Translate

Friday, October 15, 2010

OPINI: Aktivasi Otak Tengah dan "New Age Movement", Adakah Hubungannya?

Aktivasi Otak Tengah dan "New Age Movement", Adakah Hubungannya?
OPINI
Julia Maria Van Tiel| 14 September 2010 |

Masih ingat musik Beatles yang memuja Harikrisna sebagai guru spiritualisme
sekitar tahun 70-an? Disanalah munculnya sejarah New Age Movement yang
selalu mendendangkan make peace, love and not war. Gerakan yang diawali di
Inggris ini menyebar ke Amerika dan segera mengglobal masuk ke dalam main
stream melalui berbagai musik, buku, dan diskusi, bahkan
pengobatan-pengobatan dan penjagaan kesehatan, serta membentuk komune-komune
ekslusif, yang mempunyai ritual, simbol, dan ide, yang lebih banyak
mengadopsi agama-agama dan tradisi pagan terutama agama-agama Timur seperti
Hindu, Budha, dan Tao yang pada akhirnyamembentuk suatu kultur baru dalam
sebuah komunitas yang lebih luas. Perkembangan ini dari agama lokal Timur
berkembang di belahan bumi lain menjadi neo-paganisme. Misalnya yang
dikembangkan oleh Deepak Chopra seorang dokter internis dan endokrinolog
berdarah India pelopor neo-pagan masa kini. Dengan semangat return to the
wholeness, guna mencapai the perfect health dari body,mind and soul, ia
mengembangkan perguruannya di California. Chopra menulis banyak buku tentang
keseimbangan dan keharmonisan dalam Ayurveda (ilmu pengobatan India) guna
mencapai the perfect of the wellbeing dari body, mind and soul yaitu dengan
berbagai cara-cara kehidupan (berfikir, bertindak, dan makanan), mengatasi
stress, rasa sakit, dan penyakit.

Filsafat New Age sendiri dikemas dalam berbagai buku dan disebarkan oleh
David Spangler berkebangsaan Amerika, seorang theosof intelektual, dosen
filsafat spriritualisme, personal development, future studies dan community
development, yang mempelajari pemikiran kelompok kecil Inggris yang tengah
sarat dengan pemikiran mencari kembali makna kehidupan. David Spangler
hingga kini masih menulis berbagai buku antara lain buku-buku tentang New
Age yang merupakan teori dasar theosofinya, yaitu The Birth of The New Age
(1976),dan Emergency, The Rebirth of the Sacred (1984). New Ager lain yang
cukup terkenal antara lain: Alice Bailey, Alvin Toffler, Dr. Barbara Ray,
Benyamin Crème, Levi Dowling, George Trevelyan, Fritjof Capra, Abaraham
Maslow, Barbara Marx Hubbaerd, Ruth Montgomery, Shirley Mclaine, JZ Knight,
Merilyb Ferguson, Jeremy Rifkin, Norman Cousind, Elizabeth Clare Prophet,
John Denver, George Lucas, dan Norman Lear.

New Age berasal dari kata Age of Aquarius (spirituality) dalam astrology.
Dari Dictionary of New Age Terminology (The Perilous Time, Sep/Okt 2001) :
"Para astrolog mempercayai bahwa evolusi akan berjalan melalui berbagai
sinyal dalam zodiac, paling tidak antara 2000 hingga 2400 tahun. Menurut New
Age, bahwa kita kini bergerak dari siklus yang disosiasikan dengan simbol
Pisces ke simbol lain yaitu Aquarius. Bentuk Aquariaus Age akan ditunjukkan
dengan karakteristik adanya tingkatan tinggi dalam consciousness (kesadaran)
atau cosmic consciousness".

Simbol Pisces adalah simbol dari rasionalitas. Dengan begitu menurut para
new ager bahwa abad millenium ini adalah abad munculnya era baru dalam
spiritualitas dimana era dengan ke Tuhanan sang kreator sebagai personal
akan berganti dengan era Consciousnes (kesadaran) manusia yang memiliki
inner enerji sebagai kekuatan. Konsep rasionalitas juga akan menyublim.
Dengan begitu juga terjadi bahwa manusia akan denial terhadap kebenaran
rasional dan kebenaran scientific (sientific truth).

Paradigma New Age tentang keTuhanan kembali ke dalam agama -agama Timur
(Hindu, Budha, Tao) yang lebih kepada pengertian inner enerji yang mempunyai
kekuatan spiritual, enerji yang mampu membuat perubahan, enerji yang
merupakan enerji universe, yang dimiliki oleh setiap individu sebagai
potensi kekuatan yang disebut chi atau kundalini (the hidden energy).
Artinya One in all, and all in one, menuju pada one world, unity, oneness
yang menjadikan dunia dalam keadaan seimbang dan harmonis. Dengan kata lain
artinya bahwa Tuhan berada dalam setiap individu, dan Tuhan sebagai creator
berada di dalam setiap individu.
Perubahan di tingkat paradigma ini nampak bagai suatu revolusi perubahan
visi manusia dalam memandang kehidupan, nilai-nilai, norma, penjagaan
perdamaian, sistem politik, sistem kemasyarakatan, sistem pendidikan, sistem
ilmu pengetahuan, kesenian, perawatan kesehatan, mengatasi kesulitan, rasa
sakit dan penyakit, harapan hidup, masalah kematian dan kehidupan sesudah
mati. Perubahan paradigma dari era bahwa Tuhan Allah sebagai sang pencipta,
kreator alam raya, manusia hanya sebagai pemeran dalam kehidupan, berubah
menjadi bahwa manusia sebagai kumpulan kekuatan yang mampu membawa perubahan
sebagai konsekwensi dari adanya konsep Tuhan yang impersonal.

New Age tidak mengenal konsep dosa, neraka, setan, demon, malaikat, nabi dan
orang-orang suci, tetapi mengenal kosmologi positip dan negatip dalam enerji
yang berada dalam diri manusia (inner) yang mampu mempengaruhi kehidupan,
tidak mengenal berhentinya kehidupan dengan sebuah kematian di bumi, namun
lebih mengenal adanya reinkarnasi.

New Age lebih mengenal kelahiran kembali, atau rebirth yang antara lain juga
rebirth spiritual saat mana manusia setelah menjalani inisiasi pembukaan
atau pembebasan inner enerji yang masih tersembunyi di dalam dirinya. New
age tidak mengenal konsep nabi dan imam tetapi lebih mengenal konsep master
dan guru spiritual, menekankan bimbingan pada self consciousness untuk
menemukan the inner energy, manusia adalah bagian dari kosmik. Tuhan sebagai
inner enerji berada dalam diri setiap individu, maka setiap manusia akan
memiliki self-consciousness yang tanpa batas.

Lingkaran utuh atau bulat merupakan simbol oneness, one-world sebagai
keseimbangan, keharmonisan yang merupakan order yang harus dicapai untuk
mendapatkan peace, love, and not war.
Oneness of reality oleh New Ager diibaratkan sebagai suatu hologram karena
adanya interseksi dimensi self-consciuosness manusia.

New Age muncul sebagai akibat manusia merasa stagnasi terhadap agama-agama
Tuhan terutama Kristen di belahan Eropa, saat mana manusia merasa bahwa
agama Kristen tidak lagi mampu mengatasi kesulitan hidup, kekerasan,
penindasan dan peperangan, terjadinya revolusi sosial yang berakhir pada
sekularisme pemerintahan negara-negara di Eropa di akhir abad ke 18 dan 19.
Saat mana manusia di belahan Eropa secara berbondong menjadi agnostic dan
ateis, kemudian mengisinya kembali dengan filosofi New Age yang segera
menjadi gerakan yang mengglobal dan sudah semakin terasa di belahan dunia
bagian Timur sendiri dan juga Indonesia, yaitu semakin populernya mistisisme
dalam Indigo children bersorban biru yang tengah ditunggu sebagai leader
dimasa depan (Gatra 2004-04-02), kekuatan the sixth sense, mata ketiga, dan
kepekaan lebih dalam melihat dunia lain, melihat masa depan, dan melihat
berbagai kejadian masa lampau, telepati, hipnotisme, trance- channelling,
cristalogy, iridology, pembukaan (awakening) tenaga (chi) Chakra (meridian),
Kundalini, Prana, dalam Yoga, Reiki, Tai-chi, dan Chi-kung. Ilmu-ilmu
pengobatan dengan menggunakan inner enerji ini kini semakin meluas dan
dicari-cari orang terutama untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan berbagai
penyakit yang belum dapat disembuhkan dalam terapi medik.

New Age Movement atau old occult dan sinkretik?

Dalam lintasan waktu dan sejarah, New Age Movement bergulir ke segala
penjuru dunia dan beradaptasi dengan religi dan kepercayaan setempat. New
Age Movement menjadi begitu sangat terbuka terhadap setiap individu dengan
religi dan kepercayaan masing-masing. Akhirnya New Age menjadi sebuah
kumpulan berbagai religi dan kepercayaan dan akibatnya pengertian New Age
menjadi sangat luas. Dengan demikian bentuk praktek New Age bisa ditemukan
sangat beragam, tidak ada payung organisasi, dan bebas berkembang di dalam
berbagai komunitas.

Sampai batas tertentu New Age Movement juga sangat adaptif terhadap dunia
scientific meski terasa adanya sikap denial yang ditunjukkan terhadap
scientific truth. Pada akhirnya adaptasi New Age menjadikan ilmu-ilmu yang
dikembangkannya hanya sampai ke dalam pseudoscientific. Hal ini bisa
dimengerti karena banyak hal dibangun dengan teori 'science' New Age yang
tidak bisa dibuktikan melalui scientific truth. Pseudoscience New Age dalam
praktek sehari-hari, sulit diruntuhkan karena kebenarannya tidak bisa tunduk
pada scientific truth sebab inner enerji ditanggapi sebagai kebenaran yang
paling tinggi. Hal ini secara antropologis akan dapat difahami, karena
perilaku pengobatan yang mempunyai kaitan dengan sistem kepercayaan dan
religi akan mempunyai sistem nilai dengan integrasi yang sangat kuat.
Kekuatan supranatural ditanggapi sebagai kekuatan tanpa batas dan absolut.

Midbrain dan Brain wave

Pionir New Age Deepak Chopra kini dalam perguruannya mengajarkan manusia
untuk meningkatkan the inner energy melalui meditasi yang ritualnya lebih
banyak memejamkan mata namun mendengarkan musik-musik yang dipercaya dapat
membangkitkan gelombang otak. Gelombang yang banyak dibicarakan oleh
kelompok New Age adalah gelombang alpha, yang merupakan adaptasi New Age
pada kemajuan science.

Adaptasi kepada dunia ilmiah yang masuk ke dalam kegiatan New Age adalah
mengikuti majunya neuroscience yang banyak mengungkapkan tentang bioelektrik
di dalam otak. Seperti misalnya penggunaan istilah gelombang alpha tadi.
Gelombang alpha dikemukakan oleh seorang psikiater Jerman bernama Adolf
Berger tahun 1928. Berger menemukan sebuah alat perekam gelombang otak yang
disebut Enchephalogram (EEG). Rekaman EEG mencatat gelombang elektrik yang
terdapat di otak antara lain pada saat orang tengah dalam keadaan rileks.
Oleh Berger gelombang ini kemudian disebut sebagai gelombang alpha yang
besarnya 8 - 15 Hertz. EEG juga akan mencatat hasil stimulus2 audio maupun
visual tertentu yang dapat menghasilkan bioelektrik di otak dan menghasilkan
gelombang alpha. Pengertian gelombang inilah yang kemudian diadopsi oleh
kelompok New Age sebagai gelombang yang dapat membawa manusia dalam situasi
tanpa stress, bijak, dan emosi terkendali.

Pemahaman tentang gelombang alpha ini dalam kemasan New Age kemudian
dikembangkannya sendiri (yang kemudian terasa sebagai pseudoscientific),
yaitu sebagai gelombang yang paling baik dan harus dikembangkan oleh manusia
agar manusia menjadi manusia yang baik, bijak, bebas stress, emosi
terkendali, keseimbangan hormon, lebih sehat, bahkan dipercaya dengan
situasi rileks bebas stress manusia dapat meningkatkan kewaspadaan, kreatif,
dan mampu meningkatkan inteligensi.

Keseimbangan yang menjadi filosofi utama New Age dalam hal ini dapat
disimbolkan dalam keseimbangan otak (kiri dan kanan) sebagai makrokosmik,
dan otak tengah sebagai mikrokosmik. Mikrokosmik yang dalam pemahaman New
Age harus mempunyai komunikasi yang harmonis dengan makrokosmik dan akan
menghasilkan oneness, keharmonisan global, dan keseimbangan.

Pengertian selanjutnya dalam pemahaman New Age, gelombang alpha yang
meningkat jumlahnya akan menghasilkan kemampuan luar biasa dari manusia.
Inilah the inner energy yang harus diaktifkan, yang dipahaminya bahwa
sesungguhnya manusia baru menggunakan the inner energy ini sebanyak 5 persen
saja. Sisanya terlelap tidak terpakai. Andaikan manusia melatih untuk
mengaktivasinya melalui stimulus suara musik berenerji positip, maka the
inner energy ini akan meningkat, dan akan mencapai kemampuan super human.
Sebaliknya apabila kemampuan yang masih tidur ini tidak diaktifkan maka
kemampuan itu akan atropi atau menghilang.

Mengapa sasarannya anak-anak?

Dari perhitungan zodiak, para New Ager mempercayai bahwa milenium ini
merupakan abad the New Age, yang juga diartikan akan datangnya guru
spiritual baru yang akan mempimpin manusia ke arah unity, kebijakan, dan
keharmonisan. Guru spiritual yang baru lahir ini dikenal sebagai The New Age
Children yang antara lain dalam figur-figur yang mereka kenal sebagai:
anak-anak indigo, the blue star children, dan the crystal children. Setiap
figur ini mempunyai karakteristik sendiri.

The new age children ini adalah reinkarnasi dari Lord Maitreya, jiwa suci
yang dipercaya selalu masuk ke dalam para nabi, Budha, Begawan Krisna, dan
sebagainya. Namun di abad new age ini akan bereinkarnasi pada anak-anak new
age yang kan menjadi New Age Messiah. Dalam kepercayaan New Age,
titisan-titisan Lord Maitreya inilah yang akan menjadi pemimpin seluruh umat
di dunia, kaya miskin dan dari agama apapun.

Share International Foundation, yang merupakan media informasi online dari
kelompok New Age, mengabarkan tanda-tandanya bahwa New Age children telah
lahir, ditandai dengan munculnya bintang besar yang dapat dilihat diseluruh
dunia. Commet C/2007N3 (commet Lulin) yang muncul di bulan Februari tahun
2009 lalu, begitu terangnya dan dapat dilihat dengan mata telanjang dari
seluruh bagian dunia, diartikan oleh The New Ager sebagai berita bahwa telah
lahir di dunia anak-anak yang mereka tunggu, yang akan menuntun umat manusia
menuju suatu dunia baru. Tetapi anak-anak ini perlu dicari, siapakah dia? Ia
perlu dicari dan mendapatkan bimbingan yang mendalam tentang kearifan oleh
seorang master atau guru, agar kelak ia dapat menjalankan tugasnya sebagai
New Age Messiah.

Kelak di suatu saat Lord Maitreya akan muncul menunjukkan identitasnya
seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Day of Declaration

At the earliest possible moment, Maitreya will demonstrate His true
identity. On the Day of Declaration, the international television networks
will be linked together, and Maitreya will be invited to speak to the world.

We will see His face on television, but each of us will hear His words
telepathically in our own language as Maitreya simultaneously impresses the
minds of all humanity. Even those who are not watching Him on television
will have this experience.


At the same time, hundreds of thousands of spontaneous healings will take
place throughout the world. In this way we will know that this man is truly
the World Teacher for all
humanity.http://www.conspiracyarchive.com/NewAge/Creme_Maitreya.htm.