Memimpin dengan Keberanian
"Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah gentar dan kecut hatimu, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." (Yosua 1:9)
Menjadi pemimpin kristiani adalah sebuah panggilan. Kalau Tuhan memberi kepercayaan, kita baru bisa menjalankan kepemimpinan dengan keteguhan hati. Kalau bukan Tuhan yang memanggil, kita berpotensi memimpin dengan hati galau dan tidak memiliki kemantapan hati. Mengambil keputusan yang salah dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kalau Tuhan menyertai, hikmat Tuhan juga akan menyertai. Asal kita peka akan kehendak-Nya. Selain itu, kita juga perlu menjalankan kekuasaan dengan adil dan tulus.
TUHAN MEMINTA SETIAP PEMIMPIN UNTUK MENEGUHKAN HATI.
SEBAGAI PEMIMPIN, WAJIB KIRANYA TERUS BERPAUT KEPADA TUHAN.
-----
Konsep "memimpin dari belakang" dalam Alkitab bukanlah istilah eksplisit, tetapi prinsipnya terlihat dalam gaya kepemimpinan Yesus dan para tokoh Alkitab. Ini adalah gaya kepemimpinan yang mengutamakan pelayanan, membimbing tanpa mendominasi, dan memberi ruang bagi orang lain untuk bertumbuh. Berikut penjelasannya:
---
1. Yesus: Pemimpin yang Melayani
Yesus menunjukkan kepemimpinan yang berbeda dari dunia. Ia memimpin dengan kerendahan hati dan menekankan bahwa pemimpin sejati adalah pelayan.
Markus 10:42-45
> "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya."
Yesus menegaskan bahwa kepemimpinan bukan tentang kuasa di depan, tetapi kerendahan hati yang mendorong orang lain maju.
Yohanes 13:14-15
> "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu."
Membasuh kaki adalah contoh memimpin dari belakang: memberi teladan dengan tindakan rendah hati.
---
2. Gembala yang Baik: Menuntun dan Mengawal
Dalam gambaran gembala, pemimpin terkadang berada di depan untuk menunjukkan arah, tetapi sering juga berada di belakang untuk memastikan semua domba selamat.
Mazmur 23:6
> "Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku…"
Dalam bahasa Ibrani, "mengikuti" juga mengandung arti mengejar dari belakang, menunjukkan Tuhan hadir untuk menjaga dari belakang.
Yesaya 52:12
> "...TUHAN sendiri berjalan di depanmu, dan Allah Israel menutup barisanmu."
Artinya, Tuhan memimpin sekaligus mengawal dari belakang, memastikan umat-Nya tidak tertinggal.
---
3. Mendorong Orang Lain Bertumbuh
Memimpin dari belakang berarti memberi ruang bagi orang lain untuk melangkah di depan, sambil menuntun mereka agar tidak tersesat.
2 Timotius 2:2
> "Apa yang telah engkau dengar dari padaku … percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain."
Paulus mendorong kepemimpinan regeneratif: mendorong murid menjadi pemimpin, bukan selalu tampil di depan.
Efesus 4:11-12
> "…untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus."
Tugas pemimpin rohani adalah mempersiapkan orang lain untuk maju, bukan menjadi pusat perhatian.
---
4. Ciri-ciri Memimpin dari Belakang (Model Alkitabiah)
1. Mendahulukan pelayanan daripada kekuasaan.
2. Memberi teladan diam-diam, bukan pamer prestasi.
3. Mendorong orang lain bertumbuh, bukan mencuri peran mereka.
4. Mengawal dan melindungi agar tidak ada yang tersesat atau tertinggal.
5. Mengandalkan Tuhan sebagai pemimpin utama, bukan ego pribadi.
Fanky Christian
Sekjen APTIKNAS (Asosiasi TIK Nasional) 2022-2027
Direktur Kolaborasi Industri Indonesia Artificial Intelligence Society
Founder DCM Group - www.dayaciptamandiri.com
Check our next events at www.eventcerdas.com
Build Your Talents - www.521talenta.com
Join B2B Community - www.indobitubi.com