Translate

Saturday, May 16, 2015

Hidup tanpa 'karat'

Hampir seminggu ini kami berjibaku, mempertahankan pendapat dan prinsip kami masing-masing. Semua kami lakukan karena kami masing-masing merasa diri paling benar.
Ada saat-saat dimana kami berhenti, dan berdiam diri. Seolah menyesali, atau kemudian memikirkan cara lain untuk menyerang. Hidup kita tak pernah berhenti, terus berjalan. Dan semua tidak mudah.

Hari ini, kami mencair. Tidak banyak kata dan senyum tawa. Tapi hati kami masing-masing sedang ditata.

Saya mengambil waktu untuk mencat kembali pagar pintu rumah yang telah mulai pudar. Beberapa bagian di antaranya bahkan tertumpuk karat. Karat menumpuk di antara jeruji pagar kami. Saya berusaha membersihkan karat sebelum cat hitam menimpanya.

Tapi ada bagian di pagar yang tidak ada karat nya sama sekali. Bagian itu adalah dekat engsel dan dekat peraduan daun pintu dan kunci. Semua bagian-bagian ini adalah bagian yang bekerja sangat ekstra, karena mereka harus menahan diri, dari himpitan dan tekanan daun pintu lainnya. Tapi bagian ini yang tidak ada karatnya sama sekali.

Semua ini mengingatkan saya kembali. Tekanan hiduplah yang membuat kami semakin baik dari hari ke hari. Terkadang kami merasa lelah, tapi di pagi hari, kami kembali segar. Kami kembali bersemangat, bahkan untuk bersemangat berdebat sekalipun. Tekanan hidup, himpitan hidup, kesusahan, dan kendala akan selalu ada dalam hidup kita. Dan disinilah hidup kita diasah. Dipertajam dan diperkuat. Hanya yang bisa bertahan saja yang akan hidup. Itulah hidup kita. Tapi kita tidak sendirian.

Ada waktu, dimana Tuhan kembali dan terus hadir bersama kita, mengingatkan kita dengan caranya sendiri. Sehingga kita akan berusaha, mencari, menemukan, yang terbaik dalam diri kita, untuk bisa kita berikan bagi orang lain, mungkin itu pasangan kita, anak kita, orang tua kita, dan orang di sekitar kita. Selamat menikmati tekanan hidup, karena tekanan itulah yang akan membuat kita semakin kuat, tanpa 'karat' .