Translate

Saturday, September 17, 2011

Mengapa Kita Tidak Menatap Awan yang Sama?

Mengapa Kita Tidak Menatap Awan yang Sama?
Penulis: Kurnia Wahyudi - detikinet




Jakarta - Komputasi awan saat ini dianggap sebagai bagian dari evolusi penting yang mempengaruhi cara bekerja. Namun berbagai faktor seperti adanya kebocoran keamanan data, gangguan layanan teknologi informasi memperlihatkan bahwa penting bagi sebuah organisasi untuk menerapkan pendekatan menyeluruh untuk memastikan keberhasilan strategi mereka.
Berbagai vendor membahas keunggulan model komputasi awan yang mereka miliki, baik itu komputasi awan privat, publik ataupun model hybrid. Biasanya pertanyaan selanjutnya adalah, model komputasi awan seperti apa yang sebaiknya saya pertimbangkan?

Saya menjamin apabila Anda mengeluarkan pertanyaan seperti di atas, Anda akan salah langkah. Ibaratnya Anda sedang mengikat delman di depan kudanya atau Anda berpikir tentang komputasi awan terlebih dahulu sebelum memikirkan strategi bisnis Anda.

Lalu, bagaimana cara berpikir yang benar? Anda dapat memulai dengan memikirkan tentang, 'Bagaimana saya dapat mentransformasikan bisnis saya dengan bantuan komputasi awan?'

Jika Anda mulai dengan berpikir tentang model penyebaran komputasi awan apa yang akan digunakan, Anda melihat komputasi awan sama seperti opsi Teknologi Informasi (TI) lainnya.

Komputasi awan sebenarnya jauh lebih besar daripada sebuah opsi pilihan karena komputasi awan merupakan bagian dari kepingan strategis yang memiliki implikasi luas bagi dunia bisnis, masyarakat, menciptakan berbagai kemungkinan baru tentang model komputasi yang lebih efisien, fleksibel dan kolaboratif.

Mengubah Perilaku Bisnis

Layanan dan sumber daya komputasi awan bersifat dinamis dan fleksibel serta dapat diakses dengan mudah melalui fasilitas internet atau intranet. Hal ini sama seperti ketika kita menggunakan fasilitas listrik dan air.

Pada penggunaan fasilitas air dan listrik, kita hanya membayar sesuai dengan besaran jumlah air dan listrik yang kita gunakan. Bahkan pelanggan listrik dapat meminta PLN untuk meningkatkan daya sesuai kebutuhan atau bahkan mengembalikannya kepada daya semula.

Komputasi awan memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai kebutuhan bisnis yang berubah-ubah. Apabila perusahaan memilih komputasi awan publik atau hibrida maka biaya operasional dan risiko dapat dialihkan kepada penyedia layanan pihak ketiga, sehingga perusahaan dapat tetap fokus ada layanan utama bisnisnya.

Dari sudut pandang bisnis, komputasi awan meningkatkan kemampuan untuk merespons kebutuhan pasar dengan cepat. Contohnya, sebuah perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan, meningkatkan akurasi wawasan bisnis baik proses internal maupun data eksternal agar dapat merekayasa ulang bisnis mereka dan beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai tren bisnis baru.

Dari sudut pandang TI, komputasi awan diharapkan dapat menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis dengan lebih dinamis. Hal ini memungkinkan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien.

Termasuk berbagi sumber daya TI yang lebih luas melalui infrastruktur tervirtualisasi, penggunaan yang lebih mudah dengan model swalayan dengan penghantaran cepat, akses yang lebih fleksibel ke server dan layanan yang tersedia di komputasi awan publik, dan penghematan ruang penyimpanan dan data dengan mengganti penyimpanan di lokasi atau dengan menyediakan sistem penyimpanan dan kemampuan pengelolaan konten yang lebih baik.

Tantangan Komputasi Awan

Layanan kapasitas komputasi awan mempengaruhi cara perusahaan mengelola sistem TI mereka. Penawaran yang sederhana dan sesuai kebutuhan memudahkan pengguna untuk melihat kapasitas komputasi mereka sendiri -- terutama dimana terjadi kesenjangan antara kebutuhan bisnis dengan ketersediaan dana dan sumber daya TI.

Tentunya, dengan menawarkan akses yang lebih fleksibel ke sumber daya dan layanan TI, komputasi awan membuka pintu ke berbagai peluang. Namun, organisasi perlu menyadari bahwa penerapan komputasi awan juga memiliki tantangan dan permasalahannya sendiri, seperti:

-. Keamanan: seringkali yang menjadi kendala utama adalah kepercayaan pelanggan akan data yang dimilikinya. Apalagi di tengah persaingan bisnis yang begitu ketat, dan berbagai pilihan layanan komputasi awan multi-vendro.

-. Standar dan arsitektur yang 'terbuka': banyak vendor menawarkan teknologi penerapan sistem komputasi awan masing-masing menuntun para pelanggan ke arah vendor lock-in, sehingga tak ada ruang gerak bagi pelanggan di kemudian hari bila ingin beralih atau mencoba layanan teknologi komputawai awan yang lain. Akibatnya bisnis pelanggan menjadi tidak fleksibel, padahal fleksibilitas adalah salah satu keuntungan yang ditawarkan oleh penerapan atau penggunaan teknologi komputasi awan.

-. Pengelolaan layanan yang menyatu: sulit bagi system administrador untuk memonitor sistem pengelolaan dari vendor yang berbeda-beda. Dibutuhkan sistem layanan komputasi awan yang mampu menyatukan sistem pengelolaan dari berbagai vendor.

-. Komputasi awan hibrida: teknologi komputasi awan yang diterapkan harus mampu menggabungkan berbagai model penerapan layanan, seperti contoh antara layanan dari Private Cloud dengan layanan dari Public Cloud.

-. Kegagalan server: dapat menghambat akses kepada informasi penting atau mengakibatkan hilangnya informasi penting, seperti email, informasi transaksi keuangan, dan sebagainya.

-. Penutupan vendor komputasi awan: mengganggu proses-proses penting yang bergantung pada aplikasi awan. Misalnya aplikasi akuntansi dapat mengganggu kemampuan perusahaan untuk membuat faktur, mengelola inventori, menerima pembayaran, dan lainnya.

-. Uptime yang lambat karena cloud hosting yang buruk: menyulitkan akses ke situs web, menghambat proses bisnis.

Oleh karena itu, meskipun komputasi awan menawarkan peluang untuk menghemat biaya dan meningkatkan kemampuan, strategi komputasi awan yang holistik, menyeluruh dan terintegrasi, tetap saja perusahaan memiliki resiko kehilangan kendali atas informasi yang mereka perlukan.

Strategi yang Efektif

Organisasi harus bekerja sama dengan vendor yang memahami kegiatan bisnis mereka secara keseluruhan dan dapat menerapkan pendekatan yang komprehensif untuk mengimplementasikannya guna menjamin keamanan dan pengintegrasiannya.

Meskipun seorang vendor memiliki sumber daya dan keahlian, Anda tetap harus memperhatikan kontrak dengan vendor, Anda juga harus memiliki backup sendiri dan seseorang yang memiliki keahlian dalam mengatasi masalah tersebut. Perlu diingat, membuat backup dan menyediakan dukungan TI akan menyedot sumber daya dan biaya, sehingga mengurangi manfaat pengadopsian komputasi awan yang sebenarnya.

Strategi pendekatan holistik menyeluruh menyederhanakan dan menstandarisasikan infrastruktur yang fleksibel. Hal ini harus didukung oleh upaya untuk menyajikan berbagai pengalaman yang berkualitas dan konsisten, serta fokus untuk menjamin interoperabilitas, resiliensi (kelenturan) dan keamanan secara terintegrasi.

Berdasarkan pengalaman dan keberhasilannya dalam mengimplementasikan berbagai solusi komputasi awan, IBM membantu berbagai organisasi dalam menerapkan komputasi awan dengan risiko minimal dan merampingkan proses bisnis agar organisasi menjadi lebih responsif terhadap perubahan dan berorientasi pada penghantaran layanan, serta menyajikan manfaat nyata dari komputasi awan.


*) Penulis, Kurnia Wahyudi saat ini menjabat Country Leader, Cloud Computing IBM Indonesia
http://www.detikinet.com/read/2011/09/16/160057/1724295/319/mengapa-kita-tidak-menatap-awan-yang-sama?i991103105