Translate

Saturday, September 16, 2017

Leadership itu bukan cuma command and drive

Seminggu, bahkan dua minggu ini, saya hampir tidak melulu selalu ada di kantor. Selain karena kesibukan mengerjakan beberapa tender, peluang baru, tidak lupa juga kegiatan berbagai asosiasi ini sangat menyita waktu kerja. Tapi, anyway, tetap selalu menjaga komunikasi dengan tim kantor.

Nah, saya belajar beberapa hal menarik yang bisa dikaitkan dengan leadership yang saya jalani. Dalam keseharian saya, tim berkoordinasi dengan saya melalui berbagai media, telepon dan whatsapp. Ada beberapa tim yang ikut dengan saya bertemu dengan client dan prospek. Melakukan berbagai hal, mulai dari meeting, lunch hingga presentasi.

Saya jadi ingat definisi leadership dari Lao Tzu, dalam kitab Dao De Jing, yang memuat beberapa hal.

Pertama, pemimpin yang baik, kehadirannya bahkan hampir tidak diketahui.
Seorang pemimpin yang baik, bisa meyakinkan kepada timnya akan esensi tugas masing-masing serta memberitahu cara penyelesaian pekerjaannya untuk mendapatkan hasil tepat dan baik, sehingga timnya termotivasi. Dia memberdayakan tugas tersebut kepada tim untuk bisa melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan tugas tanpa perlu lagi kehadirannya.

Tidak begitu baik, kalau timnya hanya patuh kepada dirinya

Kalau tim bekerja hanya atas perintah dan patuh kepada si pemimpin, berarti tim tersebut belumlah mandiri dan masih harus mendapat dari pemimpinnya. Dalam tim kami, kemandirian juga dituntut untuk dikembangkan dan dilakukan, selain itu, kami juga telah ada level 2, para manager yang diharapkan bisa membantu tim dalam bekerja dan mengambil keputusan.

Lebih jelek, kalau serang pemimpin dimaki-maki oleh timnya.

Sering terjadi, seorang pemimpin ternyata sering dicemooh oleh anggota timnya dan bila dia tidak ada maka pekerjaan pun menjadi terbelengkalai dan tidak terselesaikan.

Pemimpin itu membumi, dia 'hidup' diantara anggota timnya, dia selalu mengamati, mendengar dan belajar dari lapangan.

Seorang pemimpin yang tidak 'hidup' di lingkungannya, akan tidak mengerti secara persis keadaan sebenarnya, sehingga banyak ide hebat yang tidak bisa diterapkan karena tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
Menggali banyak hal dari tim selalu menjadi tantangan, tapi itu semua bisa dilakukan dimana pun, tidak harus di kantor, di lapangan, bertemu, bahkan berkomunikasi via telpon dan whatsapp.

Pemimpin yang baik, selalu mulai dari apa yang ada dan diketahui timnya, dan kemudian berkembang dari sana.

Ini berarti, tim yang baik, selalu realistis, menggunakan apa yang ada di sekelilingnya, kemudian mendidik untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi.

Pemimpin yang baik jarang berwacana berlebihan, tetapi lebih banyak take action. Setelah tugas selesai dan timnya telah mencapai apa yang ia inginkan, ia akan berkata "KITA yang menyelesaikannya!"

Pemimpin itu bukanlah jabatan dan pemimpin itu tidaklah mementingkan dirinya sendiri. Begitu tugas selesai, pemimpin tersebut sudah meninggalkan tugas tersebut dan beralih ke langkah selanjutnya.

Nah, dengan kondisi yang ada sekarang, mari kita saling terus mengembangkan diri, serta leadership diantara kita. Karena setiap dari kita, sangat mungkin menjadi pemimpin.