Translate

Friday, January 27, 2023

Pilih Tablet Berkeyboard atau Chromebook ?

 Dalam banyak kesempatan, saya melihat orang membawa tablet  berkeyboard ukuran 8 atau 10 inch dalam meeting kecil mereka. Saya sendiri menggunakan tablet 8 inch yang saya gunakan untuk membaca. Tapi kalau untuk produktifitas, saya pikir, Chromebook lebih layak. 

Buka Email.

Dalam tablet berkeyboard, baik ukuran 8 atau 10 inch, sekarang ini kita lebih lihat banyak orang memilih tablet berkeyboard ukuran 10 inch, dengan bentuk yang menarik. Sebut saja Samsung dan Huawei merajai market ini. Tidak hanya gara-gara beberapa tahun lalu banyak pengadaan tablet di Indonesia, meskipun pengadaan tablet secara global menurun, tapi di Indonesia malah meningkat tajam semasa pandemi. Terutama ukuran 8 dan 10 inch dengan keyboard. Tapi apa yang umumnya diakses? Email. 

Ya email yang paling banyak diakses. Perbedaannya, dengan tablet mungkin kita bisa set multiple account dengan mudah, dibandingkan dengan chromebook. Meskipun di chromebook juga bisa, tapi membuka email di tablet berkeyboard akan kelihatan lebih cantik. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah anda menggunakan dan menjawab email-email itu cukup nyaman dengan tablet. Belum tentu. 

Di Chromebook tetap tersedia aplikasi GMAIL yang bisa digunakan untuk mengakses semua email-email kita. Jadi tidak perlu via browser, persis seperti yang ada di tablet.

Chromebook Touchscreen sudah 2 tahun digunakan (Koleksi Pribadi)

Buka Browser

Aktifitas kita selanjutnya yang paling banyak adalah mengakses browser. Dalam pendekatan tablet, browser hanya bisa dibuka satu. Sedangkan di chromebook kita bisa membuatnya jadi beberapa VIRTUAL DESK. Dengan menggunakan virtual desk, maka kita bisa beralih dengan cepat dari satu ke yang lain. Hanya dengan klik. 

Aplikasi Android

Kelebihan lain di Chromebook adalah mengaktifkkan aplikasi-aplikasi yang ada di android. Mungkin tidak semuanya bisa dipasang di Chromebook, tapi sebagian besar yang sering kita akses di tablet dapat dipasang juga di chromebook. Sehingga jangan kuatir, kita tetap bisa mengakses aplikasi favorit kita. 

Lebih Nyaman Mengetik. 

Keyboard layout di chromebook sama persis seperti keyboard layout yang ada di laptop dan desktop pada umumnya. Sehingga membuat kita tidak perlu menyesuaikan diri lagi, dan tentunya lebih nyaman mengetik di chromebook. Saya sendiri menggunakan chromebook untuk media mengetik di berbagai platform yang saya kelola. 

Media Penyimpanan

Media storage tablet dan chromebook adalah sama, menggunakan media storage internal dan bisa ditambah external. Bahkan tablet tertentu bisa diintegrasikan dengan media storage yang lebih besar. Perbedaannya di chromebook tersedia USB port, sehingga bisa digunakan untuk koneksi ke media storage external yang besar. 

Koneksi Port

Selain USB, chromebook juga menyediakan akses HDMI. Tidak semua type tersedia. Tapi kebanyakan menyediakan USB-C, sehingga dengan mudah kita membeli converter ke HDMI bila diperlukan koneksi ke display.

Harga lebih murah.

Nah, ini mungkin yang banyak menjadi pertimbangan. Tablet 8 inch berkeyboard bermerek global harganya mulai dari 4jutaan. Sedangkan dengan angka yang sama, kita bisa mendapatkan chromebook touchscreen. Jadi bila kita cenderung menggunakannya untuk keperluan mengetik, buka email dan mengakses browser, maka chromebook touchscreen layak dipertimbangkan. Mungkin urusan dimensi layarnya menjadi pertimbangan tersendiri. Chromebook tersedia mulai dari 10 inch, tapi yang paling banyak dipasaran adalah yang 11.6 inch, bahkan 15 inch. Tapi harganya sangat murah dibandingkan tablet ber-keyboard. 

Lifetime

Dari pengalaman menggunakan chromebook sejak lama, dapat dikatakan chromebook mirip seperti tablet. Tapi tablet berkeyboard rata-rata berusia 2-3 tahun, sebelum akhirnya batere melemah dan prosesor melambat. Sedangkan chromebook, ada yang bisa sampai 5 tahun. Kendalanya hanya satu. Chromebook seperti halnya android selalu diupgrade mengikuti versi hardware terbaru, sehingga ada saatnya software akan obsolute. Tapi usia 5-7 tahun yang pernah saya alami membuat saya sangat puas memiliki Chromebook, dibandingkan tablet berkeyboard hanya 2-3 tahun. 

Untuk Kantor

Lalu bagaimana untuk keperluan mendukung kegiatan perkantoran. Selama anda hanya menggunakan browser, office berbasis web (atau WPSOffice), dan semua storage menggunakan cloud, maka chromebook sangat layak anda gunakan. Dengan Chromebook kita jadi lebih hemat. Harga laptop windows mulai dari 4jt, chromebook hanya 2.5 juta. 


Jadi mana pilihan anda? Balik lagi ke kebutuhan. Bila anda sangat mementingkan penampilan, mungkin tablet berkeyboard akan tetap menjadi pilihan anda. Tapi bila bicara fungsi, maka Chromebook tidak bisa dianggap remeh. Oleh Google sendiri, bahkan disandingkan untuk menggantikan laptop Windows dan Apple Macbook. Dan ini kenyataan, banyak yang beralih karena bicara faktor-faktor diatas. 

Silahkan anda para Digital Transformation Captain, tentukan anda mau mana. Untuk saya, chromebook jelas jadi pilihan, tapi bila saya perlu aplikasi yang lebih berat, sementara masih gunakan Windows. Semua dikembalikan ke anda, yang jelas Chromebook layak menjadi alat transformasi digital anda. 

sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/63d3225e08a8b51790631432/pilih-tablet-atau-chromebook



Monday, January 23, 2023

Manajemen Talenta (Pengertian, Tujuan, Model dan Tahapan Proses)

 Manajemen talenta adalah serangkaian proses sumber daya manusia terpadu dalam mengidentifikasi, mengelola dan mengembangkan kemampuan seseorang berdasarkan kinerja yang dimiliki dengan tujuan mendapatkan karyawan yang tetap sesuai dengan pekerjaan yang diharapkan oleh perusahaan. Manajemen talenta pada dasarnya adalah gabungan inisiatif yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan keunggulan bisnis dengan mengoptimalisasikan karyawan bertalenta. Kuncinya pada proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan bertalenta untuk dapat terus menciptakan keunggulan bisnis bagi perusahaan.


Manajemen Talenta (Pengertian, Tujuan, Model dan Tahapan Proses)

Menurut Michael dkk (2001), talenta adalah kemampuan seseorang yang meliputi kelebihan fundamental, keterampilan, pengetahuan, pengalaman, kecerdasan, pengambilan keputusan, sikap, karakter, dorongan, serta kemampuan untuk belajar dan berkembang. Sedangkan menurut Cheese dkk (2008), talenta adalah sejumlah pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan tingkah laku yang dimiliki dan dibawa oleh seseorang ke tempatnya bekerja.
Manajemen talenta adalah proses analisis, pengembangan dan pemanfaatan talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Talenta yang dimiliki oleh seorang karyawan melibatkan semua jenis elemen, mulai dari kualifikasi pendidikan dan keterampilan, pengalaman sebelumnya, kekuatan diketahui dan pelatihan tambahan yang telah dilakukan, sampai kepada kemampuan, potensi dan motif, kualitas dan kepribadian.

Manajemen talenta adalah rencana strategis untuk mengelola aliran talenta dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk memastikan tersedianya pasokan talenta untuk menyelaraskan pegawai-pegawai yang tepat dengan pekerjaan yang sesuai pada waktu yang tepat berdasarkan tujuan perusahaan dan prioritas kegiatan atau bisnis perusahaan.

Berikut definisi dan pengertian manajemen talenta dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Pella dan Inayati (2011), manajemen talenta adalah serangkaian proses SDM organisasi terpadu yang dirancang untuk mengembangkan, memotivasi dan mempertahankan produktif, terhadap karyawan yang terlibat. 
  • Menurut Canon dan Mcgee (2007), manajemen talenta adalah proses dimana organisasi mengidentifikasi, mengelola dan mengembangkan orang-orangnya sekarang dan untuk masa depan. 
  • Menurut Sweem (2009), manajemen talenta merupakan suatu istilah untuk mengelola talenta berdasarkan kinerja dan sebagai sesuatu yang dapat dibedakan yang muncul baik dari persepsi humanistik dan demografis.
  • Menurut Davis (2009), manajemen talenta adalah pendekatan korporat yang terencana dan terstruktur untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan orang-orang bertalenta dalam organisasi.

Tujuan dan Manfaat Manajemen Talenta 

Manajemen talenta adalah upaya untuk memahami bagaimana talenta seseorang sesuai dan selaras dengan keseluruhan upaya serta fungsi SDM untuk meningkatkan kinerja perusahaan ataupun organisasi. Menurut Smilansky (2008), tujuan manajemen talenta adalah sebagai berikut:
  1. Mengembangkan tim unggulan yang terbaik dalam kondisi bisnis yang penuh persaingan. 
  2. Memperoleh calon pengganti untuk posisi kunci eksekutif. 
  3. Memungkinkan adanya saling pengisian antar eksekutif dari berbagai latar belakang fungsional, geografis, dan bisnis, sehingga dapat mengembangkan inovasi dan memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya internal yang ada dalam perusahaan. 
  4. Mengembangkan peluang-peluang karir yang diperlukan, yang dapat mempertahankan dan menarik eksekutif terbaik. 
  5. Membangun budaya yang mampu mendorong eksekutif terbaik menunjukkan kinerjanya di puncak potensinya. 
  6. Memastikan adanya peluang-peluang bagi karyawan yang paling bertalenta untuk dapat meningkat dengan cepat dari tingkat bawah perusahaan menuju tingkat atas. 
  7. Mempromosikan adanya keragaman eksekutif (berdasarkan jenis kelamin, latar belakang etnis, dan usia) dalam posisi kunci, yang mencerminkan karakteristik pelanggan dan kelompok talenta yang luas. 
  8. Menyusun proses asesmen karyawan berpotensi yang hasilnya melebihi perspektif manajer karyawan tersebut. 
  9. Membangun rasa memiliki perlunya karyawan bertalenta baik, membuka peluang yang tidak terbatas bagi karyawan yang istimewa, dan mengembangkan karyawan untuk kepentingan perusahaan.
Menurut Pella dan Inayati (2011), manfaat manajemen talenta adalah sebagai berikut:
  1. Tersedianya terus-menerus karyawan yang mencapai potensi terbaik mereka masing-masing. 
  2. Membantu perusahaan untuk menjawab tantangan bisnis. 
  3. Dapat memasuki wilayah pasar baru dan bisa bersaing dengan kompetitor.
  4. Mampu mengembangkan reputasi publik untuk menjadi tempat kerja yang bagus. 
  5. Memupuk loyalitas para karyawan yang telah bekerja di perusahaan.

Model Manajemen Talenta 

Faktor kunci dari manajemen talenta adalah pengembangan. Namun demikian pengembangan tidak dapat berdiri sendiri tanpa didukung oleh hal lain seperti sistem penilaian kinerja yang baik atau suksesi yang baik. Sebaik-baiknya proses pengembangan talenta karyawan tidak akan berhasil maksimal dalam menciptakan pimpinan perusahaan apabila bahan baku dalam proses rekrutmennya tidak dapat menyaring karyawan bertalenta. Kesemuanya ini menunjukkan betapa pentingnya pengembangan karyawan ini terintegrasi secara utuh dengan proses manajemen talenta yang lainnya. Terdapat beberapa model yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam pengembangan manajemen talenta, antara lain yaitu sebagai berikut (Yahya, 2009):

a. BCG Consulting Model 

Model Karyawan Bertalenta Boston Consulting Group
BCG Consulting mengemukakan bahwa ada lima elemen penting yang saling terintegrasi dalam people management yang perlu diperhatikan dalam pengaturan talent. Dimulai dari perencanaan karyawan, sampai usaha membuat karyawan tetap berkomitmen menjadi bagian dari perusahaan.

b. The Talent Powered Organization Model 

Model Karyawan Bertalenta Accenture
Model yang dibawakan Accenture menggambarkan keterkaitan konsep manajemen talenta dengan lingkungan kerja sekelilingnya. Bisnis strategi yang dituangkan dalam strategi talent akan menjadi input dalam perputaran siklus karyawan bertalenta (define-discover-develop-deploy) dan menghasilkan keluaran kinerja karyawan, yang berujung pada hasil bisnis.

c. General Electric Model 

Model Karyawan Bertalenta di General Electric
General Electric, sebuah perusahaan terkemuka dunia juga memiliki model tersendiri dalam manajemen talentanya. Dimulai dari usaha untuk menarik karyawan bertalenta, mengembangkan sesuai kebutuhan organisasi dan aspirasi karyawan, pengaturan karyawan sehingga tercipta kinerja prestatif, sampai mempertahankan mereka untuk tetap tinggal di dalam perusahaan dan tidak dibajak perusahaan lain.

Tahapan Proses Manajemen Talenta 

Manajemen talenta adalah suatu pendekatan korporasi yang terencana dan terstruktur untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan orang-orang bertalenta yang secara konsisten memberikan kinerja unggul. Proses yang dilakukan dalam manajemen talenta dimulai dari merekrut orang-orang yang bertalenta, mempertahankan orang-orang tersebut agar tidak berpindah ke perusahaan lain serta mengembangkan kemampuan mereka sehingga dapat meningkatkan kinerja yang dimilikinya.

Menurut Cappelli (2008), tahapan dari proses manajemen talenta adalah sebagai berikut:
  1. Menetapkan kriteria talenta (talenta criteria). Langkah ini memperjelas posisi-posisi kunci, posisi-posisi paling penting, posisi-posisi yang memiliki risiko tertinggi atau posisi-posisi yang terkait dengan proyek sebagai sasaran dari program pengembangan dalam program talenta management. Selanjutnya dilakukan serangkaian aktivitas untuk menetapkan kriteria calon pemimpin berkualitas di perusahaan pada setiap level dan posisi, yang di dalamnya berisikan kualitas karakter pribadi, pengetahuan bisnis dan fungsional, pengalaman karir, kinerja dan assignment potensi. 
  2. Menyeleksi group pusat pengembangan talentaa (talenta pool selection). Pada tahap ini dilakukan segala macam usaha untuk mengoleksi kandidat-kandidat dari berbagai posisi, jabatan dan level pegawai di perusahaan untuk menjadi peserta program talenta management. Pada tahap ini dilakukan seleksi talenta (talenta selection). Proses ini terdiri dari dua unsur, yaitu mengidentifikasi talenta dan menarik talenta untuk masuk dalam grup pusat pengembangan talenta.
  3. Membuat program percepatan pengembangan talenta (acceleration development program). Dalam tahap ini, dilakukan segala macam usaha untuk merancang, merencanakan dan mengeksekusi program-program pengembangan yang dipercepat yang diberikan kepada setiap anggota dari program talenta management. 
  4. Menugaskan posisi kunci (key position assignment). Pada tahap ini dilakukan penugasan dan penempatan atas setiap anggota dari program talenta management yang lulus evaluasi kelayakan kepemimpinan untuk menduduki jabatan-jabatan yang telah diidentifikasi sebelumnya. 
  5. Mengevaluasi kemajuan program (monitoring program). Pada tahap ini dilakukan segala aktivitas untuk memonitor, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan setiap aktivitas. Mengevaluasi pengembangan serta hasil-hasil kemajuan yang dibuat peserta program talenta manajemen dalam setiap penugasan yang diberikan kepadanya sebagai dasar membuat keputusan-keputusan suksesi dan promo.

Daftar Pustaka

  • Michaels, dkk. 2001. The War for Talent. Boston: Harvard Business School Press.
  • Cheese P., dkk. 2008. The Talent Powered Organization: Strategies for Globalization, Talent Management and High Performance. London and Philadelphia: Kogan Page.
  • Pella, D.A., dan Inayati, Afifah. 2011. Talent management. Jakarta: Gramedia pustaka.
  • Canon, J.A., dan Mcgee, Rita. 2007. Talent Management and Succesion Planning. London: The Chartered Institute of Personel and Development.
  • Davis, Tony, dkk. 2009. Talent Assessment Mengukur, Menilai dan Menyeleksi Orang-Orang Terbaik dalam Perusahaan. Jakarta: PPM Manajemen.
  • Yahya, H.S. 2009. Tinjauan Terhadap Sistem dan Praktek Implementasi Pengembangan Eksekutif Bertalenta - Studi Kasus pada Jenjang Direktur PT X. Jakarta: Digilib UI.
  • Smilansky, J. 2008. Developing Executive Talent: Metode Efektif Untuk Mengidentifikasi dan Mengembangkan Pemimpin dalam Perusahaan. Jakarta: PPM Manajemen.
  • Cappelli, Peter. 2008. Talent Management for the 21st Century. Boston: Harvard Business Review.

sumber: https://www.kajianpustaka.com/2020/02/manajemen-talenta.html

Menemukan dan Memaksimalkan Talenta Unik yang Allah Berikan kepada Saya

 "Bertalenta" mungkin memiliki arti yang sangat berbeda dari yang Anda pikirkan. Sebagai contoh, itu bisa berarti bahwa Anda memiliki banyak pencobaan!

Perumpamaan tentang talenta: Pencobaan adalah talenta juga

Dalam perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30), Yesus bercerita tentang seorang tuan yang memberi setiap hambanya sejumlah talenta (sejumlah uang) yang berbeda untuk dijaga. Tujuannya adalah agar mereka mendapat untung bagi sang tuan melalui apa yang telah dipercayakan kepada mereka.

Talenta dalam perumpamaan tersebut umumnya mengibaratkan kemampuan dan faktor-faktor yang menjadi kekuatan/kelebihan kita, seperti ketika kita mengatakan bahwa seseorang sangat berbakat. Akan tetapi, talenta juga mewakili keadaan yang telah Allah berikan dalam hidup saya, berbagai peluang untuk saya dapat melaksanakan kehendak Allah.

Pohon Natal

Sekarang, saya harus melihat diri dan hidup saya melalui pandangan Allah: Mengapa Dia memberi saya tubuh ini? Kepribadian ini? Kemampuan ini? Keluarga ini? Keadaan ini? Dapatkah saya melihat bahwa mereka adalah talenta yang telah dipercayakan kepada saya? Cobaan dan kesulitan, atau saat-saat baik dan kemakmuran, semuanya adalah peluang yang Allah percayakan kepada saya secara pribadi! Bahkan, di mata Allah, adanya banyak tantangan berarti bahwa saya diberi banyak talenta; adanya banyak cobaan berarti bahwa saya sangat bertalenta! Ditambah lagi, sayalah satu-satunya yang dapat melakukan tugas-tugas ini karena keadaan saya sepenuhnya unik sesuai dengan tujuan Allah.

Allah memercayai saya untuk menggunakan berbagai kemungkinan ini guna mencapai perkembangan dan pertumbuhan serta meraih kepuasan abadi, dan Dia telah memberi saya alat untuk melakukannya. Jika saya bersedia, Allah memberi saya firman-Nya untuk mengajar saya tentang apa yang harus saya lakukan, dan Roh Kudus memberi saya kekuatan untuk melaksanakannya. Yesus telah terlebih dahulu menjadi pelopor untuk menunjukkan jalan kepada saya. Dalam setiap situasi, dengan setiap talenta yang telah diberikan kepada saya, nama Allah dapat dimuliakan (seperti yang Yesus lakukan dalam Yohanes 12:27-28), kehendak Allah dapat dilakukan (seperti yang Yesus lakukan dalam Lukas 22:42), dan saya dapat memperoleh "bobot kemuliaan yang kekal" (2 Korintus 4:17-18).

Mempertanggungjawabkan talenta yang telah saya terima

Dalam perumpamaan tadi, para hamba harus mempertanggungjawabkan talenta yang dipercayakan kepada mereka. Dua dari mereka mengelolanya dengan bijak sehingga mereka mendapat untung. Ini dapat dibandingkan dengan menggunakan keadaan saya untuk mendapatkan kekayaan abadi. Investasi Allah pada saya adalah bahwa Dia telah memberi saya tubuh dan berbagai kondisi untuk saya dapat melakukan kehendak-Nya. Keuntungan yang Dia harapkan sebagai imbalan adalah agar dosa dihapuskan sepotong demi sepotong dalam hidup saya, dan agar semuanya itu digantikan dengan ciptaan baru: kebajikan, buah Roh (Galatia 5:22), kehidupan kekal (Yohanes 12:25; Roma 2:6-7), dan terutama, melalui semua hal ini, Allah dimuliakan oleh tubuh dan situasi saya.

Sang tuan memuji dua hamba yang pertama dengan berkata, "Bagus sekali, hamba yang baik dan setia. Kamu setia dengan hal-hal kecil, aku akan mengangkat engkau atas banyak hal, masuklah ke dalam sukacita tuanmu."

Namun, hamba ketiga, yang menerima satu talenta, menyembunyikannya di dalam tanah dan tidak menunjukkan hasil atas apa yang telah dipercayakan kepadanya. Sang tuan sangat tidak senang terhadapnya, memanggilnya jahat dan malas, dan berkata, "... Ambillah 1 talenta itu darinya dan berikan kepada dia, yang memiliki 10 talenta itu. Sebab, setiap orang yang memiliki akan diberi lagi, dan ia akan berkelimpahan. Akan tetapi, dari orang yang tidak memiliki, bahkan apa yang ia miliki akan diambil. Lemparkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling pekat. Di tempat itu akan ada tangisan dan kertak gigi."

Itu bisa tampak kasar dan tidak adil. Lagi pula, dia diberi talenta dengan jumlah paling sedikit dari ketiga hamba itu, dan tetap mengembalikan apa yang telah dia terima, bukan? Akan tetapi, intinya adalah bahwa dia tidak menggunakan talenta yang telah diberikan kepadanya; dia malas dan tidak mau melakukan pekerjaan apa pun. Bukan saja dia tidak mendapat untung, tetapi talentanya itu mungkin rusak dan busuk karena dikubur di dalam tanah. Penilaian sang tuan sungguh benar dan adil.

Menggunakan atau Mengubur Talenta yang Telah Diberikan kepada Saya

Talenta juga mewakili keadaan yang telah Allah berikan dalam hidup saya, berbagai peluang untuk saya dapat melaksanakan kehendak Allah.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Talenta seseorang bisa bervariasi. Katakanlah, saya sangat pandai dalam sesuatu. Apakah saya menggunakan kemampuan itu untuk memberkati orang lain, untuk melakukan yang baik, untuk membantu dan memimpin dalam hal yang baik? Atau apakah saya "mengubur" talenta itu dengan menggunakannya untuk diri saya sendiri, untuk keuntungan saya sendiri? Katakanlah, saya sedang mengalami cobaan, seperti penyakit, kesulitan keuangan, atau disalahpahami dan diganggu. Apakah saya menggunakan talenta saya untuk mengatasi gerutuan, keraguan, keputusasaan, dll. yang hampir selalu muncul dari dosa di dalam daging saya? Dosa adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah dan hukum-hukum-Nya. Berbuat dosa berarti melanggar atau tidak mematuhi hukum-hukum ini. Nafsu berdosa berdiam dalam sifat manusia. Dengan kata lain, itu terkontaminasi dan dimotivasi oleh orang berdosa ...? Apakah saya dapat mengenali suatu peluang sebagai suatu talenta yang unik, yang dapat saya "kelola" untuk mendapatkan buah Roh, seperti rasa terima kasih, iman, sukacita, dll., ataukah saya "menguburnya" dengan menyerah pada dosa dan tidak mendapatkan sesuatu yang bernilai kekal dalam pencobaan tersebut?

Pelajaran Hidup dari Perumpamaan tentang Talenta

Saya berada dalam posisi yang sama dengan hamba yang tidak menguntungkan itu jika saya tidak menghasilkan apa pun dari situasi yang Allah berikan kepada saya, tidak peduli apa pun situasinya. Bahkan, "tidak melakukan apa-apa" sama dengan membiarkan kecenderungan alami saya untuk berdosa memburuk dan bertumbuh sehingga akhirnya menjadi lebih buruk daripada awalnya.

Akan tetapi, sekarang saya dapat melakukan sesuatu dengan kesempatan dan anugerah yang Allah berikan kepada saya. Hasil dari keadaan saya, entah besar atau kecil, panjang atau pendek, berat atau ringan, harus selalu berupa diciptakannya sesuatu yang bernilai abadi: di mana ada ketidaksabaran, sekarang ada kesabaran; di mana ada rasa tidak berterima kasih, sekarang ada rasa syukur; di mana saya kesulitan memperhatikan yang lain, sekarang ada kasih; di mana saya lemah, saya menjadi kuat.

Saat itulah saya akan mendengar kata-kata indah dari mulut Tuan saya, yang telah saya layani sepanjang hidup saya: "Bagus sekali, hamba yang baik dan setia. Kamu setia dengan hal-hal kecil, aku akan mengangkat engkau atas banyak hal, masuklah ke dalam sukacita tuanmu."

Anda dapat membaca seluruh perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:14-30. (t/N. Risanti)

Unduh Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs:Active Christianity.org
Alamat situs:https://activechristianity.org/the-parable-of-the-talents-maximizing-my-opportunities-matthew-25
Judul artikel:Discovering and maximizing the unique talents God has given me
Penulis artikel:Milenko van der Staal
Tanggal akses:4 Juni 2020
sumber: https://remaja.sabda.org/menemukan_dan_memaksimalkan_talenta_unik_yang_allah_berikan_kepada_saya

Tuesday, January 17, 2023

Jurus Sukses Mantan Bos

Salam selasa sukses, ya..
Menjadi sukses (formula dari mantan bos saya),
1. Lepaskanlah EGO Anda .  Ego hanya menurunkan kecerdasan… Ego hanya akan mengaktifkan otak limbic saja, otak reaktif saja… dikit-dikit Baper.. emoh, terlalu cepat bilang ngak mungkin, ngak bisa….  
Sukses didapat dengan berhubungan baik dengan orang lain… Semua perlu kerjasama, so orang yg hebat adalah orang yang mampu mengembangkan kerjasama dengan orang lain dengan prinsip win-win.

2. Jadilah terlebih dulu PENGIKUT,  yang baik.  Bukan sekedar, abs… yesman…. mandiri, mendukung tapi berani kritis dengan cara terbaik… 

3. Bangunlah hubungan-hubungan yang positif .   Hubungan yg positif, membuat hormon yg dikeluarkan: hendorpin (tenang- ini hormone yg jauh lebih kuat dari morphin),  dopamine (semangat), dan oxitoksin (kebahagiaan)…..       Musuh jangan dicari, walau kita ngak perlu harus jd bunglon. Yes, jos, hebat, woke,, bagus joss usulnya, yook kita bicarakan ide menarik ini, orang lain nyaman baru dipengaruhi dengan cara terbaik… … Semua perlu kerjasama, so orang yg hebat adalah orang yang mampu mengembangkan kerjasama dengan orang lain dengan prinsip win-win.

4. Bekerjalah menjadi UNGGUL – menuju sempurna … Kerja smart, keras, dan role model (self leadership)… Kalo anda bekerja smart, keras, persinten… orang lain akan mendukung, teman, anak buah, atasan, dst..  Inggat diamond tidak pernah mencari pemilik, tapi dicari orang, karena nilai tambahnya tinggi, langka… Kuasai skill dan pengetahuan yang penting dan langka… tambah atitute terbaik… cakep deh

5. Andalkanlah DISIPLIN, bukan EMOSI.   Disiplin tdk hanya urusan tentara, tidak sekedar masuk tepat waktu dan pulang lebih lambat… Disiplin adalah jalur yg menghubungan anda antara target yang harus dicapai dengan apa saja yg harus dilakukan…… Atur waktu dan energi dengan mengelola pekerjaan.. Diplin melakukan pekerjaan penting di saat blm mendesak, bikin target, terjemahkan kedalam key activity, atur skedulnya…. Hidup ini dalam banyak hal hanya menyisakan 2 pilihan. Ya atau tidak.. Ya utuk terlalu santai, ya utuk malas olah raga, berarti no utuk hal lain yg positif di waktu bersamaan.


6. Jadikanlah memberikan NILAI TAMBAH  itu sasaran Anda.. Punya skill tinggi pengetahuan langka tapi tidak dipakai guna menyelesaikan masalah, atau improvement, lalu ap arti skill dan ilmu tinggi tsb… Belajar penting tapi jangan lupa bertukar dengan menggunakan menyelesaikan masalah dan improvement…. Wah ini cara keren utuk meningkatkan karir.. Bukan jilipatan, atau carmuk… apalagi dengan cara demo…

7. Bekerja seimbang, inggat kita juga ada keluarga, ada ortu yg sudah semakin menua yg tdk cukup Cuma dikirim uang, tapi perhatian, ada anak dan istri yg menudkung… Inggat dibalik lellai sukses ada istri hebat yang mendukung, heranya banyak di balik wanita sukses ada suami yg stress… eh eh he, ada hobby dan teman yg menjadi sumber kebahagiaan juga, kita khan mahluk social ya… Jaga kesehatan, ven anda masih muda…. Kalao anda saya bayarin nginap di rs kelas vip apalagi di igd, kayak banyak yg ngak mau, itu tanda sakit itu adalah kemauan anda sendiri…. Makan junk food, ngak banyak gerak, ada rokok model baru yaitu ngak banyak gerak,  dsb…  Dan tentu, Berdo'a… Dapat berkah



8. Bagi-bagikanlah kekuasaan Anda…. Kembangan orang lain terutama team member..  Bantu dia utuk berkembang, sebagaimana mereka telah membantu bnayak untuk anda.  Jika anda dikelilingi orang=orang yang hebat, kerjaan menjadi mudah, anda juga tambah pintar khan. 

9. Spiritualitas…. Janga lupa sehebat apapun anda, sekuat apapapun dukungan terhadap anda, kita hanya mahluk lemah.. Ada kekuatan besar yang Maha mengatur sekaligus yang Maha memberikan pertolongan..
 SUKSES LEBIH ADALAH ATTITUDE KETIBANG KECERDASAN SEMATA... kecerdasan tdk trutama diukur dr iq... tp lebih pd kemampuan utk terus berubah ke arah lebih baik….

Monday, January 16, 2023

HOW LONG TIME IT TAKES TO GET PROMOTION?

HOW LONG TIME IT TAKES TO GET PROMOTION?
(Berapa lama waktu yang diperlukan untuk dipromosi ke posisi yang lebih tinggi?)
**
Namanya Rommy, seorang Manager di sebuah bank ternama di negeri ini.
Dalam sebuah seminar di mana saya melakukan sharing session dia bertanya,"Pak, sebenarnya berapa lama sih, waktu yang diperlukan untuk dipromosikan?
Saya sudah lima tahun di posisi saya sekarang, belum juga di promosikan. Tapi ada yang teman saya yang sudah dua tahun di promosikan, dan ada juga yang sudah 7 tahun belum di promosikan juga? Kok kayaknya gak konsisten ya?"
**
Good question, Rommy, lets discuss about this!
Jadi dalam karier, promosi itu bukan seperti waktu kita sekolah.
SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun. Asal masuk kelas setiap hari dan belajar, semua orang akan naik dari SD ke SMP setelah 6 tahun, dan naik dari SMP ke SMA setelah 6 tahun.
Itu masa sekolah. Masa kerja ya beda lah, gak ada waktu yang pasti.
Terus bagaimana?
**
Semua posisi pasti memerlukan keahlian, pengetahuan dan kompetensi tersendiri. Berarti kita harus tahu posisi yang kita inginkan, mengerti kompetensi apa saja yang dibutuhkan. Dan kemudian kita meningkatkan kompetensi kita, agar kita menguasai semua kompetensi tersebut. Baru kitab oleh bertanya, apakah kita akan dipromosikan atau tidak?
Namanya juga posisi/job/jabatan yang berbeda, pasti kompetensi yang diperlukan berbeda.
Sebagai contoh, dalam sebuah tim yang terdiri dari 8 engineer kita akan mempromosikan satu orang untuk menjadi project manager. 
Pekerjaan seorang engineer adalah sangat teknikal dan seringkali berhubungan dengan equipment. Seorang project manager lebih banyak fokus pada hubungan dengan customer dan leading his team. Bagaimana kita bisa mempromosikan seseorang yang lihai dengan masalah technical equipment untuk mengurusi masalah hubungan antar manusia. Kasihan kan ? 
Analoginya tentu saja pada masalah sepakbola. Seorang pemain pekerjaannya menendang bola. Seorang pelatih pekerjaannya menetapkan strategi dan mengkoordinasikan para pemain. Apakah kita harus mempromosikan pemain terbaik sebagai pelatih ?
** 
My message to all employees, make sure you set your career aspirations. 
You have to understand the competences that you need in your next role and you develop those future competences while performing your current job. 
My message to all leaders. When you want to promote your employee, make sure that you consider BOTH Performance and POTENTIAL.
**
Terus jadinya berapa lama untuk dipromosi? Ya tergantung, kalau rajin belajar dan cepat mengembangkan diri sendiri, ya pasti akan cepet (misalnya 2 tahun), tapi kalau lambat belajar dan lambat mengembangkan diri sendiri, ya akan lama, bisa 5, 6, 7 tahun, atau malah gak pernah dipromosikan.
Semoga sekarang kita mengerti bahwa kita semua harus menjadi pilot of our own career.
Terus apa yang perlu kita lakukan? Ikuti lima rekomendasi di bawah ini…
**
1) Set your own career aspiration (which job/role you want to do in 2 years)
Setiap talent harus mempunyai cita-cita, jabatan apa yang ingin dituju, dalam waktu 2-3 tahun.
Pertimbangkan beberapa alternative posisi yang ada di perusahaan, dan pilih 1-2 posisi yang anda inginkan. 
2) Berdiskusilah dengan boss anda (dan HR bila perlu). 
Share openly …
- your career aspiration, 
- bagaimana anda akan mengembangkan diri anda sendiri 
- tanyakan apakah mereka bisa membantu (dan apa bantuan yang bisa anda harapkan)
(Tapi ingat, pilotnya adalah anda sendiri, bukan mereka, anda harus mencapai cita-cita anda, terlepas apakah mereka membantu atau tidak)
3) Be proactive. 
Buatlah individual development plan untuk anda sendiri.
Setiap hari jangan hanyta focus pada menyelesaikan pekerjaan anda. Tapi prioritaskan juga untuk mengembangkan karier anda, dengan mengembangkan kompetensi anda, setiap waktu.
4) Tugas anda adalah memotivasi diri anda sendiri, berkomitmen pada Pengembangan karier, mengatasi semua hambatan. Ingat ini karier anda, hidup anda, hanya anda sendiri yang bisa mewujudkan cita-cita anda.
5) Perluas network anda, aktif lah membangun dan menambah networking anda. Ini sangat penting.
** 
Voila, sekarang anda mengerti ,bahwa Pengembangan karier itu bukan masalah waktu tapi masalah Pengembangan kompetensi anda, dan berarti anda sendiri yang mengontrolnya sebagai pilot karier anda.

**
By the way, kalau tertarik untuk mempercepat pengembangan karier anda, saya dan teman-teman saya baru saja menulis buku, (yang diterbitkan oleh Mizan), "Career hacks", 
Bagaimana mempercepat karier kita, agar mencapai posisi selevel CEO atau Board of Directors.

Ditulis oleh 12 praktisi berdasarkan pengalaman bekerja sebagai CEO, Start-Up Founder, Directors, Profesor, Dekan dan Consultant .
Mereka share teknik-teknik, skills, dan kompetensi yang diperlukan untuk menjadi future leader.


Silahkan Google "Mizan career hacks", kalau ingin mendapatkan informasi bagaimana mendapatkan buku ini.
**
Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Sunday, January 08, 2023

Tanaman Telang menguasai pohon Jambu..

Tanaman Telang menguasai pohon Jambu..

Ini tanaman disrupsi, mengikuti tiap batang yang ada, menguasai Sinaran matahari dan menghasilkan bunga terbaiknya.

Kadang demikian juga dalam bisnis kita, ada yang terlupakan karena dia begitu kecil, tidak diperhatikan, tapi justru di saat ini, dia yang memberikan keuntungan paling besar.

Jangan anggap remeh apapun, karena semua ada masanya.

Monday, January 02, 2023

IF IT AIN’T FUN, STOP DOING IT

IF IT AIN'T FUN, STOP DOING IT
(Balancing your passion and your future).
**
Selamat pagi, Selamat Hari Senin, Selamat Tahun Baru 2023.  Semoga setiap hari di tahun 2023 akan dipenuhi dengan kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan. Tahun baru juga menjadi waktu yang baik untuk melakukan self-reflection. Do we achieve what we aimed for? Do we enjoy what we are doing? And mostly, are we happy with our life, our career, and for some, with our family?
**
Yang menarik, adalah tahun lalu bermunculan beberapa video singkat di YouTube atau Tik-Tok. Ada beberapa influencer yang mengajak kita berpikir,"Toh nanti kalau sakit atau mati, juga bukan perusahaan yang ngurusin. Toh keluarga juga yang ngurusin, makanya jangan mati-matian kerja, kerja setengah-setengah aja, fokus pada keluarga."
Is this logic? Think again! Kalau kita hanya bekerja setengah-setengah, tidak fokus, terus nanti gaji tidak naik-naik (wajar kan kalau yang dipromosikan, adalah yang bekerja dan berkontribusi dengan maximal?), dan posisi tidak dipromosikan, (atau malah kalau terjadi krisis, beresiko dipecat pertama kali), terus apa tanggung jawab kita pada keluarga kalau tidak mampu menafkahi mereka?
Kebutuhan hidup makin lama makin meningkat, wajar kalau gaji kita juga harus naik. Supaya gaji naik, wajar kan kalau kita juga harus bekerja dan berkontribusi dengan maximal? Mungkin kadang-kadang kita harus mengabaikan influencer social media yang berusaha mencari popularitas, mencari jumlah "LIKE", tanpa mengetahui konsekwensi dari yang diucapkan. Namanya juga ingin terkenal, ingin dapet perhatian, kan?
**
Beberapa influencer itu bahkan menggunakan kata "budak corporate", seolah-olah perusahaan memperbudak atau mengeksploitasi karyawannya?  Pertanyaannya, kalau memang merasa jadi budak, kenapa juga gak keluar, stupid kan?
Kedua, apakah kita menjadi "budak corporate" kalau seandainya kita juga having fun, belajar banyak, dan mendapatkan gaji yang sepadan dengan kontribusi kita?  
Jadi ternyata kata kunci-nya adalah "Fun, Learning and Earning" kan?.
Jadi, daripada BMW (Bicthing, Moaning and Whining), yang artinya mengeluh, mengumpat dan menggerutu tentang budak corporate, bukankah sebaiknya kita mencari pekerjaan di mana kita having fun, learning a lot and earning a lot?
**
Maka prinsip hidup saya adalah "Let's have fun, let's learn and let's earn".  Jangan khawatir, kalau kita have fun, belajar banyak, dan berkontribusi maximal pada perusahaan, earning kita pasti naik kok. Maka "fun", menjadi kata penting dalam hidup saya.
Dunia ini bagi saya adalah sebuah Disneyland. Saya enjoy dan memilih wahana yang saya suka. Saya pindah dari satu wahana ke wahana lain, saat wahana itu tidak lagi fun bagi saya. Saya bekerja keras, dan saya belajar banyak dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dan berkontribusi dengan maximal. Saya pindah ke perusahaan lain, saat pekerjaan sudah tidak fun lagi, dan saya tidak belajar banyak lagi. (If it is not fun, you should stop doing it).
Saya juga akan stay, kalau di sebuah organisasi saya masih "have fun" dan "learn a lot". 

Dengan melakukan itu semua: I still have fun in my work, saya masih banyak menghabiskan waktu dan bermain bersama keluarga, saya masih bisa makan-makan dan bercanda dengan teman-teman saya, dan masih sempat menjalankan hobby saya.
**
Jadi, saya ulangi, jangan menjadi budak corporate (karena seorang budak tidak akan enjoy apa yang dia lakukan). Tapi jadilah seorang professional dengan menjalankan 3 prinsip: FUN, LEARN and EARN!
Terus apa yang bisa kita lakukan untuk menyeimbangkan ketiga hal di atas?
**
Step 1: Self-evaluation
Sebagai starting pont, ada baiknya meluangkan waktu untuk berpikir dan menilai saat Anda berada dalam kehidupan pekerjaan Anda. Apa yang paling Anda nikmati tentang pekerjaan Anda saat ini, atau peran sebelumnya?  Mungkin Anda menikmati menjadi kreatif, membantu orang atau bekerja dengan angka. Mungkin Anda suka bekerja di luar kantor. Apa pun yang dapat Anda pikirkan - catat.
**
Step 2: Explore the possibilities
Sekarang setelah Anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang Anda sukai, inilah saatnya untuk berfokus pada cara mewujudkannya ke dalam karier Anda. Berpikirlah dengan terbuka terhadap bagaimana Anda mencapai aspirasi anda. Tidak semua engineer harus bekerja dalam bidang engineering. Tidak semua accountant harus bekerja di Finance departemen. Saya adalah computer engineer yang bekerja dalam bidang HR.
Jika Anda telah menulis bahwa Anda senang menjadi kreatif dan merasa tidak melakukan hal hal kreatif dalam pekerjaan Anda saat ini, maka pikirkan lagi:
a) Apakah anda bisa berpindah ke pekerjaan lain di mana lebih banyak hal yang anda sukai, daripada pekerjaan anda sekarang? Mungkin anda bisa mencari posisi seperti ini, baik di dalam perusahaan anda sekarang, atau di perusahaan lain yang mau menerima anda. Saya pernah bekerja di sebuah perusahaan dengan 4 posisi yang berbeda: Engineer, Project Manager, Trainer dan HR). Saya juga pernah merekrut manager Operasional yang tertarik menjadi Marketing Manager, dan saya terima karena dia punya passion dan semangat yang sangat tinggi, kemudian dia berprestasi sangat baik.
b) Kedua, kalau belum bisa switch career sekarang, apakah anda bisa mempelajari role baru itu, sambil mengerjakan pekerjaan anda sekarang? Anda bisa memulai bekerja dalam sebuah proyek lintas departemen, di mana kreatifitas anda bisa diasah. Anda juga bisa menjadi sukarelawan di asosiasi profesi, untuk mengasah kompetensi anda dalam bidang yang anda sukai.
**
Step 3: Bounce your ideas off friends and family
Selanjutnya, ada baiknya untuk mendiskusikan  orang-orang terdekat Anda tentang rencana Anda, baik itu sahabat-sahabat anda, maupun keluarga anda,. Diskusikan dengan teman-teman yang mempunyai pengalaman lebih banyak atau networ yang lebih luas tentang rencana tersebut. Semua perubahan, di awalnya pasti akan menuntut waktu lebih banyak. Normal, selain mengerjakan pekerjaan anda, sebagai tambahan anda akan melakukan hal-hal baru untuk belajar kompetensi baru (but don't worry, your life will be more fun!).
**
Step 4: Write your plan
Sekarang Anda dapat membayangkan peran ideal Anda atau perubahan yang ingin Anda buat, saatnya untuk menulis di atas kertas dan membuat rencana.
Jika Anda memikirkan perubahan karier atau mengincar peran/job baru, catat apa yang harus Anda pertimbangkan sebelum mewujudkannya. Berapa banyak uang/investasi yang Anda perlukan untuk mendukung transisi? Jika diperlukan, , kursus atau sertifikasi apa yang tersedia dan bagaimana Anda bisa mendaftar? Dari sini, Anda akan dapat mulai memetakan perjalanan Anda.
**
Step 5: Just Do it
Step 5 ini tidak usah banyak ngomong atau coret coret lagi. Just Do It! Dan ingat, tetaplah jaga hubungan baik bersama teman-teman atau keluarga Anda untuk mendapatkan dukungan dan support moral, agar anda mampu menghadapi masa-masa sulit yang akan anda lalui.
**
Salam Hangat, Pambudi Sunarsihanto