Translate

Monday, June 25, 2007

Merenung - 17Juni2007

II Tim 1:1-14

1:1. Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus,
1:2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
1:3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
1:4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.
1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
1:10 dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Membaca surat Paulus kepada Timotius membuat saya terharu. Pertama, betapa Paulus bersyukur oleh karena Timotius - yang dengan kasih Allah telah dipakai Allah dgn luar biasa.

Kedua, betapa pentingnya bibit-bobot-bebet dalam diri Timotius, yang mana nyata dari nenek - ibu nya yang mengasihi Allah, dan maka Timotius juga demikian. Ada unsur dan peran dari 'keturunan yang takut kepada Allah' untuk menjadi seorang pengasih Allah, oleh karena itu, tugas kita sebagai orang tua tidak pernah bisa dipandang remeh. Apakah kita membuat anak-anak kita mengasihi Allah dengan sungguh? Apakah warisan rohani ini dapat kita turunkan terus menerus?

Ketiga, karunia panggilan Allah kepada Timotius. Allah memberikan kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Mungkin kita hanya mengenalnya sebagai Roh Kudus. Tapi nyatalah, roh inilah yang memberikan kekuatan - pada saat kita lemah, pada saat kita tidak berdaya, pada saat kita merasakan kita tidak sanggup - ingatlah Roh Kudus yang ada di dalam kita akan memberikan kekuatan. Pada saat kita merasa didera, disiksa, tak berdaya - kita harus berdoa kepada Tuhan untuk senantiasa diberikan kekuatan. Roh yang sama juga memberikan kepada kita, kasih. Apabila kita kurang mengasihi sesama dan Allah, maka roh ini tidak kita gunakan semaksimal mungkin. Marilah kita lihat, apakah kasih Yesus - dapat menjadi pedoman kita senantiasa untuk mengingat kita harus mengasihi orang lain tanpa pamrih. Kita mengingat, Dia melakukan semua pengorbanannya untuk kita, tanpa harap atau pamrih, Yesus mati dan bangkit untuk kita. Dan Roh yang sama juga memberikan kita - ketertiban. Mungkin ini unsur yang paling jarang diperhatikan. Betapa ketertiban merupakan buah Roh Kudus, dimana kita tidak memaksakan kehendak kita. Kita tidak memikirkan kepentingan diri kita sendiri. Kita selalu merindukan suasana dan hati penuh damai dan sukacita.

Keempat, dorongan bagi Timotius untuk hidup penuh keberanian bagi Kristus Yesus juga diekspresikan jelas oleh Paulus. Paulus tidak malu menderita untuk Yesus, karena dia tahu, kepada siapa dia percaya, dan dia mengetahui dengan jelas apa yang dipertaruhkan. Paulus juga meminta kita memegang semua ajaran Kristus, mencontoh ajaran yang sehat - dan melakukan nya (tidak hanya mempelajarinya) dalam iman dan kasih Yesus. Serta semua nya itu merupakan harta, berkat, karunia, anugrah terindah yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita, oleh apa? Oleh Roh Kudus dalam diri kita masing-masing.

Maka, nyatalah, dengan surat-surat Paulus kepada banyak teman pelayanannya, surat digunakan untuk menguatkan, menyatakan dan mengingatkan kembali betapa Allah bekerja dengan luar biasa. Sekarang ini mungkin sudah jarang menggunakan surat, tapi kita ada media komunikasi lain yang tidak kalah baiknya. Email dapat digunakan untuk berkirim informasi dan berita, tetapi juga dapat digunakan untuk menguatkan dan mendukung orang lain. SMS, akrab dalam hidup kita, juga dapat digunakan sebagai media untuk mendukung, menguatkan dan mendoakan orang lain.