Translate

Sunday, June 04, 2017

Ketikan dan Ketika

Dua kata, ketika dan ketikan. Mungkin hanya berbeda huruf akhiran 'n', tapi siapa sangka itu sangat menentukan.

Dalam hidup modern sekarang ini, mungkin kita lebih banyak melakukan ketikan. Dalam setiap saat, saya menemukan semua orang disekitar saya menggunakan jarinya untuk berkomunikasi. Dan ini merubah pola hidup kita sekarang ini.

Dengan ketikan, semua bisa dilakukan. Mulai dari menyuruh, meminta tolong hingga mencaci maki orang. Semua bisa dilakukan dengan jari, tanpa perlu mulut terlibat.

Dan celakanya, ketikan kita ini menjadi sangat viral ketika diduplikasikan ke orang, menjadi sumber petaka baru, yang mengakibatkan orang banyak kecewa dan sedih. Marah yang berkepanjangan akibat ketikan-ketikan singkat kita, atau bahkan ketikan panjang yang menyudutkan orang lain, membuat orang kecewa dan marah.  Sungguh bahaya ketikan di jaman sekarang ini.

Ketikan juga bisa meneduhkan. Ketikan kecil dan singkat ke orang yang kita perhatikan seringkali membuat semangat orang lain. Ketikan hello , menyapa hingga menanyakan kabar sering kita lakukan. Mungkin rata-rata tiap orang sekarang melakukan komunikasi minimal 10 orang per harinya kepada orang lain. Dan ketikan ini kebalikannya, memberikan semangat orang.

Apalagi bisa kita perhatikan, ketikan-ketikan orang lain dalam berbagai group dimana kita bergabung. Semua membuat orang lain memperhatikan ketikan kita.

Lalu dimana hubungannya dengan 'ketika' ?  Ketika ketikan kita membangun orang lain, ketika ketikan kita menjatuhkan orang lain, dan bahkan ketika orang lain terluka karena ketikan kita. Itulah saat ketika itu.

Sadarlah, gunakan ketikan-ketikan kita menjadi bermanfaat. Sehingga ketika orang membaca ketikan-ketikan kita, orang menjadi merasakan manfaatnya, bukan sebaliknya.