Translate

Monday, December 26, 2016

Refleksi 2016: MAJU TERUS

Tahun 2016 ini memang penuh tantangan. Kalo urusan kantor, kami tidak mudah menghadapi gempuran para kompetitor yang memang sekarang ini berani buang margin, dan memberikan harga murah untuk customer.

Kami sih setuju saja dengan konsep itu, tapi customer tetaplah customer. Yang apabila tidak puas dan kecewa, maka akan dengan mudah pindah dan berpaling ke lain hati. Dan ini yang kami lihat. Para kompetitor yang hanya bisa menjual license, tidak bisa memberikan dukungan teknis akan semakin ditinggalkan customer. Mereka membeli software yang tidak murah, jadi pastikan dukungan teknis juga diberikan dengan baik.

Kedua, urusan banting harga memang bukan jagonya kami. Kami tidak mau harga dan margin habis, kemudian bengong melihat harga berantakan semua. Jadi kami selalu mengutamakan SERVICE, layanan kami yang terbaik, itu kunci keberhasilan kami. Kami tahu, banyak juga customer yang kecewa karena saya tidak bisa memberikan harga yang mereka minta. Tapi itu adalah keputusan terbaik kami , yang ingin memberikan wawasan, bahwa produk itu bukan cuma harga murah, tapi juga diperlukan layanan yang baik. Dan layanan yang baik tentu ada harganya.

Ketiga, gempuran diskon, dan perang harga terus mewarnai tender-tender yang kami ikuti sepanjang tahun. Tapi kami harus maju terus. baik kami kalah ataupun kami menang. Kami memang hanya bisa gigit jari kalau customer memilih kompetitor yang memberikan harga lebih murah. Tapi kami harus maju terus, tetap berpikiran positif dan meskipun semua tidak memberikan keuntungan maksimal, kami harus tetap maju. Ada satu, dua customer yang akhirnya sadar, dan kembali memilih kami untuk membantu mereka, dan ini kami syukuri.

Keempat, berpikirlah berikan solusi, bukan produk. Ini yang senantiasa saya tanamkan di otak tim kami. Kita menjual solusi, solusi itu bisa saja produk A, bisa saja produk B, dan kemungkinan juga bukan produk yang kita pegang. Tapi kami berikan solusi. Kami berusaha pahami dulu kebutuhan bisnis, dimana 'sakit'nya mereka, barulah kami pikirkan solusi yang tepat. Kami tahu, mendidik ini tidak mudah. Orang cenderung bicara produk. Orang cenderung bicara teknologi. Dan kemudian mereka menyesalinya karena telah memilih produk, bahkan teknologi yang salah untuk menjawab kebutuhan bisnis mereka.

Kelima, pareto law tetap valid. Mari bicara :
80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa.
80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan.
20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari pendapatan perusahaan.
20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.

semua tetap ada benarnya. Maka tetap fokuslah kepada 20% produk/jasa yang berikan 80% keuntungan perusahaan. Tetap fokuslah kepada 20% customer yang memberikan keuntungan besar kepada perusahaan. Masih banyak lagi yang bisa kita lihat dari aturan 80/20 ini, dan tiap perusahaan bisa berbeda.

Keenam, buanglah beban. Untuk bisa maju, sebuah kapal harus berani membuang jangkar, memaju mesinnya dan membuang beban yang berat. Beban yang berat dari sebuah kapal bisa berarti tenaga SDM yang kurang baik, bisa berarti strategi penjualan yang salah dan kurang tepat. Bisa juga proses yang terlalu berbelit dan lambat. Semua kami coba sesuaikan dan perbaiki sepanjang tahun ini. Dan alhasil, sekarang kami punya 2nd tier management. Kami tetap mengandalkan sistem CRM yang ada, tetapi mengganti sistem akunting yang lama dengan yang baru. SDM yang kurang berkualitas kami kurangi, tim yang ada sekarang sudah melalui proses yang cukup berat. Mungkin yang bertahan adalah tim terbaik saat ini. Semua kami lakukan agar kapal kami bisa melaju lebih cepat.

Ketujuh, tetaplah maju. Mungkin tidak semua pencapaian baik kami dapatkan tahun ini. Tidak semua orang yang bergabung merasakan kesenangan yang sama, tapi kami tetap bersama. Kami harus berani melupakan semua masalah lalu, dan kemudian berani menatap masa depan yang kami akan masuki. Masa lalu dan berbagai masalahnya akan tetap ada, tapi usahakan tidak mengganggu kita. Fokus kita tetap harus maju ke depan, bukan melihat ke belakang.