Translate

Monday, March 26, 2018

EGO IS YOUR ENEMY

EGO IS YOUR ENEMY
(Menjadi leader yang baik dengan mengendalikan  ego anda sendiri)

Hari Sabtu saya mendapat undangan dari seorang Direktur Pertamina untuk menghadiri konser David Foster di Solo. Konsernya keren, penyanyinya hebat, akustik dan tata lampu sangat bagus. But the real man in the show was David Foster sendiri. Dia tampil di belakang pianonya, membiarkan penyanyi-penyanyinya "take the stage" dan menjadi bintang, membuat penyanyi-penyanyi itu yang mendapatkan tepuk tangan penonton, sementara dia enjoy memainkan jari-jarinya yang piawai di piano hitamnya.
Mungkin David Foster memang tidak mendapatkan tepuk tangan yang meriah, mungkin memang penyanyinya yang dipuji-puji.
Tetapi David Foster memang menyadari bahwa "menyanyi" memang bukan strength nya. Dan pada konser itu dia pun bilang ke penyanyinya di depan ribuan penonton ...." I cannot sing like that, that s why I need you!"

David tahu bahwa memang harus ada kerjasama antara David dan penyanyi-penyanyinya sesuai dengan strength mereka masing-masing. Penyanyi dengan kemampuan vokalnya. David Foster dengan kemampuannya mencipta lagu dan aransemen. That's team work! That's leadership!

Namanya Dini, lulusan sekolah tinggi perhotelan terbaik di negeri ini. Teman-temannya sudah banyak yang menjadi General Manager di hotel-hotel ternama di Jakarta dan Bali. Pada awalnya Dini pun memulai bekerja di beberapa hotel internasional.
Tetapi kemudian Dini menyadari bahwa strengthnya adalah pada kemampuannya untuk men-support dan mendidik anak-anaknya. 
Seperti David Foster yang kemudian memilih untuk bermain piano di belakang dan membiarkan penyanyinya bersinar terang, Dini pun kemudian berhenti bekerja, mensupport suaminya , menjadi coach suaminya, memberikan feedback pada suaminya, dan juga mendidik anak-anaknya, baik secara akademis dan karakter.
Sekarang suaminya menjadi Director di sebuah perusahaan Perancis, dan anak-anaknya berprestrasi bagus , anak yang pertama bahkan sudah independent dan mendapatkan beasiswa di Amerika.
That's teamwork! That's leadership!

Jack Welch pernah berkata,"Before, your focus was to grow yourself. When you are a leader your focus is to grow yourself!"
Saya menulis di buku kedua saya,"Lead Differently", pada saat anda karyawan fokus anda adalah bagaimana anda perform sebaik mungkin, pada saat anda menjadi leader, fokus anda adalah bagaimana membantu orang lain agar perform sebaik mungkin. Di sinilah anda harus menurunkan ego anda.
Seandainya David Foster tidak menurunkan ego nya, dan dia terus menerus ingin menjadi penyanyi (agar dipuji-puji penonton), mungkin dia tidak akan sesukses sekarang.
Seandainya Dini tidak menurunkan ego nya, dan terus menerus berkarier, mungkin itu bukan strengthnya, mungkin kariernya setengah-setengah, mungkin suaminya tidak akan menjadi Director, dan mungkin anak-anaknya tidak berprestasi sebagus sekarang!

Terus ada yang bertanya , apakah reward bagi seorang leader kalau harus menurunkan ego-nya?
Well, dengan berfokus menjadi composer, ternyata David Foster juga terus menerus sukses, terkenal dan keliling dunia.
Dengan menurunkan ego-nya, Dini juga menikmati menjadi istri dan ibu yang baik, keliling dunia bersama anak-anak dan suaminya, dan menikmati hidupnya!
Saya tidak mengatakan semua wanita harus mengorbankan kariernya, kalau memang itu yang anda inginkan, kalau memang itu strength anda dan karier anda bisa mencapai puncaknya, go ahead. Semua orang harus menyadari potensinya yang berbeda  beda, dan menjalankan passionnya sesuai dengan stength yang berbeda-beda.

Pada saat saya sendiri menurunkan ego saya, dan waktu saya menjadi HR leader, saya juga selalu mendevelop anak buah saya, ternyata dua atau tiga tahun kemudian, saya selalu berhasil mendidik orang yang menggantikan saya, dan saya bisa melangkah ke jabatan berikutnya yang lebih baik. Everbody wins. Everybody is happy!

Itulah pentingnya bagi seorang leader untuk menurunkan ego-nya agar dia bisa mengembangkan bisnisnya, mengembangkan timnya dan mengembangkan dirinya.
Judul artikel ini saya copy dari judul buku "Ego is the enemy" yang dikarang oleh Ryan Holliday.
Di buku itu diajarkan berapa teknik untuk menurunkan ego kita agar meningkatka  leadership  capability kita.

Tetapi berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, inilah lima hal yang kita bisa lakukan sebagai seorang leader ....

a) IDENTIFYING THE TALENTS

David Foster ahli dalam menemukan penyanyi muda yang akan berbakat. Dia menemukan Celine Dion saat masih  berumur 18 tahun, dan menggemblengnya menjadi penyanyi hebat. Dia juga menemukan Josh Groban, Michael Buble ...dll.

Sebagai leader anda harus mampu mengenali calon-calon leader di
perusahaan yang bisa anda gembleng menjadi leader yang lebih hebat lagi.

b) PUSH THEIR LIMITs

Pada biografi Celine Dion, di halaman 86, Celine Dion menceritakan betapa Celine membenci David Foster karena memaksanya latihan berulang-ulang. Bahkan ada lagu yang sulit banget "All by myself" yang nadanya sangat tinggi, dan Celine Dion harus menyanyikannya delapan kali berturut-turut dalam sehari.
Pada konser kemarin ada juga tampil Anggun, penyanyi Indonesi yang sudah mendunia.
Dan Anggun pernah bercerota bagaimana ayahandanya (Bapak Darto Singo) mendidiknya dan melatihnya dengan tangan besi dan disipilin yang tinggi.

Talent-talent anda tidak akan pernah berkembang dalam suasana yang nyaman. Anda harus berani mengeluarkan mereka dari zona nyaman, menggembleng mereka dengan tangan besi dan disiplin. Dalam cerita wayang Gatotkaca harus direbus di kawah Candradimuka sebelum bisa terbang. Ok, sebagai leader anda tidak usah memasak air mendidih dan merebus talent anda di dalam panci besar. Tetapi tetap anda harus mendidik mereka dengan effort luar  biasa.
Katakan pada talent talent anda, extra ordinary people adalah ordinary people yang mengerjakan hal-hal yang "extra". Tanyakan,
what are the extra things that they will do?

c) EXPOSE THEM to PUBLIC

Setelah menggembleng mereka, tampilkan mereka ke public.
David Foster mengembleng penyanyi-penyanyinya dan kemudian menampilkan mereka ke public.
What do you do to your talents?
Sebagai leader jangan sampai anda menjadi satu-satunya yang tampil di depan CEO, di depan Board of Directors dan di depan management team yang lain.
Tampilkan anak buah anda juga dong. Tapi sebelumnya didik mereka, latih mereka, dan berikan feedback ke mereka setelah itu.

d) BALANCING REWARD and EFFORT

Perjalanan mendidik talent talent adalah perjuangan berat dan perjalanan panjang seperti marathon. 
Kita harus menjaga stamina. Balance-kan antara effort dan reward.
Recognize their hard work. Praise for their extra effort. And reward them regularly, not only in the end of the destination.

e) PROMOTE THEM, and IDENTIFY your next TALENTs

Kadang-kadang ada waktu di mana talent-talent kita sudah ready? What you should do? Promote them!
Suruh mereka menggantikan anda dong, supaya anda bisa melangkah ke posisi berikutnya yang lebih baik. Saya pernah melakukan hal ini di tiga perusahaan yang berbeda (Nokia, Telkomsel dan Citibank). 
Tentu saja ini terjadi karena proses untuk men-develop mereka sudah berjalan dan mereka sudah ready.
Kalau mereka belum ready? Ya didik mereka dulu dong!
Kalau mereka sudah ready , tapi anda belum dapet posisi baru gimana dong? Ya promosikan mereka ke jabatan lain selevel tapi di bagian lain (lateral career move).
Kasihan kalau mereka sudah maju karena digembleng dengan kerja keras, tapi gak dipromosi juga.
Kalau mereka pergi dari team anda, terus bagaimana dengan pekerjaan yang ditinggalkan? Cari talent lain, develop lagi dong. David Foster bisa mendidik puluhan penyanyi baru, you have to do the same thing!

Dan ternyata ada kesamaan antara teknik melatih penyanyi (bagi David Foster), teknik mendidik anak (bagi Dini) dan teknik mengembangkan talent di bisnis kita.

Jadi ingat ya, sebagai seorang leader , lakukan kelima hal ini untuk mendidik dan mengembanhkan talent talent anda.

a) IDENTIFYING THE TALENTS
b) PUSH THEIR LIMITs
c) EXPOSE THEM to PUBLIC
d) BALANCING REWARD and EFFORT
e) PROMOTE THEM, and IDENTIFY your next TALENTs


Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Fanky Christian
Director
PT. DAYA CIPTA MANDIRI SOLUSI
mobile: 62-812-1057533 / 0881-8857333
skype: fankych1211