Translate

Sunday, October 09, 2011

Ayah Yang Tak Pernah Kukenal (Steve Jobs)

By. Julianto Simanjuntak***

“Sesungguhnya kita tidak bisa mengubah di atas kita, yakni orangtua. Tetapi kita bisa mempengaruhi keturunan kita” (JS)

Siapa menyangka, seorang anak yang lahir diluar nikah, lalu menjadi anak adopsi, menjadi orang ternama, sangat kaya dan mengubah dunia. Steve Jobs. Ia berada di urutan 110 orang terkaya dunia.
Meski tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang engineering, Steve Jobs tercatat sebagai pemegang lebih dari 300 hak paten hardware dan software. Ia meninggalkan istrinya Laurene Powell Jobs dan tiga orang anak mereka Eve, Erin dan Reed.
Anak Diluar Nikah
Abdulfattah John Jandali, 80 tahun, adalah ayah biologis Steve Jobs. Jandali, berasal dari Syria. Lalu menjadi Professor Politik Sain. Jandali pacaran dengan Joanne di University of Wisconsin, dimana Jandali  adalah profesor dan Joanne adalah mahasiswa.
Mereka ingin menikah, tapi ayah Joanne Simpson tidak akan membiarkan dia menikah dengan seorang imigran Suriah dan beragama Muslim. Steve merupakah  Buah hubungannya (diluar nikah) dengan Joanne Schieble (sekarang Joanne Simpson). Jobs lahir di San Fransisco 24 Feb 1955.
Anak Adopsi
Joanne terpaksa pindah ke San Fransisco bersama bayinya (Jobs). Disana ia memutuskan melepaskan Steve pada Clara dan  Paul Jobs. (ortu angkat)
Setelah ia besar, Jobs menerima dan merangkul ibu kandungnya. Jobs juga menerima dan mengakui adik yang kemudian dilahirkan Joanne. Mereka bertemu saat Mona berusia 27 tahun, lalu sering bertemu sebagai adik-kakak.
Ayah yang Tak Pernah Kukenal
Tapi tidak untuk ayahnya, Jandali. Meski ayahnya sempat menghubungnya berkali-kali dengan email, Jobs telah menutup hati untuk sang Ayah. Seolah Steve Jobs berkata: “Sorry Ayah,  aku sama sekali tidak mengenalmu”.
Kemudian hari, Steve Jobs yang terkenal tertutup mau membuka dirinya, dan bersedia biografinya dituliskan. Walter Isaacson dipilih menuliskan riwayat hidupnya. Nampaknya dia mengantisipasi hidupnya tidak lama lagi. Ternyata benar, tak lama kemudian Steve meninggal dunia.
Memutus Rantai
Dalam biografi itu Steve menekankan, betapa sakitnya tidak dekat dengan ayah kandung. Betapa miskin emosi seorang anak yang terasing jauh dari ayahnya. Lewat pengalaman itu Steve  jobs tidak ingin ketiga anaknya mengalami hal ini. Cukup berhenti pada dirinya saja, rantai itu harus diputus.
Ada banyak contoh mereka yang menjadi tokoh, meski berasal dari pohon keluarga yang cacat dan retak. Diantaranya Salomo.
Sesungguhnya kita tidak bisa mengubah di atas kita, yakni orangtua. Tetapi kita bisa mempengaruhi keturunan kita. Meski latar belakang kita buruk, pernikahan orangtua kita gagal dan hancur, tetapi tidak demikian masa depan dan keturunan kita.
Meski kita gagal tapi rancangan Tuhan untuk keturunan kita tidak bisa digagalkan siapapun. Yang penting kita memilih dan bersikap, cukup berhenti di saya. Anak-anak saya jangan mengalaminya. Jika rantai itu diputus semoga ada masa depan yang lebih baik untuk generasi berikutnya.
Bang JS

Sumber
*) Kompas, 8 Oktober 2011
**)http://internasional.kompas.com/read/2011/10/07/16103412/Steve.Jobs.dan.Keluarga.yang.Terpecah
***)http://sosok.kompasiana.com/2011/10/06/siapa-steve-jobs/