanation.
Show your empathy. Demonstrate that you take care of them.
Ajak hatinya. Terangkan secara logis ke otaknya. Baru pengaruhi tangannya (untuk mengerjakan sesuatu).
Pada akhirnya memang tangan mereka yang akan melakukan sesuatu, tetapi kalau sebelumnya anda tidak mengambil hatinya, dan menerangkan ke otak mereka, akan sulit sekali jadinya.
Engage their hearts, their heads and their hands, in that specific order.

d) TAKE CARE OF BOTH LEADERSHIP AND FOLLOWERSHIP

Dalam masa krisis perlu keseimbangan antara leadership dan followership. Dalam masa biasa memang anak buah boleh banyak berpendapat, usul, protes. Dalam masa krisis, semuanya didiskusikan di awal, kemudian diputuskan oleh leader dan setelah itu semua orang harus menjalankan dengan penuh commitment. Debate , Decide, Commit!
Anda perlu tahu kapan jadi leader yang baik, dan kapan jadi follower yang baik. Masalahnya banyak buku leadership, sedikit buku tentang followership. Banyak yang merasa jadi leader, sedikit yang mampu menjadi follower. Combine both, be a good leader when you need to, be a good follower when you have to. Remember, you need to be a good follower first before you become a great leader.

e) ALWAYS FOCUS ON THE RESULT

Pada saat krisis, kebanyakan konsep dan teori tidak akan berguna. Semua dihitung dari satu hal: hasilnya. Di sinilah kita semua harus focus pada HASIL. Always focus on your result.
Konsep “Just Do It” dapat dijabarkan menjadi:
- Diskusikan (jangan terlalu lama)
- Decide apa yang akan dilakukan
- Kerjakan sekecil apapun
- Evaluasi hasilnya
- Kalau berhasil teruskan, kalau belum , pelajari, perbaiki dan launch lagi!

Ingat baik-baik, untuk melakukan perubahan secara cepat selama krisis ini, coba terapkan kelima Langkah ini ….

a) START ANYWHERE, PREPARE TO GO EVERYWHERE
b) LISTEN TO THE TROUBLEMAKERS
c) ENGAGE PEOPLE’S HEARTS, HEADS AND HANDS
d) TAKE CARE OF BOTH LEADERSHIP AND FOLLOWERSHIP
e) ALWAYS FOCUS ON THE RESULT

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

APTIKNAS CYBERSECURITY CHAPTER VIRTUAL EVENT 29 APR 2020

APTIKNAS memiliki anggota-anggota yang berkosentrasi di produk IT Security dan CyberSecurity. Oleh karena itu APTIKNAS sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan dan kebijakan terkait Cyber Security. Untuk itulah APTIKNAS mengumpulkan anggota terkait untuk membentuk APTIKNAS CYBERSECURITY CHAPTER (ACC). Dengan adanya ACC maka konsentrasi APTIKNAS akan lebih baik lagi , baik dalam memberikan dukungan kepada pemerintah terkait kebijakan Cyber Security, keterlibatan dengan Asosiasi terkait, baik dari dalam ataupun luar negeri, dan tentu saja memiliki kemampuan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

Untuk itulah APTIKNAS membuat Virtual Event pada tanggal 29 Apr 2020 , dan direncanakan setiap minggu akan ada kegiatan sejenis. 
Kegiatan ini didukung juga oleh EVENTCERDAS yang dioperasikan oleh salah satu anggota APTIKNAS, PT Kota Cerdas Indonesia.




Segera daftarkan kehadiran anda dengan melakukan registrasi di : https://bit.ly/ACCVirtualEvent1

Agenda APTIKNAS Cybersecurity Chapter Virtual Event 29 Apr 2020 , jam 14-16 WIB 
- Mulai masuk Zoom 13.50 WIB
- Introduction to APTIKNAS Cybersecurity Chapter (ACC) - Fanky Christian
- Cybersecurity Awareness during Covid-19 pandemic - Huynh Thien Tam, MAISP
- VPN Bundling with Anti Malware - Lenny - Sysware
- CyberSecurity for Internet of Things (IoT) - Felix Arnold - CTO SIGGAP






Dasar dari Sabar

1 Korintus 13:1-4 (TB)  Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.  
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 


Kemarin pagi, berdiskusi dengan kepala satpam di tengah taman besar. Pertanyaan yang cukup membuat saya berpikir "sampai kapan ya pak ini akan begini" dalam logat betawi bekasi yang kental.

Saya menarik nafas sambil membetulkan masker. Saya rasa ini bisa lama pak, minimal 2-3 bulan lagi... Lalu dia menjawab, 'waduh kasihan warga kecil pak'. Saya berusaha menjawab cepat, 'ya , sabar saja pak'. 

Ya, tidak banyak ternyata yang bisa kita lakukan di masa WFH dan PSBB yang terjadi sekarang. Dan itu juga yang kita temukan di ayat kita pagi ini. Dan apa yang mendasari sabar kita? Kasih.

Tanpa kasih, tidak ada sabar. Kasih itu sangat diperlukan. Kita punya banyak duit untuk bertahan di masa pandemi tapi tanpa kasih, itu percuma. Karena kita tetap perlu orang lain di sekitar kita. Kasih itu melandasi hubungan kita dengan Allah, pemilik hidup kita, dan hubungan dengan sesama kita. 

Sekalipun kita pandai, pintar ngomong, kaya dan raijn berbagi semua harta kita, tapi tanpa kasih, itu semua sia-sia. Sekarang orang sombong tidak berdaya bukan? Status sosmed nya bukan lagi tentang kekayaannya, tapi ketakutannya. 

Kasih inilah yang akan menguatkan kita melewati masa pandemi. Kasih ini yang akan menguatkan iman dan imun kita masing-masing, dengan bersabar, kita tidak akan melulu keluar rumah. Dengan bersabar, kita aka makan apa adanya bukan yang terenak dan termahal. Dengan bersabar, kita akan sanggup diam diri bukan tunjukkan kememawah hidup dan tempat-tempat termahal di dunia yang kita kunjungi. 

Ya kasih itu sabar. Itu juga yang Tuhan minta dari kita para pengusaha. Bagi yang punya kemampuan dana lebih, mereka bisa menyumbang orang banyak. Bagi yang punya kemampuan dana bertahan cukup, mereka tetap bisa menggaij karyawannya dengan baik. Tapi bagi yang kesulitan keuangan pun, kita bisa mengajak karyawan untuk bersabar dan menerima semua kondisi ini. 

Sabar ya, itu yang kerap saya katakan, tidak hanya kepada orang yang saya temui, tapi kita kepada diri saya sendiri.

Saturday, April 25, 2020

Politik Kantor

1 Korintus 3:3, 7-8 (TB)  Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. 
Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.


Apa yang paling sering terjadi di dalam kantor anda ?  Ya , politik kantor.

Politik yang penuh dengan intrik untuk mencapai tujuan masing-masing. Ini awalnya adalah iri hati dan perselisihan. Persis seperti ayat kita hari ini.

Bukankah itu juga menunjukkan aspek duniawi kita? Yang lemah dan mudah jatuh dalam dosa.

Ya bisa saja. Tapi ingatlah senantiasa. Kantor, usaha anda bahkan gereja anda pun bisa berkembang kalau di dalamnya tidak terjadi iri hati dan perselisihan.

Karena siapapun kita , baik kita pimpinan, leader, manager , supervisor dan team leader, buanglah iri hati dan perselisihan. Agar kita semua punya tujuan yang sama. Visi dan misi ini menguatkan kita. Dan membiarkan Allah memberikan pertumbuhan.


Friday, April 24, 2020

You never know

*Renungan pagi*

Seandainya kita tahu kapan waktunya kita dipanggil Tuhan, pastinya kita bersiap-siap...

Kita hanya tahu PASTI suatu saat kita akan dipanggil
Tuhan...

Oleh karena itu, persiapkanlah diri secara baik ....
Jadilah yang terbaik dalam hidup kita setiap hari , agar kapan pun waktunya tiba , kita siap untuk menerima panggilan itu....

Hargailah hidup yang diberikan Tuhan ....
Gunakan setiap kesempatan dengan baik dan bijaksana....

Jadilah yang terbaik dalam diri kita untuk memuliakan nama Tuhan dan memberkati orang orang disekeliling kita...

Berilah bantuan kepada mereka yang memang sangat membutuhkan...

Pakai lah hidup kita dengan memberi dampak yang positif bagi sekitar kita dan saudara kita, dan masyarakat pada umumnya....

Niscaya ketika kita dipanggil Tuhan .
Kita tidak hanya siap , tetapi kita juga dapat memberikan pertanggung jawaban dengan baik....

Selamat pagi teman, sahabat dan 
Keluarga tercinta
Selamat beraktivitas...
Tetap semangat dalam situasi apa pun juga hari ini...
Tuhan akan selalu membimbing, melindungi dan memberkahi kita di sepanjang hari ini dengan berkat yang berlimpah

The New Normal

Ayub 5:17-18 (TB)  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. 
Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. 



Apakah kits sadar bahwa saat pandemi  ini adalah saat Allah menegur kita?
Coba bayangkan kehidupan kita sebelum pandemi Covid-19 .

Apakah kita menjaga tubuh kita seperti yang Allah minta? 
Apakah kita menjaga dan mnghormati orang lain disekitar kita?
Apakah kita menjaga kebersihan selama ini?
Apakah kita bersikap sombong terhadap banyak hal?
Apakah kita merasa mengusai dan jadi penguasa dunia?
Apakah kita merasa sanggup menyembuhkan berbagai penyakit?
Akh.. Banyak hal lainnya lagi yang sekarang kita sadari ..

Semua ini akan mengarahkan kita kepada the New Normal. 
Hal yang dulu ada tidak akan kembali lagi.

Anak-anak Ayub tidak akan kembali lagi. Kekayaannya tidak akan sama lagi.
Semua keadaan baru yang harus kita terima itulah yang Tuhan ijinkan dan inginkan terjadi, inilah the new normal untuk kita.

Allah mungkin mengijinkan pandemi ini terjadi karena banyak hal. Ia mengijinkan semua berubah, dan menginginkan perubahan dalam hidup kita. Hanya Dia yang sanggup membuat ini. Dan hanya Dia yang sanggup memulihkan kita.

Cobalah kaji dan definisikan the new normal yang harus kita biasakan. 

Saturday, April 18, 2020

Presentasi Company Profile PT Daya Cipta Mandiri Solusi - 202

Presentasi Company Profile PT Daya Cipta Mandiri Solusi - 2020



Membuat Materi Ajar dengan Zoom

Membuat materi ajar video dengan ZOOM

Tahukah kita , sangat mudah sekali membuat video ajar dengan zoom, bahkan cukup dengan Zoom yang free..







Sunday, April 12, 2020

Kembali kepada terang

Yohanes 3:16-21 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."


Dia bangkit dan menang...
Itu pesan yang kita tangkap tiap kali kita merayakan Paskah, hari kebangkitan Tuhan Yesus.

Namun seringkali kita lupa makna sesungguhnya, bahwa Dia telah mengorbankan diriNya sendiri dan bangkit menang atas maut. Allah menjadi manusia dan bahkan sampai mati, turun ke dalam alam maut bukan untuk diriNya tapi untuk kita.

Menjadi umat Allah yang menerima karunia ini sering kita tidak sadar. Allah menginginkan kita berubah. Menjadi anak-anak terang Allah.

Kita diberikan kemampuan untuk bisa melakukan banyak hal dan termasuk melakukan kehendak Allah, hidup dalam terang.

Ini pilihan yang sering kita tidak ambil. Kita terlalu asyik dengan dunia kita. Hingga tiba saatnya Tuhan menghukum kita dan memaksa kita kembali ke jalanNya. 

Mungkin dunia dan kita sedang dihukum Tuhan. Karena wabah Covid-19 ini mengubah banyak hal. Manusia yang kaya sekalipun tak luput dari wabah ini. Pemimpin umat, pemimpin negara pun terkena wabah ini. Tuhan menerapkan kita saat ini harus menjaga jarak, menjaga kesehatan, dan menjaga hati kita.

Banyak hal yang berubah, cara kita bekerja, cara anak-anak belajar, cara kita berinteraksi, cara kita memandang kehidupan yang Tuhan berikan. Makin hari semakin dekat kepada Tuhan, apalagi bila kita terkena penyakit ini.

Terang yang harusnya kita berikan dan tidak kita berikan telah membawa kita ke titik ini. Saatnya kembali kepada Allah, sang pemberi terang hidup kita.

Saturday, April 11, 2020

Sabtu Sunyi tanpa Perjamuan Kudus Nya

1 Korintus 11:26-32 (TB)  Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. 
Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. 
Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita. 
Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.


Seharusnya kita menerima perjamuan Kudus kemarin, tapi karena kondisi wabah dan mengharuskan semua gereja untuk berhenti, kegiatan itu tidak dilakukan.

Ada makna dalam dari tiap pelaksanaan Perjamuan Kudus, terutama pada saat memperingati Jumat Agung. Seluruh umat Kristen melaksanakan Perjamuan Kudus ini.

Sesuai dengan namanya, Perjamuan Kudus, tentu ada makna kudus dan sangat penting didalamnya. Maka pada saat ini, dimana kita tidak atau belum dapat melakukan kegiatan itu, hati kita berkecamuk.

Pertama. Perjamuan Kudus mengukuhkan janji kita , janji penyertaan Tuhan kepada kita untuk memberitakan kabar Injil, kabar bahwa Tuhan akan datang kembali.

Kedua. Perjamuan Kudus bukan hanya seremonial, upacara keagamaan biasa. Ada makna dan persiapan dalam yang dilakukan untuk bisa mengambil bagian di dalamnya.

Ketiga. Bila kita tidak siap, bila kita menganggap remeh ini, kita malah akan kena hukuman. Hukuman ini yang akan menimpa kita. Bisa sakit penyakit yang menimpa kita yang lemah.

Membayangkan dan berusaha mengerti ayat ini dalam konteks sekarang sungguh mengagetkan saya.

Seringkali kita menganggap remeh Perjamuan Kudus yang diadakan gereja. Dan memang sekarang kita merasakan seolah kita dihukum.

Kita yang lemah akan cenderung sakit karena wabah Covid-19 ini. Kita harus menguji diri kita sendiri. Apakah kita selama ini melakukan hal yang benar di hadapan Allah? Apakah selama ini kita menerima Perjamuan Kudus dengan sukacita dan penuh kesadaran? Apakah selama ini Perjamuan Kudus membuat kita bisa menjalankan tugas yang Allah berikan? Ataukah malah tidak sama sekali berdampak untuk kita?

Maka bila sekarang kita benar-benar mengalami Sabtu Sunyi, Sabtu yang tidak ada aktifitas lain selain berdiam diri dalam rumah, maka kita seolah dihukum dan harus menerima ini semua. Karena ternyata banyak yang Tuhan minta, tidak kita lakukan. Saatnya kita merenungkan kembali semua ini. Apa yang Tuhan inginkan kita berikan dalam hidup kita.

Sabtu Sunyi tanpa Perjamuan Kudus ini mengingatkan saya akan semua hal itu. Semoga kiranya juga dengan anda. 

Thursday, April 09, 2020

Working from home? 4 tips for staying productive

Establishing a designated workspace can help tell your brain you’re in the place where you do work productively.

Tip 1: Create “work” triggers for your brain

When you work in an office, the daily routine of getting ready and commuting helps your brain get ready for the day. When you’re working remotely, you can create “start the day” triggers that get your head ready for work in a similar way, like exercising, reading the news, or making coffee.

A workspace may also be key. If you can sit down and be productive anywhere, that’s great. If you need more structure, establishing a designated workspace — whether it’s a separate room, a fully stocked desk, or just a clean part of your kitchen table — can help tell your brain you’re in the place where you do work productively and without distraction.

About distractions: They’re one of the biggest challenges of working remotely. To keep your brain in the right mode, avoid doing nonwork tasks during your work time. For example, schedule a separate time to do laundry instead of tackling it while you’re finishing a work presentation.

Tip 2: Stay motivated with a list

A simple to-do list can do wonders for keeping you both organized, motivated, and productive as you work from home. As you create your list, think about big, long-term goals, like finishing a project, as well as small goals, like completing tasks that lead to that big goal. Checking off those smaller goals lets you know you’re making progress, which gives you positive reinforcement throughout your day. And work feels much more doable when it’s not all one giant task.

Write or type out your list instead of just having it in your head. You won’t have to devote headspace to constantly remembering what you have to do, and the pleasure of crossing tasks off your list can help you stay motivated.

Tip 3: Make a schedule for everything

Remote work requires a schedule much like a typical office job, except you’re the only one holding yourself accountable. That doesn’t mean your entire day has to be work only (it’s actually important to take regular breaks to refresh yourself mentally, physically, and emotionally), just that any nonwork activities also need to be scheduled.

When creating your schedule, take into account the other commitments in your life and find a routine that lets you take care of those as well. If you have a child, build their care into your schedule. If you play sports or volunteer, schedule time to get work done before or after these activities.

Once you’ve set your schedule, make it visible to your coworkers with a shared calendar. This way, they’ll know when you’re free to meet and when you’ve blocked out work and personal times. It’s also a good idea to make sure friends and family understand your schedule and respect it. Set boundaries and expectations by letting them know that working remotely doesn’t mean you’re free all the time.

Tip 4: Create a process for collaboration

Working from home might seem like a solo experience, but it usually still involves interacting with others, whether it’s meeting with your team, getting assignments, making decisions, or giving and receiving feedback. So it’s important to set up methods for collaboration while you work remotely.

Talking face to face can help collaboration, so consider videoconferencing for these moments.

While email can be effective for making an official decision or passing on information, people’s inboxes can get clogged up quickly. If you need to ask a quick question or send a fast update to your team, chat apps like Google Hangouts or Slack are a good alternative to email.

Brainstorming or detailed discussions usually require an official meeting. Talking face to face can often help collaboration, so you might consider videoconferencing for these moments. Videoconferencing is also a great way of having regular check-ins with your team. This can help you stay abreast of what others are doing, and also help everyone keep up a rapport that might otherwise go neglected from not sharing a workplace.

Check out these additional resources to help your business manage through uncertainty.

source: https://www.thinkwithgoogle.com/intl/en-apac/trends-and-insights/work-from-home-tips/?utm_medium=email&utm_source=d-content-alert&utm_team=twg-apac&utm_campaign=TwG-APAC-CA-2020-04-09-Working-from-home&utm_content=cta-btn&mkt_tok=eyJpIjoiWVRJeE56UXlZemxqT0RNeSIsInQiOiJ6Qmt6b2I2K3plRUlsTFFOY1VGZHB6S3NwbUNBNDhybTZBaFNPZkpzR2VmekNCTnloQnlZV0UrdG81SW5kT1VRemRxZXd6UGtrYzdXemQrdWF5ZFwvNWlDUlBFa2hrWEZjYVZSb3BzOW1aRldIeTB0QWZVRTFXK0g1SkprMURoNzgifQ%3D%3D

5 Tips untuk berkomunikasi dengan customer dalam masa sulit ini.

Here are five tips to help you formulate a plan that communicates the impact of a situation and next-steps to your customers.
 
  1. Show that you care. People seek connection during times of uncertainty. Companies in our communities play a role in this. Consider a message to customers to show you’re aware of the issue and offer helpful resources. Social media, email, or your online community are particularly accessible mediums for a brief and immediate message.
  2. Be proactive in your communications. Your customers count on you even more than usual during a crisis. Proactively announce changes or impacts to your business. Do not make customers hunt for the information they need – instead, bring it to them. Proactive communication will free up staff to focus on tasks other than answering the same customer questions over and over again.
    Create communication that is appropriate within a variety of channels, including email, SMS, push notifications, social, IVR systems, chatbot introductions, homepage modals, and headers, and dedicated web landing pages. Establish a parallel approach designed to inform customers and employees in equal measure as appropriate.
  1. Offer a shoulder to lean on. Show your humanity with an authentic, sensitive response. For example, Walgreens and CVS are waiving prescription medicine delivery fees during the novel coronavirus pandemic. Small businesses are also stepping up. I received an email from my local deli offering free delivery for customers over the age of 70 within a five-mile radius of the business. Their message also directs recipients to share the email with “friends and family who may like having food delivered to avoid going out.”
  1. Inspire your audience. In times of need, those who are not affected are often in a position to assist others. You can be a catalyst by allowing  corporate citizenship to shine. Do all you can to help. Share a donor portal; communicate your philanthropic position; assist with collection coordination; donate products, services, money, or time; and communicate how your brand’s community can get involved.
  2. Audit your content queue. Review your entire messaging stream, including social media, promotional and transactional emails, push notifications, and SMS, to identify communications that need to pause or shift as a result of the situation. Otherwise, there is a risk of damaging your brand if a message comes off as insensitive, incorrect, or seeking to capitalise on a tragedy.
 
These communications must be a company-wide effort. Develop a cross-functional “Go Team” with experts from public relations, social, email, mobile, website, design, data/IT, philanthropy, stores/field, logistics, supply chain, and customer service to coordinate teams and efforts.
 
Then, create a plan that documents responsibilities throughout the organisation as they relate to customer-facing communications. Establish a crisis strategy and craft templates for communications. And if there’s time, do a practice run to make sure your plans and strategies are sound.
 
The Government of Singapore shares key resources for preparedness, response, and recovery. Take these resources and extend them into your communications as well to your design. This will allow you to be agile while supporting your customers during a time of need.
 
This post originally appeared on the U.S.-version of the Salesforce blog.

Wednesday, April 08, 2020

Pencobaan Biasa

1 Korintus 10:13 (TB)  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. 


Pencobaan apa yang paling berat yang kita pernah alami sebagai pengusaha?

Pernah bangkrut? Pernah bubar tim anda? Pernah alami tim yang meninggal? Pernah ditipu pelanggan? Pernah ditipu karyawan? Pernah ditipu partner? Apalagi? Hampir semua yang buruk kita pernah dan akan kita alami. Tapi lihat sekarang. Anda tetap bisa berdiri , anda semakin percaya diri, anda semakin kuat, anda semakin hati-hati, anda bisa menangani masalah. Karena apa?

Ya , karena Tuhan menginginkan dan mengijinkan aku dan anda melewati semua hal itu bersamaNya.

Janji Allah dalam ayat yang satu ini memang menyejukkan di tengah suasana wabah Corona ini. Sudah 3 mingguan semuanya tidak berjalan seperti yang kita duga. Rencana berantakan semua. Bisnis berantakan semua. Apa pun bidangnya semua tertekan. 

Di depan kita ada bulan puasa. Bulan yang untuk sebagian orang memang tidak efektif dalam berbisnis. Selanjutnya hari raya di depan kita. Hampir tidak banyak yang bisa dilakukan apalagi dengan kondisi sekarang. Dan semua melambat. Dan sebagian besar dari kami menganggap ini adalah pencobaan. 

Pencobaan ini berat, tapi buat Tuhan, ini pencobaan biasa yang akan membuat kita bergantung penuh kepada Allah. 

Tetaplah semangat dan berdoa. Itulah yang bisa dilakukan dalam masa pencobaan ini. Menyerahkan semua kepada Tuhan.

Tuesday, April 07, 2020

Perbedaan Zoho Meeting dan Zoom

Seiring dengan perkembangan penggunaan platform online meeting, perusahaan kami menjual dan mendukung kedua produk ini, yaitu Zoho Meeting dan Zoom. 

Lalu apa perbandingannya antara Zoho Meeting dan Zoom ? Berikut perbedaannya 







Silahkan kontak tim kami apabila memerlukan produk Zoho Meeting. Dapatkan harga khusus dengan membeli dari link ini 



Ujian Kekuasaan Kita

Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+20:20-28

Matius 20:20-28

20  Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
21  Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
22  Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
23  Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
24  Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
25  Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
26  Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
27  dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
28  sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."



Membahas ayat ini seolah tidak ada habisnya dalam hidup kita. Terutama pada saat kita menjadi 'penguasa' dalam berbagai bentuk. 

Salah satu kesalahan yang pernah saya buat dan tidak mudah menghilangkan lukanya adalah saat saya menjadi pemimpin dalam sebuah komunitas, dimana semua kegiatannya harus mendapatkan ijin dari saya. Ada beberapa kegiatan yang menghadirkan massa yang cukup banyak, dan ini sangat menarik mereka karena membahas tentang kesehatan. Sampailah suatu ketika, kegiatan sosial diadakan, tapi ada booth untuk jualan yang dipaksakan dan tidak diinformasikan di awal kegiatan. Dan akhirnya kami bersitegang. Saya merasa sebagai pimpinan, menolak diadakannya booth itu. Dan akhirnya booth itu tidak jadi dipasang. Tapi ada 'luka' karena nya. Massa tidak mendapatkan akses ke obat yang dijual, dan panitia lapangan juga kecewa. 

Inilah ujian kekuasaan yang harus saya lewati. Dan pada akhirnya saya menyadari, bahwa pada saat menjadi pemimpin, yang dituntut tidak semata pimpinan tapi juga pengertian yang amat dalam tentang apa yang dibutuhkan massa yang kita pimpin. Dimana pun kita berada. Itulah sebabnya Tuhan mengajarkan 'hati seorang hamba'. Mengingatkan kita semua, bagaimana pun tingginya jabatan yang kita emban, kita tetap pelayan bagi orang lain, hamba bagi mereka yang mempercayakan pimpinannya ke kita.

Demikian juga dalam perusahaan, anda pemimpin tertinggi sekalipun, harus tetap bisa melayani mereka, yang notabene adalah tim nya, mungkin orang yang kau bayar gajinya. Inilah perbedaan pemimpin yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.

Kita akan menemukan ujian-ujian kekuasaan itu setiap saat dalam tahapan kepemimpinan kita. Baik kita hanya sebagai team leader, supervisor, manager, hingga direksi perusahaan sekalipun. Demikian juga dengan apabila kita menjadi pemimpin dalam komunitas agama kita. 

Tuhan memampukan kita semua melewati ujian-ujian kekuasaan itu.

Monday, April 06, 2020

Stay with me

Matius 26:36-39 (TB)  Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, 
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."


Yesus, Tuhan kita pun sama seperti kita. Merasakan kesendirian dan kekuatiran pada saat menjelang waktuNya. Dia sendiri menggambarkan kita sebagai manusia. Kita juga sering merasakan seperti itu. Kekuatiran akan masa depan menyelimuti kita saat ini di tengah wabah Corona. Tidak terbayang juga beberapa keluarga yang merasa lebih tertekan waktu salah satu anggota keluarganya terkena wabah ini.

Tuhan menciptakan kita sama seperti diriNya. Kita dan Tuhan adalah mahluk sosial. Tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kita akan perlu kehadiran orang lain membantu kita. Terutama pada waktu kekuatiran, ketakutan dan bahaya ada di depan kita.

Kita tetap perlu orang lain mendampingi kita. Tanpa diduga orang itu memang bisa orang yang sangat dekat dengan kita. Tapi juga bisa orang yang tidak terlalu dekat tapi mereka bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu kita.

Pastikan kita menemukan orang-orang ini dalam tim kita. Orang yang mau memikirkan, berbagi , dan mendukung kita dengan kondisi kita . 

Saat ini dengan kondisi ekonomi yang ada, semua melambat, semua penuh ketidakpastian, kita perlu saling berkata "temani saya, stay with me".

Kekosongan dan Kesombongan

*Kekosongan dan Kesombongan*

Mobil pribadi tak lagi beranjak dari garasi. Jet pribadipun terparkir rapi di bandara. Lalu lintas udara telah ditutup. Masing-masing negara  focus untuk merawat warganya, berperang melawan musuh kecil yang tak terlihat.

Setiap manusia terkurung dalam kamarnya. Pakaian dari designer terkenal, sepatu dan jam bermerek, minyak wangi dan seonggok alat make up kehilangan artinya, tergeletak tak berguna.

Tak ada lagi meeting mendadak ataupun bisnis meeting yang menyita waktu sehingga sering kali kita tak punya lagi waktu untuk keluarga dan untuk Tuhan.

Tak ada lagi pesta yang harus dihadiri, tak ada lagi nonton bareng, tak ada pula tongkrongan di cafe, tak ada lagi arak2an dan pesta seni, bahkan uang pun terhenti di bank.. semua tak ada arti.

Bahkan hall gereja yang megah dan mahal pun sekarang kosong, tiba waktunya setiap orang menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran di dalam hati.

Yang kita butuhkan hanya makanan dan udara tuk di hirup, kita hanya ingin hidup. Selebihnya menjadi tidak penting lagi.

Dunia tak pernah melihat kesombongan narsis seperti di jaman ini! 

Kabar baiknya; kita diberikan 1 kesempatan lagi untuk introspeksi, melihat kedalam diri, bertanya kepada Tuhan: "Kenapa Tuhan membiarkan saya hidup?" Untuk bersuka2 atau untuk membeli mobil barukah? Atau mungkin untuk menyelesaikan pendidikan sarjana?

Apakah tujuan hidupku sekarang? Apakah tujuan hidupku setelah pandemi Covid 19?

Mengapa Tuhan menyelamatkan aku dan mengijinkan yang lain mati?

Manfaat apa yang harus kubawa untuk sesamaku manusia, apa yang harus kulakukan dengan sisa hidupku untuk Tuhan sehingga Tuhan memberikan ku satu kesempatan lagi?

Mari kita berdoa dan bertobat. Membuat komitmen baru untuk menjalani hidup ini dengan lebih berarti🙏❤

《* Salam sehat * 》

Sunday, April 05, 2020

Berikut bidang usaha yang diizinkan tetap beroperasi selama PSBB

*:* 

1. Toko-toko yang berhubungan dengan bahan dan barang pangan atau kebutuhan pokok serta barang penting, yang mencakup makanan, antara lain beras, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, bawang bombai, gula, minyak goreng, tepung terigu, buah-buahan dan sayuran, daging sapi, daging ayam, telur ayam, ikan, susu dan produk susu, dan air minum dalam kemasan, termasuk warung makan/rumah makan/restoran, serta barang penting yang mencakup benih, bibit ternak, pupuk, pestisida, obat dan vaksin untuk ternak, pakan ternak, gas LPG, tripleks, semen, besi baja konstruksi, dan baja ringan.

2. Bank, kantor asuransi, penyelenggara sistem pembayaran, dan ATM, termasuk vendor pengisian ATM dan vendor teknologi informasi (TI) untuk operasi perbankan, call center perbankan, dan operasi ATM.

3. Media cetak dan elektronik.

4. Telekomunikasi, layanan internet, penyiaran dan layanan kabel. TI dan Layanan yang diaktifkan dengan TI (untuk layanan esensial) sebisa mungkin diupayakan untuk bekerja dari rumah, kecuali untuk mobilitas penyelenggara telekomunikasi, vendor/supplier telekomunikasi/TI, dan penyelenggara infrastruktur data.

5. Pengiriman semua bahan dan barang pangan atau barang pokok serta barang penting, termasuk makanan, obat-obatan, peralatan medis.

6. Pompa bensin, LPG, outlet ritel dan penyimpanan minyak dan gas bumi.

7. Pembangkit listrik, unit dan layanan transmisi dan distribusi.

8. Layanan pasar modal sebagaimana yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia.

9. Layanan ekspedisi barang, termasuk sarana angkutan roda dua berbasis aplikasi dengan batasan hanya untuk mengangkut barang dan tidak untuk penumpang.

10. Layanan penyimpanan dan pergudangan dingin (cold storage).

11. Layanan keamanan pribadi.




MUSUH JANTUNG ADALAH AIR ES.



TAHUKAH ANDA BAHWA Jantung
kita ini paling pantangan-nya apa ?
Anda mungkin blm tahu.

Setelah membaca tulisan ini mungkin akan kaget !

1. Jantung paling pantangannya adalah :

●Semua makanan dan minuman yg bersifat dingin.
●Jangan minum air ES
●Jangan makan makanan dingin yg keluar dari kulkas. Lebih baik makan makanan yang hangat/panas.
(Ini kalau kita ingin sehat!)

2. Apa musuh utama jantung kita ?

●Adakah kebiasaan saat makan nasi atau setelah makan nasi lalu minum air dingin/es.
●Apalagi sambil mengelap keringat saat melahap makanan.
●Saat udara panas, sambil minum2an yg dingin, benar-benar sangat enak rasanya.

3. Jika punya kebiasaan seperti itu silakan lihat penjelasan di bawah ini :

●Penakluk utama jantung adalah sehabis makan,
*TIDAK BOLEH*
minum - minuman dan makanan yang dingin (ES), dan ini adalah petunjuk dari dokter ahli jantung diberbagai belahan dunia.

Penjelasannya :
Minum segelas air dingin/es setelah makan memang sangat nyaman, namun air dingin/es
bisa membeku (menggumpal)kan minyak/lemak makanan yg barusan ditelan dalam perut, bahkan bisa menyebabkan pencernaan dalam lambung menjadi lamban.
Begitu gumpalan (pembekuan) makanan yang mirip lumpur itu bertemu asam lambung, maka akan terurai dgn cepat dan diserap oleh usus dan dia akan menempel di dinding usus.

Berselang tidak lama kemudian akan berubah menjadi lemak, yg jika setiap harinya terus menerus seperti ini, maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan penyakit, bahkan penyebab tumor/kanker.

Makanya setelah makan sebaiknya minum air hangat saja.

4. Mohon perhatikan gejala-gejala serangan jantung :

●Tidak semua gejala serangan jantung itu akan sakit di lengan kiri, tp kita harus waspada jika terjadi sakit di tengkuk.

●Saat serangan jantung terjadi, tidak pasti akan sakit di ulu hati, tetapi pada umumnya merasa mual, dan keringat dingin bercucuran itulah gejala umum terjadi serangan jantung.

●Data statistik 60% serangan jantung terjadi saat sedang tidur, sehingga penderita saat tidur tidak bangun² lagi.
Saat mau tidur usahakan minum satu gelas air hangat, ini utk mencegah serangan jantung saat tertidur atau bangun pagi.

Saat bangun tidur biasanya tensi tertinggi so jangan langsung bangun, tunggu 5 menit atau gerakan anggota tubuh secara ringan, agar darah mengalir lebih baik.
Biasakan setelah bangun minum 2 gelas air hangat saat perut kosong.

□Sakit di bagian tengkuk sering menyebabkan terbangun dari tidur nyenyak. Makanya harus hati².

□Semakin banyak kita ketahui ini, maka kesempatan hidup lebih baik , lebih sehat dan panjang umur akan semakin besar.
Salah Seorang dokter ahli jantung menghimbau, jika setiap orang yg telah membaca berita ini,
diharapkan dapat mengirim ke teman- teman, sanak
saudaranya.
Semoga penjelasan singkat ini dapat menolong kita dari bahaya serangan jantung.

*Sehat itu mahal, sayangilah jantung kita*
-----------------------------------
.*MINUM AIR HANGAT BISA SELAMATKAN NYAWA*

Sekelompok Dokter Jepang menegaskan bahwa *air hangat* adalah 100% efektif dalam menyelesaikan beberapa masalah kesehatan seperti :
1. Migrain
2. Tekanan darah tinggi
3. Tekanan darah rendah
4. Nyeri sendi
5. Peningkatan dan penurunan detak jantung secara tiba-tiba
6. Epilepsi
7. Menghilangkan kadar kolesterol
8. Batuk
9. Ketidak nyamanan tubuh
10. Nyeri gout
11. Asma
12. Batuk terus menerus
13. Penyumbatan pembuluh darah
14. Penyakit yang terkait dengan Uterus & Urine
15. Masalah perut
16. Nafsu makan yang buruk
17. Juga semua penyakit yang berkaitan dengan mata, telinga & tenggorokan.
18. Sakit kepala

*BAGAIMANA CARA MEMAKAI AIR HANGAT*

Bangun pagi-pagi dan minum sekitar * 2 gelas air hangat ketika perut kosong *.
Anda mungkin tidak dapat membuat 2 gelas di awal tetapi perlahan-lahan.

*CATATAN:*

*JANGAN* makan apa pun 45 menit setelah mengambil air.

Terapi air hangat akan menyelesaikan masalah kesehatan dalam jangka waktu yang wajar seperti:
✔ Diabetes dalam 30 hari
✔ Tekanan darah dalam 30 hari
✔ Masalah perut dalam 10 hari
✔ Semua jenis Kanker dalam 9 bulan
✔ Penyumbatan pembuluh darah dalam 6 bulan
✔ Nafsu makan yang buruk dalam 10 hari
✔ Uterus dan penyakit terkait dalam 10 hari
✔ Masalah Hidung, Telinga, dan Tenggorokan dalam 10 hari
✔ Masalah wanita dalam 15 hari
✔ Penyakit jantung dalam 30 hari
✔ Sakit kepala / migrain dalam 3 hari
✔ Kolesterol dalam 4 bulan
✔ Epilepsi dan kelumpuhan terus menerus dalam 9 bulan
✔ Asma dalam 4 bulan

*AIR DINGIN ITU TIDAK BAIK UNTUK ANDA !!!*
Jika air dingin tidak mempengaruhi Anda pada usia muda, akan membahayakan Anda di *usia tua*.

*Air dingin menutup 4 urat-urat jantung dan menyebabkan serangan jantung*. Minuman dingin adalah alasan utama untuk serangan jantung.

*Ini juga menciptakan masalah di hati karena membuat lemak terjebak di hati*. Kebanyakan orang yang menunggu transplantasi hati adalah korban minum air dingin.

*Air dingin mempengaruhi dinding internal lambung,Ini mempengaruhi usus besar dan menghasilkan Kanker*

Sharing is Caring 😊😊