Translate

Monday, April 06, 2020

Stay with me

Matius 26:36-39 (TB)  Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, 
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."


Yesus, Tuhan kita pun sama seperti kita. Merasakan kesendirian dan kekuatiran pada saat menjelang waktuNya. Dia sendiri menggambarkan kita sebagai manusia. Kita juga sering merasakan seperti itu. Kekuatiran akan masa depan menyelimuti kita saat ini di tengah wabah Corona. Tidak terbayang juga beberapa keluarga yang merasa lebih tertekan waktu salah satu anggota keluarganya terkena wabah ini.

Tuhan menciptakan kita sama seperti diriNya. Kita dan Tuhan adalah mahluk sosial. Tidak bisa hidup tanpa orang lain. Kita akan perlu kehadiran orang lain membantu kita. Terutama pada waktu kekuatiran, ketakutan dan bahaya ada di depan kita.

Kita tetap perlu orang lain mendampingi kita. Tanpa diduga orang itu memang bisa orang yang sangat dekat dengan kita. Tapi juga bisa orang yang tidak terlalu dekat tapi mereka bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu kita.

Pastikan kita menemukan orang-orang ini dalam tim kita. Orang yang mau memikirkan, berbagi , dan mendukung kita dengan kondisi kita . 

Saat ini dengan kondisi ekonomi yang ada, semua melambat, semua penuh ketidakpastian, kita perlu saling berkata "temani saya, stay with me".