Translate

Thursday, October 14, 2021

Lima Jurus Menjadi Marketer Berkualitas

 Dalam perjalanan karir dan usaha saya, saya melihat banyak ragam teman-teman sales dan marketing. Mulai dari yang sangat memperhatikan pelanggan, hingga yang sangat menjerumuskan pelanggan. Kok bisa ?

Dari merekalah saya juga belajar, bagaimana sebaiknya menjadi sales dan marketing yang berkualitas. Apa saja yang kita bisa miliki untuk menjadi sales dan marketing yang baik ?

Pertama, mengapa saya menggabungkan sales dan marketing dalam satu istilah jabatan ? Karena sebenarnya keduanya tidak terpisahkan. Sales memang mencari dan mengkonversi calon pelanggan menjadi pelanggan, dan marketing memang tugasnya menarik calon pelanggan. Dalam perusahaan besar, kedua fungsi ini bisa saja dipisahkan. Tapi dalam 99% usaha di Indonesia ada di skala usaha kecil menengah, kedua fungsi ini umumnya digabungkan.

Satu yang saya pelajari, sales dan marketing berkualitas akan menyampaikan KABAR BAIK. Mengapa demikian? Karena sales dan marketing yang baik dan berkualitas tidak melulu membicarakan KOMPETITOR nya, mempermasalahkan mereka, mengatakan produk dan jasa orang lain itu buruk dan tidak layak. Tapi justru sebaliknya. Seorang sales dan marketing yang baik akan melihat masalah yang dimiliki calon konsumen nya, dan mencoba menjawabnya dengan solusi dan produknya. Ini kabar baik yang pertama, menyelesaikan masalah calon konsumen. Kabar baik berikutnya bisa saja, sang sales marketing memberikan harga dan dukungan produk terbaik. Ini sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan. 

Bagi seorang sales marketing, informasi berharga terkait pelanggan dapat dimasukkan ke dalam catatannya, yang sekarang ini sudah berbentuk sistem, seperti Customer Relationship Management (CRM).

Kedua, sales marketing yang baik itu selalu MEMBERI bukan MEMINTA. Coba anda perhatikan, apakah sales marketing yang anda kenal lebih sering memberikan informasi, melakukan edukasi, hingga memberikan perhatian khusus. Bukan sebaliknya, selalu meminta informasi pekerjaan / proyek, mengejar-ngejar tiada jemu, begitu dapatkan pekerjaan, dia menghilang, lupa. Bukan masalah pemberian pribadi tapi perhatian dan edukasi yang terus menerus yang akan menjadikan kita sebagai sales dan marketing yang berbeda.

Dalam sistem CRM, kita pun dapat melakukan kampanye (campaign), sehingga edukasi dan informasi ke customer, atau bahkan calon konsumen bisa tercatat dengan baik. 

Ketiga, less promise-over deliver. Apa yang banyak terjadi ? Over promise-less deliver kan. Seorang sales marketing yang baik akan tidak banyak omong, tapi delivery nya tepat. Apa yang dijanjikannya disampaikan dengan tepat dan baik. Bila ada kendala, masalah, dikomunikasikan. Bila  tidak ada barang, bilang tidak ada barang. Kadang seorang sales-marketer malah kebalikannya, bilang semua tidak ada masalah, padahal banyak masalah.

Sistem CRM juga mencatat aktifitas kita sebagai sales marketing. Apa yang kita lakukan dalam tugas (task), yang bisa mencatat apa yang kita janjikan, kadang kita lupa bukan?

Keempat, kreatif dan uptodate. Menjadi sales marketing harus kreatif, up to date. Semasa pandemi, customer tidak bisa ditemui, tapi mereka bisa tetap dijangkau via whatsapp, sosmed, bahkan email. Kegiatan sales dan marketing menjadi berubah. Tidak lagi pameran di mal, tapi datang dalam bentuk whatsapp pribadi yang mengedukasi. Mengundang mereka dalam webinar. Seorang sales marketing memang harus pandai dalam hal ini. 

Apa yang belum anda lakukan dalam urusan menjangkau customer anda? Segera mulai dan catat di CRM.

Kelima. PDCA, selalu Plan-D0-Check-Action. Semua direncanakan, dilakukan, diukur dan diperiksa lagi. PDCA berlaku juga untuk seorang sales dan marketing. Mereka merencanakan dan melihat hasilnya. Jangan lupa, dengan bisa diukur, maka hasil akan lebih optimal. 

Karena semua masuk ke dalam sistem, maka kita dengan mudah bisa mengevaluasi. Berapa banyak kampanye yang mendatangkan peluang (LEAD / OPPORTUNITY) untuk kita. Berapa banyak yang menjadi PO untuk kita (Sales Order), berapa banyak yang sudah ditagih dan lainnya. 

Terakhir, coba cek, dari kelima diatas, maka yang kurang atau belum kita lakukan sebagai seorang sales marketing. Jangan lupa gunakan sistem, seperti CRM untuk membantu anda.


Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Lima Jurus Menjadi Marketer Berkualitas", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/startmeup/6167821c383500557424c0a2/lima-jurus-menjadi-marketer-berkualitas


Kreator: Fanky Christian




Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.


Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com