Translate

Tuesday, August 08, 2017

HOW TO BE A PIONEER IN A HOPELESS WORLD?

HOW TO BE A PIONEER IN A HOPELESS WORLD?

Namanya Rudy, dia adalah seorang enterpreneur yang sukses. Selepas kuliah dia merintis bisnis yang sekarang sudah termasuk sukses berskala besar, dan sering masuk media cetak, bahkan sering diminta menjadi pembicara seminar.
Tentunya semuanya bukan melalui jalan yang mudah dan mulus, tetapi banyak sekali challenge yang harus dihadapinya.
Namun Rudy yang memang haus tantangan (hobbynya rock climbing dan mendaki gunung), jadi semua tantangan itu berhasil dijalani.
Dan sekarang (setelah bisnisnya sukses dan sudah bisa ditangani oleh orang lain), Rudy ingin tantangan baru.

Pucuk dicinta ulam tiba, sebuah perusahaan besar ingin merecruit dia sebagai Head of Innovations. Perusahaan itu membutuhkan orang orang seperti Rudy untuk "wake-up" the whole organization.
Dan bagi Rudy ini tantangan baru karena Rudy belum pernah memimpin project innovasi dengan skala sebesar ini.
Jadi mestinya ini adalah "perfect match".

Tapi ternyata Rudy galau, karena setelah dia tanya-tanya, dia investigasi dan dia cari banyak informasi, situasi di perusahaan itu sedikit "menakutkan".
Perusahaan itu perusahaan yang sudah lama berdiri, dengan sukses yang luar biasa menjual product yang mereka kembangkan belasan tahun yang lalu. Inilah saatnya mereka harus men-drive innovations.

Problemnya bagaimana perusahaan mau men-drive innovations kalau sebagian besar karyawan sudah ada di situ selama  belasan tahun, menikmati kesuksesan masa lalu, dimanjakan dengan bonus (dan kenaikan gaji) yang besar setiap tahun, bahkan dientertain oleh partner-partner mereka.
Jadi banyak sekali karyawannya yang masih "complacent", lengah, santai, enjoy life, dan hanya berkata "innovasi itu penting" tapi tidak pernah berinovasi apapun!

Rudy pun galau, apakah dia mampu memimpin project-project inovasi di tempat seperti itu? Apakah dia harus meneruskan niatnya untuk join perusahaan itu? Atau ....?

Dan malam itu Rudy menanyakan hal itu sambil kami makan malam di sebuah rumah makan Perancis terkenal di Jalan Senopati.
"What should I do? It seems that I will be entering a hopeless world?"

Ternyata saya mengamati banyak Rudy-Rudy yang lain saat ini.
Bisa di perusahaan apapun di industry apapun.
Bisa sebagai Head of Innovations,
marketing, HR, finance head atau jabatan apapun.
Saat HR ingin mengimplementasikan Talent Management, saat Sales ingin menerapkan Road To Market, saat Marketing ingin menjalankan Digital Marketing, saat Procurement ingin memulai paperless and fully digital procurement system ...
Semuanya sebenarnya sama, bagaimana kita mampu menjadi pioneer in a hopeless world.

Menjadi pioneer dan membawa perubahan itu memang susah. Kita pikir ide kita bagus, kita pikir boss dan CEO mendukung kita. Tetapi pada saat implementasi banyak banget yang tidak setuju dan menjadi resistence.
Padahal change tidak akan terjadi kalau hanya CEO dan boss kita yang mendukung.
Terus bagaimana dong? Apa yang sebaiknya kita lakukan?

Saya  biasanya menerapkan lima langkah di  awah ini ....

1. Curious (Be Curious)

Meskipun anda direkrut dengan competence dan capability yang tidak diragukan lagi, tetaplah humble dan rendah hati. Siaplah untuk belajar dari mereka. Meskipun mungkin di mata anda mereka competence nya rendah, tapi lihatlah bahwa mereka juga sukses secara bisnis selama belasan tahun lebih. Be open mind. Be Curious. Learn from them. 
- Apa saja yang membuat mereka sukses di masa lalu?
- Budaya atau perilaku apa yang mereka punya?
- Apa sih, the real differentiators yang membuat mereka sukses?
Pelajari dulu semua itu.
Dan ini berarti anda harus mengenal mereka , memulai hubungan baik dengan mereka, membantu mereka (sebelum anda ingin dibantu).
Dan sebagai orang baru, anda yang harus memulai semua itu!

2. Critical

Nah, setelah anda "curious", anda akan belajar banyak dari situ. Sekarang waktunya untuk mulai berskiap kritis ..
Waktunya anda bertanya ...
- Apakah hal hal yang masih bisa diperbaiki atau ditingkatkan?
- Apakah apa yang dilakukan sekarang sudah cukup untuk sukses di masa depan?
- Product apa yang harus diciptakan untuk menjaga customer agar tidak berpaling?
- Perilaku apa yang harus diterapkan untuk menjawab tantangan bisnis di masa depan ...

Evaluasi dan analisa hal hal itu, catat di buku anda. Jangan di-share dulu ....
Karena anda harus menyiapkan langkah ketiga dan keempat di bawah ini sebelum anda share ke yang lain ....

3. Creating

Nah, sekarang waktunya menciptakan sesuatu yang baru (product, service, way of working, cara baru untuk menjangkau customer).
Anda direktuit untuk ini, anda direcruit karena mempunyai expertise di bidang ini. Mestinya creating something new bukanlah sebuah masalah anda. Tetapi tetap saja anda harus hati hati. Anda bisa saja menciptakan hal yang baru tetapi ternyata tidak bisa diimplementasikan di perusahaan itu (sounds familiar?).
Nah untuk itu anda harus yakin bahwa hal baru yang anda ciptakan adalah sesuatu yang ...
- memang dibutuhkan customer anda
- menjawab tantangan bisnis di masa depan
- bisa diimplementasikan di perusahaan anda (dengan orang-orang yang saat ini ada di situ)
Itulah kenapa anda tidak boleh datang dan langsung create something new,
tetapi anda harus benar benar menjalankan step 1 dan 2 (curious and critical) sebelum anda creating new things.
Remember, be curios and critical before you create anything!

4. Conceptualize

Setelah anda create, jangan buru buru di implementasikan dulu.
You still need to spend some time on your paper, bikinkan conceptnya.
- Bagaimana anda akan "menjual" ide ini di dalam
- Bagaimana anda akan mendapatkan budget untuk menjakankan
- Siapa saja yang akan anda engage di project ini
- Bagaimana "governance structure" dari tim ini
- Bagaimana anda akan mereward tim inti yang akan mengerjakan tugas-tugas tambahan 

Pikirkan hal hal itu masak- masak , and now you are ready to go to the next and final step ... implementation !

5. Change

Pada saat ini konsep nya sudah benar benar siap diimplementasikan.

Go ahead and implement the idea ...:
- clarify the objective (kenapa seluruh organisasi harus mengimplementasikan)
- visualisasikan , apa yang akan terjadi kalau objective nya sudah berhasil dicapai
- motivasi seluruh organisasi untuk melakukannya bersama
- implementasikan, monitor dan follow-up semua challenge yang  mungkin terjadi ...
- celebrate the every single step, make a quick win become meaningfull

Jadi ingat, untuk menjadi seorang pioner di lingkungan yang "biasa-biasa saja", inilah 5 C yang bisa anda lakukan.

1. Curious
2. Critical
3. Creating
4. Conceptualize
5. Change


Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto

Fanky Christian
HP.08121057533