Translate

Friday, May 06, 2016

Seharian tanpa laptop

Tantangan terberat diberikan kepada saya hari ini oleh istri , yaitu tidak menggunakan laptop seharian.

Sudah lewat 8 jam lebih saya tidak menggunakan laptop dari pagi, padahal biasanya setelah doa pagi, ini perangkat yang pertama kali dipegang untuk mengecek Dan mempersiapkan pekerjaan setiap hari.

Mungkin juga karena ini hari libur besar, 4 hari berturut-turut, maka tantangan ini diberikan kepada saya, yang notabene, sangat mengandalkan kegiatan menggunakan laptop.

Dalam perenungan saya, saya mengingat kembali. Saya mengingat awal saya menggunakan desktop dengan OS DOS. Merek Laser, hasil menabung beberapa bulan, bisa juga mendapatkan desktop komputer yang besar itu. Celakanya lagi, listrik di rumah sederhana kami kurang kuat untuk langsung menyalakan CPU, Layar. Jadi saya harus 'memanaskan' dulu Layar komputer sekitar 30 menit barulah bisa menyalakan CPU setelah nya, sehingga tarikan listrik nya tidak membuat listrik rumah padam.

Mulai dari OS DOS, hingga Windows versi awal menjadi software yang mengawali saya bertualang di dunia komputer. Kalau ada uang dari pekerjaan tambahan saya sebagai tukang service radio, saya gunakan untuk membeli atau mengupgrade desktop yang ada.

Sewaktu memasuki sekolah STM waktu itu, saya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari komputer lebih dalam lagi, meskipun hanya dalam penggunaan Windows Dan Office. Dan disela kesibukan belajar, saya mencari tambahan dengan menjadi tukang ketik menggunakan aplikasi favorit waktu itu, yaitu WordStar.

Semua semakin membulatkan saya untuk mendalami Dan mengambil dunia komputer menjadi pilihan hidup saya.

Jadilah saya mahasiswa STMIK Bina Nusantara tahun 1993, dan mengambil penjurusan Tehnik Komputer. Sambil bekerja sebagai sales pita printer, saya berkuliah. Desktop sudah beberapa kali ganti Dan upgrade, dan rasanya laptop jaman itu masih sangat mahal.

Saya bekerja berpindah ke bank, dimana disana saya belajar menggunakan super computer waktu itu, yaitu AS400 Dan Mainframe. Perangkat yang melebihi kemampuan desktop yang saya pegang tiap hari. Tapi saya tetap tidak ketinggalan teknologi desktop , mulai dari OS, aplikasi office hingga programming. Mungkin game tidak menjadi perhatian saya dibandingkan orang lain yang sangat suka menggunakan desktop .

Hal yang paling mengesalkan dengan desktop mungkin hanya virus. Tapi itulah mungkin indahnya desktop. Yang mungkin sekarang perannya sudah berkurang, karena perangkat yang sangat mobile, yaitu smartphone.

Tapi tetap saja smartphone tidak bisa menggantikan fungi desktop. Saya jauh lebih leluasa mengetik, mengeksplorasi ide dengan desktop. Mungkin dengan tablet seolah bisa menggantikan , tapi tetap saja desktop jauh lebih enak. Apakah karena saya bukan generasi millennials, rasanya bukan.

Dengan desktop, jutaan aplikasi dapat kita coba install Dan gunakan. Dengan desktop Dan OS nya, kita menemukan Dan menciptakan banyak hal. Kita berkreasi masih banyak cenderung menggunakan desktop, dibandingkan tablet atau smartphone. Mungkin saat ini desktop kita sudah berbentuk seperti tablet, tapi tetap kita memerlukan resources yang cukup, sekelas desktop yang bisa digunakan untuk berbuat Dan melakukan banyak hal dan multitasking. Nah ini yang mungkin tidak sepenuhnya dapat disediakan oleh tablet, bahkan smartphone yang tercanggih sekalipun.

Hanya saja sekarang ini, seolah batasnya menjadi kurang jelas. Desktop seolah bisa digantikan tablet yang merupakan jelmaan desktop yang semakin ringan. Mungkin itu yang selama 3 tahun ini menemani aktifitas saya selama ini. Saya lupa kapan terakhir kali memiliki desktop yang berfungsi baik. Dengan laptop, semua kemampuan desktop dapat saya temukan.

Tetap saja, kita akan perlu kemampuan desktop, dengan memori yang cukup, bidang Layar yang cukup luas, kemampuan penyimpanan yang cukup, Dan semua itu hanya kita temui di desktop, atau laptop. Sulit menemukan itu semua di smartphone yang cenderung kecil, luasan media terbatas, dan kemampuan penyimpanan terbatas. Meskipun sekarang menawarkan opsi cloud, dimana semua penyimpanan menggunakan media cloud dengan terkoneksi ke Internet.

Laptop dengan segala fungsi memang tetap tidak akan tergantikan. Tablet Dan smartphone mungkin akan menjadi pelengkap. Laptop yang menjelma menjadi tablet , itulah yang kita temui sekarang. Smartphone yang merupakan jelmaan dari laptop juga, itulah yang kita temui sekarang. Beragam namanya dan merek nya, tapi tetap fungsi laptop ada di dalamnya.

Jangan lupa, jutaan industri sangat bergantung dari dunia laptop ini. Mulai dari perangkat keras, hingga software. Semua ekosistem ini mungkin sedang mencari bentuk baru yang senantiasa berubah, sesuai dengan tuntutan jaman Dan kebutuhan manusia.

Tugas kita memastikan semua ini siap Dan berjalan sesuai waktunya. Karena kita bersama di dalamnya.

Oh ya, tulisan ini saya ketik di app Google Mail di smartphone Lenovo saya, sambil menunggu tantangan istri saya berlalu, yaitu tidak menggunakan laptop untuk satu hari saja...


Fanky Christian
fchristian.blogspot.com