Translate

Showing posts with label Asisten Bisnis Online. Show all posts
Showing posts with label Asisten Bisnis Online. Show all posts

Wednesday, April 04, 2018

Omzet turun, pedagang Tanah Abang jual beli via online

Sejak maraknya penjualan lewat media social dan online, pedagang di Pasar Tanah Abang mulai merasakan penurunan omzet dagangannya. Sehingga untuk menyiasati hal itu, pedagang Blok B Pasar Tanah Abang melakukan terobosan dengan jual beli online.



“Pedagang di sini merasakan penurunan omzet sekitar akhir 2017. Selain banyaknya online shoping juga penutupan jalan semakin menambah turunnya omzet. Tapi kami tidak putus asa untuk melakukan ivonasi sehingga muncul ide melakukann jual beli online,”papar Bevi Linawaty, Property Manager Pasar Tanah Abang Blok B di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/4).

Perdagangan online ini rencananya dari  lantai  3 sampai lantai 5 A. “Kita ingin pedagang omzetnya tambah. Jangan sampai tutup,” ucapnya.



Untuk pedagang diadakan pelatihan berjualan online seperti membuat media sosia dan website. “Kita buat Kios Kreatif  bagi pedagang yang  ingin  upload foto-foto buasananya di media sosial. Awalnya dibimbing,  jika sudah mampu diharapkan bias upload foto sendiri,” paparnya.



Bagi pengunjung juga diberi kemudahan mengakses dengan dipasang wifi dari lantai basement sampai  lantai 5  blok B. (Dody/SiK)

sumber: http://m.elshinta.com/news/141452/2018/04/02/omzet-turun-pedagang

Kegiatan Launching Kiosk Kreatif dan Online Sales Asistant (OSA) di Blok B Tanah Abang

Seiring dengan salah satu target dari APTIKNAS, yaitu membina Digital Agent.  Digital Agent adalah anak-anak milenials kita yang dibina dan dipersiapkan untuk menjadi tenaga muda handal di dunia digital.

Karena sebagian besar pengusaha TIK yang bergabung di dalam APTIKNAS adalah pengusaha retail, maka layanan Digital Agent yang dikembangkan juga untuk mendukung kegiatan retail, dan khususnya e-commerce yang sedang marak saat ini.

Salah satu anggota APTIKNAS, PT Daya Cipta Mandiri Solusi mengembangkan layanan StartSmeUp (www.startsmeup.id) yang merupakan layanan pendampingan UMKM, khususnya dalam penggunaan sosmed dan e-commerce.

Gayung bersambut dari pengelola Blok B Tanah Abang yang tengah mencari mitra untuk membantu para tenant nya memaksimalkan potensi mereka terkait dengan sosial media dan e-commerce. Selain itu juga BUKALAPAK telah hadir memberikan pelatihan untuk para pemilik kiosk, yang sebagian besar adalah pedagang fashion.

Selain itu juga ada PT POS Indonesia yang membuka kiosk khusus untuk membantu para pedagang mengirimkan paket pesanan dari dunia online e-commerce.

Berikut foto kegiatannya.

Bu Bevi selaku Pengelola Blok B Tanah Abang Jakarta

Penyerahan Piagam Kerjasama - Pengelola Blok B Tanah Abang, PT Pos Indonesia, PT Daya Cipta Mandiri Solusi (Startsmeup.id) dan Bank Rakyat Indonesia.

Penyerahan kaos kerja Online Sales Asistant ditandai dimulainya layanan StartSmeUp untuk membantu para pemilik kios di Blok B Tanah Abang. Disaksikan oleh Ketum APTIKNAS Bapak Soegiharto Santoso (Hoky)


Lokasi Kiosk Kreatif di Lantai 5 Blok B Tanah Abang


Pemotongan tumpeng tanda dimulainya operasional Kiosk Kreatif kepada penanggung jawab Bpk. Iman.

Kerjasama dan kolaborasi Online Sales Asistant antara APTIKNAS (StartsmeUp) - Bank Rakyat Indonesia - BUKALAPAK - PT POS INDONESIA dan PT Samsung Indonesia. Semua bahu membahu membantu UMKM naik kelas dengan TIK.

Fasilitas Komputer - Proyektor di area Kiosk Kreatif

Manekin siap digunakan di salah satu ruangan dalam Kiosk Kreatif.


Dengan adanya Kiosk Kreatif didukung Online Sales Asistant maka para pemilik Kiosk di Blok B Tanah Abang siap go online. Informasi selengkapnya layanan OSA dapat dilihat di www.startsmeup.id

Sunday, March 04, 2018

Gunakan kemampuan Multiple User Profile pada Chrome Browser

Berapa banyak dari kita yang menggunakan Chrome browser ? Tapi apakah kita tahu tentang fitur multiple profile yang dimiliki Chrome.


Dengan menggunakan Chrome browser, maka kita bisa mengakses login user profile di pojok kanan atas.  Fungsi ini sangat membantu bagi kita yang mengelola banyak email dan akun sosial media.


Tiap user profile dapat menggunakan spesifik satu gmail akun, sehingga kita bisa memiliki banyak user profile. Tiap-tiap user profil dapat untuk kegunaan :
- email , dengan gmail.
- akun sosial media facebook, twitter, instagram, linkedin
- aplikasi web lainnya

User profile juga dapat disupervisi melalui email gmail lainnya, sehingga memudahkan kita bisa memonitor aktiftas login user profile yang dimaksud.

Dengan menggunakan fitur ini, kami melatih agen Asisten Bisnis Online kami untuk menggunakan chrome browser. Chrome browser dapat dengan mudah dipasang di laptop / komputer berbasis windows, atau menggunakan Chromium untuk Linux.

Untuk menghemat biaya lisensi, kami menggunakan linux Ubuntu atau Lubuntu (hanya untuk komputer dengan spesifikasi rendah), dan kemudian memasang chromium. Rata-rata tiap agen OSA memasang hingga 10 user profile untuk mengelola banyak akun.

Selamat mencoba.

Sunday, February 25, 2018

Mengambil keuntungan dari Internet Indonesia

Bernas.id - Menarik membaca data yang baru saja dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengenai penggunaan Internet di Indonesia sepanjang tahun 2017. Data terbaru menunjukkan angka 143,26 juta pengguna Internet Indonesia, hampir 54,68%, angka yang seolah menunjukkan masyarat Indonesia sudah 'melek' Internet.
Tapi data ini diperkuat lagi dengan sebaran pengguna Internet yang ternyata 58,08% berada di Jawa, 19,09% di Sumatera, dan sisanya ada di daerah lain. Artinya infrastruktur jaringan Internet berada di 2 pulau ini maka pengguna Internetnya bisa bertumbuh dengan baik.
Sebaran usia juga menunjukkan data menarik, 75,5% di usia 13-18 tahun, 74,23% di usia 19-34 tahun, dan 44,06% di usia 35-54 tahun, tidak ketinggalan 15,72% di usia >54 tahun. Usia produktif sudah tahu dan mahir menggunakan Internet. Dengan jenis kelamin laki-laki mencapai 51,43% dan perempuan 48,57%. Data ini juga menunjukan target market yang bisa diraih di dunia Internet Indonesia.
Dari segi latar belakang pendidikan juga menunjukkan data menggembirakan, selain S2/S3 sejumlah 88,24%, S1 sejumlah 79,23%, SMA sederajat mencapai 70,54%, SMP mencapai 48,53%, dan yang menarik lulusan SD mencapai 25,1%. Semakin baik latar belakang pendidikannya, semuanya semakin mengenal Internet.
Sekarang dari segi perangkat yang digunakan, 25,7% masih menggunakan laptop untuk mengakses Internet, sedangkan 50,08% gunakan smartphone atau tablet. Penggunaan smartphone dan tablet memang meningkat pesat dalam kurun 5 tahun terakhir. Bahkan sekarang kemampuan smartphone melebihi spesifikasi laptop dalam beberapa hal.
Dari segi market kelas ekonomi atas menggunakan Internet hingga 93,1%, menengah 82,95%, bawah 58,55%, sangat bawah 21,72%, ternyata mereka semua menggunakan Internet sangat baik.
Berikutnya data penggunaan aplikasi berbayar saat ini hingga 11,41%, sedangkan yang berlangganan mencapai 6,29%. Aplikasi berbayar semakin mendapatkan posisi, dimana pengguna mulai terbiasa untuk membayar layanan aplikasi dan langganan aplikasi yang mereka rasakan manfaatnya.
Dari segi tempat sebagian besar masih mengakses dari area urban 72,41%, rural-urban 49.25% dan rural 48,25%. Usaha pemerintah yang giat menggelar jaringan Internet hingga ke area rural ini patut diapresiasi. Perangkat yang digunakan di area tersebut juga masih menggunakan smartphone sebesar 70,96%, rural-urban 45,42% dan 42,06% di area rural. Ini menunjukkan smartphone semakin menjadi pilihan untuk mengakses Internet.
Data awal menggunakan Internet juga menunjukkan data menarik, dimana tahun 2016-2014 menjadi awal tahun penggunaan Internet mereka sebesar 37,12%. Kita ingat tahun-tahun ini memang geliat perkembangan smartphone dan Internet sangat tinggi.
Sebagian besar Internet diakses menggunakan smartphone 59,31% di kabupaten kota, diikuti kedua perangkat (laptop dan smartphone) sebesar 38,31%. Dan penggunaan akses menggunakan laptop semakin menurun 0,65% saja. Data yang sama juga ditunjukkan di area lainnya. 
Nah, sekarang dari jenis aplikasi yang digunakan. Pertama adalah chatting 89,35%, sosial media 87,13%, search engine 74,84%, lihat video 69,64%, download video 70,23%, download gambar 58,77%, selebihnya artikel 55,3%, email 33,99%, beli barang 32,19%, pendaftaran online 16,97%, jual barang 8,12% dan terakhir akses perbankan 7,39%. 
Kalau urusan untuk manfaatnya, tetap 45,14% untuk mencari harga, membantu pekerjaan 41,04%, informasi pembeli 37,82%, beli online 32,19%, cari kerja 26,19%, transaksi perbankan 17,04% dan jualan online 16,83%.
Nah, sekarang kita lihat polanya. Sebagian besar sudah 'melek' Internet, tahu cara menggunakan Internet, dan tersebar di area urban dan rural-urban. Ini target ekonomi yang baik, dan kelasnya kelas atas hingga bawah. Sedangkan penggunaan smartphone menjadi titik penting, dimana aplikasi, website dan system yang kita punya harus bisa diakses dari smartphone. Untuk berbagai penggunaan, aplikasi kita harus ramah dengan smartphone, atau istilah teknisnya mendukung HTML5. 
Sekarang ini semua smartphone telah dilengkapi dengan browser yang mendukung HTML5, dan semuanya bisa digunakan dengan mudah. Aplikasi yang kita kembangkan minimal harus mendukung ini. Website yang kita punya harus mendukung HTML5, dan semua harus mudah diakses, dan ramah terhadap search engine, terutama Google dan Bing yang sekarang menjadi search engine yang paling banyak digunakan. 
Lengkapi diri kita, usaha kita dengan kemampuan ini. Menggunakan Internet untuk berbagai kepentingan, dan harus bisa diakses dari Internet dengan mudah. Salah satunya dengan menggunakan berbagai aplikasi yang membantu kita untuk memaksimalkan potensi kita di Internet.
Salam StartSmeUp! 
sumber: https://www.bernas.id/61847-mengambil-keuntungan-dari-internet-indonesia.html