Translate

Thursday, July 08, 2004

Deklarasi Enterpreneur ala Amerika

Hampir saya lupa untuk menulis hari ini. Ada sesuatu yang menarik perhatian saya, terutama seputar enterpreneurship, saya dapat dari www.inc.com. Melihat judulnya, menarik memang, dan saya akan mengulasnya beberapa di bawah ini.

Berkenaan dengan tanggal 4 July, para enterpreneurship di Amerika tetap setuju bahwa mereka memulai bisnis, meskipun tantangan berat, mereka lihat sebagai satu-satunya cara untuk hidup, menang dan mengejar kebahagiaan. Bisnis memang untuk mencari uang, artinya untuk support kehidupan - kita butuh makan, sandang dan pangan yang cukup. Bisnis memang harus menang, kalo kalah, gugur, rontok dan kehilangan semangat, wah, bukan bisnis namanya. Dan memang bisnis untuk mengejar kebahagiaan, meskipun saya bisa bilang sedikit banyak, ya semu.. Bahagia tapi mikirin terus siang dan malam, tapi itulah hidup, dan banyak orang hidup di dalamnya.

Sampailah mereka ke suatu deklarasi Enterpreneurship ala Amerika, yang kira2 begini bunyinya :
1. Kebebasan dari kerja 80 jam/minggu. Bebas dari kerja yang mengikat, bebas dari kerja yang menekan, karena dengan menjadi enterpreneur, kita bebas menggunakan waktu kita.

2. Kebebasan untuk mengejar visimu. Memang, saya rasakan sendiri, sedikit banyak, pada saat jadi pekerja, saya hanya mengemban misi - tugas - tanggungjawab, begitu coba2 jadi enterpreneur, yang kelihatan dan terbayang2 adalah visi. Visi yang harus dikejar, visi yang ingin dicapai. Dan relatif tipis bedanya dengan mimpi, visi ini adalah sesuatu yang nyata, yang bisa kita kejar. Dengan menjabarkan visi, tidak hanya keinginan sendiri yang diakomodasi, tapi juga keinginan dan harapan orang lain yang sejalan dengan visi kita.

3. Kebebasan dari konsumen yang berkuasa. Seringkali memang kita hanya mengandalkan dari beberapa resources / konsumen untuk mempertahankan kerajaan bisnis kita, inilah yang harus kita rubah. Kita harus mengejar lebih banyak lagi konsumen dengan berbagai cara.

4. Kebebasan dari memilih vendor. Dengan menjadi enterpreneur, kita akan melihat dari titik pandang yang berbeda tentang berbagai resource. Kita akan lihat, ternyata banyak vendor lebih menguntungkan dibandingkan satu vendor. Kalo kerja kita hanya duduk di belakang meja dengan konsentrasi bekerjasama dengan satu vendor, kita tidak akan pernah cocok jadi enterpreneur. Enterpreneur harus kreatif, sedikit nekat dan berteman dengan banyak pihak.

5. Kebebasan untuk karyawan. Menjadi enterpreneur harus sensitif, termasuk juga membuat karyawan dan tim yang kerja bersama kita merasakan kebersamaan, betah dan ide-ide mereka diterima dengan baik. Harus diberikan kesempatan kepada karyawan dengan memberikan tanggungjawab, otoritas, berikan pelatihan yang cukup. Semua ini akan menjadikan kita lebih tangguh.

6. Kebebasan dari biaya bengkak. Menjalankan bisnis sendiri, seharusnya malah lebih berhati-hati dengan penggunaan biaya. Biaya yang bengkak dan besar akan menghabiskan modal dan kemampuan usaha. Oleh karena itu, pemilihan vendor, metode kerjasama dan outsourcing tetap menjadi kunci utama selain biaya operasional yang harus dicermati baik-baik.

7. Kebebasan dari birokrasi dan paperwork. Bila kita belum menjadi perusahaan besar yang sangat menguntungkan, jangan berlagak seperti itu. Berikan kemudahan dalam birokrasi, hindari paperwork yang rumit, tetapi tetap terlacak dengan dokumentasi yang baik. Dokumentasi ini tidak harus on-paper, tetapi juga bisa paperless. Dan ini sangat dimungkinkan.

8. Kebebasan dari lingkungan kerja yang menjemukan. Karena kita mulai sendiri, menjadi lebih mudah bagi kita untuk bekerja dengan maksimal, lingkungan kerja dapat kita buat sesuai dengan keinginan dan mood kita, tetapi jangan lupa, faktor sekitar kita dan orang lain yang harus kita perhatikan juga.

9. Kebebasan dari rasa tidak aman. Mungkin ini menarik buat saya. Dulu saya merasa lebih aman bekerja dalam perusahaan ternama dan besar, ternyata tidak. Dengan mudah, orang bisa dipecat dan digantikan orang lain, dan ini terjadi di depan mata saya. Beberapa kali, industri tempat saya bekerja goncang, dan menimbulkan perasaan tidak aman yang sangat luar biasa. Berhari2 kadang2 saya memikirkannya. Tetapi begitu memulai sendiri, saya bisa menggantungkan sepenuhnya jalannya perusahaan pada Tuhan YME, dan ini membuat saya semakin kuat dan merasakan aman. Aneh, tapi itulah yang terjadi. Dan tidak semua orang memiliki kesempatan bagus dalam hidupnya untuk memulai usaha. Ada yang hingga kuburnya masih saja bekerja untuk orang lain dalam suasana cemas dan kuatir.

10. Kebebasan untuk bersyukur. Wah, ini lah yang paling tepat. Setiap hari, sebagai pengusaha ataupun enterpreneur harus selalu bersyukur dengan apa yang kita hadapi dan kita miliki.

Dari semua kebebasan-kebebasan di atas, tentu saja ada faktor ke-tidak-bebasan yang harus dikontrol oleh enterpreneur sendiri, demi kesuksesannya. Salam Enterpreneur!