Translate

Friday, February 09, 2018

HELPING YOUR CHILDREN FINDING THEIR PASSION

HELPING YOUR CHILDREN FINDING THEIR PASSION

(MEMBANTU ANAK-ANAN ANDA MENEMUKAN PASSION MEREKA)

 Sabtu pagi yang cerah, hari itu saja janjian dengan seorang teman untuk ngopi cantik di Citos.
Sebut saja namanya Arina, saat ini bekerja di sebuah perusahaan perminyakan asing di Jakarta.
“I am in Djournal coffee. Please join me, when you reach here” begitu bunyi WA messagenya.

Kamipun asyik ngobrol ditemani cappucino kami. Dan Arina mulai bercerita tentang anaknya yang perempuan,”Anak saya bosenan mas, dari hobby gitar ke video editing, dan nanti ke hobby lain. Kenapa ya?”
Wah hal yang menarik dibahas, kenapa anak-anak kita kadang kadang tidak menekuni satu bidang atau satu hobby saja? Mengapa mereka harus bosenan seperti anaknya Arina?

Well, kita semua tahu bahwa ada tiga hal yang sangat berhubungan dalam diri kita. Passion, Confidence dan Performance.
Jika kita mendalami sesuatu yang kita punya passion, maka kita akan menambah rasa confidence atau percaya diri , dan kemudian kita akan perform dengan baik.
Jadi yang paling penting adalah menemukan passion kita, karena bila kita menemukan passion kita, kita akan menyenangi apa yang kita lakukan, bahkan kadang kadang gak melihat bedanya bekerja, belajar dan bermain-main. Because you enjoy what you are doing!

Terus bagaimana kita menemukan passion kita? Ini susah. Karena pada saat lahir kan kita gak ada tercetak stempel di jidat kita tentang passion atau bakat kita.
Nah karena itu banyak terjadi kesalahan ini ....
Orang tua yang berfikir bahwa passion anaknya akan sama dengan passion mereka (karena ibunya suka piano dipikirnya anaknya pasti akan suka piano)
Orang tua yang memaksakan passionnya (yang dulu tidak bisa dia lakukan), orang tua yang dulunya ingin banget menjadi dokter , tidak tercapai, dan kemudian mempengaruhi anaknya menjadi dokter
Menyuruh anaknya menekuni passion atau hobby yang sama dengan saudara kandung lainnya (agar antar jemputnya gampang)
Orang tua yang menyuruh anaknya mengambil jurusan tertentu karena “merasa” tahu jurusan itu bagus. (Apa yang anda ketahui adalah masa lalu. Masa depan akan sangat berbeda!)

Heiiiiyyy! We are all different. Passion kita belum tentu sama dengan passion orang tua kita atau saudara kandung kita. Jadi jangan dipaksakan.

Dan anak anda juga gak tahu passion mereka apa, makanya mereka mencoba-coba dan bereksperiment.
Jadi jangan marahi mereka kalau mereka mencoba belajar gitar dan kemudian mereka bosan dalam waktu tiga bulan dan kemudian ingin mencoba hobby lain.
Banyak orang tua yang memarahi anaknya pada saat anaknya ingin beralih dari satu hobby ke hobby lain. Padahal dengan memarahi mereka, itu akan membuat mereka berputus asa dan akibatnya mereka tidak akan pernah menemukan passionnya. Ingat kalau mereka tidak menemukan passionnya , mereka tidak akan menumbuhkan percaya diri mereka dan performance mereka tidak akan maximal.
Let them try, let them experiment, encorage them to keep trying until they find their passion.

Anak saya yang kedua, namanya Nadia, harus mencoba 7 hobby (renang, balet, piano, atletik, menyanyi, berkuda) sebelum akhirnya menemukan passionnya dalam bidang senam. Sekarang percaya dirinya tumbuh dan akhirnya performance bagus , bahkan berpengaruh pada nilai-nilai sekolahnya (karena rasa percaya diri yang tinggi).

Anak teman saya kuliah di Ekonomi UI selama satu tahun, tetapi akhirnya menyadari bahwa passionnya adalah menjadi ahli bahasa. Ayahnya mendukung untuk dia keluar dari Ekonomi dan kemudian memulai lagi masuk jurusan bahasa.
Ingat, ini bukan masalah gengsi orang tua.
Ini masalah masa depan anak anda, Passion, Confidence and Performance!
Saya sendiri memulai karier sebagai Engineer, Project Manager, Trainer dan Sales sebelum akhirnya menjadi HR.
You dont know your passion.
You just need to keep trying, keep experimenting until suddenly you find your passion and you enjoy so much what you do!

Resikonya apa? Kalau anda tidak membantu mereka, mungkin mereka tidak akan pernah menemukan passion mereka, dan mungkin mereka tidak akan perform maximal, karena mereka tidak enjoy yang mereka lakukan. Dan mungkin mereka hanya akan menjadi Mr. Average, orang dengan performance rata-rata.
Sementara kalau mereka bisa menemukan passion mereka  akan bisa perform jauh lebih baik!

Terus bagaimana untuk membantu anak anak anda menemukan passionnya? Ikuti lima langkah di bawah ini ....

a) MOTIVATE THEM FOR A BETTER FUTURE

Pertama kali mereka harus termotivasi dulu untuk belajar dan  bekerja. Dan kita sebaikny menggunakan visualisasi masa depan untuk memotivasi mereka. Tunjukkan atau gambarkan betapa indahnya masa depan yang bisa mereka raih (negara-negara indah yang bisa mereka kunjungi, tempat tempat liburan yang keren, pekerjaan yang mengasyikkan dan akan membuat mereka bangga ...etc). Sampaikan bahwa semua itu hanya bisa mereka dapatkan kalau mereka belajar dan bekerja keras.

b) HELP THEM TO BUILD THEIR DREAM

Mereka harus mempunyai mimpi,
cita-cita dan tujuan hidup. Kemudian bantulah mereka untuk mencapainya.
Bantu mereka menggambarkan sebuah path (jalur) dimana mereka bisa membayangkan apa yang harus mereka lakukan agar mereka bisa mencapai cita-cita.
Setelah SD, SMP dan SMA, tanyakan pada mereka , mereka ingin kuliah ke jurusan apa?
(Jangan menyarankan, jangan menyuruh, jangan menggurui). It is their life, not yours!
Ibaratnya kehidupan anak anda adalah sebuah buku, tugas anda adalah membantu mereka menuliskan Bab 1 (Pendahuluan). Setelah itu biarkan mereka menuliskan bab-bab berikutnya sendiri. Sekarang anda hanya menjadi pembaca, bukan editor, bukan co-author!

c) ENCOURAGE Them TO EXPERIMENT, to FIND THEIR PASSION

Karena passion mereka pada awalnya adalah sebuah misteri yang tak ada seorangpun yang tahu, dorong mereka untuk menemukan passion mereka, dengan mencoba dan mencoba.
Dorong mereka, bantu mereka. Mereka harus “active” dan selalu menekuni sesuatu.
Anda justru harus khawatir kalau anak anda menjadi anak yang sangat penurut dan sangat pendiam, dan tidak banyak melakukan kegiatan.

d) TRY and ERROR, ENCOURAGE THEM TO KEEP TRYING

Kalau mereka memutuskan untuk meninggalkan sebuah hobby , biarkanlah dan dorong mereka untuk menekini hal lain.
Lakukan terus, dorong terus sampai mereka menemukan passion mereka.
Ingat setelah mereka menemukan passion, confidence mereka akan tumbuh dan mereka akan perform dengan lebih baik.


e) REWARD THEM FOR THEIR EFFORT and PERSISTENCE

Kalau anak anda sudah belajar dan  bekerja keras, hargailah , pujilah atau berikan hadiah kecil kepada mereka. Bukan hanya karena mereka menjadi juara kelas, tetapi karena mereka belajar , bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin yang bisa mereka lakukan!

Jadi ingat ya, ini yang anda bisa lakukan agar anda bisa membantu anak anak anda untuk menemuka passion mereka ...

a) MOTIVATE THEM FOR A BETTER FUTURE
b) HELP THEM TO BUILD THEIR DREAM
c) ENCOURAGE Them TO EXPERIMENT, to FIND THEIR PASSION
d) TRY and ERROR, ENCOURAGE THEM TO KEEP TRYING
e) REWARD THEM FOR THEIR EFFORT and PERSISTENCE



Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto