Translate

Saturday, November 29, 2014

What Makes a Leader - Tanadi Santoso

‪What
MAKEs A LEADER ?
By Tanadi Santoso

Ada
3 FAKTOR
KUNCI menjadi
PEMIMPIN yang SUKSES :

1. Kemampuan TEKNIK KHUSUS.
2. Kemampuan ANALISA dan pemBUATan KEPUTUSAN.
3. Kemampuan EMOTIONAL.

Yg
dalam
bisnis disebut
# HARDSKILLs (1 dan 2)
# SOFT-SKILLs (3),

dimana seMAKIN keATAS JABATAN seseorang semakin banyak PORSI SOFTSKILLs yang diBUTUHkan.

Daniel Goleman
sukses dengan bukunya
"Emotional Intelligence",

yang
asalnya
berawal pada
tulisan di Harvard
Business Review edisi Nov-Dec 1998, dengan judul "What Makes a Leader."

Banyak tahun yang lalu saya membaca bukunya, dan kemarin saya baca artikel HBR nya pada buku "10 must read from HBR."

Riset
menunjukkan :
"KEMAMPUAN EMOTIONAL"
jauh lebih banyak memberikan kontribusi pada sukses atau tidaknya sebuah kepemimpinan.

Kemampuan
TEKNIS & ANALITIKAL
harus dimiliki seorang pemimpin,

tetapi
kemampuan
emotional jauh
lebih penting dan
kritikal dalam sukses tidaknya kepemimpinan perusahaan tersebut.

Emotional Intelligence (EI) merupakan hasil campuran antara
# bakat lahir,
# lingkungan
# dan pendidikan pelatihan yang dialami seseorang.

Pencarian
calon pemimpin
yang baik, haruslah
difokuskan pertama pada karyawan yang memiliki
# kekayaan emotional intelligence yang baik
# disertai dengan kemampuan teknis dan analisa yang cukup.

Kemampuan
Emotional ini dapat :
- di pelajari,
- kembangkan
- dan diperbaiki
dalam setiap orang, walaupun tidak mudah.

Ada 5 kelompok "EI" yang dibutuhkan dalam kepemimpinan.

A. Self Awareness.

kesadaran akan diri sendiri, yang merupakan kemampuan untuk mengetahui diri sendiri secara realistik:
- kelebihan,
- kekurangan,
- mood dan value
yang dianut,apa yang memotivasi dirinya, dan bagaimana emosi2nya.

Kesadaran secara jujur akan kelemahan dan pemahaman akan kelebihan diri sendiri, harus dicocokkan dengan pendapat orang lain tentang dirinya, karena bisa saja kita salah menilai diri sendiri.

Berani mengaku
* tidak bisa untuk hal2 yang memang tidak terlalu dipahaminya
* dan berkeras untuk hal2 yang dia sadari menjadi kelebihannya.

B. Self Regulation,

pengekangan
diri sendiri, merupakan
kemampuan untuk menjaga
a. amarah dan emosi2 negatip,
b. mengkontrol keputusan saat emosional,
c, menjaga integritas diri,
d. terbuka untuk perubahan,
d. komfortable dengan ketidak pastian.

Kontrol ini semakin penting pada saat krisis, tekanan pekerjaan yang menindas, dan ketidak pastian dalam kehidupan bisnis kita.

C. Motivation

motivasi
yang mendorong
diri sendiri untuk memiliki passion dalam mengerjakan pekerjaan.

Tidak mengejar hasil tapi cinta pada proses pengejaran tujuan itu.
- Optimis,
- komit,
- punya internal drive yang kuat dalam setiap tindakannya.

Persistensi untuk menghadapi kesulitan dan punya energi emotional yang tegar dalam tekanan.

Ketiga "EI" ini, yaitu :
- Self Awareness
- Self Regulation
- Motivation
merupakan hal yang mengATUR INTERNAL DIRI KITA sendiri dan tidak berhubungan dengan orang lain,

sedangkan
kedua "EI" yang berikut
berurusan dengan orang lain.

D. Emphaty,

rasa turut merasakan perasaan orang lain. Kemampuan ini membuat pemimpin
a. mampu memahami perasaan orang lain,
b. bisa bergerak pada satu frekwensi yang sama dengan bawahannya.

Empathy
akan membuat
pemimpin mampu
# mempertahankan karyawan terbaiknya,
# memiliki sensitivitas dalam kerja,
# memberikan service yang terbaik.

Emphaty sering tidak cukup dihargai ketika kita menilai kelebihan seseorang, padahal sangat kritikal dalam kepemimpinan yang sukses.

Kadang empati malah dipandang sebagai kelemahan karena kurang "tegas", tapi sebenarnya keduanya tetap dibutuhkan berbarengan.

E. SOCIAL SKILL

kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain.

Membangun
"NETWORK" yang
# menguntungkan, bermitra dengan supplier dan customers,
# menciptakan kenyamanan ketika bersama orang lain.

Kepemimpinan
yang sukses selalu
butuh social skill yang efektip untuk
* melakukan perubahan, mempersuasi anak buah,
* dan tahu cara tepat efektip dalam berinteraksi dengan orang.

Kelima kelompok Emotional Intelligence inilah yang menjadi kunci untuk menjadikan seorang pemimpin menjadi "hebat".

Kemampuan teknis dan kemampuan analisa memang penting dan harus dibentuk,

tetapi
Emotional Intelligence,
yang sering dilupakan ketika kita membina atau mencari pimpinan, justru merupakan kunci sukses kepemimpinan.

Selamat
Mempersiapkan
Diri. Mejadi Pemimpin
Yang BAIK - BENAR & BESAR

"Kita hanya berhak memimpin sejauh kita mampu dan mau melayani"

Semoga sukses sejahtera

Best-regards
"GM"
Pin  23B79025
Feel very BLESSED to BE BORN as "GM" \=D/ 
Powered by Telkomsel BlackBerry® 

Evernote helps you remember everything and get organized effortlessly. Download Evernote.