Translate

Tuesday, January 20, 2009

Cara Menentukan Kompetensi yang Sesuai dengan Karakteristik Perusahaan

(dari blog http://virgianti.wordpress.com/)

Pada blog sebelumnya, saya mengemukakan beberapa contoh kompetensi yang dapat diterapkan di organisasi Anda. Berikut saya paparkan sedikit lagi (ini murni “teori” dari saya) :

1. Maturity (kedewasaan)
2. Cost-awareness (sadar biaya)
3. Responsiveness
4. Responsible
5. Persistensi / kegigihan / ketangguhan
6. Kemampuan pendelegasian
7. Dapat diandalkan
8. Daya persuasi
9. Ekspresi oral / komunikasi
10. Improvisasi
11. Inovasi
12. Decision making ability
13. Kreativitas
14. Self learner
15. Planner

Anda juga bisa membuat kompetensi sendiri dengan mengacu pada referensi-referensi kompetensi, dengan membuat terminologi sendiri (dengan tetap mengacu pada teori yang umum digunakan).

Namun demikian, tidak seluruh kompetensi yang Anda peroleh harus dimasukkan ke dalam sistem HR di tempat kerja Anda. Hanya beberapa kompetensi yang dirasa sesuai dengan perusahaan yang bisa Anda pakai.

Sebelumnya, kita harus melihat jenis atau pengelompokan kompetensi di bawah ini. Diadaptasi dari Palan (2003), kompetensi dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis :

1.KOMPETENSI GENERIK

Disebut juga core competences, adalah kompetensi yang harus ada pada seluruh karyawan dalam perusahaan pada saat bekerja.

2. KOMPETENSI UNIT KERJA

Disebut juga divisional competences, adalah kompetensi yang harus ada pada seluruh karyawan pada unit kerja tertentu, misalnya kompetensi divisi marketing, divisi produksi, dll.

3. KOMPETENSI JABATAN

Adalah kompetensi yang melekat pada jabatan tertentu agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

Setiap organisasi / perusahaan diharapkan memiliki ketiga jenis kompetensi tersebut. Bagaimana cara menyusunnya?

1. KOMPETENSI GENERIK, biasanya diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :

a. Filosofi / budaya / nilai-nilai perusahaan

Contoh : persatuan atau kekeluargaan adalah budaya yang kental di perusahaan. Maka kita dapat menjadikan “Interpersonal Understanding” atau “Teamwork & Cooperation” sebagai core competence.

b. Visi dan misi perusahaan

Contoh : visi perusahaan pada tahun 2020 adalah menjadi perusahaan telekomunikasi yang merambah regional. Kompetensi yang cocok misalnya “Achievement Orientation”, “Self-confidence”, “Initiative” adalah kompetensi generic yang diharapkan seluruh karyawan memilikinya untuk menunjang visi tersebut

c. Target perusahaan

Target tidak jauh berbeda dari visi perusahaan, hanya jangka waktunya lebih pendek, misalnya 1 tahun, dan sifatnya lebih spesifik.

Contoh : perusahaan jasa angkutan umum, target perusahaan adalah mengangkut 10 ribu penumpang setiap bulannya, maka core competence-nya bisa diturunkan dari target tersebut, dalam kata lain “apa yang dapat dilakukan untuk mencapainya?”. Misalnya “dengan memberikan pelayanan yang memuaskan.” Maka kompetensi yang dibutuhkan misalnya adalah customer service orientation.

Kompetensi generik perusahaan biasanya agak seragam pada hamper seluruh perusahaan sejenis. Misalnya :

1. Perusahaan service atau jasa, kompetensinya biasanya tidak jauh-jauh dari customer service, interpersonal understanding, dll yang berhubungan dengan human touch.
2. Perusahaan high tech, misalnya gaming, jasa layanan internet atau software, biasanya menuntut “inisiatif”, “inovasi”, atau “expertise” dari setiap karyawannya.

2. KOMPETENSI UNIT KERJA (DIVISIONAL COMPETENCE)

Kompetensi unit kerja adalah kompetensi yang sifatnya unik dan melekat pada unit kerja atau departemen tertentu. Biasanya pun, ada beberapa kompetensi yang diasumsikan pastilah milik departemen tertentu, misalkan kompetensi “concern for order” untuk divisi keuangan. Namun demikian, adapula kompetensi-kompetensi lain yang dapat pula dilekatkan pada unit kerja tertentu. Ini tergantung dari kebutuhan unit kerja atau dapat pula mengacu pada target unit kerja masing-masing.

3. KOMPETENSI JABATAN

Kompetensi jabatan adalah kompetensi yang melekat pada jabatan tertentu, corporate lawyer, teknisi, nakhoda, dll.

Kompetensi unit kerja dan kompetensi jabatan dapat disusun dengan mengacu pada beberapa hal, antara lain :

a. Deskripsi pekerjaan suatu jabatan atau seorang karyawan dalam unit kerja tertentu

Contoh : Deskripsi pekerjaan seorang sales supervisor adalah sbb :

1) Mengawasi SPG/SPM yang ada di bawah tanggung jawabnya

Kompetensi yang mungkin dibutuhkan : team leadership, developing others, dan directiveness.

2) Menjalin hubungan dengan supplier dan pelanggan

Kompetensi yang mungkin dibutuhkan : customer service orientation, interpersonal understanding, dan responsiveness.

3) Merencanakan penjualan setiap bulan untuk mencapai target sales yang telah ditentukan

Kompetensi yang mungkin dibutuhkan : Achievement orientation, self confidence, expertise, concern for order, dan inovasi.

b. Membandingkan bobot pekerjaan tertentu dengan pekerjaan lainnya. Ini dapat melihat urgensitas, atau kompetensi mana yang paling dibutuhkan oleh suatu pekerjaan.

Contoh : pekerjaan administrasi di bagian gudang dengan administrasi di bagian SDM mungkin saja memiliki deskripsi pekerjaan yang sama. Namun kompetensinya bisa saja berbeda, atau kalaupun sama, bobot kompetensi yang dibutuhkan (misalnya kompetensi “concern for order” pada admin gudang lebih urgen daripada kompetensi “customer orientation”, sedangkan di admin SDM mungkin bisa sebaliknya).

c. Mengadakan pertemuan dengan unit kerja bersangkutan untuk menggali tuntutan pekerjaan pada unit kerja atau jabatan tertentu yang mungkin tidak terjabar dalam deskripsi pekerjaan. Bisa berbentuk diskusi, assessment (business game), role play, dll.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kompetensi tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar, namun juga semua organisasi tanpa memandang skalanya, atau pun dapat juga dibuat di organisasi non-profit, institusi pemerintahan, institusi pendidikan, dll.

Selamat menyusun kompetensi di tempat Anda bekerja !