Translate

Tuesday, October 11, 2016

JADILAH BUSUR YANG KUAT UNTUK ANAK-ANAK (PANAH)MU, TAPI LEPASKANLAH MEREKA

JADILAH BUSUR YANG KUAT UNTUK ANAK-ANAK (PANAH)MU, TAPI LEPASKANLAH MEREKA

(BECOME A STRONG BOW FOR YOUR CHILDREN)

Kita sudah terbiasa dengan dengan pepatah yang mengatakan bahwa orang tua selalu menginginkan yang terbaik buat anak anaknya....
Betulkah itu?
Saya yakin itu betul, tapi kita lihat 2 kasus di bawah ini ....

Sebut saja namanya Agung, 20 tahun lalu lulus dari Jurusan Sospol di universitas ternama di Jawa.
Dia bersahabat dengan  Rochman yang kuliah di Jurusan yang sama.
Setelah selesai kuliah, mereka berdua mendapatkan pekerjaan sebagai PNS  di Timor Timur.
Rochman berangkat ke sana.
Ibunya Agung menangis waktu Agung minta ijin berangkat.
Ayahnya berkata,"Cari sesuap nasi saja kok sampai ke Timor Timur"
Akhirnya orangtuanya menyuruh Agung tinggal di rumahnya dan membantu orang tuanya menjahit baju.
(Orangtuanya punya usaha konveksi di pasar).

Dua puluh tahun kemudian ....
Rochman ternyata tidak lama menjadi PNS, dia mempunyai banyak koneksi dan network, dia pun memulai bisnis untuk mendatangkan barang barang dari Pulau Jawa ke Timor Timur.
Sekarang Rochman menjadi pengusaha yang sangat sukses tinggal dan menjalankan bisnisnya dari Surabaya.
Sementara Agung .... masih membantu orang tuanya menjahit baju di pasar (cerita nyata).

Namanya Andini ... lulus dari SMA ternama di Jakarta.
Andini mempunyai cita cita menjadi pengusaha.
Jadi lulus SMA dia malah tidak mau kuliah karena dia ingin belajar berbisnis sendiri.
Orangtuanya memaksa dia untuk kuliah.
Andini bilang dia mau kuliah asalkan dia boleh kuliah di jurusan bisnis.
Orangtuanya masih memaksa Andini untuk kuliah di jurusan Kedokteran Umum.
Dan karena Andini memang pintar, akhirnya Andini diterima di Kedokteran Umum di Universitas negeri terkenal di Yogyakarta.
Berangkatlah Andini ke Yogyakarta meskipun dalam hati dia sangat membenci jurusan itu.
Tetapi karena Andini selalu dijejali dengan ajaran bahwa kita harus menjadi anak yang menurut sama orang tua, maka berangkatlah Andini.

12 bulan kemudian.... sayang sekali, Andini stress , dia memutuskan untuk keluar dari perkuliahan dan sekarang dalam perawatan psikiater.

Saya menangis mendengar nasib Agung dan Andini.
Dan saya yakin masih banyak Agung-agung lain dan Andini-andini yang lain di Indonesia.

Dan sekarang waktunya kita berfikir apakah SEMUA orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya?
Really?
Jangan-jangan banyak orang tua yang menginginkan yang terbaik untuk image dan prestige orang tuanya (tanpa memperdulikan pilihan anaknya).
Duh... kadang di sini saya merasa sedih.

Khalil Gibran menulis ....
"Engkau adalah busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan"

Apa artinya?
Orang tua menjadi busur yang kuat bagi anak anak panah.
Tetapi pada saat anak panah sudah diarahkan, lepaskanlah mereka. Biarkan mereka terbang sendiri.
Orang tua memanh harus mendidik dan membentuk nilai-nilai yang baik untuk anak-anak mereka...
Tetapi pada saat anak anda dewasa biarkan mereka mengambil keputusan mereka.
Anda  boleh menyarankan , boleh memberikan pilihan, tetapi jangan memaksakan kepada mereka.
Ingat bahwa mereka adalah makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran sendiri.
Mereka bukan bejana atau vas bunga yang anda dengan bebas boleh memasukkan cairan apapun ke dalamnya.

Saya berharap agar kita tidak mengulangi tragedi Agung (yang sampai umur 48 tahun menjadi penjahit di pasar, padahal sebenarnya dia  bisa meniti karier gemilang di tempat lain).
Atau jangan mengulangi kisah Andini yang akhirnya harus dirawat psikiater (padahal seharusnya menikmati masa muda yang ceria dengan melakukan apa yang dia suka sesuai passionnya).

Do you want the best for your chidren?
Or actually do you want the best for your image and prestige?
THINK AGAIN !

Do you know what I did to my daughter?
When she asked me ,"Papa which major should I take for my Bachelor degree"
Since I am an HR director, she might expect a detailed answer.
Actually I said,"Take whatever you want. Because the job that you will do in 5 years don't even exist today."
"Just go... discover the world... and learn whatever you want....because the most important thing for you is learning agility, your ability to learn new things and adapt to the  new situation. "
Now, she got scholarship to study Chemical engineering in US.
And most importantly, she is happy and she enjoy learning it!

Terus bagaimana dong, apakah hal itu  berarti kita tidak boleh ngasih tahu ke anak?
Apakah itu berarti kita tidak boleh menasihati anak-anak kita sendiri.
Boleh aja. Ingat kita kan masih harus menjadi BUSUR panah yang baik.
Anak panah harus mendapatkan busur yang kokoh.

But there is one thing you should never do.
Memaksakan kehendak anda kepada mereka. Never! Not even under any circumstance, you should never force your decision to your own kids.

Terus bagaimana dong untuk membantu mereka menyiapkan masa depan mereka?
Here are 5 ways to build a strong foundation for your kids....

1. TIME
2. VALUES
3. TRUST
4. OPTIMISM
5. EXAMPLE

Kita diskusikan satu persatu yuk.

1. Spend TIME with them

Yang pertama ya memang kita harus spend time dengan mereka.
Maaf, there is no such thing as quality time.
Quality time adalah konsep yang diciptakan oleh orang tua yang tidak mau spend time dengan anak anaknya.

Apalagi kalau anak anak anda masih kecil.
Spend time with them because when they grow up they will not want to spend time with you.

You will use the time that you spend with them mainly to listen and understand them.
Just listen... listen... and listen to them.
Kadang kadang anda bisa sharing tentang cerita yang patut menjadi contoh.

2. Build VALUES in their character

Build the values in their character agar mereka tahu apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak.
Agar anda tidak usah mengawasi mereka terus menerus atau mengulang-ulang instruksi yang harus mereka jalankan.
Seorang sahabat saya, sebut saja namanya David, mengajarkan kepada anak anaknya bahwa nilai nilai di keluarga mereka adalah
- Honesty
- Trust
- Hardwork
- Achieve
Dan mereka benar benar dengan konsisten melaksanakan hal itu di keluarga mereka.
Pikirkan... apakah nilai nilai yang akan anda terapkan di keluarga anda.
Ceritakan kepada anak anak anda.
Implementasikan dengan konsisten.
Ingat ...
- Pikirkan
- Ceritakan
- Implementasikan

3. TRUST them
Kalau anda sudah menanamkan nilai nilai yang kuat dalam kepribadian mereka berarti anda harus percaya pada mereka. Trust them.
Biarkan mereka melakukan kesalahan.
Biarkan mereka bangkit sendiri.
Mereka akan belajar dari situ dan membentuk karakter yang teguh.
Sementara kalau anda mengawasi terus menerua dan mengontrol, mereka hanya akan menjadi pribadi yang rapuh.
Trust them.
Let them make their mistake.
Let them learn.
Let them stand up again.

4. Develop OPTIMISM in them

Ajari mereka bahwa dunia ini indah dan menjanjikan masa depan yang cerah, apabila mereka bekerja keras.
Ajari mereka untuk bermimpi dan becita cita setinggi tingginya.
Kemudian ajari mereka untuk bekerja keras, sekeras kerasnya.

5. Lead them by EXAMPLE
Terakhir... yang paling penting, lead by example. Berikan mereka contoh yang bagus.
Anda tidak mungkin menyuruh mereka bekerja keras kalau anda sendiri bermalas malasan.
Be a good example.
Let them look and learn from you.

Salam Hangat,

Pambudi Sunarsihanto

Fanky Christian
fankychristian.blogspot.com