Translate

Tuesday, April 22, 2014

Merancang Konten Marketing



Marketer Harus Mahir Merancang Konten Marketing

Marketing.co.id – Konten marketing adalah penggunaan informasi relevan dan berharga untuk menarik pelanggan potensial. Tidak hanya menarik, informasi ini jika dikerjakan dengan benar akan mampu merangkul target audience dan menghasilkan keuntungan bagi bisnis Anda.
Konten marketing dapat digunakan sebagai cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan tanpa menjual. Misalnya, sebuah artikel yang bagus dapat memasarkan produk atau jasa dengan cara yang tidak mengganggu konsumen.
Konten marketing sepertinya sudah jamak digunakan oleh banyak bisnis sekarang ini. Bisnis telah menggunakan konten untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan sejak ratusan tahun yang lalu. Misalnya  Jell-O – sebuah merek milik Kraft Foods yang berbasis di Amerika.
Ketika berbicara pada acara yang digelar oleh British Interactive Association – ahli media sosial dari Twitter, cloud, dan marketing agency AKQA – menunjukkan bagaimana marketer harus berinvestasi lebih dalam menentukan strategi konten mereka untuk berhubungan dengan konsumen.
Sebuah laporan dari Content Marketing Association menemukan baru 21% pemasaran yang menggunakan konten marketing. Hampir tiga perempat (73%) dari mereka yang ditanyai percaya bahwa mereka akan meningkatkan atau mempertahankan anggaran konten marketing di 2013.
“Dasar pemikiran konten marketing adalah untuk mengurangi kendala konsumen dalam mendapatkan pesan secara menyeluruh,” kata John Webb, Marketing Director Rockspace dan mantan marketer Rockstar Games dikutip Marketingweek.co.uk
Namun karena brand seolah-olah mendefinisi ulang jati dirinya melalui konten marketing tersebut, mengakibatkan konsumen merasa dibombardir dan pada akhirnya memunculkan sikap penolakan. Bisa jadi hal ini terjadi karena kemampuan produsen konten yang menurun.
Webb menyarankan para marketer merekrut mantan wartawan yang memiliki kemampuan berburu cerita yang memiliki tujuan sejalan untuk menyatukan data dan elemen konten untuk menciptakan kampanye pemasaran yang sukses.
Menurut Ron Peterson, Director of Social AKQA, membuat konten yang dirancang untuk membangun popularitas adalah juga tentang menanamkan mindset (pola pikir) konten yang melampaui fungsi komunikasi pemasaran seluruh organisasi.
Peterson menambahkan, “Jika Anda melihat sebuah merek membuat konten dengan baik, mereka telah jauh melampaui repurposing iklan TV untuk YouTube.”
“Konten yang yang berjalan baik sebenarnya dirancang untuk (media) sosial dan bukan hanya yang berbentuk video, bahkan kualitas respon terhadap pertanyaan di Twitter pun termasuk di dalamnya. Ini semua tentang bagaimana memiliki proses berpikir yang kuat dan strategis,” katanya lagi.
Anda mungkin dapat memperoleh inspirasi dari merek-merek produk olahraga seperti DC dan Billabong. Keduanya tidak selalu memiliki anggaran besar seperti halnya Nike atau Adidas, tapi mereka mampu membuat konten secara teratur dan dibagikan kepada ribuan konsumen.
Sementara itu Dara Nasr, Head of Agency Sales Twitter Inggris mengatakan, marketer harus melihat konten yang lebih luas melampaui kampanye inti/tunggal.
 “Hal-hal yang dilakukan dengan baik (di media sosial) akan mampu berbicara lebih baik ketimbang hal-hal yang dipos ulang. Namun hal yang terpenting dari ini adalah berada di sana dan hadir.”
Nasr mencontohkan O2, di mana merek tersebut dengan jenaka merespon pelanggan kasar yang marah karena pemadaman jaringan atau pertukaran (foto) lucu antara buruh dan Demokrat Liberal sebagai cara merek mendekati konten melampaui promosi tertentu dan menyematkannya ke dalam komunikasi sehari-hari mereka.