Translate

Wednesday, March 12, 2025

Mengapa Riset AI di Indonesia masih rendah ?

 Riset AI di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara maju karena beberapa faktor berikut:

1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang Ahli di Bidang AI

  • Jumlah peneliti, data scientist, dan engineer AI di Indonesia masih terbatas.
  • Kurangnya program pendidikan dan pelatihan yang fokus pada AI di universitas maupun industri.
  • Minimnya kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam pengembangan AI.

2. Keterbatasan Infrastruktur dan Teknologi

  • Infrastruktur komputasi yang mahal, seperti GPU dan cloud computing, masih kurang tersedia untuk riset AI.
  • Akses terhadap dataset berkualitas yang bisa digunakan untuk training AI masih terbatas.
  • Koneksi internet dan akses terhadap teknologi terbaru masih belum merata di seluruh Indonesia.

3. Minimnya Pendanaan untuk Riset AI

  • Investasi dari pemerintah maupun sektor swasta dalam riset AI masih sangat rendah dibandingkan negara seperti China, AS, atau Eropa.
  • Kurangnya hibah dan insentif bagi peneliti AI untuk mengembangkan inovasi baru.
  • Banyak perusahaan yang lebih fokus pada implementasi AI siap pakai daripada berinvestasi dalam pengembangan teknologi AI sendiri.

4. Regulasi dan Kebijakan yang Belum Optimal

  • Kebijakan terkait AI masih dalam tahap awal dan belum banyak mendorong pengembangan riset AI secara strategis.
  • Kurangnya regulasi terkait data sharing membuat peneliti kesulitan mengakses dataset yang diperlukan.
  • Tidak ada roadmap nasional yang kuat untuk membimbing perkembangan riset AI.

5. Budaya dan Mindset yang Belum Mendukung Riset AI

  • Banyak perusahaan dan institusi lebih fokus pada adopsi teknologi luar daripada mengembangkan AI sendiri.
  • Kolaborasi antara universitas, startup, dan industri masih lemah, sehingga hasil riset sering kali tidak bisa diimplementasikan secara luas.
  • Riset sering hanya berhenti di tahap akademik dan sulit untuk dikomersialisasi atau diterapkan dalam dunia nyata.

6. Kurangnya Kompetisi dan Kolaborasi Internasional

  • Riset AI Indonesia masih minim partisipasi di konferensi internasional seperti NeurIPS, ICML, atau CVPR.
  • Kurangnya kemitraan dengan universitas atau perusahaan AI global yang bisa mempercepat perkembangan riset.

Solusi untuk Meningkatkan Riset AI di Indonesia

  1. Meningkatkan investasi pemerintah dan swasta dalam riset AI.
  2. Membuka akses ke data dan infrastruktur komputasi untuk riset.
  3. Mendorong kolaborasi antara universitas, startup, dan industri dalam penelitian AI.
  4. Mengembangkan regulasi yang mendukung inovasi AI tanpa menghambat kreativitas.
  5. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan AI untuk menciptakan lebih banyak talenta lokal.
  6. Membantu peneliti Indonesia untuk lebih aktif dalam kompetisi dan konferensi AI internasional.