Translate

Monday, February 19, 2018

BE THE CEO OF YOUR HAPINESS

BE THE CEO OF YOUR HAPINESS

(Bertanggungjawablah untuk kebahagiaan anda sendiri!)

Semua orang menanyakan apakah mereka sendiri bahagia? Banyak orang yang bertanya-tanya apakah bahagia itu?

Seorang teman saya sedih, karena istri meninggal, dia merasa tidak bahagia. 3 bulan kemudian dia menikah lagi , dan berharap mendapatkan kebahagiaan itu. Ternyata enam bulan kemudian , dia malah menderita karena perilaku istrinya malah tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Seorang suami mempunyai pekerjaan yang cukup baik di Inggris. Tetapi dia masih merasa kekurangan untuk bisa hidup bahagia beraama istri dan tiga anaknya. Maka dia pun rahun membeli lottery. Sampai akhirnya mendapatkan hadiah loterey 50 juta Poundsterling. Ternyata dia tak mampu mengelola uangnya, malah berfoya foya yang mengakibatkan perceraian dengan istrinya, ditinggalkan anak-anaknya, dan akhirnya masuk penjara karena sebuah tindakan kriminal.

Seorang teman saya yang lain, tidak kerasan di pekerjaannya. Maka dia pindah ke perusahaan yang lain. Enam bulan kemudian dia malah tidak bahagia, karena ternyata pekerjaan yang sekarang lebih sulit daripada pekerjaan sebelumnya (Ya iyalah, memangnya ada perusahaan yang akan menggaji anda 30 persen lebih mahal untuk mengerjakan sesuatu yang lebih mudah? No way!)

Banyak yang terjebak pada definisi kebahagiaan. While actually there is a simple equation of happiness.
Happiness is equal to reality minus expectation.
Kebahagiaan itu sama dengan kenyataan dikurangi dengan harapan (ekspektasi).
Mau kebahagiaannya menjadi tinggi, sederhana saja, naikkanlah reality ini (dengan bekerja keras untuk mencapainya) atau dengan mengurangi harapan anda (ikhlas dan pasrah menerima kenyataan).

If you dont have any expectation, you will be gratefull with whatever you have. But if you have very high expectations , may be no reality would be good enough for you.

Dalam  cerita di atas, ada lelaki yang mempunya harapan tinggi pada istri baru yang akan dinikahinya, lelaki kedua berharap bahwa kebahagiaannya akan naik saat menang loterey, dan lelaki ketiga punya harapan tinggi pada pekerjaaanya. Dan mereka semua kecewa karena reality nya rendah, dan expectasi nya besar, makanya kebahagiaanya negative.

Yang harus dilakukan adalah bekerja keras untuk meninggikan reality dan sambil menurunkan ekspektasi (harapan).

Suatu malam saya dinner dengan Susi, di sebuah Rumah Makan Indonesia di daerah Karet, Jakarta. Susi adalah seorang teman saya yang sekarang bekerja di perusahaan Eropa. Setelah berbasa-basi dan minum pineapple juice yang kami pesan , dia mulai bercerita.”Saya sudah tidak banyak berharap sama orang lain. Suami saya sudah pergi dan gak mau tanggung jawab lagi sama dua anak saya. Ayah saya sakit-sakitan, ibu saya juga semakin tua. Saya harus bertanggung jawab dan bekerja sekeras-kerasnya agar mampu menjamin masa depan anak-anak saya, sekaligus membantu biaya kesehatan orang tua saya.
Jadi karena saya tidak banyak berharap pada yang lain, ya saya bekerja keras di pekerjaan saya.”

Dan saya pun menanyakan,”Are you happy?”
Susi tersenyum dan menjawab jujur,”Off course I am very happy. I am in control of my life. Saya bekerja keras dan karier saya maju. Sekarang saya menjadi kebanggaan anak-anak saya karena saya mampu menjamin masa depan mereka, dan membantu orang tua saya. Apa lagi yang saya harapkan?”

Padahal Susi ditinggal suaminya lari , padahal orang tua Susi bukan orang kaya yang selalu membantu secara material, tapi Susi tidak perduli. Susi tidak mengharapkan apa-apa dari orang lain. Dia punya expectasi yang rendah, dan pada saat dia bekerja keras dan kenyataan yang dia dapatkan ternyata tinggi, akibatnya bahagia sama dengan reality dikurangi expektasi, akibatnya kebahagiaannya tinggi.
Susi take control of her own life and her own happiness, instead of expectinh them coming from others. Did you see the difference?

Happy people focus on getting a better reality and keep their expectation (of others) low.
Unhappy people keep having high expectation on others and dont work hard to get better reality. Which one are you?

Susi meneruskan sambil menunggu Nila Bakar yang dia pesan,”Pada prinsipnya saya pengin menjadi CEO dari kebahagiaan saya sendiri!”
“CEO of your own happiness?” saya bertanya.
“Yes exactly, everybody must be the CEO of your own happiness. When you are a CEO, you set the strategy, you invest and you lead the implementation.
Sama dengan analogy itu. Saya juga harus menjadi CEO dari kebahagiaan saya sendiri. Berarti bahwa saya harus merencanakan kebahagiaan saya, berinvestasi untuk kebahagiaan saya dan mengimplementasikan apa yang saya rencanakan tadi”

Wow! Keren! CEO of your own happiness. Thanks to Susi, I learned a lot that evening.
Seorang CEO itu membuat rencana (jangka panjang dan pendek), berinvestasi (untuk kebahagiaan anda sendiri) dan mengimplementasikan rencananya dengan serius.
Bukankah kalau hal-hal itu kita lakukan (untuk kebahagiaan kita), akan semakin mendekatkan kita kepada kebahagiaan itu sendiri?

Dan saya akan mencoba mengelaborasikan kelima langkah agar kita menjadi CEO dari kebahagiaan kita sendiri.

a) CREATE A LONG TERM PLAN OF YOUR HAPPINESS

Kita mestinya punya rencana, bagaimana kita harus membuat diri kita happy. Secara karier, keluarga, financial, hobby, lingkaran pertemanan ...dll.
Rencanakan!
Agar anda tahu apa yang anda inginkan dan anda cari. Bukan hanya sekedar menerima pengaruh luar yang terjadi pada anda. Plan it, invest on it and implement it!

b) INVEST YOUR TIME, MONEY and ENERGY

Segala hal dalam hidup ini seperti bunga di dalam pot di rumah anda. Semakin anda menyirami air , semakin dia akan tumbuh dengan baik dan sehat.
Hal ini juga berlaku untuk karier anda, hubungan anda dengan keluarga, hubunhan anda drngan teman-teman anda ... dll
Berarti anda juga harus menginvestasikan waktu, tenaga anda dan uang anda untuk hal-hal di atas.
Makanya, karena investasi anda (waktu, tenaga dan uang) juga terbatas, anda juga harus sangat selektif. Supaya anda bisa memilih, dan mem-focuskan investasi anda pada hal-hal yang sangat penting!

c) CHOOSE THE RIGHT ENVIRONMENT

Seorang CEO yang handal harus mampu memilih niche market yang tepat untuk product yang dia luncurkan. Sama! Anda juga harus memilih lingkungan yang tepat untuk kebahagiaan anda.
Apakah itu pekerjaan, lingkungan sekitar, hobby, pertemanan ... dll.
You have the right to choose!
Kalau suasana tempat tinggal anda nyaman, membuat anda betah dan bahagia, stay terus! Kalau enggak? Pindah! Life is easy.
Kalau teman-teman anda membuat suasana menyenangkan dan membuat anda menjadi happy? Keep them. Kalau enggak ? Tinggalkan mereka, dan cari teman-teman baru!
Sekitar dua tahun lalu, saya memutuskan masuk ke sebuah lingkungan baru, dan mendapatkan teman-teman baru . My life is much better after that!
Kalau pekerjaan anda membuat anda  berkembang, anda belajar banyak dan membuat anda merasa happy? Stay!
Kalau cuma nambah stress, dan anda tidak belajar banyak dan tidak berkembang? Pindah! (Berapapun gajinya tidak akan seimbang dengan kebahagiaan yang seharusnya anda dapatkan).
Next time kalau pilih pekerjaan, make sure bahwa you choose a job because it is ...
in the right industry
in the right company
with the right leader
(nanya sekitar, nanya teman-teman tentang suasana di situ).
Kalau anda belum punya pekerjaan lain? Stay dulu dan commit untuk perform.
But work harder, learn faster and improve yourself so you will soon have another choice. Sambil nunggu? Ya harus tetap profesional and perform at your best di tempat lama.

d) IDENTIFY and REMOVE THE OBSTACLES OR YOUR HAPPINESS

Seorang CEO akan mampu mengidentifikasi apa masalah yang akan menghambat kebahagiaannya? Kesehatan? Keuangan? Keluarga? Karier? atau apa?
Dan tentunya menganalisa secara strategis, apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut (bukannya cuma pasrah saja).
Seperti sebuah permasalahan bisnis, masalah anda akan bisa dipecahkan dan dicari solusinya. - Belajarlah (buku, majalah, Internet)
Minta pendapat pada yang expert di bidang itu
Coba terapkan solusinya, dan kalau gagal coba cari solusi lain dan praktekkan lagi
Keep learning and keep trying untuk you solve your problem

e) GO ON, IMPLEMENT Your PLAN , BE HAPPY and ENJOY YOUR LIFE

Ok, anda sudah buat rencananya, anda sudah memilih lingkungan yang tepat, anda sudah berinvestasi untuk kebahagiaan anda, lets go, implement your own plan, reach your own happiness!
Perjalanan anda akan panjang, hidup ini marathon bukan sprint 100 meter, jaga stamina, tapi terutama .... enjoy the journey and learn during the journey.
Keep fighting, keep learning, keep working, keep trying, keep singing and keep smilling!

Jadi ingat ya, lakukan kelima langkah ini agar kita menjadi  CEO of our own happiness.

a) CREATE A LONG TERM PLAN OF YOUR HAPPINESS
b) INVEST YOUR TIME, MONEY  and ENERGY
c) CHOOSE THE RIGHT ENVIROMENT
d) IDENTIFY and REMOVE THE OBSTACLES OR YOUR HAPPINESS
e) GO ON, IMPLEMENT Your PLAN , BE HAPPY and ENJOY YOUR LIFE

Intinya adalah anda bertanggung jawab atas kebahagiaan anda sendiri, anda berhak atas kebahagiaan anda, dan kalau ternyata anda merasa tidak bahagia, jangan menyalahkan orang lain, bekerja lebih keraslah agar anda mencapai kebahagiaan itu!

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto