Translate

Sunday, April 05, 2015

Hubungan kesehatan gigi dan jantung

Hubungan Penyakit Gigi Dengan Jantung
Oleh: Drg. Susi Muhardini Sp.KG
Jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut, karena salah-salah penyakit lainpun bisa  menyerang tubuh kita. Mikroorganisma yang berasal dari gigi dan mulut bisa menyebabkan infeksi atau penyakit dibagian tubuh yang lain. Infeksi di akar gigi maupun dijaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Lebih dari 6 milyar mikroba tinggal dan hidup di dalam mulut yang berasal lebih dari 500 strain yang berbeda. Yang terbanyak adalah candida albicans, porphyromonas gingivalis, streptococcus mutans, antinobacillus actinomycetemcomitans, treponema denticola, dan streptococcus sanguis.
Gigi dan mulut sebenarnya adalah merupakan tempat yang sangat jorok. Ada lebih dari 350 mikroorganisma (bakteri) di dalam mulut. Bakteri ini sebetulnya tak akan bermasalah jika jumlahnya seimbang dan hidup harmonis. Tetapi bisa menjadi tidak harmonis jika muncul gangguan, seperti karies (gigi berlubang),  penyakit penyangga gigi (periodontal), atau ada infeksi. Infeksi inilah yang dapat memicu timbulnya penyakit.
Bermacam –macam penyakit dapat ditimbulkan oleh penyakit gigi dan mulut yang dianggap sebagian orang adalah hal yang sepele dan tidak perlu diperhatikan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut ini. Dalam artikel ini akan dibahas tentang hubungan sakit gigi dengan sakit jantung, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan gigi.

Gaya Hidup 
Harus diakui sebagian besar orang Indonesia belum memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Pada karies (lobang gigi), misalnya makanan yang menempel akan mengundang bakteri, yang kemudian terisap lewat pembuluh darah. Lama-lama jika tidak ditangani, karies gigi akan makin dalam dan gigi makin rusak, akhirnya terkena saraf gigi (pulpa) dan gigi makin susah dibersihkan. Pulpa berisi pembuluh darah dan saraf,dan infeksi yang menjalar sampai keujung akar akan membuat bakteri masuk. Bakteri ini berjalan lewat pembuluh darah, dan bisa mampir kemana saja, salah satunya adalah ke jantung.
Tapi ini bukan satu-satunya penyebab. Masih ada penyebab-penyebab lain, misalnya daya tahan tubuh, atau memang orang itu sudah punya faktor resiko. Contohnya perokok, “orang yang merokok umumnya punya penyakit periodontal, karena kondisi mulutnya selalu panas.
Gaya hidup sehat ternyata tak hanya menyangkut makanan sehat atau oleh raga teratur, tetapi juga rutin melakukan general chek-up dan ke dokter gigi. Jadi, konsep gaya hidup sekarang harus lebih luas lagi. Ini yang belum dipahami masyarakat.
Bakteri yang berasal dari jaringan penyangga gigi dapat masuk ke pembuluh  darah dan dapat berjalan ke seluruh organ vital dan menimbulkan infeksi. Akibatnya ini akan memperbesar resiko penyakit jantung, stroke, melahirkan bayi prematur bagi wanita hamil, berat badan bayi kurang, serta meningkatkan ancaman bagi pasien-pasien penderita diabetes, penyakit saluran pernafasan, dan osteoporosis.
Teori Tentang Hubungan Penyakit Jantung dan Gigi
Ada beberapa teori yang menyatakan hubungan penyakit mulut dan jantung. Salah satu teori menyatakan gigi yang berlobang sangat mudah dimasuki kuman dan bakteri. Kuman yang bersarang pada gigi berlubang akan menembus pembuluh darah dan menempel pada timbunan lemak di pembuluh arteri jantung dan akan menimbulkan bekuan. Karakteristik penyakit jantung koroner adalah menebalnya pembuluh darah koroner jantung yang disebabkan timbunan lemak. Ini akan menghambat aliran darah ke jantung. Sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jantung menjadi terhambat, yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung. Kemungkinan lainnya pembengkakan yang terjadi akibat penderita periodontal meningkatkan timbunan lemak, yang mengkontribusi pembengkakan arteri. Orang yang menderita penyakit periodontal beresiko 2 kali lebih besar menderita penyakit jantung koroner dibandingkan yang tidak.
Selain itu sejumlah penelitian menunjukkan bakteri yang  terikut aliran darah bisa memproduksi sejenis enzim yang mempercepat  proses pengerasan dinding pembuluh darah , sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (arterosclerosis).
Hubungan bakteri dalam mulut dengan penyakit kardiovaskuler akhir akhir ini banyak diteliti terutama berkaitan dengan bakteri endocarditis dan penyakit jantung coroner.  Berdasarkan  sebuah penelitian, ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54 % pasien memiliki riwayat penyakit periodontal . penemuan ini sangat mencengangkan karena jarang sekali penyakit gigi diperkirakan sebagai penyebab penyakit jantung. Namun hasil dari berbagai penelitian masih  dianggap belum memuaskan karena belum bisa menjelaskan secara jelas bagaimana ini bisa terjadi.
Subyek yang menderita radang gusi (gingivitis) yaitu salah satu penyakit periodontal yang paling ringan, memiliki resiko 23 % lebih tinggi terkena masalah jantung (kardiovaskuler). Sedangkan mereka yang terkena periodontitis (penyakit periodontal lanjut) memiliki sekitar 50% resiko lebih tinggi mengalami masalah jantung. Radang gusi ini disebabkan oleh plak gigi. Plak gigi dan plak arteri merupakan dua jenis plak yang berbeda. Plak gigi terbentuk di rongga mulut dan terdiri dari ratusan spesies bakteri, sedangkan plak arteri terbentuk dari bahan lemak yang menumpuk di dinding arteri bagian dalam. Para ahli percaya terdapat hubungan antara penyakit kardiovaskular dan penyakit periodontal, termasuk stroke dan pengerasan arteri. Banyak peneliti, dokter, dan dokter gigi percaya bahwa plak gigi dapat memicu penggumpalan darah. Penggumpalan darah ini berpotensi tubuh. Selama bertahun-tahun, para peneliti percaya terdapat hubungan antara penyakit gusi, yang disebut periodontitis, dengan kesehatan jantung.
Kewaspadaan
Pasien masalah gigi yang memiliki penyakit kardiovaskular harus minum antibiotik sebelum pergi ke dokter gigi. Penggunaan antibiotik sebelum prosedur perawatan gigi akan mengurangi kemungkinan terinfeksi oleh bakteri endokarditis,  yaitu sejenis bakteri yang menyerang katup arteri. Jika mencapai arteri selama prosedur perawatan gigi, bakteri tersebut dapat mengiritasi arteri sebagaimana mengiritasi jaringan gusi. Bakteri ini berpotensi pula menyebabkan plak di arteri yang dapat menghambat aliran darah. Ketika aliran darah terganggu, potensi terkena serangan jantung akan lebih besar. Jika penyumbatan terjadi di pembuluh darah otak, maka kondisi ini bisa memicu stroke. Juga pada pasien-pasien dengan kelainan jantung biasanya meminum obat-obat pengencer darah seperti aspilet, ascardia, trombo aspilet, zimac, dan lain sebagainya. Perlu diwaspai oleh pasien dan dokter gigi bahwa semua obat-obat pengencer darah harus dihentikan minimal 5 hari sebelum tindakan gigi seperti pencabutan atau pembersihan karang gigi, karena hal ini dapat menyebabkan pendarahan.
Minimalkan Risiko
Penyakit gusi umum dipicu akibat timbunan plak pada gigi. Menggosok gigi secara teratur merupakan cara efektif menghilangkan timbunan plak. Dengan meminimalkan plak, risiko penyakit gusi yang dapat menyebabkan masalah kardiovaskular juga akan berkurang. Para ahli mengatakan bahwa seseorang akan mengalami peningkatan risiko penyakit jantung jika ia memiliki periodontitis, yang merupakan bentuk serius dari penyakit gusi. Semakin banyak jumlah plak di mulut, maka akan meningkat juga risiko penyakit koroner.
Pencegahan    
Pencegahan selalu kebih baik dari pada pengobatan. Oleh sebab itu, untuk menghindari penyakit yang lebih serius di tubuh kita maka lakukanlah pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin minimal 1 kali dalam 6 bulan. Pemeriksaan gigi dan mulut sangat penting bila:
1.    Adanya gejala penyakit penyangga gigi, seperti gusi berdarah spontan atau gusi berdarah waktu menyikat gigi, pembengkakan gusi, gigi goyang atau gigi terasa gatal.
2.    Memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, kencing manis, penyakit saluran pernafasan, dan osteoporosis.
3.    Berpikir untuk hamil
4.    Anggota keluarga memiliki riwayat penyakit jaringan penyangga gigi. Menurut penelitian penyakit periodontal dapat menuluar melalui air liur.
5.    Seriawan yang tidak sembuh-sembuh dalam jangka waktu 2 minggu.
Kesimpulan  
Jangan pernah meremehkan sakit gigi, karena banyak penyakit berawal dari mulut. Menjaga kesehatan mulut berarti juga menjaga kesehatan seluruh badan, karena mulut adalah pintu masuk segala macam benda asing ke dalam tubuh.
Dan satu hal yang terpenting adalah jangan tunggu hingga Anda terserang sakit gigi, buatlah perjanjian dengan dokter gigi Anda untuk pemeriksaan secara menyeluruh. Tentu saja mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Semoga sukses!