e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 19 November 2010
Ayat SH: 2 Tawarikh 20:20-21:1
Judul: Libatkan Tuhan
Bicara soal iman, seolah kita sedang membicarakan sebuah bentuk
kekuatan yang kokoh teguh, tak tergoyahkan. Namun kalau kita
perhatikan kehidupan raja-raja Yehuda, iman seolah benang tipis
yang begitu rapuh. Benarkah demikian, ataukah manusianya yang
rapuh?
Firman Tuhan yang disampaikan oleh Yahaziel kepada Yosafat dan
rakyatnya membangkitkan semangat dan iman mereka. Maka meski masih
pagi mereka sudah siap berangkat menuju medan perang (20). Lalu
mereka melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh pasukan
perang, yang mungkin malah merugikan pasukan bila dilakukan dalam
kondisi biasa, yaitu bernyanyi. Ya, orang-orang yang dipilih
menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan (21). Lalu secara ajaib Tuhan
sendiri yang berperang melawan Amon dan Moab, sehingga ketika
Yosafat dan bala tentaranya tiba di medan perang, mereka hanya
menemukan mayat-mayat berhamparan (24). Ajaib bukan? Ketika
Yosafat dan rakyat Yehuda menyadari ketidakmampuan mereka dan
menyerahkan masalah mereka kepada Allah, pada saat itulah Allah
bertindak!
Sayangnya ada kisah yang menodai perjalanan iman Yosafat. Entah karena
alasan apa, Yosafat bersekutu dengan Ahazia, yang fasik
perbuatannya (35). Apakah mungkin Yosafat menganggap hal ini tidak
ada kaitannya dengan kehidupan imannya sehingga dia tidak
mempertimbangkan kehendak Allah? Yosafat rupanya tidak belajar
dari pengalaman sebelumnya pada waktu firman Tuhan menegur dia
ketika bersekutu dengan Ahab (2Taw. 19:1-3). Akibatnya Tuhan pun
mengacaukan apa yang mereka kerjakan (37).
Hidup beriman adalah hidup yang melibatkan Tuhan dalam seluruh
aspeknya. Kita membutuhkan Tuhan bukan hanya ketika kita terdesak,
tertindas, terancam, dan butuh pertolongan. Dalam pekerjaan kita
sehari-hari pun, kita perlu melibatkan Dia. Ingatlah juga bahwa
segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan
memungkinkan kita beralih dari Tuhan, tidak diperkenan Tuhan.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2010/11/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+20:20-21:1
2 Tawarikh 20:20-21:1
20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa.
Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata:
"Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada
TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada
nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang
akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian
kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang
bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi
TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian
pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab,
dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang
Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir
hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka
membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun,
mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah
menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
25 Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang
mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan
barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari
pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah
barang-barang itu, karena begitu banyaknya.
26 Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah
mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat
itu Lembah Pujian hingga sekarang.
27 Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat
di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena
TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh
mereka.
28 Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus dan kecapi dan nafiri,
lalu menuju rumah TUHAN.
29 Ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan
negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN yang
berperang melawan musuh-musuh Israel.
30 Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan
keamanan kepadanya di segala penjuru.
31 Yosafat memerintah atas Yehuda. Ia berumur tiga puluh lima tahun
pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh lima tahun lamanya ia
memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak Silhi.
32 Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari
padanya, dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
33 Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Bangsa itu belum
mengarahkan hatinya kepada Allah nenek moyang mereka.
34 Selebihnya dari riwayat Yosafat, dari awal sampai akhir,
sesungguhnya semuanya itu tertulis di dalam riwayat Yehu bin
Hanani, yang tercantum di dalam kitab raja-raja Israel.
35 Kemudian Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan Ahazia, raja
Israel, yang fasik perbuatannya.
36 Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat
berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber.
37 Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat,
katanya: "Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan
merobohkan pekerjaanmu." Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat
berlayar ke Tarsis.
1 Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek
moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota
Daud. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org