Translate

Tuesday, June 14, 2011

Pentingkah kaya itu?

 Penting kah kaya itu ?

Seringkali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan-alasan ekonomi.

Lebih spesifiknya mungkin ingin punya rumah pribadi dulu, punya mobil dulu, punya gaji sekian juta dulu atau tabungan beberapa ratus juta untuk sebuah pesta pernikahan. Karenanya, sebelum menikah, para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi kemapanan.

Ini tidak salah.

Sudah selayaknya untuk punya kehidupan yang aman secara finansial saat berumah tangga dan memberikan kenyamanan bagi isteri.

Tetapi, pada saat kemapanan itu sudah dimiliki, ada situasi yang bisa menjebak para pria.

Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka semua jenis wanita akan datang kepada dia menawarkan cinta.

Dan akhirnya semua menjadi buram, apakah mereka datang karena cinta atau mencintai uang kita.

Sampai akhirnya sesuatu yang buruk terjadi, hingga kita menyesal kenapa kita bisa menjadi begitu kaya.

Wanita mana yang tidak akan datang bila kamu begitu tampan, cerdas, kaya dan muda?

Semua ingin merasakan Jaguarmu, tidur di atas kasur airmu, tinggal di apartemen mewahmu dan berdampingan dengan pria berjas Kiton.

Itu semua gambaran bahwa uang dapat memanipulasi perasaan dan parahnya itu adalah uangmu!

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan seorang pacar, kamu tidak akan pernah tahu, apakah wanita ini masih mencintaimu kalau suatu saat kamu hanya naik sepeda motor.

Bagaimana kalau kamu tak lagi punya rumah pribadi dan hanya ada tempe di atas meja makan.

Taukah kamu? Tidak!

Karena dia datang pada saat kamu bisa memberikannya kenyamanan finansial yang dia idam-idamkan.

Cintakah yang kamu punya? Bukan!

Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.

Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulainya dari bawah.

Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor.

Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil.

Terharu dengan rumah mungil mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di rumah kontrakan.

Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka dan mendampingi di saat-saat berjuang menuju kehidupan yang lebih baik.

Terima kasih Tuhan.

Laudate Dominum

- Julianto.dj -

http://www.istw.co.id/
build, access and manage your IT infrastructure and web applications