Translate

Thursday, December 15, 2022

Perasaan SUKACITA muncul di tengah KETERBATASAN

 FILIPI 4:4-7


 4  Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
 5  Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
 6  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
 7  Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Dalam beberapa hari ini, saya menghadiri berbagai kegiatan Natal di TK-SD-SMP-SMA di lingkungan Penabur. Hal ini terkait tugas saya sebagai Wali di beberapa sekolah lingkungan yang ada. 

Dan tema Natal tahun ini adalah terkait dengan merayakan Natal dengan GEMBIRA, SUKACITA dalam KETERBATASAN. 

Tema ini kemudian dituliskan besar-besar dalam banner yang dipasang di sekolah-sekolah itu. Pertanyaan dasar yang menjadi renungan kita terkait dengan ayat kita pagi ini, SUKACITA. 

Memang Natal seyogyanya memberikan SUKACITA, rasa GEMBIRA yang kita nantikan setelah dua tahun lebih kita didera pandemi. Kita tidak bisa merayakan Natal. Kita kehilangan rasa sukacita dan gembira. Yang ada selama pandemi adalah rasa takut, kuatir yang berkepanjangan. 

Maka tidak heran, sewaktu kita bisa melakukan perayaan Natal kembali, ada perasaan yang hilang kemudian muncul kembali. Perasaaan yang biasanya kita rasakan biasa saat menjelang Natal. Umumnya selama ini kita tidak merasakan apa-apa dalam Natal, selain seperti biasanya sukacita dan kemudian mendadak hilang , tertutup selama pandemi. 

Kita berubah dalam banyak hal, termasuk bagaimana kita menyambut Natal di masa pandemi. Dan tahun ini, kembali Tuhan ijinkan kita bisa merayakan Natal. Mungkin tidak semua sekolah bisa merayakan Natal secara onsite, masih ada yang tetap merayakan secara online, atau hybrid. 

Tapi jelas, ada yang beda. Perasaan SUKACITA. Dan ini kemudian mengingatkan kita kembali atas ayat diatas, biarkan kebaikan kita diketahui semua orang. 

Maka saya sangat senang, kegiatan sekolah menyambut Natal bukan saja tentang dirinya sendiri, tapi bagaimana bisa berdampak bagi orang lain. 

Dan terakhir, kita harus mengucapkan SYUKUR kita, perasaan ini yang tidak akan pernah hilang dalam hidup kita, yang melandasi SUKACITA kita. 

Maka DAMAI SEJAHTERA Allah akan melingkupi hidup kita senantiasa. 

Selamat menyambut Natal dan rasakan sukacita di dalam Tuhan.