Translate

Wednesday, October 28, 2009

Tifatul Sembiring Bangga Terhadap OSS

http://www.biskom.web.id/2009/10/26/tifatul-sembiring-bangga-terhadap-oss.bwi
Tifatul Sembiring Bangga Terhadap OSS
Ditulis pada 26 October 09

Semangat gerakan "Go Open Source!" terus mendapat dukungan dari berbagai institusi pemerintah, swasta, akademisi, pebisnis, komunitas teknologi informasi (TI) dan masyarakat. Hal ini dibuktikan Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) lewat perhelatan akbar bernama Global Conference on Open Source (GCOS) 2009 yang berlangsung hari ini, Senin (26/10) hingga esok di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring, dalam sambutannya mengatakan, open source software (OSS) adalah cara yang tepat untuk menekan pembajakan. Sesuai dengan sifat open source sebagai sistem terbuka, maka OSS dapat dikembangkan oleh siapa pun, sehingga dapat membuka kesempatan bagi semua orang untuk menjadi seorang pengembang software.

"Saya bangga terhadap OSS karena mampu memberikan keuntungan bagi negara. Isu utama yang ada di OSS adalah low cost, itu yang akan kita galakkan," tandasnya.

Sementara itu, Engkos Koswara, Staf Ahli Bidang TIK Kemenristek yang mewakili Menristek mengatakan, "Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari OSS, diantaranya dari sisi keamanan, OSS jauh lebih aman ketimbang software berlisensi yang biasanya rentan terhadap serangan."

Melalui kementerian ristek, Engkos menambahkan kalau program open source sudah digalakkan sejak tahun 2005 melalui program "Indonesia, Go Open Source". Diharapkan, pada akhir 2011 open source telah digunakan oleh semua instansi pemerintah.

Ketua Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), Betti Alisjahbana yang sekaligus menjadi panitia GCOS mengharapkan, OSS bisa sukses diimplementasikan di Indonesia dengan memperkuat komunitas open source. "Kami berharap Indonesia bisa mengambil manfaat maksimum dari OSS yang semakin berkembang di dunia untuk kemajuan TI Indonesia dan pertumbuhan ekonomi umumnya," kata Betti.

Acara yang dihadiri 5 ratusan peserta ini juga mendatangkan sejumlah pakar dan praktisi dunia TI khususnya open source, antara lain Sunil Abraham dari India, Krich Nasingkun dari Thailand, Muh Rosli bin Abd Razak dari Malaysia, Ko Hong Eng dari Sun Micro System, Ray Davies dari IBM, Matthias Merkle dari IntWent dan Campbell O Webb dari Harvard University serta HE. Manuel Tnnoccencio Santos, Duta Besar Brazil untuk Indonesia.

Selain itu sejumlah pakar open source Indonesia juga hadir seperti Onno W Purbo, I Wayan Simri Wicaksana, I Made Wiryana, Benhard Sitohang (ITB), Indra Utoyo dari Telkom, Aswin Sasongko (Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo), Idwan Suhardi (Deputi Kemenristek), Goenawan Loekito (Oracle) serta pengurus AOSI, Soemitro Roestam dan Soegiharto Santoso.

Terima kasih.

Salam,
Mr.Hoky / Soegiharto Santoso.
BISKOM - Media Partner GCOS 2009

Friday, October 23, 2009

Peran Strategis Open Source Bagi Indonesia



Oleh : Betti Alisjahbana

Pada acara penutupan IGOS Summit 2 tanggal 28 Mei 2008 yang lalu diumumkan pembentukan Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dengan 4 orang formatur : Harry Sufehmi, Teddy Sukardi, Rusmanto dan Sumitro Rustam. AOSI kemudian resmi berdiri pada tanggal 30 Juni 2008.

Didalam proses pembentukannya saya mendapat kepercayaan untuk berperan sebagai Duta Open Source Indonesia dan Ketua Umum AOSI. . Ditengah kesibukan sebagai pengusaha yang sedang membangun bisnis dari awal serta berbagai kegiatan sosial yang saat ini di lakoni, tambahan tanggung jawab sebagai Duta Open Source Indonesia dan Ketua AOSI bukan pekerjaan yang ringan. Akan tetapi tugas itu tanpa pikir panjang saya terima semata-mata karena saya sungguh yakin, open source sangat strategis bagi Indonesia. Open Source adalah harapan bagi kemajuan TI Indonesia.

Open Source Kesempatan Untuk Mengejar Ketinggalan

Open Source mempunyai prinsip semua software dan courseware boleh ditiru, dipergunakan dan diperbaiki oleh siapa saja, demi kebaikan dan percepatan perkembangan budidaya. Untuk negara berkembang seperti Indonesia, ini sungguh merupakan kesempatan untuk mengejar ketinggalan dari negara-negara maju yang belakangan ini berupaya terus untuk memperpanjang masa berlaku inteletual property right agar mereka bisa terus mempertahankan penguasaan ekonominya.

Dengan open source kita tidak sekedar jadi pengguna, kita medapat source code nya sehingga kita dapat mengembangkannya lebih jauh, membangun kemandirian dan kemampuan menjadi produsen.

Hemat biaya lisensi untuk mengembangkan pendidikan dan inovasi

Beberapa manfaat yang bisa segera diraih dengan memanfaat kan open source ini adalah menghemat pengeluaran TI. Bagi masyarakat umum ini artinya lebih banyak orang yang mampu memanfaat kan TI, karenanya mengurangi kesenjangan digital.

Tidak semua aplikasi memang tersedia versi open sourcenya. Karenanya bisa dimengerti kalau kita membayar lisensi produk proprietary. Akan tetapi, untuk perangkat lunak yang standard dan sudah tersedia versi open souce nya, tentunya lebih tepat bila kita memilih versi open source. Sistem Operasi dan aplikasi perkantoran seperti pengolahan kata, spreadsheet dan pembuatan presentasi telah tersedia dalam versi open source, juga aplikasi standard lainnya. Dalam hal ini buat apa mengeluarkan uang begitu banyak untuk membayar lisensi perangkat lunak proprietary ? Lebih baik dana itu di investasikan untuk pendidikan dan mengembangkan jenis inovasi baru yang mampu menggerakkan bisnis, industri, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat menuju keberhasilan ekonomi dan kemajuan yang lebih besar.

Standard Terbuka

Perangkat lunak Open Source mengadopsi standar terbuka yang telah diakui secara internasional. Standard terbuka ini mendukung lingkungan Internet yang selalu hidup dan terhubung. Standard terbuka membantu memudahkan pertukaran informasi yang cepat, membangun jambatan antara gudang informasi yang satu dengan yang lain, dan memudahkan penambahan fungsi-fungsi baru, selain memperluas nilai sistem TI yang sudah ada. Semua itu bisa dilakukan tanpa tergantung pada teknologi dan sistem operasi yang digunakan. Kita tidak perlu tergantung pada vendor manapun. Akibatnya, perusahaan-perusahaan semakin lincah dan responsif terhadap pelanggan, dan pemerintah akan semakin fleksibel dalam menyediakan layanan kepada rakyatnya.

Beberapa Kendala

Adopsi open source mengalami kemajuan diseluruh dunia, termasuk Indonesia, namun demikian kita belum sepenuhnya memanfaatkan potensi dari open source. Beberapa kendala diantaranya :

  • belum semua peripheral seperti printer, scanner menyediakan driver untuk open source.
  • pendidikan di sekolah-sekolah masih berorientasi pada perangkat lunak proprietary baik dari segi materi pengajaran maupun media pendukungnya (buku, perangkat lunak yang digunakan ).
  • Sistem pengadaan di pemerintahan belum mendukung open source.


Aliansi Open Source Indonesia, Membangun Sinergi Demi Kemajuan TI Indonesia

Dengan dibentuknya Aliansi Open Source Indonesia serta Duta Open Source Indonesia diharapkan terbentuk sinergi yang lebih baik antar komunitas open source untuk bersama-sama mengatasi kendala-kendala yang ada serta mendorong adopsi dan pengembangan aplikasi opensource beserta berbagai jasa pendukung open source. Kita berharap Indonesia bisa mengambil manfaat maksimal dari open source untuk kemajuan TI dan ekonominya.

Salam hangat penuh semangat.

Tuesday, October 20, 2009

"Children Learn What They Live" by Dorothy Law Nolte

If a child lives with criticism, he learns to condemn

If a child lives with hostility, he learns to fight

If a child lives with fear, he learns to be apprehensive

If a child lives with pity, he learns to feel sorry for himself

If a child lives with jealously, he learns what envy is

If a child lives with shame, he learns to feel guilty

If a child lives with encouragement, he learns to be patient

If a child lives with tolerance, he learns to be patient

If a child lives with praise, he learns to be appreciate

If a child lives with acceptance, he learns to love

If a child lives with approval, he learns to like himself

If a child lives with recognition, he learns that it is good to have a goal

If a child lives with sharing, he learns about generousity

If a child lives with honesty and fairness, he learns what truth and justice are

If a child lives with security, he learns to have faith in himself and in which to live

If you live with serenity, your child will live with peace of mind.

With what is your child living ?

Monday, October 19, 2009

Network Monitoring untuk Instansi Pemerintahan

Perkembangan dunia teknologi informasi Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini sangat menggembirakan. Tidak hanya karena semakin banyak yang menggunakan komputer dan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasionalnya, tetapi juga karena semakin banyak aplikasi dan sistem yang dikembangkan untuk mendukung kegiatan operasional.

Sistem aplikasi ini umumnya memerlukan jaringan, minimal koneksi Internet hingga koneksi ke kantor-kantor cabang pemerintahan. Penggunaan jaringan ini semakin intensif dan menghasilkan banyak hal yang dapat dicapai dengan mudah dan cepat. Ketergantungan instansi pemerintahan kepada penyedia jaringan telekomunikasi dan penyedia jaringan Internet semakin besar. Seiring dengan perkembangan ini, maka timbullah tantangan tersendiri untuk mengetahui kualitas dan besar pengiriman data yang menggunakan media komunikasi data dan telekomunikasi.

Disinilah produk-produk ManageEngine berperan. Salah satu produk yang menjadi primadona dan banyak digunakan perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah produk OpManager dari ManageEngine. Produk ini digunakan untuk memonitor jaringan, server, performansi jaringan dan kinerja server secara keseluruhan. Memudahkan pengamatan secara visual, penghasilan laporan kinerja jaringan dan server, serta optimalisasi jaringan.
OpManager juga memungkinkan untuk terkoneksi ke aplikasi lainnya, seperti monitoring bandwidth (Netflow Analyzer), serta aplikasi Helpdesk (ServiceDesk Plus) dan aplikasi monitoring jaringan wireless / nirkabel (Wifi Monitoring)

Dengan menggunakan OpManager, instansi pemerintahan akan mendapatkan keuntungan, seperti:
  1. Visualisasi jaringan yang terstruktur baik, tetapi tetap mudah untuk mengindentifikasi permasalahan yang muncul.
  2. Tampilan CCTV View yang memudahkan monitoring jaringan
  3. Pengelompokan obyek jaringan dengan mudah
  4. Visualisasi dengan peta atau dengan pendekatan Business View
  5. Laporan yang terkonsolidasi dengan cepat
  6. Monitoring atas kinerja yang ditargetkan (Service Level Agreement)

Silahkan hubungi kami untuk jadwal demo aplikasi, permintaan presentasi produk dan informasi harga.

Tuesday, October 13, 2009

OrangeHRM 2.5 Launched

Dear OrangeHRM Community,

The much awaited OrangeHRM version 2.5 was released today. OrangeHRM 2.5 was designed to meet the needs of the community. Making OrangeHRM more user friendly for administrators, supervisors and employee self-service users, 2.5 has greater administrative control over managing the information flow across the organization With a comprehensive user guide developed targeting non IT personnel we assist you to understand OrangeHRM better.

New features in Version 2.5 include:
  • New look and feel: With community collaboration we have created a new look and feel for version 2.5. We have taken into consideration key usability issues from the previous version. For an example in the PIM module you can display up to 100 users (up from 10 in the previous version). Software ergonomics, human factors science and design considerations were used to ensure usability and consistency throughout the application.

  • Separation of the project time tracking and attendance: With the new release, administrators can track employees’ attendance (Punch In/Out) and create reports separately. Project time tracking can be done with the new grid view that allows users to enter time spent on project activities for the week.

  • The Recruitment engine is better equipped with new features including the ability to attach resumes and expand or collapse the Job description.

  • Over 150 issues were fixed and the system is much more stable than the previous version.

  • Implementation of Advanced security measures: Cross-site scripting (XSS) security vulnerabilities that were discovered by our global community members have been fixed

  • The performance of the application has been increased by optim