Translate

Tuesday, October 25, 2016

PEMIMPIN YANG MELAYANI

PEMIMPIN YANG MELAYANI

Dalam suatu pertemuan bisnis, seorang atasan memerintahkan salah satu bawahannya membuatkan kopi baginya dan tamunya. Di dapur, si bawahan mengeluh pada rekannya. Ia merasa tersinggung diperintah seperti itu. Rekannya menjawab, "Lalu apa seharusnya si bos yang membuatkan kopi untuk kamu dan tamu itu?"

Ya, begitulah yang normal, bukan? Seorang bawahan melayani atasannya, dan bukan sebaliknya. Itu sebabnya, tindakan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sangatlah janggal.

Membasuh kaki orang lain adalah kegiatan yang dipandang sangat rendah. Pekerjaan hina itu dikhususkan bagi seorang budak. Karena itu, sungguh tidak patut para rasul membiarkan kaki mereka dicuci oleh Yesus, yang adalah guru dan Tuhan mereka! Tetapi, Tuhan Yesus memang sengaja melakukannya. Dia bermaksud mengajar kita untuk tidak menjadi sama dengan dunia, yang menuntut orang yang lebih rendah statusnya untuk melayani mereka yang lebih tinggi. Sebaliknya, Dia memanggil kita menjadi pelayan bagi semua orang, terutama mereka yang berstatus lebih rendah dari kita.

Inilah konsep pelayanan yang harus kita pegang, terutama dalam kehidupan bergereja. Status sebagai pengurus, majelis, pendeta, atau posisi kepemimpinan lain di gereja tidak membuat kita menjadi seperti bos di sebuah perusahaan. Sebaliknya, status itu justru membuat kita harus lebih siap diperlakukan dan berlaku sebagaimana layaknya seorang pelayan. Siap mengerjakan tugas apa pun, termasuk yang dipandang rendah, untuk melayani orang lain. --ALS/Renungan Harian
    
SEORANG PEMIMPIN HARUSLAH MELAYANI MEREKA YANG DIPIMPINNYA

sumber: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2016/10/25/