Riset AI di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara maju karena beberapa faktor berikut:
1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Ahli di Bidang AI
- Jumlah peneliti, data scientist, dan engineer AI di Indonesia masih terbatas.
- Kurangnya program pendidikan dan pelatihan yang fokus pada AI di universitas maupun industri.
- Minimnya kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam pengembangan AI.
2. Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi
- Infrastruktur komputasi yang mahal, seperti GPU dan cloud computing, masih kurang tersedia untuk riset AI.
- Akses terhadap dataset berkualitas yang bisa digunakan untuk training AI masih terbatas.
- Koneksi internet dan akses terhadap teknologi terbaru masih belum merata di seluruh Indonesia.
3. Minimnya Pendanaan untuk Riset AI
- Investasi dari pemerintah maupun sektor swasta dalam riset AI masih sangat rendah dibandingkan negara seperti China, AS, atau Eropa.
- Kurangnya hibah dan insentif bagi peneliti AI untuk mengembangkan inovasi baru.
- Banyak perusahaan yang lebih fokus pada implementasi AI siap pakai daripada berinvestasi dalam pengembangan teknologi AI sendiri.
4. Regulasi dan Kebijakan yang Belum Optimal
- Kebijakan terkait AI masih dalam tahap awal dan belum banyak mendorong pengembangan riset AI secara strategis.
- Kurangnya regulasi terkait data sharing membuat peneliti kesulitan mengakses dataset yang diperlukan.
- Tidak ada roadmap nasional yang kuat untuk membimbing perkembangan riset AI.
5. Budaya dan Mindset yang Belum Mendukung Riset AI
- Banyak perusahaan dan institusi lebih fokus pada adopsi teknologi luar daripada mengembangkan AI sendiri.
- Kolaborasi antara universitas, startup, dan industri masih lemah, sehingga hasil riset sering kali tidak bisa diimplementasikan secara luas.
- Riset sering hanya berhenti di tahap akademik dan sulit untuk dikomersialisasi atau diterapkan dalam dunia nyata.
6. Kurangnya Kompetisi dan Kolaborasi Internasional
- Riset AI Indonesia masih minim partisipasi di konferensi internasional seperti NeurIPS, ICML, atau CVPR.
- Kurangnya kemitraan dengan universitas atau perusahaan AI global yang bisa mempercepat perkembangan riset.
Solusi untuk Meningkatkan Riset AI di Indonesia
- Meningkatkan investasi pemerintah dan swasta dalam riset AI.
- Membuka akses ke data dan infrastruktur komputasi untuk riset.
- Mendorong kolaborasi antara universitas, startup, dan industri dalam penelitian AI.
- Mengembangkan regulasi yang mendukung inovasi AI tanpa menghambat kreativitas.
- Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan AI untuk menciptakan lebih banyak talenta lokal.
- Membantu peneliti Indonesia untuk lebih aktif dalam kompetisi dan konferensi AI internasional.