Translate

Thursday, October 28, 2021

Sumpah Pemuda TIK Indonesia

 Semangat Sumpah Pemuda yang mempersatukan Indonesia kala itu, 93 tahun yang lalu memang menantang untuk kita bahas terkait teknologi informasi Indonesia. Peran TI di Indonesia semakin dirasakan penting, dalam kurun 20 tahun terakhir, perkembangan pesat kita rasakan, dan TI atau TIK menjadi bagian penting dalam berbagai hal di keseharian kita. 

Bicara TIK, maka teknisnya akan bicara DNA (Device Network Application). Bila bicara soal DNA ini, maka mana yang mungkin untuk Indonesia untuk maju ?

Device / Perangkat.

Harus diakui, industri device atau perangkat IT Indonesia sangat rendah. Kita tidak memiliki IT produk buatan Indonesia dalam skala besar dan mendunia. Bahkan untuk skala Indonesia sendiri, kita pun tidak melihat ada produk IT unggulan. Semua produk device dan perangkat TI di Indonesia adalah impor dan rakitan. Ada yang lokal brand itu pun juga rakitan. Maka sangat penting penekanan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang sedang digalakkan pemerintah. Meskipun sekarang masih di kisaran 40%, namun kita harapkan TKDN ini bisa meningkat hingga 70%, sehingga minimal industri device dan perangkat bisa berkembang di Indonesia lebih cepat. 

Network / Jaringan

Bicara soal ini juga hampir mirip dalam konteks device atau perangkat jaringan. Tapi potensi jaringan Indonesia yang begitu luas, dengan kondisi geografis yang ada, maka mau tidak mau pemerintah dan swasta harus bahu membahu membangun jaringan. Maka upaya pemerintah dalam PALAPA RING, dan sekarang program BAKTI KOMINFO harus kita dukung. Dari swasta juga telah dikenal konsep RT-RW NET sejak 1996an, dan sekarang masih tetap berlanjut. Salah satu program yang kami lakukan juga adalah IRADESA (Internet Rakyat Desa) yang sudah berjalan di beberapa daerah. Tetap selalu ada blank-spot yang harus dipikirkan tidak hanya oleh pemerintah, swasta dan masyarakat pun bisa berdikari membangun jaringan ini, khususnya jaringan Internet.

Application / Aplikasi

Mungkin ini yang justru Indonesia sangat punya peluang besar. Pengembangan aplikasi di Indonesia dimulai juga sejak lama, dan potensi programmer, para pengembang aplikasi di Indonesia juga sangat besar jumlahnya. Namun tidak semua programmer memiliki dasar yang kuat. Dibandingkan dengan negara lain, seperti India dan Pakistan, potensi programmer harus dikembangkan dengan serisu. Kebanyakan programmer kita tidak belajar OOP (Object Oriented Programming), mereka belajar apa adanya. Tergantung sekolah atau kampus yang mereka dapatkan. Celakanya kita masih tertinggal, padahal logika kita tidak kalah. Percepatan di bidang ini harus dilakukan, dan kelihatan hasilnya dalam beberapa tahun ini. Gejolak tren startup menjadi pemicunya. Mereka berlomba menjadi pengembang aplikasi menjawab solusi dalam startup, dan alhasil Indonesia menjadi salah satu negara penghasil startup terbesar. Masalahnya sekarang, apakah startup itu berkembang dan siap masuk ke market. Kita memang memiliki beberapa unicorn startup, tapi itu semata karena potensi market yang luar biasa besar.

Bila bicara persatuan Indonesia, yang bisa mempersatukan Indonesia, maka potensi Device masih rendah, potensi Network sangat besar, tetapi harus mengikuti kaidah yang ada, sedangkan potensi Application sangat terbuka luas. Memastikan potensi Application kita aman dan tidak dimasuki kepentingan luar ini yang tidak mudah. Mengapa programmer India dan bahkan Pakistan bisa berkembang, karena tidak ada kendala bahasa Inggris, mereka sudah mengenal OOP dan menggunakan pendekatan Agile, seperti SCRUM. 

Siapkan anak-anak kita untuk berkembang, mungkin saat ini yang bisa masuk hanya Application dan Network dulu, karena potensi Device masih penuh kendala, tapi kita harus tetap semangat mempersatukan Indonesia. Itulah yang kami terus suarakan di EventCerdas dan APTIKNAS, mengembangkan startup juga merupakan fokus kami.

Selamat Hari Sumpah Pemuda - Koleksi Pribadi

Selamat Hari Sumpah Pemuda Indonesia-ku.. 

sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/617a021401019018364ca882/sumpah-pemuda-tik-indonesia