Translate

Sunday, February 25, 2018

Mengambil keuntungan dari Internet Indonesia

Bernas.id - Menarik membaca data yang baru saja dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengenai penggunaan Internet di Indonesia sepanjang tahun 2017. Data terbaru menunjukkan angka 143,26 juta pengguna Internet Indonesia, hampir 54,68%, angka yang seolah menunjukkan masyarat Indonesia sudah 'melek' Internet.
Tapi data ini diperkuat lagi dengan sebaran pengguna Internet yang ternyata 58,08% berada di Jawa, 19,09% di Sumatera, dan sisanya ada di daerah lain. Artinya infrastruktur jaringan Internet berada di 2 pulau ini maka pengguna Internetnya bisa bertumbuh dengan baik.
Sebaran usia juga menunjukkan data menarik, 75,5% di usia 13-18 tahun, 74,23% di usia 19-34 tahun, dan 44,06% di usia 35-54 tahun, tidak ketinggalan 15,72% di usia >54 tahun. Usia produktif sudah tahu dan mahir menggunakan Internet. Dengan jenis kelamin laki-laki mencapai 51,43% dan perempuan 48,57%. Data ini juga menunjukan target market yang bisa diraih di dunia Internet Indonesia.
Dari segi latar belakang pendidikan juga menunjukkan data menggembirakan, selain S2/S3 sejumlah 88,24%, S1 sejumlah 79,23%, SMA sederajat mencapai 70,54%, SMP mencapai 48,53%, dan yang menarik lulusan SD mencapai 25,1%. Semakin baik latar belakang pendidikannya, semuanya semakin mengenal Internet.
Sekarang dari segi perangkat yang digunakan, 25,7% masih menggunakan laptop untuk mengakses Internet, sedangkan 50,08% gunakan smartphone atau tablet. Penggunaan smartphone dan tablet memang meningkat pesat dalam kurun 5 tahun terakhir. Bahkan sekarang kemampuan smartphone melebihi spesifikasi laptop dalam beberapa hal.
Dari segi market kelas ekonomi atas menggunakan Internet hingga 93,1%, menengah 82,95%, bawah 58,55%, sangat bawah 21,72%, ternyata mereka semua menggunakan Internet sangat baik.
Berikutnya data penggunaan aplikasi berbayar saat ini hingga 11,41%, sedangkan yang berlangganan mencapai 6,29%. Aplikasi berbayar semakin mendapatkan posisi, dimana pengguna mulai terbiasa untuk membayar layanan aplikasi dan langganan aplikasi yang mereka rasakan manfaatnya.
Dari segi tempat sebagian besar masih mengakses dari area urban 72,41%, rural-urban 49.25% dan rural 48,25%. Usaha pemerintah yang giat menggelar jaringan Internet hingga ke area rural ini patut diapresiasi. Perangkat yang digunakan di area tersebut juga masih menggunakan smartphone sebesar 70,96%, rural-urban 45,42% dan 42,06% di area rural. Ini menunjukkan smartphone semakin menjadi pilihan untuk mengakses Internet.
Data awal menggunakan Internet juga menunjukkan data menarik, dimana tahun 2016-2014 menjadi awal tahun penggunaan Internet mereka sebesar 37,12%. Kita ingat tahun-tahun ini memang geliat perkembangan smartphone dan Internet sangat tinggi.
Sebagian besar Internet diakses menggunakan smartphone 59,31% di kabupaten kota, diikuti kedua perangkat (laptop dan smartphone) sebesar 38,31%. Dan penggunaan akses menggunakan laptop semakin menurun 0,65% saja. Data yang sama juga ditunjukkan di area lainnya. 
Nah, sekarang dari jenis aplikasi yang digunakan. Pertama adalah chatting 89,35%, sosial media 87,13%, search engine 74,84%, lihat video 69,64%, download video 70,23%, download gambar 58,77%, selebihnya artikel 55,3%, email 33,99%, beli barang 32,19%, pendaftaran online 16,97%, jual barang 8,12% dan terakhir akses perbankan 7,39%. 
Kalau urusan untuk manfaatnya, tetap 45,14% untuk mencari harga, membantu pekerjaan 41,04%, informasi pembeli 37,82%, beli online 32,19%, cari kerja 26,19%, transaksi perbankan 17,04% dan jualan online 16,83%.
Nah, sekarang kita lihat polanya. Sebagian besar sudah 'melek' Internet, tahu cara menggunakan Internet, dan tersebar di area urban dan rural-urban. Ini target ekonomi yang baik, dan kelasnya kelas atas hingga bawah. Sedangkan penggunaan smartphone menjadi titik penting, dimana aplikasi, website dan system yang kita punya harus bisa diakses dari smartphone. Untuk berbagai penggunaan, aplikasi kita harus ramah dengan smartphone, atau istilah teknisnya mendukung HTML5. 
Sekarang ini semua smartphone telah dilengkapi dengan browser yang mendukung HTML5, dan semuanya bisa digunakan dengan mudah. Aplikasi yang kita kembangkan minimal harus mendukung ini. Website yang kita punya harus mendukung HTML5, dan semua harus mudah diakses, dan ramah terhadap search engine, terutama Google dan Bing yang sekarang menjadi search engine yang paling banyak digunakan. 
Lengkapi diri kita, usaha kita dengan kemampuan ini. Menggunakan Internet untuk berbagai kepentingan, dan harus bisa diakses dari Internet dengan mudah. Salah satunya dengan menggunakan berbagai aplikasi yang membantu kita untuk memaksimalkan potensi kita di Internet.
Salam StartSmeUp! 
sumber: https://www.bernas.id/61847-mengambil-keuntungan-dari-internet-indonesia.html