Translate

Tuesday, December 25, 2007

Renungan Natal 25Des2007

Mat 1:25-28
Luk 1:34-38
Pdt Tessa
- Maria berani mengatakan 'ya' atas permintaan Tuhan melalui malaikat.

- Kemungkinan besar Maria dan Yusuf tidak berpikir jauh, ttg masa depan

- tidak ada seorg pun yg tahu akan masa depan. meskipun kita tahu bhw kita punya Allah yg maha tahu.

- kenapa Allah yg maha tahu ini tdk memberitahu kehidupan yg akan dilalui oleh Yesus, terutama kpd maria dan yusuf.

- ternyata ini juga permintaan kita, kita ingin tahu ttg masa depan kita.

- apa susahnya bagi Allah untuk menjelaskan ini semua bagi kita?

- alasan Allah:
  • krn itu misteri, rahasia Tuhan. memang apabila Yusuf dan Maria tahu, apa yg bisa mereka lakukan? apakah reaksi mereka positif atau negatif?
  • Allah merahasiakan itu semua untuk kebaikan kita. Allah tidak berdiam diri juga. Allah menyimpan banyak hal ttg msa depan kita, tapi Dia tdk meninggalkan dalam kebodohan, Allah memberikan kekuatan kpd kita untuk menjalani hidup kita setiap hari.
Jadi Natal mengingatkan kita ttg masa depan kita yg kita tdk tahu, tetapi menguatkan kita dan mengingatkan kita bhw Tuhan senantiasa menyertai sepanjang hidup kita.

Dia memberi kekuatan kpd kita untuk menjalani hidup hari demi hari.

Menjalani hari demi hari bersama Tuhan, dan refleksi iman kita. One day at the time, sweet Jesus.

Fanky/on9300i

Renungan Natal 25Des2007

Mat 1:25-28
Luk 1:34-38
Pdt Tessa
- Maria berani mengatakan 'ya' atas permintaan Tuhan melalui malaikat.

- Kemungkinan besar Maria dan Yusuf tidak berpikir jauh, ttg masa depan

- tidak ada seorg pun yg tahu akan masa depan. meskipun kita tahu bhw kita punya Allah yg maha tahu.

- kenapa Allah yg maha tahu ini tdk memberitahu kehidupan yg akan dilalui oleh Yesus, terutama kpd maria dan yusuf.

- ternyata ini juga permintaan kita, kita ingin tahu ttg masa depan kita.

- apa susahnya bagi Allah untuk menjelaskan ini semua bagi kita?

- alasan Allah:
  • krn itu misteri, rahasia Tuhan. memang apabila Yusuf dan Maria tahu, apa yg bisa mereka lakukan? apakah reaksi mereka positif atau negatif?
  • Allah merahasiakan itu semua untuk kebaikan kita. Allah tidak berdiam diri juga. Allah menyimpan banyak hal ttg msa depan kita, tapi Dia tdk meninggalkan dalam kebodohan, Allah memberikan kekuatan kpd kita untuk menjalani hidup kita setiap hari.
Jadi Natal mengingatkan kita ttg masa depan kita yg kita tdk tahu, tetapi menguatkan kita dan mengingatkan kita bhw Tuhan senantiasa menyertai sepanjang hidup kita.

Dia memberi kekuatan kpd kita untuk menjalani hidup hari demi hari.

Menjalani hari demi hari bersama Tuhan, dan refleksi iman kita. One day at the time, sweet Jesus.

Fanky/on9300i

Monday, December 24, 2007

Google Alert - entrepreneur

Google News Alert for: entrepreneur

Sacrificing part of territory for entrepreneurs bent on succeeding
Bizjournals.com - Charlotte,NC,USA
The most consistent complaint I hear from entrepreneurs is the incredible number of sacrifices they make so they can fulfill their dreams. ...
See all stories on this topic

Area entrepreneur taps into water wariness
Wilkes Barre Times-Leader - Wilkes Barre,PA,USA
By Rory Sweeney rsweeney@timesleader.com Ed Deets runs a number of diverse businesses, but about 20 years ago he thought he had another good idea when he ...
See all stories on this topic

Concrete determination
Economic Times - Gurgaon,Haryana,India
From a small beginning to a large business today, the journey of this 45-year-old entrepreneur has been rather eventful. “The initial days were a bit of a ...
See all stories on this topic

GopherHaul 19 - Lawn Care Entrepreneur Business Forum Show now online.
Best Syndication - Pinon Hills,CA,USA
Hello and welcome to GopherHaul 19 – Lawn Care Entrepreneur Business Show. This show is all about how to start and run a lawn care business. ...
See all stories on this topic

Aspiring Web Entrepreneur Raising Money for Startup by Selling ...
PR.com (press release) - Levittown,NY,USA
Twenty year old aspiring web entrepreneur from London launches PukkaProfiles.com in an attempt to raise money for a web startup…offers MySpace artists a ...
See all stories on this topic

Darien Entrepreneur Plans 2nd Security Company IPO
Black Enterprise - New York,NY,USA
By Peter Healy, The Stamford Advocate, Conn. Dec. 23--William Vassell of Darien enjoyed building a security guard company from scratch and taking it public ...
See all stories on this topic

Eco-Entrepreneur Transforms Middle School Lunch
Daily Green - USA
By Olivia Zaleski Hunter Gross is not your typical entrepreneur. To start, he’s only 12 years old. He also cares — a lot — about the environment. ...
See all stories on this topic

Entrepreneur seeks nomination in Calgary-Egmont riding
Canoe.ca - Toronto,Ontario,Canada
By DAVE DORMER, SUN MEDIA Hoping to unify what she sees as a constituency divided, Vicki Engel, an entrepreneur and health carte professional, has announced ...
See all stories on this topic

Entrepreneur, husband sold rare books
Toledo Blade - Toledo,OH,USA
"She was kind of an early entrepreneur," Mr. Brown said. "We learned a lot from her." A witness of the Depression, Mrs. Brown learned long ago how to be ...
See all stories on this topic

Young Vidalia entrepreneur has lofty goals
Natchez Democrat - Natchez,MS,USA
By Vershal Hogan (Contact) | The Natchez Democrat At 24, he already owns seven houses and recently broke ground on what will soon be Vidalia’s newest ...
See all stories on this topic

Google Blogs Alert for: entrepreneur

Harish Hande is Social Entrepreneur of the Year
By Pran Kurup
Harish Hande (IIT KGP 1990 EY NH) has won the Social Entrepreneur of The Year award from the Khemka Foundation. Innovation, social impact and sustainability were the three objectives measured to pick the winner from among more than 100 ...
IIT Foundation Blog - http://www.iitfoundation.org

Questionable reasons to become an entrepreneur #6 - My friends and ...
By Rajesh Setty
The scenario here is simple. You are a “bit” frustrated about your job and the future that it holds. You start talking to some of your friends and believe it or not, they are a “bit” frustrated about the same thing too. ...
Life Beyond Code - http://blog.lifebeyondcode.com

Annex entrepreneur gets into season of giving
By info@hghnews.us
Last Modified: December 23, 2007, 7:14 am.
Changes/Additions (Syndicatable XML) - http://www.hghnews.us

Eco-Entrepreneur Transforms Middle School Lunch
Boy wonder catches the attention of Laurie David and Al Gore.
- http://www.thedailygreen.com/

For more than four decades, Latah County entrepreneur Dave Hash ...
BEAR CREEK ROAD - When US Sen. Larry Craig decided five years ago to adorn the Pentagon with a Christmas tree from Idaho, his staff called a guy known for making such monumental tasks a reality. "Quite honestly, that project wouldn't ...
Lewiston Tribune Online - Top Stories - http://www.lmtribune.com/


 This once a week Google Alert is brought to you by Google.

Remove this alert.
Create another alert.
Manage your alerts.

Monday, December 17, 2007

ITIL V3 from concept to practice by Microsoft

<http://mshelp.be/itil-v3-from-concept-to-practice-by-microsoft-112.htm>


Posted by Sven on december 16th 2007 to ITIL
<http://mshelp.be/category/itil/>, MOF <http://mshelp.be/category/mof/>

The IT Infrastructure Library (ITIL) has evolved from focusing on
functions in its first version, to processes in its second version, and
now—with ITIL version 3 (v3)—to addressing the entire service management
life cycle, from service conceptualization to continuous service
improvement.

The benefit of a full life-cycle approach is that you design services
that hold strategic value for the business and you continue to operate
and improve those services to continually meet business needs as they
evolve.

This paper articulates how Microsoft supports and extends this service
life-cycle approach. Microsoft's core service management strategy is to
deliver solutions for the effective and efficient integration of the
people, process, and technologies required for organizations to reap the
benefits of quality IT services. As shown in the following figure,
Microsoft provides people and process guidance with Microsoft Solutions
Framework (MSF) and Microsoft Operations Framework (MOF), management
tools with the System Center Family of products, and integrated
technology and guidance packages to handle complex problems with
Solution Accelerators. When combined, MSF, MOF, Solution Accelerators,
and System Center products support optimized service delivery and
management of the Windows® operating system platform—which in turn
delivers the core IT infrastructure required to support business
services and workloads.

You can read everything about it in this
<http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?FamilyID=edcaad48-1414-4447-8b1a-a866a146565d&DisplayLang=en>
paper.

Sunday, December 16, 2007

Senang ketemu Pak Benny

Sudah lama juga tidak ketemu beliau. Sosok yang saya kagumi beberapa tahun lalu, bukan hanya karena kepeduliannya dgn tim, tetapi juga kinerja dan strategi dalam pekerjaan nya yang membantu saya belajar ttg beberapa hal penting.

Masih membekas, tahun2 bersama beliau bekerja di BII, dan memang sangat mengesankan. Rasa kekeluargaan yang dikembangkan oleh DTI bank tsb, mungkin sudah luntur sekarang ini, tapi tahun-tahun itu, kami lalui dengan sukacita, karena seolah kami seperti keluarga dekat. Dan ini mungkin yang saya bilang lingkungan pekerjaan yang paling enak selama saya bekerjasama. Dan mungkin karena tuntutan ekonomi dan kejenuhan pekerjaan saja yang pada waktu itu membuat saya harus keluar dari lingkungan nyaman itu.

Setelah beberapa tahun melalang buana, kerinduan itu muncul kembali, bersamaan dengan ketemunya dengan bapak kita yang satu ini. Kesederhaan dan kekeluargaan, itulah kunci utama kerja yang harus kita jalani. Sadar akan tujuan bersama yang akan diraih, serta mengikuti dengan baik petunjuk dan arahan - seolah membuat kita hidup dalam lingkungan yang nyaman. Lain hal nya dengan sekarang, lingkungan keras yang saya hadapi di luar kantor, serta akrobat dan berbagai jenis trik utk bertahan - membuat hati saya mengeras. Dan ini semua membawa saya kepada titik nadir. Titik dimana saya harus melihat kembali apa yang telah saya raih, dan bagaimana saya meraihnya, serta akibat dan dampak yang saya hasilkan bagi orang lain.

Apakah saya masih menjadi orang yg sama? itu pertanyaan dasar yang terus saya gali setiap saat, dan itu semua membuat saya sadar, betapa kita harus bersyukur atas semua yang telah kita lalui.

Pak Benny telah nyaman dengan pekerjaan barunya - laundry kiloan - dan seperti biasa, dengan konsep matang nya - semua itu seolah menjadi pekerjaan yang mudah dan menyenangkan. Senang rasanya bisa menghabiskan waktu lama bersama beliau, seolah kerinduan saya terhadap papa saya terobati. Thanks God.

Sukses Pak Benny, Anda memang hebat. Saya senang pernah menjadi tim Anda.

Monday, August 13, 2007

Merenung - 13Aug2007

MEMERIKSA HAL NYATA
Bacaan : Kolose 3:12-17

12Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 13Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 14Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 15Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 16Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 17Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.


Ketika Bill Husted datang ke acara reuni SMA ke-40, ia menjabat tangan dan memeluk orang-orang. Setelah 20 menit berlalu, ia baru sadar bahwa ternyata ada dua acara reuni SMA di gedung yang sama hari itu, dan ia berada di tempat yang salah.

Husted, seorang penulis di bidang teknologi untuk Atlanta Journal-Constitution, menggunakan pengalaman itu untuk menggambarkan aksioma abadinya dalam memecahkan masalah komputer: Periksalah hal-hal yang nyata lebih dulu. Sebelum Anda mengganti sound card [perangkat keras komputer untuk mengeluarkan suara], pastikan bahwa volumenya tidak sedang dimatikan. Jika modem-nya tidak bekerja, periksa apakah modem itu sudah disambungkan.

"Periksalah hal-hal yang nyata lebih dulu" pun dapat menjadi prinsip yang baik untuk memecahkan masalah rohani. Kolose 3:12-17 mendaftar selusin kualitas rohani yang menunjukkan jiwa yang sehat. Yang menonjol di antaranya adalah belas kasihan, kebaikan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, pengampunan, kasih, dan rasa syukur.

Sebelum mengkritik gereja kita atau kelompok kristiani lainnya, kita bisa meminta kepada Tuhan untuk mengungkapkan kelemahan kita sendiri. Sebelum memutuskan jalinan relasi, kita dapat memeriksa apakah kesabaran dan pengampunan tersambung dalam hati kita sendiri.

Sebaiknya kita melihat ke dalam hati kita -- untuk memeriksa hal-hal yang nyata lebih dulu -- bahkan ketika semua masalah kita sepertinya disebabkan oleh orang lain --DCM
KASIH SEPERTI KRISTUS SABAR MENGHADAPI KESALAHAN ORANG LAIN

-------------------------------------------------------

Inilah mungkin tantangan terbesar yang pernah saya hadapi, bagaimana harus mengampuni papa yang meninggalkan kami sejak kecil, dan membiarkan kami hidup dalam kemiskinan, hingga akhirnya kami menyadari beberapa hal.
1. papa tahu bahwa apa yang dilakukannya salah, tapi ia tidak dapat berbuat apa-apa, ia hanya menjalani hidup nya yang salah, karena merasa ia tidak memiliki hati, iman yang memimpin hidupnya.

2. papa memahami 'hidup ini sementara' dengan cara yang aneh. dia berpikir tidak perlu susah-susah, tidak perlu beli rumah, tidak perlu punya keluarga, tidak perlu ini dan itu, karena semuanya sementara.

3. papa hanyalah mungkin ayah biologis kami, karena memang tidak ada ikatan yang cukup kuat yang terbina yang memungkinkan hubungan kami meningkat lebih dalam.

4. tidak ada cara lain, apa yang dikatakan oleh rasul Paulus dalam Kolose ini, memang harus kami jalani utk menerima papa dan kenyataan tentang papa. Dan akhirnya tidak hanya saya, adik dan mama juga telah menerima hal ini, dan kami sekarang hidup lebih bersyukur.

5. ada rencana Tuhan yang luar biasa dari apa yang kami alami bersama papa, dan ini yang terus kami syukuri hingga saat ini. betapa pemeliharaan Tuhan benar-benar nyata dan kami rasakan hingga sekarang.

Ternyata, mengampuni, dan menerima kesalahan orang lain tidak mudah, terutama apabila orang lain itu adalah papa atau saudara kita sendiri, butuh waktu dan pengorbanan serta kelegaan hati, dan terus menerus memeriksa diri kita. Dan memahami semua itu dalam dunia nyata - jauh lebih sulit, bahkan melakukannya. Tapi dengan Kristus, kami melalui itu semua hingga saat ini.

Tuhan memberkati.

Thursday, July 19, 2007

Aplikasi E-Goverment Efisienkan APBD

Makassar (ANTARA News) - Aplikasi sarana tekhnologi dan informasi (TI) dalam penerapan E-Government guna memberikan pelayanan secara cepat kepada publik dinilai dapat menghemat pengunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) pemerintah setempat.

Staf Ahli Menteri Negara Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Suhono Harso Supangkat di Makassar, kemarin, mengatakan, paradigma IT atau E-Government saat ini sudah tidak dipandang hanya sebagai alat komunikasi atau perangkat saja tapi telah menjadi bagian dari proses pelayanan dan pengembangan operasional pemerintahan.

Sebab itu, lanjutnya, pihaknya menyarankan kepada setiap Pemda untuk menerapkan sistem sewa dalam hal pengadaan IT agar Pemda yang bersangkutan dapat melakukan peningkatan (up grade) teknologinya dengan mudah.

Kemungkinan untuk up grade, katanya, perlu dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan produk-produk IT yang senantiasa mengalami evolusi secara cepat.

Menurut Suhono, modul seperti itu saat ini sedang dalam proses penyelesaian dan diharapkan dapat segera dijadikan pedoman bagi kalangan pemerintah daerah untuk mendorong transformasi dalam pengadaan sarana IT pemerintah dari sistem `capital expenditure` atau beli menjadi `operation expenditure` (sewa).

Suhono meyakini, sistem ini nantinya akan diikuti pula oleh lembaga-lembaga audit pemerintah seperti Badan Pemeriksa Keuangan untuk menjamin bahwa tarnsformasi belanja IT Pemda memang sesuai aturan yang ada.(*)

Monday, July 16, 2007

Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati! Jangan Tidur Terlalu Malam

1 July 2004
Topic: Kesehatan

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (GOT, GPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif
menderita kanker hati sepanjang 10 cm!

Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada
hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK.
Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan
pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar. Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bias memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Saat ini ada seorang pasien dokter Hsu yang mengeluh
bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru
diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hampir 80% dari livernya hati) sudah termakan habis. Pasien sangat terperanjat, Bagaimana mungkin? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal. Bagaimana mungkin hanya dalam waktu satu tahun yang relatif singkat bisa tumbuh kanker hati yang demikian besar??

Ternyata check-up yang dilakukannya hanya memeriksa
fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan "normal". Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling disalahpahami oleh masyarakat kita (Taiwan).

Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati. Tetapi
pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal.

Dokter Hsu mengatakan, GOT dan GPT adalah enzim yang
paling banyak ditemui di dalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu dan sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka GOT dan GPT akan lari keluar. Hal ini menyebabkan kandungan GOT dan GPT di dalam darah meningkat. Tetapi tidak adanya
peningkatan angka GOT dan GPT bukan berarti tidak
terjadi pengerasan pada hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati,
meski kondisi radang hati mereka telah berhenti,
tetapi dalam hati (liver) mereka telah terbentuk
serat-serat dan pengerasan hati. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.

Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati. Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka GOT dan GPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan yang tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :

1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2. Tidak buang air di pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan.
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat
tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7. Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin
kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan
minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkomsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang
fit.
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga
menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3 - 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan
disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola
makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan
zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan - jadwalnya?.

Sebab:
Malam hari pk 9 - 11 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi
waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang
atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Malam hari pk 11 - dini hari pk 1 : saat proses
de-toxin di bagian hati,�@harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.�@

Dini hari pk 1 - 3 : proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

Dini hari pk 3 - 5 : de toxin di bagian paru-paru.
Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena
proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

Pagi pk 5 - 7 : de-toxin di bagian usus besar, harus
buang air di kamar kecil.

Pagi pk 7 - 9 : waktu penyerapan gizi makanan bagi
usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi
mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah
kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9 /10 daripada tidak makan
sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan
mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga
pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang
belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang.

Dialihbahasakan secara bebas dari artikel berbahasa
Mandarin oleh : Siwu (9 Juni 2004)

Monday, July 09, 2007

Saya ada bukan karena kebetulan

Saya sering ingat perkataan para orang tua yang seringkali menghardik anaknya yang nakal "menyesal kami melahirkan engkau"...

Pikir2, ternyata berat juga penyesalan yang disampaikan orangtua ketika berkata demikian, dan pastinya itu bukan hanya karena kesal semata2, tapi luarbiasa kesalnya.

Terlepas dari semua itu, mungkin hari ini kita diingatkan kembali, mengapa kita lahir di keluarga kita saat ini? Mengapa kita ditempatkan di sekolah dimana kita bersekolah sekarang ini? Mengapa kita ada di lingkungan gereja sekarang ini? Mengapa kita bekerja di tempat ini? dan banyak mengapa lainnya yang seringkali mempertanyakan kehendak Tuhan tentang keberadaan kita.

Ternyata, itu semua ada dan terjadi bukan karena kebetulan. Bukan karena kebetulan, saya memiliki mama yang tangguh dan papa yang mengecewakan. Bukan karena kebetulan, masa kecil yang susah harus saya lalui. Bukan karena kebetulan, saya bersekolah di lingkungan mester jatinegara, dari kecil hingga besar. Bukan karena kebetulan, kami bergereja di tempat kami sekarang. Bukan karena kebetulan, kami aktif di gereja. Bukan karena kebetulan, kami bekerja di tempat kami bekerja sekarang. Semuanya adalah karena Tuhan. Tuhan yang mengatur semua.

Memahami bahwa Tuhan yang mengatur semua memang tidak mudah. Waktu saya kecil, beberapa kali pertanyaan, 'mengapa saya harus mengalami semua ini' dilontarkan. Dan seolah Tuhan tidak menjawab. Mengapa saya harus susah, dan teman2 saya hidup berkecukupan pada waktu itu. Mengapa saudara-saudara seolah membenci orang yang hidupnya susah. Mengapa banyak orang menjauhi orang yang hidupnya susah. Ternyata. Dari pengalaman hidup itulah, saya bisa melihat, mana orang yang penuh kasih membantu dan menolong orang susah. Saya bisa memahami bagaimana gereja itu harus ada dan menolong jemaat yang tidak mampu. Saya bisa mengerti, bagaimana kita harus hidup bersaudara satu dengan lainnya.

Jadi, Tuhan ijinkan semua itu terjadi untuk satu hal. Satu hal yang sangat luar biasa yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Dia (sedang) membentuk saya. Saya pahami, ini bukan proses 1 - 2 tahun. Ini proses seluruh hidup saya. Dan bagaimana sekarang saya hidup, ini pun juga bagian daripadanya. Oleh karena itu, saya berusaha memahami, mengapa saya unik.

Mengapa saya ada di lingkungan keluarga seperti itu. Mengapa saya dibesarkan dari bantuan tangan saudara dan gereja. Mengapa saya memiliki kepribadian ini. Mengapa saya bersikeras dalam hal tertentu.

Maka, semua itu membentuk saya. Semua itu membuat saya semakin mengerti, betapa Allah mengasihi saya, dengan segala daya yang Ia lakukan untuk saya. Mencipta, membuat, membentuk saya tiada henti. Meskipun kadang pahit saya rasakan, tetapi luar biasa penyertaan yang Tuhan lakukan untuk saya dan keluarga.

Suatu ketika, dalam kondisi keuangan yang kurang baik, kami harus melalui hari-hari dimana kami menghitung uang yang kami miliki. Perasaan sesak memenuhi dada saya dan saya tidak bisa berkata apa-apa kepada istri saya. Tetapi saya tahu, Tuhan pasti berikan jalan keluar. Dan akhirnya pertolongan itu datang, ketika uang kami hanya tinggal Rp.2000 saja. Melalui pekerjaan yang saya terima, kami dapat bertahan dan melaluinya dengan baik.

Itulah, tekanan-tekanan yang kita terima seharusnya semakin membuat kita berserah kepada Tuhan, maka seringkali istilah STRES saya ganti menjadi singkatan dari Sejahtera Tuhan Rasanya Enak Sekali. Karena saya tahu, Yesaya 44:2.. campur tangan Tuhan dari saya sebelum dilahirkan hingga nanti kematian menjemput saya.

Amin.

Wednesday, July 04, 2007

Hari Pertama - The Purpose Driven Life

Hari Pertama
The Purpose Driven Life

Akhirnya, saya beli juga buku itu. Sudah lama sekali ingin memilikinya, tapi baru ada uang yang dapat disisihkan untuk membelinya. Nah, sekarang, bersiaplah saya memasuki 40 hari mempelajari buku ini, mengikuti anjuran sang penulis, saya membacanya selama 40 hari berturut-turut. Semoga Tuhan memberikan kekuatan.

Hari ini membahas "berpikir tentang tujuan saya". Dan memang saya akui, benar adanya, seringkali saya membuat tujuan-tujuan hidup. Saya ketik rapih-rapih, tujuan hidup saya bulan ini, tahun ini, tahun depan, dan dalam 5 tahun. Setelahnya memang saya rasakan puas, karena minimal saya bisa melihat tujuan (baca: target) saya dalam waktu yang ada. Tetapi, hari ini saya belajar, bahwa tujuan hidup saya haruslah berasal dari Tuhan, sang Pencipta diri saya, dan bukan dari diri saya sendiri.

Artinya, saya harus melihat apa yang Tuhan inginkan atas diri saya, dengan apa yang selama ini saya alami, saya selama ini memang meyakini, bahwa Tuhan ingin berbuat sesuatu.

Saya ingat, masa kecil saya yang susah, dimana kami hidup bergantung dari orang lain. Keseharian mama sebagai penjahit bukanlah suatu hal yang mudah saya terima, di tengah begitu banyaknya teman-teman yang memiliki kesempatan lebih baik, mereka dapat membeli dan memiliki apa yang mereka mau, sedangkan saya tidak. Masa-masa sulit itu, bertambah sulit lagi, karena kami tidak memiliki rumah. Kami tinggal di rumah kakek, yang semasa beliau hidup, dia sangat mengasihi kami. Hingga pada saat kematiannya, kami menangis keras karena kami tidak tahu harus tinggal dimana. Kami ingat betul, ada masa kami harus tinggal bersama dengan orang yang tidak kami sukai. Kami harus tinggal di rumah istri papa yang lain dalam waktu cukup lama, dan disana sangat tidak menyenangkan. Satu-satunya yang menyenangkan adalah kami dapat bermain bebas hingga malam, sedangkan apabila kami dirumah, kami begitu tersiksa. Dan saya ingat benar, nenek kami datang menjemput kami, dan membawa kami pulang ke rumahnya - apapun yang akan kami hadapi, makan apapun, pokoknya keluar dari rumah itu. Mulailah kami tinggal di rumah itu hingga kami besar. Saya yakin sekali, ada maksud Tuhan dari semua itu. Bahwa dalam kesusahan kami, kami lebih bersandar kepada Tuhan. Kami berdoa setiap malam, mendoakan apa yang akan kami makan besok, sekolah kami, hingga sang papa kami yang jarang sekali pulang.

Pada saat kami berangkat dewasa, dan semakin kami sadar apa yang terjadi. Kami memiliki tekad bulat untuk keluar dari semua kesulitan hidup ini. Dan satu-satunya cara adalah belajar yang baik, sehingga kami memiliki prestasi dan prestasi. Syukurlah juga, Tuhan mengijinkan hal ini terjadi. Kami mendapatkan beasiswa dari gereja. Paling tidak untuk urusan sekolah, kami sudah cukup tenang.

Tapi, cerita sedih tidak pernah berhenti. Kami ingat benar ada masa-masa kami sangat kesulitan keuangan, kami makan apa saja. Tapi urusan sekolah, ini yang membuat mama kami berbeban berat. Dengan menjadi penjahit harus menghidupi 4 orang anak.Beruntunglah, mama kami sabar luar biasa. Kami dibawanya dengan sabar datang ke sekolah minggu di gereja, dan kami menjalani masa kecil sekolah minggu yang menyenangkan. Kami sangat beruntung memiliki kesempatan mengenal Tuhan dengan baik.

Di masa usai sekolah STM, saya bertekad segera bekerja. Kesempatan mulai berdatangan. Saya mengajukan lamaran ke berbagai tempat. Akhirnya ada beberapa interview yang saya jalani. Tapi Tuhan berkehendak lain. Lewat mami (nenek saya dari papa), dia memenangkan judi, sehingga membagikan sejumlah uang kepada cucu-cucunya, termasuk saya, yang notabene, cucu yang jarang atau kurang dekat dengannya. Dibalik sikapnya yang kurang baik, saya tahu dia sangat menyayangi saya dan papa, tapi keadaan membuatnya berbeda. Uang yang saya terima, kami gunakan untuk membiayai kuliah saya. Dan akhirnya terbukalah mata saya tentang pentingnya pendidikan tinggi hingga universitas.

Masa-masa awal berat, karena tidak melulu kami memiliki sejumlah uang untuk berkuliah, disamping kebutuhan adik-adik bersekolah. Saya mulai berjualan fotocopy di kampus. Setiap ada transparansi dari dosen, saya ambil dan saya copy, dan saya jual keesokan harinya. Bisnis kecil-kecilan lah. Kebetulan di depan rumah ada tukang fotocopy yang bisa memberikan harga cukup murah. Tapi toch tetap, bukan hal mudah. Papa memang pulang dan membawa kami keluar dari rumah nenek yang kami tinggali selama tahunan, tapi tetap saja jarang pulang. Tetap saja, kami terus berdoa agar dia pulang bersama kami.

Setengah tahun pertama dilalui dengan baik bersama Tuhan, dan berikutnya kami kesulitan untuk terus mendukung kuliah saya. Akhirnya saya bertekad untuk bekerja. Dan pekerjaan pertama yang saya dapat adalah sebagai sales tinta printer. Maka akrablah saya dengan jalan-jalan Jakarta, berkeliling ke sana ke sini menjual. Tidak lama ini berlangsung, karena Tuhan memanggil saya untuk bergabung dengan Bank Bali (Bank Permata sekarang), dan bergabunglah saya sebagai Operator System. Pekerjaan yang enak, dibelakang meja, ruang dingin. Tuhan membuat semuanya lancar, sehingga uang dapat saya sisihkan untuk membantu mama dan adik-adik sekolah.

Tuhan tidak tinggal diam. Setahun berlalu di tempat itu, saya dipindahkan Tuhan ke Bank Modern (sekarang sudah dilikuidasi). Dengan beda gaji Rp.50.000, saya nekat keluar dari lingkungan yang nyaman. Masuk ke dalam lingkungan yang lebih dinamis. Kepindahan ini membuahkan hasil. Karena overtime di tempat ini hingga beberapa kali lipat dari gaji pokok saya, maklumlah bank baru pada waktu itu.

Hampir 2 tahun, Bank itu bermasalah, dan sebulan sebelum bank itu ditutup, saya ditarik keluar oleh Tuhan, masuk ke lingkungan Bank Internasional Indonesia (BII). Kesempatan yang lebih luas telah disiapkan Tuhan. Kehidupan keras semasa di tempat sebelumnya, membuat saya bermasalah juga dengan diri saya sendiri dan Tuhan. Banyak dosa yang saya lakukan di hadapan Tuhan.

Semasa di BII, Tuhan terus mempersiapkan saya, dan banyak hal saya alami. Semakin dewasa, semakin mengenal Tuhan, dan juga mengenal 'dunia' yang Tuhan ciptakan. Tahun 2000, saya dipanggil Tuhan masuk sebagai Guru Sekolah Minggu, setelah pergumulan yang panjang.

Tahun 2001, saya keluar dari BII, dipindahkan ke perusahaan IT Integrator, PT. Altelindo. Ini mungkin tidak mudah. Tapi dengan penuh keyakinan, saya serahkan kepada Tuhan. Saya ingat benar, selama di BII, beberapa kali saya telah mengajukan surat resign kepada atasan saya. Baik pada saat diterima di Bank Pos, diterima di Bank Mandiri. Tapi memang, Tuhan membuat semua indah pada waktunya.

Selama 2001-2002, saya bekerja all-out. Belajar banyak hal, seolah saya menemukan dunia saya. Saya bebas berkreasi, membuat dokumen, membuat proposal, mencurahkan seluruh isi otak saya di laptop yang saya jinjing kemana2. Dan ini membuahkan hasil positif untuk perusahaan. Saya bersyukur untuk semua itu.

2003, saya keluar dari perusahaan itu, setelah bergumul berat karena banyak hal di dalam perusahaan yang kurang berkenan, terutama perlakukan pemilik perusahaan. Oleh karena itu, bergabunglah saya dengan perusahaan yang dibuat bersama atasan saya pada waktu di perusahaan itu. Kami bergabung beberapa orang, dan sayalah orang pertama yang keluar untuk mengerjakan proyek yang didapat oleh perusahaan baru ini. PT. Padutama ini adalah tempat saya bereksplorasi penuh. Sebagai pimpinan perusahaan, saya merasakan enaknya posisi ini. Tapi ini tidak berlangsung lama. Ketidak mampuan kami untuk menangani perusahaan membuat kami kewalahan, mulai dari masalah modal, kesalahan investasi, hingga komitmen. Dan akhirnya dengan berat hati, saya keluar dari perusahaan pada 2005.

Keluar dengan posisi yang tidak mengenakkan. Tidak memiliki uang, hutang dimana-mana. Kembali, karena Tuhan saja, saya bisa melalui semua itu. Kehadiran sang istri yang terus mendukung apa yang saya rasakan dan ingini, membuat saya bertekad hati untuk memulai usaha sendiri.

Juni 2005, saya keluar, dan saya datang ke notaris untuk membuat perusahaan ini. Perusahaan yang saya berikan nama Daya Cipta Mandiri. Istilah ini mungkin bukan hal baru. Daya Cipta Mandiri ini seolah sudah menjadi jati diri saya sejak 1996. Email sudah saya miliki dengan id ini.Dan terus menerus, saya gumuli, untuk menjadi filosofi hidup saya. Daya artinya kemampuan, Cipta artinya kita harus kreatif, Mandiri artinya harus bisa berdiri sendiri. Dan ini yang terus saya olah dalam diri saya, bersama Tuhan tentunya.

Dan tanpa terasa, sungguh, sudah 2 tahun kami berjalan, dan tidak pernah sekalipun Tuhan tinggalkan. Pengalaman rohani yang Tuhan bentuk, yang Tuhan ijinkan terjadi, dan terus saya rasakan, membentuk saya seperti sekarang ini. Panggilan Tuhan pada tahun 2004 untuk menjadi penatua pun, sedikit banyak saya syukuri. Saya tahu, saya tidak sendirian, oleh karena dalam apa pun yang saya hadapi, yang paling sulit sekalipun, ada Tuhan di dalamnya, bekerja dengan caraNya sendiri.

Kolose 1:16b "Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia". Mungkin bukan sembarang ayat yang cocok untuk saya. Karena saya benar-benar dan sungguh melihat. Ada Tuhan dalam setiap kehidupan saya. Dengan apa yang saya jalani sekarang pun, saya tahu, mengapa saya terus dipakai Tuhan dalam banyak hal, di banyak tempat, bertemu dengan bermacam orang, dari segala kalangan, karena ada Tuhan di dalamnya. Tuhan menginginkan sesuatu atas saya. Tuhan menginginkan hidup saya dilihat oleh banyak orang. Tuhan menginginkan saya menguatkan banyak orang. Tuhan menginginkan saya menolong banyak orang. Tuhan menginginkan sesuatu atas hidup saya. Dan itu, tanpa saya sadari saya jalani terus setiap harinya.

Bagaimana Tuhan membuat saya berdoa beberapa hari ini tentang pekerjaan penarikan kabel Fiber Optic terus menerus, karena Tuhan menginginkan saya demikian. Inilah apa yang terus saya harus gali.
Yaitu, bagaimana hidup untuk Allah? Hidup untuk Allah, bukan untuk diri saya sendiri.

Jadi, kalau toch, kita harus membuat tahapan atau rencana kerja dalam kehidupan kita, kita harus memiliki rencana strategis untuk terus menerus menggali, apa yang Allah inginkan dalam hidup kita.

Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini membantu kita, memahami perspektif Allah dalam hidup kita:
- Untuk apa saya, Tuhan tempatkan saya untuk lahir di keluarga ini ?
- Untuk apa saya, Tuhan tempatkan untuk bersekolah di sekolah ini ?
- Untuk apa saya, Tuhan tempatkan di pekerjaan ini ?
- Untuk apa saya, Tuhan ijinkan saya bergabung di gereja ini?

Marilah kita menggalinya, apakah yang Tuhan inginkan? Barulah kita set tujuan hidup kita itu.
Tuhan memberkati. Amin.

Monday, June 25, 2007

Memotivasi Kita (Jemaat) untuk Melayani

Memotivasi Kita (Jemaat) untuk Melayani

fankychristian@gmail.com – May 2007

(untuk Majalah HODOS)

Tulisan ini merupakan ringkasan sekaligus penjabaran dari buku saku “Bagaimana Memotivasi Jemaat Melayani”, karya Pdt. Herman Soekahar, B.Th. Buku kecil ini mudah dipahami dan dimengerti, serta diambil sarinya untuk perkembangan jemaat kita.

Pada waktu memulai pelayanan sebagai penatua, ada beragam pertanyaan yang muncul, tentang bagaimana seharusnya saya melayani. Pertanyaan tiga tahun yang lalu itu, kembali muncul dalam refleksi saya setelah melewati masa tugas 3 tahun pertama. Dan, mungkin, buku saku ini salah satu yang memacu kembali semangat dan sukacita pelayanan saya untuk kembali bersedia dan bersiap memasuki 3 tahun pelayanan berikutnya.

Pelayanan kepada Yesus Kristus, sang kepala Gereja pada saat ini sebenarnya berlandaskan kepada:

- prinsip-prinsip pelayanan yang pernah diajarkan dan dibuat oleh Kristus dan para Rasul-Nya atau para Murid-Nya serta telah diikuti oleh Jemaat mula-mula

- sejarah perkembangan pelayanan di lading Tuhan

- tantangan pelayanan setempat di mana Gereja berdiri

Karena jarak waktu yang demikian lama antara Gereja mula-mula dan Gereja masa kini, serta variabel-variabel sesuai dengan konteks di mana Jemaat Tuhan itu ditempatkan, maka tidak mustahil dapat terjadi bahwa Pelayanan Jemaat Tuhan pada masa kini tidak lagi sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus pada para rasul-Nya.

Dalam kehidupan-Nya sebagai Guru dan Tuhan, Yesus Kristus mengajarkan hal-hal yang penting sehubungan dengan pelayanan bagi Kerajaan Allah.

  1. Pelayanan yang dilakukan bukanlah paspor masuk kerajaan Sorga.

Diantara para pengikut Kristus sepanjang zaman, akan selalu ada kemungkinan timbulnya salah pengertian mengenai konsepsi pelayanan itu. Seringkali orang beranggapan bahwa pelayanan yang dilakukan merupakan paspor baginya untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga. Maka tidak heran banyak murid Tuhan senang mengungkapkan dan menceritakan sejarah pelayanannya dan buah pelayanannya dengan motivasi untuk membanggakan diri bahwa dia telah diberi hak untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga. Sebelumnya Yesus telah bernubut tentang salah paham terhadap konsep itu. Nubuat itu tertulis dalam Matius 17:21-23. Orang-orang itu mengatakan kepada Tuhan:

“ – dengan nama-Mu kami telah bernubuat

Bernubuat adalah menyampaikan berita dari Allah, sehingga tidak harus berarti meramalkan hal-hal yang akan datang. Istilah “Nama-Mu selalu kami pakai dalam kegiatan pelayanan kami bagi kerajaan Sorga” selalu dipakai.. Pada waktu itu, dengan tegas, Yesus Kristus berkata “Aku tidak mengenal kamu (Mat 7:23). Jadi jelas, bukan pelayanan yang dilakukan demi Nama Tuhan itu yang akan membuat kita masuk ke dalam kerajaan Sorga, tetapi “melakukan kehendak Bapa” itulah yang akan memberi hak kepada kita untuk memasuki kerajaan Sorga. Pelayanan yang dikerjakan yang tidak seturut dengan kehendak Allah Bapa adalah identik dengan “melakukan kejahatan di hadapan Tuhan kita”, sekalipun kita mengatakan “hal itu kubuat demi Nama Tuhan”.

Inilah yang seharusnya Tuhan inginkan, yaitu pelayanan kita dilakukan sepenuhnya untuk kemuliaan Tuhan, bukan demi kepentingan tertentu, bukan demi kepentingan Badan Pelayanan, bukan karena kepentingan Komisi, bukan karena ingin dipandang – ingin dilihat orang, seharusnyalah semuanya karena “melakukan kehendak Bapa”.

Memahami ini ternyata tidak mudah, karena lebih mudah melihat orang-orang tertentu menonjol dalam pelayanannya karena ingin dilihat orang. Orang tertentu menjadi sangat aktif dan dominan karena ingin menunjukkan dirinya (aktualisasi diri), dan orang tertentu menjadi sangat posesif atas pelayanannya. Tetapi dengan kuasa Tuhan, dan kemurnian hati kita, serta kesungguhan kita melayani, akan semakin membukakan mata kita, apakah pelayanan yang kita lakukan ini adalah pelayanan yang “melakukan kehendak Bapa”.

  1. Diperlukan pergumulan doa untuk mendapatkan pekerja Kristus yang baik (Mat 9:37-38).

Dalam pelayanan-Nya di bumi Palestina itu, Yesus melihat begitu banyak orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Ia melihat ladang Allah begitu luas, perlu pekerja yang begitu banyak. Sebab itu, disamping memanggil 12 rasul, Ia juga memanggil 70 orang murid lain dan sepanjang zaman, Ia selalu memanggil manusia untuk bekerja di ladang-Nya, untuk merawat jiwa-jiwa yang terlantar seperti domba yang tidak tergembalakan. Nah, untuk mendapatkan pekerja di ladang Allah yang memadai dengan tuntutan pelayanan yang ada, Yesus menunjukkan bahwa kita harus “minta kepada Allah yang empunya pekerjaan agar Dia mengirimkan pekerja-pekerja yang tepat untuk ladang-Nya itu”.

Pergumulan kita untuk menantikan pekerja-pekerja yang Tuhan siapkan untuk bekerja di ladang-Nya tidak mudah. Seringkali kita harus menunggu begitu lama untuk mendapatkan seorang Pendeta. Seringkali kita harus berjuang, bergumul dan berharap, untuk mendapatkan Penatua yang sepadan. Dan tidak jarang, sangat sulit mempertahankan re-generasi kepengurusan dalam Badan Pelayanan dan Komisi. Seringkali jawaban yang sama kita terima dari orang-orang yang kita gumuli dan kita minta untuk terlibat dalam pelayanan. Tapi sekali lagi, jangan jera. Karena memang diperlukan keterlibatan Tuhan dalam hal ini, dimana Dia saja yang mengetahui dengan tepat, siapa dan apa yang harus dikerjakan sang pelayan dalam bidang pelayanan yang Tuhan siapkan.

Dan ternyata juga, pergumulan kita membutuhkan perjuangan nyata. Seringkali orang-orang tertentu memiliki potensi dan kerinduan untuk melayani, yang begitu besar, sehingga seolah ingin menonjol diantara orang lain. Tetapi, percayalah, Tuhan sendiri yang akan menentukan. Semula, saya tidak dengan mudah menerima hal ini, yaitu bahwa orang-orang tertentu masuk ke dalam lingkungan pelayanan, padahal kita mengetahui tindak-tanduk dan tingkah laku negatifnya, tetapi ternyata, dari yang tidak sempurna – muncullah yang sempurna. Dari teman pelayanan yang seolah kita lihat tidak mampu, dialah yang malah paling sering menguatkan. Dari orang yang kita lihat paling susah diatur, dialah yang paling bekerjasama. Tuhan membuat semua indah pada waktunya.

  1. Yang melayani membutuhkan kuasa Ilahi (Mat 10:1)

Yesus mengerti benar tantangan pelayanan pada zaman itu yang akan dihadapi oleh murid-muridNya, sebab itu, Ia memberikan kuasa kepada mereka. Kuasa yang diterima oleh para murid tidak hanya kuasa dari Allah dalam bentuk Roh Kudus, tetapi juga kekuatan, kemampuan, energi, kuasa serta otoritas untuk melakukan pelayanan tersebut.

Saya ingat sekali, betapa saya merasa sangat tidak mampu menerima pelayanan sebagai ketua Panitia Natal Umum, tetapi saya tahu dengan pasti, Tuhan tidak pernah tinggal diam. Dia akan memberikan kekuatan, baik dalam bentuk Roh Kudus yang membuat pikiran dan jiwa kita bertindak dalam kehendakNya, dan juga kekuatan fisik, kesehatan jasmani, energi, dinamis tubuh kita dan berbagai kemampuan komunikasi serta koordinasi untuk memenuhi pelayanan yang dipercayakan kepada kita.

  1. Pelayanan tidak boleh diperjualbelikan (Mat 10:8)

Dalam pelayanan yang dikerjakan oleh murid-murid Tuhan, ada banyak orang yang disembuhkan dari kerasukan setan, sakit penyakit mereka, dan banyak orang yang dihiburkan dalam penderitaan mereka oleh sebab kuasa Roh Kudus yang menyertai mereka. Singkatnya, ada banyak orang yang mengalami keadaan yang baik melalui pelayanan mereka. Hal itu tentu akan menggoda murid-murid untuk memperjualbelikan pelayanan dan karunia Allah itu. Hanya mau memberikan pelayanan asal ada imbalannya. Kalau demikian, motivasinya bukan lagi mengerjakan pekerjaan Kristus tetapi mendapatkan imbalan. Terhadap hal ini Yesus memperingatkan mereka yang melayani dengan ucapan ”Kamu telah memperoleh dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah dengan cuma-cuma pula”.

  1. Dalam pelayanan, diperlukan keseimbangan antara sifat cerdik dan tulus (Mat 10:16)


Yesus Kristus menasihatkan para murid-Nya yang diutus itu agar cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Mengapa harus demikian? Sebab mereka diutus ke dalam suatu lingkungan bagaikan domba di tengah-tengah serigala. Bahaya sewaktu-waktu dapat muncul dan memusnahkan mereka.

“Cerdik seperti ular” artinya cepat tanggap terhadap bahaya yang akan muncul dan cekatan untuk menghindarkan diri dari bahaya. “Tulus seperti merpati” artinya memiliki karakter yang polos.

Dalam pengalaman pelayanan kita menemukan bahwa bukan semua jemaat hidup dalam ketulusan seperti merpati. Kadang-kadang ada yang memasang jerat dan jebakan-jebakan dalam pelayanan. Kalau seorang hamba Tuhan hanya memiliki ketulusan hati saja berarti dia telah menjadi umpan yang empuk. Kita harus meminta hikmat dari Tuhan agar dapat menjadi orang yang cerdik tetapi memiliki karakter yang polos.

Para pelayan seolah masuk ke dalam lingkungan birokrasi rumit apabila berhubungan dengan Majelis Jemaat. Padahal di lingkungan Majelis Jemaat, memikirkan bagaimana sebanyak mungkin orang dapat terlibat dalam pelayanan. Jadi seharusnya saling melengkapi. Tentu saja, hal ini dapat diatasi dengan komunikasi dan koordinasi. Dan sekali lagi, cepat tanggap dan ketulusan sangat berperan dalam komunikasi yang terjadi.

  1. Pelayanan menuntut kerelaan berkorban bagi Tuhan dan orang yang dilayani (Markus 10:43-45)

Yesus Kristus telah meninggalkan teladan pelayanan. Ia datang untuk berkorban memberikan nyawa-Nya bagi keselamatan manusia. Mereka yang melayani dituntut kerelaan untuk berkorban: uangnya, waktunya, tenaganya, bahkan kalau perlu korban nyawanya.

Rasul-rasul Kristus telah pergi mewartakan Injil dan mereka telah menyerahkan nyawanya bagi Injil itu sebagai korban di atas mezbah.

Saya melihat dengan jelas, banyak orang yang meluangkan waktunya, mulai dari hal terkecil, mengantar orang melayani, hingga menyumbangkan uang dalam jumlah besar untuk mendukung pelayanan. Dari waktu, tenaga dan harta, inilah yang Tuhan minta. Tetapi kita harus bersiap juga, apabila nyawa pun harus diberikan.

  1. Tidaklah patut untuk membanggakan diri karena telah melayani (Lukas 10:17-20; 17:7-10)

Ada bahaya besar yang akan mengancam mereka yang telah sukses dalam pelayanan, yaitu merebut kemuliaan Allah bagi dirinya sendiri. Hal itu tercermin jelas dalam dua perikop di atas. Keberhasilan kita dalam pelayanan bukanlah karena kehebatan kita, tetapi karena kita diberi wewenang untuk melakukan tu, sebab kita telah menerima Roh Kudus dan kekuatan dari Allah. Setiap mereka yang melayani Tuhan haruslah menyadari hal ini baik-baik.

Ini mungkin yang paling susah kita hindari. Apabila kita terlibat dalam pelayanan tertentu, maka otomatis, kita bangga terlibat di dalamnya. Terlibat dalam proyek-proyek besar gereja bukan membuat kita semakin besar, tetapi harusnya membuat kita semakin kecil di hadapan Tuhan.

  1. Yang melayani harus bersedia mengikut Yesus di mana pun Yesus berada (Yohanes 12:26)

Kita tidak dapat mengharapkan hanya dalam kemuliaan bersama Yesus Kristus, Tuhan kita, tetapi juga harus bersedia ikut menderita bersama Dia. Rela dicemooh, dihina, difitnah, ditolak karena kebenaran Injil.

Melayani Tuhan bukanlah hal yang mudah, tetapi Tuhan senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjalaninya. Oleh karena itu, apabila Saudara diminta untuk melayani Tuhan dalam bidang pelayanan tertentu, bergumullah, meminta jawaban Tuhan, diam dan menunggu dengan sabar. Apabila hati kita berkata, “saya siap ya Tuhan”, maka Tuhan akan memberikan kita kekuatan dalam bentuk Roh Kudus, dan kekuatan jasmani, pikiran untuk menjalaninya.

Saya jadi ingat perihal suksesi seputar penggantian kabinet SBY yang baru saja berlalu. Setelah mengevaluasi para pembantunya 6 bulan yang lalu, SBY memutuskan untuk mengangkat pembantu dan memutasi pembantunya. Sedangkan, masyarakat telah menunggu begitu lama, menantikan gerakan istimewa SBY ini. Bayangkan, ladang (masyarakat) di luar sana begitu banyak yang harus dikerjakan, tetapi yang mengerjakan sedikit (pembantu). Tidak semua orang dipilih, semua hal ditimbang seksama, bahkan mungkin memerlukan waktu. Tetapi pemilihan pembantu SBY mencapai titik, dimana semua pihak berpikir memang sangat diperlukan adanya pembantu-pembantu ini. Tuhan mempersiapkan semua pada waktunya.

Bayangkanlah, Saudara ditelpon malam ini untuk membantu SBY dalam hal tertentu. Tentu pertanyaan berikutnya adalah “apakah saya mampu?”. Kerendahan diri kita dalam menanggapi kepercayaan yang diberikan kepada kita oleh orang lain (ataupun Tuhan) memang sangat penting. Tetapi juga sangat penting untuk percaya diri dan percaya bahwa Tuhan akan membantu. Maka, apabila suatu ketika, Saudara diminta oleh rekan seiman, pendeta, penatua dan Majelis Jemaat – untuk melayani dalam bidang pelayanan tertentu. Percayalah, Tuhan bekerja di dalamnya.

Pertanyaan selanjutnya adalah “bagaimana saya bekerjanya?”. Tuhan mempercayakan suatu bidang pelayanan kepada Saudara, karena Dia meyakini, bahwa Saudara memiliki POTENSI. Selain hal ini, karena Saudara memiliki PENGETAHUAN / Knowledge. Juga adakalanya, karena Saudara memiliki KEMAMPUAN / Skill. Dan jangan lupa, mungkin juga karena Saudara memiliki SIKAP / Attitude. Nah, apabila ternyata Saudara hanya memiliki satu atau dua dari hal-hal diatas, maka Saudara sebaiknya mencari cara untuk meningkatkan dan mendapatkan hal lainnya.

Seringkali dalam awal masa pelayanan kita, seolah kita ingin menonjol. Kita ingin diperhitungkan keberadaan diri kita. Inilah yang seringkali membuat kita terjatuh. Oleh karena itu, senantiasa kita berdoa meminta pertolongan Tuhan dalam setiap pelayanan yang kita lakukan. Kerajinan kita dalam melayani Tuhan akan membuat kita semakin bersemangat dalam pelayanan kita (Roma 12:11).

Tuhan mungkin akan mengevaluasi pelayanan kita, dan Dia akan menentukan apakah kita berguna untuk ladangnya, maka bersiaplah selalu apabila kita dievaluasi. Kritik dan saran dalam pelayanan kita, meskipun datangnya dari orang lain, semuanya digunakan untuk membangun kita semakin baik. Dan semua ini kita gunakan untuk mengoreksi diri kita di hadapan Tuhan (1 Kor 9:27).

Maka bersiaplah, apabila Tuhan meminta kita melayani-Nya. Semoga tulisan ini menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan memberkati.

Aplikasi ’Sense of Responsibillity’ gereja dalam pembinaan iman jemaat

Aplikasi ’Sense of Responsibillity’ gereja

dalam pembinaan iman jemaat

fankychristian@gmail.com

(untuk Majalah HODOS)

Seiring dengan perjalanan waktu, tiga tahun tak terasa, tibalah saya, harus memutuskan untuk meneruskan pelayanan sebagai penatua, ataukah berhenti. Saya mungkin orang terakhir yang memasukkan formulir jawaban bersedia melayani untuk tiga tahun berikutnya, tapi itu saya syukuri, karna memang ternyata tidak hanya waktu saja yang saya perlukan, tetapi pemikiran mengenai bagaimana sebaiknya saya melayani Tuhan, khususnya dalam pembinaan iman jemaat di gereja ini.

Mungkin Bidang Pembinaan (Bina) lebih dikenal sebagai bidang yang mengurus Komisi (bermassa) – Anak, Remaja, Pemuda dan Dewasa, serta Pokja Hodos, Pemahaman Alkitab. Bina lebih kerap didengar membawa permasalahan, saran, usul dan solusi atas badan-badan pelayanan itu, tetapi, jujur saya akui, Bina dalam tiga tahun terakhir berkonsentrasi membenahi internal badan pelayanannya dibanding langsung mengurus pembinaan iman jemaat umum. Membuka kembali semua bahan untuk menuliskan ulang mengenai aplikasi ’rasa tanggung jawab’ / Sense of Responsibility (SoR) membutuhkan waktu, tapi inilah hasilnya.

Pembinaan Jemaat

Pembinaan jemaat dimulai dari pembangunan jemaat. Pembangunan jemaat adalah perwujudan dan pembinaan kepemimpinan yang melayani yang efektif dari pejabat-pejabat gerejawinya dalam wadah Majelis Jemaat dan pemimpin-pemimpin gereja lainnya dalam wadah badan-badan pelayanan jemaat (Tager GKI Pasal 52 – Ayat 2). Oleh karena itu, perumusan visi dan misi Jemaat menjadi titik tolak penting (Tager GKI Pasal 52, ayat 3). Gereja kita telah memiliki visi dan misi Jemaat yang jelas. Maka inilah aplikasi SoR yang pertama, yaitu Visi dan Misi Jemaat yang jelas.

Siapa yang bertanggung jawab atas pembinaan Jemaat ? Penatua (Tager GKI Pasal 68, ayat 1, point b) – melaksanakan pendidikan dan pembinaan. Pendeta (Tager GKI Pasal 69, ayat 1, point j) – melaksanakan pendidikan dan pembinaan terutama Katekisasi. Kita lihat lebih detail. Majelis Jemaat bertugas mewujudkan dan membina kepemimpinan yang melayani dari para penatua dan pendeta (Tager GKI Pasal 75, Ayat 3). Juga bertugas untuk memfasilitas pembinaan kepemimpinan kepelayanan dari para pemimpin gerejawi lainnya dalam badan-badan pelayanan jemaat (Tager GKI Pasal 75, Ayat 4). Oleh sebab inilah, kemudian program pelayanan (atau disebut Program Kerja) dalam kurun tahunan dibuat, disetujui dan dievaluasi. Maka inilah aplikasi SoR yang kedua, yaitu adanya para Penatua, para Pendeta dalam Majelis Jemaat, dimana tiap tahun membuat, menyusun, mengevaluasi Program Kerja.

Program Kerja yang dibuat tiap tahunnya harus selaras dengan Visi dan Misi gereja. Pergumulan yang telah dilakukan menghasilkan 3 Sense yang dijabarkan dalam 3 program kerja. Tahun ini adalah tahun terakhir, dimana Sense of Responsibility menjadi hal penting. Inila aplikasi SoR yang ketiga, dimana dalam tiap tahun pelayanan, harus ada target penting, ada tujuan yang ingin dicapai, agar semua gerak laju pelayanan mengarah pada satu hal, sesuai visi/misi gereja dan Sinode GKI.

Sekarang kita lihat sisi pertumbuhan Iman Jemaat. Membicarakan pertumbuhan, pasti ada 2 hal, yaitu : aspek pelayanan/kegiatan dan aspek konsolidasi internal / eksternal (masyarakat). Artinya kita bertumbuh melalui aktifitas dan internalisasi dalam diri sendiri serta dalam keterlibatan dengan pelayanan di dalam jemaat dan di dalam usaha jemaat meraih dunia luar, baik melalui kata-kata ataupun perbuatan nyata (Ketika Aku Dipanggil MelayaniNya, hal.98). Maka inilah aplikasi SoR yang keempat, yaitu berapa banyak program kerja yang bertujuan membangun jemaat internal, dan juga program kerja yang menyentuh dan melibatkan masyarakat sekitar.

Mari kita lihat apa yang kita miliki sepanjang tahun ini untuk membuat iman jemaat bertumbuh ? Kita akan melihat dari program kerja dalam Bina. Bina mencanangkan pembinaan bagi para pengurus Komisi. Hal ini dirasakan penting untuk memberikan wawasan, ketrampilan dan pengetahuan mengenai mengurus Komisi. Termasuk juga di dalamnya program pembinaan untuk para penatua. Bina juga bekerjasama dengan bidang lainnya untuk mengadakan pembinaan untuk para aktifis. Mulai dari Bina Aktifis, Pelayan Musik, Pelawat, Liturgos. Inilah aplikasi SoR yang kelima, yaitu, kita harus mempersiapkan pekerja Kristus yang sesuai, dalam hal komitmen, pengetahuan, ketrampilan dan perilaku (Knowledge Attitude Skill).

Program berikutnya mungkin yang berat bagi Bina. Menyusun Kurikulum Pembinaan. Seperti diketahui, selama ini program kerja dibuat berdasarkan kebutuhan jemaat sesuai dengan visi dan misi dari Gereja yang menyalurkan berkat. Tetapi kita juga harus memiliki penjabaran visi dan misi untuk mempersiapkan para pemimpin yang melayani (Christian Leadership). Langkah ini telah disadari semenjak Jubelium yang lalu, dengan membentuk tim Think Tank. Tim ini mendiskusikan visi dan misi gereja dan menggumulinya. Tim bekerjasama dengan para pendeta, Majelis Jemaat (dan khususnya Bina) untuk menyusun kurikulum pembinaan, bagi para aktifis gereja. Bina menyadari hal ini tidak mudah, tetapi inilah saatnya untuk memulai.

Bina juga menyadari kesulitan yang dihadapi untuk mencari aktifis Komisi, dan Badan Pelayanan, bahkan sampai ke Penatua. Maka inilah saatnya untuk membina sedini mungkin para aktifis. Oleh karena itu, mulai dari tahun lalu, para lulusan Katekisasi dilibatkan dalam kegiatan Kelompok Tumbuh Bersama. KTB ini dibentuk, dijalankan dengan menggunakan kurikulum khusus untuk mempersiapkan peserta dalam 2 tahun, dan kemudian dalam 1 tahun berikutnya masuk ke dalam Komisi. Diharapkan dengan melibatkan sebanyak mungkin dalam kegiatan Komisi, maka krisis kepemimpinan serta kesulitan mencari tenaga aktifis dapat diatasi secara bertahap.

Bina mengetahui dengan pasti keterbatasan penatua untuk terlibat dalam kegiatan dan aktifitas Komisi bermassa. Oleh karena itu, Bina melibatkan 2 orang Tenaga Pendamping Komisi untuk terlibat aktif, mendalami masalah, serta membantu Bina dan Majelis Jemaat membina badan pelayanan lebih baik lagi. Para Tenaga Pendamping dipilih dengan kompetensi yang sesuai, khususnya dalam hal konseling pastoral dan Pendidikan Agama Kristen (PAK).

Bina juga konsisten mendukung pelayanan dalam HODOS sebagai media pembinaan gereja, serta kegiatan Pemahaman Alkitab untuk memahami Alkitab secara mendalam dengan menggunakan tema-tema khusus. Inilah aplikasi SoR keenam, yaitu mempersiapkan kegiatan pembinaan iman.

Mengapa Jemaat harus ikut serta

Pembinaan jemaat tidak hanya menjadi tanggung jawab bagi Majelis Jemaat (Bina) dan Pendeta saja. Mengapa? Majelis Jemaat terdiri dari para penatua yang memiliki batas waktu pelayanan. Paling lama satu orang penatua dapat melayani dalam 7 tahun. Pendeta juga tidak dapat sepenuhnya dibebankan, karena harus membagi perhatian dan konsentrasinya juga dalam banyak bidang dan kegiatan. Oleh karena itulah, Jemaat harus ikut serta. Jemaat harus mendukung program yang dibuat. Jemaat harus mengevaluasi program. Jemaat harus mendukung kurikulum pembinaan. Jemaat harus memberikan masukan kepada Tim Think Tank. Jemaat harus mendukung kegiatan KTB. Jemaat harus mendukung agar anak-anaknya terlibat dalam Komisi Anak, anak-anaknya hadir dalam kegiatan Sekolah Minggu. Jemaat harus merelakan anak remajanya ikut Kebaktian Remaja dan kegiatan Komisi Remaja. Jemaat harus mendorong putra putri dewasanya ikut kegiatan Komisi Pemuda. Jemaat harus aktif ikut kegiatan Lansia, kegiatan Kebaktian Wanita, kegiatan Komisi Dewasa, hadir dalam seminar-seminar Komisi Dewasa. Jemaat harus membaca Hodos. Jemaat harus menghadiri Pemahaman Alkitab. Masih banyak lagi, dimana jemaat bisa terlibat. Sekali saya katakan terlibat, bukan sekedar hadir, bukan sekedar datang-dengar-pulang. Inilah aplikasi SoR ketujuh, untuk kita semua.

Pemahaman Alkitab yang diselenggarakan tiap hari Selasa sore selalu dihadiri oleh para peserta setianya. Dengan topik menarik serta publikasi yang dilakukan terus menerus, mengajak kita hadir, mendengarkan dan mendalami perkataan Firman Tuhan atas hal tertentu. Semakin kita menggali Firman Tuhan, semakin kecil kita di hadapan Tuhan, semakin dekat dengan Tuhan. Inilah sarana yang disediakan untuk kita semua untuk semakin mengenal Tuhan kita. Tidak lain, inilah aplikasi SoR kedelapan, dimana kita harus semakin mengenal Tuhan kita, sehingga kita mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Buletin yang kita baca ini telah memasuki masa yang cukup panjang. Dengan tim yang berganti dan pengkayaan isi dan pembahasan, memang menjadi semakin sulit bagi tim Pokja Hodos untuk melakukan seleksi tulisan yang ketat. Tulisan dipilih dengan baik, karena jatidiri Hodos yang merupakan buletin pembinaan gereja kita. Tapi jangan berkecil hati, tetaplah menulis, dan kirimkan bahan tulisan Anda. Konsentrasikan kepada materi pembinaan gereja kita, baik dalam bentuk konsep, pergumulan, kesaksian hingga tulisan bebas ataupun refleksi. Inilah salah satu aplikasi SoR kesembilan bagi kita semua, dimana kita membagikan apa yang kita miliki untuk perkembangan iman sesama kita.

Tidak pernah cukup waktu dan kertas untuk menuliskan semua hal terkait pembinaan gereja kita. Maka untuk itulah kami (Bina) ada. Apabila ada hal yang terkait dengan pembinaan gereja, baik saran, masukan, kritik serta apapun untuk gereja kita, silahkan hubungi tim Bidang Bina, para pengurus Komisi dan Pokja PA/Hodos. Kita selalu merindukan ide-ide terkait peningkatan kualitas pelayanan, sehingga aplikasi dari rasa tanggungjawab kita sebagai pelayan Kristus semakin nyata dalam hidup kita. Tuhan memberkati.

Merenung - 13Juni2007

13 Juni 2007

Keluaran 35:30-35

35:30. Berkatalah Musa kepada orang Israel: "Lihatlah, TUHAN telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda,
35:31 dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
35:32 yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga;
35:33 untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu.
35:34 Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar.
35:35 Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.

Ternyata menjadi tukang ataupun yang akrab kerennya sebagai 'engineer' pun dipimpin oleh Allah. Allah membuat segala sesuatunya ada, termasuk juga pekerjaan seorang engineer. Beberapa tahun waktu saya habiskan dengan jabatan itu, mulai dari 'engineer' perangkat elektronik - radio, hingga 'engineer' komputer. Pada waktu saya menjadi engineer, fokus saya adalah 'make it work' - bagaimana membuat itu dan ini berfungsi, berjalan. Oleh karena itu, pola pikir yang dikembangkan selalu adalah 'apa itu', 'bagaimana cara kerjanya', 'kapan digunakan', 'oleh apa/siapa', 'dimana' - 4W1H. Pola ini yang mungkin masih membekas di otak saya, sehingga memandang segala sesuatunya pasti ada unsur 4W1H. Makanya, jangan heran, selalu ngotot untuk tahu, dan ingin tahu dan ingin memberikan saran - ya karena 'otak engineer' ini.

Tapi memang, saya ingat sekali, dalam doa-doa saya dulu, yang saya doakan selalu agar 'itu dan ini berfungsi', bukan untuk 'kemuliaan Tuhan'. Inilah pikiran picik kita. Seolah kita melihat, apa yang kita kerjakan bukan urusan Allah, seolah dengan kemampuan yang kita miliki, Allah hanya kita perlukan untuk membuat segala sesuatunya lancar. Tidak yang lain. Ayat ini mengingatkan kita kembali, bahwa sekalipun Allah memberikan kemampuan / skill, kita harus menggunakan semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Dan kembali lagi, bahwa apa pun yang kita lakukan, jika tanpa campur tangan Allah di dalamnya, maka semuanya akan percuma.

Gbu.

Merenung - 17Juni2007

II Tim 1:1-14

1:1. Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus,
1:2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
1:3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
1:4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.
1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
1:10 dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Membaca surat Paulus kepada Timotius membuat saya terharu. Pertama, betapa Paulus bersyukur oleh karena Timotius - yang dengan kasih Allah telah dipakai Allah dgn luar biasa.

Kedua, betapa pentingnya bibit-bobot-bebet dalam diri Timotius, yang mana nyata dari nenek - ibu nya yang mengasihi Allah, dan maka Timotius juga demikian. Ada unsur dan peran dari 'keturunan yang takut kepada Allah' untuk menjadi seorang pengasih Allah, oleh karena itu, tugas kita sebagai orang tua tidak pernah bisa dipandang remeh. Apakah kita membuat anak-anak kita mengasihi Allah dengan sungguh? Apakah warisan rohani ini dapat kita turunkan terus menerus?

Ketiga, karunia panggilan Allah kepada Timotius. Allah memberikan kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Mungkin kita hanya mengenalnya sebagai Roh Kudus. Tapi nyatalah, roh inilah yang memberikan kekuatan - pada saat kita lemah, pada saat kita tidak berdaya, pada saat kita merasakan kita tidak sanggup - ingatlah Roh Kudus yang ada di dalam kita akan memberikan kekuatan. Pada saat kita merasa didera, disiksa, tak berdaya - kita harus berdoa kepada Tuhan untuk senantiasa diberikan kekuatan. Roh yang sama juga memberikan kepada kita, kasih. Apabila kita kurang mengasihi sesama dan Allah, maka roh ini tidak kita gunakan semaksimal mungkin. Marilah kita lihat, apakah kasih Yesus - dapat menjadi pedoman kita senantiasa untuk mengingat kita harus mengasihi orang lain tanpa pamrih. Kita mengingat, Dia melakukan semua pengorbanannya untuk kita, tanpa harap atau pamrih, Yesus mati dan bangkit untuk kita. Dan Roh yang sama juga memberikan kita - ketertiban. Mungkin ini unsur yang paling jarang diperhatikan. Betapa ketertiban merupakan buah Roh Kudus, dimana kita tidak memaksakan kehendak kita. Kita tidak memikirkan kepentingan diri kita sendiri. Kita selalu merindukan suasana dan hati penuh damai dan sukacita.

Keempat, dorongan bagi Timotius untuk hidup penuh keberanian bagi Kristus Yesus juga diekspresikan jelas oleh Paulus. Paulus tidak malu menderita untuk Yesus, karena dia tahu, kepada siapa dia percaya, dan dia mengetahui dengan jelas apa yang dipertaruhkan. Paulus juga meminta kita memegang semua ajaran Kristus, mencontoh ajaran yang sehat - dan melakukan nya (tidak hanya mempelajarinya) dalam iman dan kasih Yesus. Serta semua nya itu merupakan harta, berkat, karunia, anugrah terindah yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita, oleh apa? Oleh Roh Kudus dalam diri kita masing-masing.

Maka, nyatalah, dengan surat-surat Paulus kepada banyak teman pelayanannya, surat digunakan untuk menguatkan, menyatakan dan mengingatkan kembali betapa Allah bekerja dengan luar biasa. Sekarang ini mungkin sudah jarang menggunakan surat, tapi kita ada media komunikasi lain yang tidak kalah baiknya. Email dapat digunakan untuk berkirim informasi dan berita, tetapi juga dapat digunakan untuk menguatkan dan mendukung orang lain. SMS, akrab dalam hidup kita, juga dapat digunakan sebagai media untuk mendukung, menguatkan dan mendoakan orang lain.

Tuesday, April 24, 2007

Psalm 23 in Cyberspace Language

Psalm 23 in Cyberspace Language:

The Lord is my programmer, I shall not crash.

He installed His software on the hard disk of my
heart,

All of His commands are user friendly,

His directory moves me to the right choices for His
name's sake.

Even though I scroll through the problems of life,

I will fear no bugs, for You are my backup;

Your password protects me;

You prepare a menu before me in the presence of my
enemies;

Your help is only a key away.

Surely goodness and mercy will follow me all the days
of my life,

And my file will be merged with His and saved forever.

Monday, April 23, 2007

Ibrani 8:1-13

Ibrani 8:1-13

Membaca bagian kitab ini, teringat kembali tentang cerita perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40tahun, yang seolah selalu membuat saya bertanya. Mengapa perjalanan yang seharusnya singkat, menjadi begitu lama, begitu panjang, begitu banyak hal terjadi. Tetapi memang sepertinya, mungkin ini sudah menjadi pola Allah dalam membentuk diri kita.Saya ingat perjalanan hidup saya yang bisa saya bilang 'pahit tapi manis' hingga saat ini. Dari refleksi perjalanan hidup saya inilah, saya mengenal Allah yang hidup dan menyerahkan hidup saya kepadaNya. Dan kembali, perjanjian yang baru ini menguatkan, meneguhkan dan membuat diri saya semakin pasrah ke dalam pimpinan tangan kasih Yesus Kristus, Tuhan kita.