Translate

Saturday, October 16, 2021

Bukan Kenyang Tapi Sehat

Ulangan 8:3, 6 (TB)  Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.  
Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia. 


Kita makan untuk apa? 

Memasuki umur 40 di beberapa tahun lalu, saya mulai memperbaiki kebiasaan makan.  Tidak makan yang terlalu berlemak, mengurangi nasi, menjauhi mie kesukaan saya. Semua yang enak banget harus dikurangi dengan berat hati. Semuanya untuk menjadi semakin sehat. 

Jadi ingat lagi ayat ini, 40 tahun bangsa Israel sebelum masuk ke dalam tanah perjanjian. Waktu yang sangat lama. Tapi cukup untuk menghilangkan satu generasi yang tegar tengkuk. Generasi yang suka makan berlimpah di kala hidup di tanah Mesir. Dan selama 40 tahun mereka makan makanan manna yang disediakan Tuhan. 

Bentuknya seperti bubur lembut, turun dari langit, tidak kelihatan enak seperti daging, tapi khasiatnya melebihi protein daging. Saya sungguh penasaran seperti apa manna ini. Tapi hang jelas membuat bangsa Israel ini mulai lupa nikmatnya dagingdan roti Mesir,  menerima apa yang diberikan Tuhan. Dan manna ini juga yang membuat kaki dan tubuh bangsa Israel kuat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, sebelum masuk ke tanah Kanaan. 

Ayat yang sama dipakai juga oleh Tuhan Yesus waktu dicobai Iblis, manusia tidak hanya bisa hidup dari roti. 

Kenyang bukan lagi jadi tujuan utama saya waktu menyantap makanan saat ini, tapi menjadi sehat. Itu yang penting dalam menghargai semua pemberian Tuhan (manna) dalam hidup kita.