Translate

Saturday, February 07, 2009

Antara (E)ngineer dan (E)ntrepreneur

Menjalani hidup sebagai (E)ngineer memang mengasyikkan. Meng(e)ksplore hal baru terus setiap saat. Tapi setelah menjalaninya lebih dari 5 tahun, mulai menjenuhkan.

Ketika shifting ke dunia marketing, latar belakang (E)ngineer sangat membantu. Jadi kalo mau jadi marketing, alangkah baiknya kita mengerti tentang teknis yang kita tangani. So, kita tidak perlu orang lain untuk membantu kita menerangkan hal yang sangat detail.

Tapi anyway, no body perfect, you still need someone else to help you, to finish what you started.

Menjadi (E)ntrepreneur selanjutnya, memang melelahkan. Tidak hanya karena relly panjang yang harus dilalui untuk mendapatkan pekerjaan. Tekanan dari keluarga pun seringkali membebani, pantas saja karena mungkin 24 jam waktu yang ada sehari untuk seorang startup enterpreneur mungkin akan kurang.

Sudah 6 tahun menjadi (e)ntrepreneur, tetap saja saya merasakan kurang. Kurang bukan kekurangan materi. Tetapi kurang waktu. Ternyata jiwa (E)ngineer saya masih kerap muncul, dan itu cukup menyakitkan. Karena seolah jadi kurang waktu terus.

Tapi kedua posisi (E) tapi semakin mengokohkan saya, untuk mencapai cita-cita dan harapan hidup dan keluarga.

God bless All...