Translate

Thursday, November 17, 2005

Apa dampak ancaman penarikan investasi USA akibat pembajakan software?

17Nov2005

Mendengar berita pagi ini, bahwa USA akan menghentikan aliran investasi ke Indonesia karena

maraknya pembajakan produk software USA di Indonesia menggelitik saya menulis ini. Bukan masalah

anti-amerika yang saya tampilkan, tapi saya pikir, USA tidak realistis. Di satu pihak mereka

membutuhkan Indonesia yang merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara, tidak hanya bicara jumlah

nya, tetapi juga potensinya. Tetapi mereka menggunakan cara mengancam akan menghentikan aliran

investasinya karena semata kita tidak mau atau mungkin belum mau membeli software mereka.

Pembajakan software memang sudah menjadi keseharian kita sehari-hari, tetapi mereka lupa, bahwa

selain software ber-bayar / license, software yang gratis pun juga sudah mulai dikenal dan

berkembang baik di Indonesia, dan saya pikir, inilah yang lebih membuat mereka takut.

Tapi menarik memang, artinya, mungkin kita harus lihat lagi, berapa besar peran software 'USA'

dalam keseharian kita. Kalau mereka mau 'menekan' atau bahkan 'mengontrol' kehidupan kita melalui

software-software mereka, mungkin sudah saatnya kita bersatu-padu untuk menggalakkan penggunaan

software desktop, seperti :

1. Operating System. Windows memang terkenal, dan semua kita menggunakannya. Tapi LINUX dan
varian nya juga menawarkan hal yang cukup baik. Tinggal masalah apakah kita sudah terbiasa
atau belum. Kita bisa menggalakkan penggunaan linux di komputer desktop kita lebih gencar
lagi sebelum seluruh hidup kita dikontrol. Jangan lupa juga maraknya masalah virus di
OS Windows dibandingkan Linux.

2. Office. Memang MSOffice sudah mengisi keseharian kita, tapi dengan format standar yang semakin
berkembang, maka tidak harus kita menggunakan Microsoft Office. Kita bisa menggunakan Open
Office yang sekarang sudah semakin baik. Untuk kegunaan file dokumen yang umum, Abiword
merupakan pilihan awal yang bagus.

3. Internet Explorer. Memang paling mudah meng-klik ini di desktop kita, tapi kita bisa
menggunakan Mozilla, FireFox yang sekarang jauh lebih cepat dan 'bebas' dari berbagai masalah.

4. MS Outlook / Express. Dulu, ini yang pertama kali saya buka pada waktu saya menyalakan
komputer, tapi sekarang tidak lagi. Thunderbird dan Evolution merupakan pilihan yang baik.

Bagaimana dgn perusahaan2 yang selama ini menggunakan produk-produk software USA utk mendukung

kegiatan bisnis mereka ?

1. Firewall - coba dengan IPTables.
2. ProxyServer - gunakan SQUID.
3. WebServer - gunakan APACHE.
4. WebMailServer - gunakan SQUIRREL
5. DHCP Server - sudah include di LINUX, bukan program berbayar.
6. Mail Server - POSTFIX,
7. Mail Client - Thunderbird
8. Antivirus gateway - CLAMAV
9. Office - Open Office
10. Graphic - GIMP, Sodipodi, DIA
11. Database - MySQL, Postgress
12. WebProgramming - PERL, PHP
13. Chat - GAIM, XCHAT
14. SMSserver - gnokii
15. Remote desktop - vnc, rdesktop
16. PDF creator - ghostscript
17. Multimedia player - mplayer, xmms

Kalau perusahaan yang menggunakan aplikasi berbasis Development Tool dari USA, maka sebaiknya

sudah harus siap-siap membuat aplikasi mereka berbasis WEB, karena:
1. Aplikasi berbasis Web hanya memerlukan pemograman di sisi server, sehingga hanya membutuhkan
pengembangan aplikasi dengan JAVA, PHP dan database MySQL
2. Aplikasi berbasis Web tidak membutuhkan hardware tinggi, melainkan cukup menjalankan
web-browser, jadi dengan menggunakan LINUX dan hardware Pentium rendah dapat menjalankannya.
Untuk yang membutuhkan kerumitan tinggi, JAVA merupakan pilihan yang baik.

Coba kita perhatikan impactnya :
- seluruh perusahaan beralih ke LINUX dan aplikasi2nya.
- harga HARDWARE menurun karena permintaan cenderung menurun akibat investasi hardware
akan terfokus untuk menggunakan kembali hardware yang telah ada sebelumnya.
- para pengembang SOFTWARE beralih dari development tool USA (sebut saja Microsoft) ke produk
web-based, maka bermunculan programmer dan software house WebApplication berbasis PHP, PERL,
dan JAVA. Harga software cenderung menurun karena pengembangan aplikasi berbasis web relatif
lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya.
- penggunaan DATABASE gratis semakin banyak, sehingga terjadi penghematan untuk pembelian
aplikasi database.
- penggunaan aplikasi berbasis web menyebabkan perusahaan lebih berfokus untuk melakukan
sentralisasi bandwidth dan akses, sehingga biaya komunikasi akses data dengan menggunakan
media komunikasi akan bersaing ketat dan akan menguntungkan perusahaan dengan nilai yang
kompetitif.
- biaya akses komunikasi data yang murah akan memacu perluasan akses komunikasi data dan Internet
sehingga banyak provider yang akan berusaha mengembangkan sayapnya dibandingkan menaikkan
harganya karena tingginya permintaan akses, maka perluasan akses Internet dapat tercapai
lebih cepat.
- para Provider akan berfokus untuk menyediakan akses murah terjangkau, maka pilihan penggunaan
ROUTER tidak menjadi suatu hal utama, melainkan akan menggunakan PC-ROUTER berbasis LINUX.
- para Provider akan bersaing ketat termasuk dapat memaksimalkan jaringan mereka untuk akses
korporasi dan personal secara mobile, maka harga komunikasi selular akan semakin menurun,
dan pelanggan akan diuntungkan kembali.
- akses yang tersedia dengan biaya bersaing menimbulkan penggunaan voice-over-IP untuk korporasi
dan personal melalui Internet, maka tidak ada lagi biaya tinggi di komunikasi suara melalui
SLJJ dan SLI karena mereka juga akan mengoptimalkan jalur yang sama dengan VoIP.
- sumber daya manusia Indonesia tidak lagi bergantung pada development tool tertentu, melainkan
mencari pola tersendiri untuk bisa mengembangkan software tertentu, sehingga persaingan
pengembang software akan semakin tajam dengan sumber daya manusia yang bersaing kompetitif.
- perusahaan akan mencapai titik dimana biaya teknologi informasi yang tidak tinggi, dengan
sumber daya berkualitas, dan dapat memfokuskan bidang usahanya dibandingkan digerogoti dengan
investasi teknologi informasi yang tinggi.

Perkembangan yang terjadi belakangan ini dimana SOFTWARE sudah tidak dipandang lagi sebagai suatu

PRODUK melainkan suatu layanan / SERVICE merupakan pola yang harus terus dikembangkan. Penggunaan

antivirus adalah contoh yang baik, dimana kita harus membayar untuk biaya update file definition

virusnya dan hanya membeli software antivirusnya dengan biaya yang sangat rendah. Dengan pola

ini, maka persaingan antar pengembang akan lebih baik lagi dibandingkan dengan pola monopoli.

Karena mereka akan berfokus mengembangkan software (layanan) sebaik mungkin dibandingkan

mengembangkan software beragam dan mahal.

Nach, tinggal sekarang tindakan apa yang kita ambil menyikapi ancaman pemberhentian investasi USA

akibat maraknya penggunaan produk mereka secara ilegal. Apakah kita akan membiarkan rupiah

melayang deras ke pangkuan mereka, atau kita berusaha menjaga ekonomi kita ke arah yang lebih

baik.

Salam damai.
Fanky Christian.















Monday, November 07, 2005

PROYEKSI TREN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA 2006

PROYEKSI TREN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI INDONESIA 2006
FANKY CHRISTIAN
email :fankychristian@gmail.com
blog :fankychristian.blogspot.com

DASAR PEMIKIRAN:
Teknologi Informasi merupakan kebutuhan yang harus diperhitungkan, terutama untuk bisnis.
Seiring dengan meningkatnya inflasi, maka kecenderungan untuk melakukan penghematan investasi akan terjadi. Salah satu jalan yang ditempuh adalah memaksimalkan investasi yang ada, atau menekan perkembangannya.
Penggunaan mobilephone yang semakin meluas, terutama untuk komunikasi SMS akan menimbulkan fenomena baru untuk bisnis.

PROYEKSI TREN :
PENGGUNAAN KOMPUTER DAN INTERNET YANG SEMAKIN MELUAS.
Penduduk Indonesia semakin terbiasa menggunakan komputer dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kegiatan pribadi, perusahaan kecil juga sudah menerapkan penggunaan komputer.
Sektor : PRIBADI, PERUSAHAAN KECIL - MENENGAH
Dampak : HARDWARE, KONEKSI INTERNET

PENGGUNAAN OPENSOURCE SEBAGAI ALTERNATIF MENEKAN BIAYA INVESTASI KOMPUTER DAN JARINGAN
Karena tingginya biaya investasi dengan menggunakan MS Windows, maka banyak perusahaan skala menengah mempersiapkan diri menggunakan aplikasi Open Source dan platform Linux.
Sektor : PERUSAHAAN KECIL - MENENGAH, EDUKASI UNIVERSITAS
Dampak : OPEN OFFICE, LINUX MIGRATION, LINUX SERVER SOLUTION

SEMAKIN MARAKNYA PERLUASAN AKSES INTERNET DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VSAT DAN WIRELESS.
Perluasan Point of Presence Internet akan semakin luas dengan menerapkan koneksi Wireless.
Sektor : INTERNET SERVICE PROVIDER, TELCO PROVIDER
Dampak : IMPLEMENTASI WIRELESS - TOWER - BERBASIS LINUX

MELUASNYA PENGGUNAAN EMAIL DAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS.
Sektor bisnis mulai memperhitungkan untuk menyediakan kolom EMAIL dan WEBSITE di ruang kartunamanya.
Sektor : PERUSAHAAN KECIL - MENENGAH - BESAR
Dampak : HOSTING EMAIL, WEBSITE DEVELOPMENT

PERUSAHAAN BESAR MENGKONSENTRASIKAN KEPADA FAKTOR SEKURITI DAN PENANGANAN BANDWIDTH.
Manajemen perusahaan berhati-hati melakukan investasi di TI dan memfokuskan untuk meningkatkan faktor Sekuriti Sistem dan Jaringan (IT Security) dan memaksimalkan investasi bandwidth yang ada (Bandwidth Management) untuk melewatkan trafik data dan voice.
Sektor : PERUSAHAAN MENENGAH - BESAR
Dampak : IT SECURITY (FIREWALL - IDS - IPS - PATCH), BANDWIDTH MANAGEMENT, VOIP

TELCO MOBILE SEMAKIN MEMPERLUAS JARINGANNYA
Persaingan tajam antar operator Mobile, baik GSM ataupun CDMA memberikan keuntungan bagi pengguna pribadi dan bisnis. Tantangan para operator ini adalah memberikan jangkauan jaringan yang seluasnya untuk penggunanya. Dari sinilah akan turun pemikiran untuk mengembangkan bisnis di atas platform mobile.
Sektor : MOBILE OPERATOR
Dampak : PERSAINGAN HARGA DAN LAYANAN

PERKEMBANGAN LAYANAN MOBILE UNTUK BISNIS
Karena jangkauan dan pengguna yang semakin banyak, maka para Mobile Operator memikirkan pola revenue lain disamping yang telah ada sekarang. Layanan mobile yang akan dikembangkan adalah layanan berbasis WAP dan JAVA MOBILE yang dapat dengan mudah digunakan.
Sektor : FINANSIAL (Mobile Information)
Dampak : MOBILE PAYMENT GATEWAY, DEVELOPER MOBILE APPLICATION, LOCATION BASED SERVICE

PERUSAHAAN MEMFOKUSKAN PENGEMBANGAN TI KEPADA PENINGKATAN LAYANAN (CUSTOMER SATISFACTION)
Semakin ketatnya persaingan dunia usaha dan gonjang ganjing ekonomi Indonesia membuat manajemen harus mempertajam sense bisnis dibandingkan dengan membangun support TI. Oleh karena itu, manajemen akan memperlengkapi diri dengan tools untuk memonitor layanan, produk dan jasa kepada pelanggan.
Sektor : PERUSAHAAN MENENGAH - BESAR
Dampak : DATAWAREHOUSE, OLAP, CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT, DIGITAL MARKETING.

Strategi Marketing Online (e-Marketing)

Gunakan 3S
- SMART - jeli melihat peluang bisnis yang ada
- SWEAT - siap kerja keras
- SWIFT - gesit menggapai peluang yang ada, jangan menunda-nunda

Optimalisasi :
- Untuk MENJUAL
SEARCH ENGINE
SALES-EMAIL DAN WEB-COPY

- Untuk POPULARITAS / BRANDING
Web Writing
Newsletter Writing
Blogging
Barter / Kombinasi antara media-cetak dan elektronis
RSS
Konseling melalui targetted-mailing list / online bulletin

Kunci Salesman Online
- Persuasif
- Emotional Writing
- Informative Writing (untuk membangun BRANDING)

Bisnis yang cocok via Internet :
- produk yg unik (segmented)
- fullfilment-nya tidak dapat diperoleh disembarang tempat
- sifatnya universal tidak bergantung pada lokasi dan ras manusia
- consumable dan tergantung pada anda atau bisa lewat vendor lain namun jarang

Tantangan:
- Bisnis harus cepat, tanggap dan siap ber-reformasi dalam waktu singkat.
- Continuous Learning harus dibiasakan

Nyengir Aja

Minggu ini, satu minggu setelah hari lebaran, saya termenung setelah mendengarkan khotbah Pak Ferdy. Bukan karena apa-apa, sedikit banyak, kesulitan hidup semakin menghimpit kita dan orang lain sekitar kita. Tinggal beberapa hari lagi, saya akan merayakan ulang tahun ke 31, umur yang tadinya saya pikir dulu - saya telah mencapai titik kemapanan, baik secara ekonomi ataupun karir. Ternyata Tuhan berkehendak lain. Dengan keadaan kami saat ini, kami benar-benar merasakan betapa sulitnya kehidupan yang kami rasakan saat ini. Kalau dulu, waktu saya kecil, ada istilah 'orang miskin makannya ikan asin'. Tapi dari tayangan televisi, kami menyaksikan saudara-saudara kita di timur Indonesia, mereka tidak dapat memakan ikan asin, padahal mereka adalah produsen ikan asin. Hal ini tidak lain karena para suami mereka tidak pergi melaut akibat biaya solar yang sangat tinggi. Mereka tidak sanggup menjalankan mesin kapal yang memakan cukup banyak solar. Jadi, kalau dulu, pada saat tidak ada uang, kita akan makan ikan asing, sekarang ini malah - jangankan untuk memakannya, membuatnya pun sekarang susah luar biasa.

Di televisi, penampilan anak yang perutnya besar karena menderita busung lapar sudah menjadi bagian sehari hari. Tidak terkejut karena memang kita semua tahu dan memperhatikan taraf kehidupan bangsa kita yang seolah naik padahal semakin menurun. Sebut saja barang sehari hari yang telah menjadi barang mahal, gula pasir, beras, sampai cabai. Bagaimana semua ini bisa terjadi ? Salah siapa ? Apakah mau menyalahkan pemerintah saja? Berapa kali kita ganti pemerintahan, toch tetap saja sama hasilnya, bukan ?

Jadi, dimana yang salah ? Yang salah, ada di kita sendiri, di dalam hati kita.
Mari kita lihat...

Pertama, lihat bagaimana kita menerima dan mengajarkan didikan kepada anak kita.. "Nak, cepat besar ya, belajar yang pintar, cari uang yang banyak, biar hidup kamu tidak susah..." Apakah sang anak akan menangkap apa yang kita maksudkan ? Si anak bisa saja berpikir, " wah, yang penting hidup senang punya banyak uang .. ". Jadi, yang penting adalah punya banyak uang, bukan belajar-nya, tak peduli bagaimana, pokoknya harus punya banyak uang.

Sekarang, si anak telah besar, dia akan berusaha sedapat mungkin, bagaimanapun caranya, untuk bertahan harus punya banyak uang. Apabila dia memiliki pengertian yang baik, maka dia akan menempuh jalan baik-baik. Sedangkan apabila tidak, maka bukan tidak mungkin, jalan kurang baik dalam hidupnya-lah yang akan ditempuhnya. Mulai dari mencuri, menipu, hingga penyakit yang akrab dengan telinga kita, korupsi.

Coba lihat sekitar kita, berapa banyak yang menggunakan cara "baik-baik" untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya ? Sedikit banyak, pasti ada unsur KKN - kolusi, korupsi dan nepotisme. Saya berkesempatan berkuliah di salah satu universitas terbaik dalam hal komputer, tetapi pada waktu pelajaran kalkulus lanjutan yang saya ambil selama 3 kali semester berturut-turut saya mendapatkan nilai grade D, maka saya menghadap sang KaJur pada waktu itu. Dan dia meminta sesuatu yang saya tidak miliki pada waktu itu. Jangankan untuk memberinya uang, untuk kuliah saja, saya harus banting tulang bekerja dalam shift. Dengan pendidikan tinggi yang dimilikinya, tetap saja, uang berbicara dan dapat menyelesaikan masalah.
Baiklah, untuk simplenya, mungkin kita akui saja ada yang salah dengan didikan yang kita terima, jadi sekarang mau bagaimana ? Ya, belum terlambat untuk mengubah semuanya. Kita masih ada anak yang kita bisa bimbing untuk mengenal Tuhannya sedari kecil. Betapa bersyukurnya saya memiliki orang tua yang mengenalkan saya dengan Tuhan Yesus, pada waktu saya masih kecil. Dan sampai dengan sekarang, tetap saja kerinduan untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang Dia semakin bertambah.

Kemudian, kita harus membiasakan hidup bersyukur. Ya, bersyukur untuk satu dua hal dengan mudah kita lakukan, tapi kalau bersyukur untuk kekurangan yang selama ini kita alami, waduh, saya jamin berat luar biasa, susah. Coba bayangkan, makan cuma pakai tahu saja hari ini, tetapi harus mengucap syukur. Uang cuma punya Rp.50.000 di kantong, tapi tetap harus bersyukur. Waduh, Tuhan, ada cara lain ga untuk bersyukur... Hidup bersyukur mendatangkan sukacita, hidup berserah mendatangkan sejahtera, hidup berkemenangan mendatangkan kelimpahan. Nah ini yang tidak kita sadari. Betapa sering, dan sangat sering sebenarnya, kita diberikan kesempatan untuk bersyukur. Betapa sering, dalam hidup kita, kita melihat, kita dipelihara oleh Tuhan. Saya jadi ingat, betapa susahnya bangsa Israel, yang biasa hidup mapan meskipun sedikit tertindas di Mesir, harus keluar menuju tanah perjanjian yang mereka tidak tahu itu dimana - entah berantah - harus keluar dan hidup di padang pasir, mereka makan manna - sesuatu makanan yang baru mereka kenal juga. Kalau tidak dengan berserah, dan bersyukur, mana mungkin mereka bisa mencapai Kanaan dan merasakan hidup berkemenangan dalam Tuhan. Maka jadilah kita bangsa Israel. Menjalani hari dalam kesederhanaan, hidup dalam penyerahan diri kepada Tuhan, setia mendengarkan perintah dan ajaran Tuhan, dan kembali, selalu, bersyukur.

Jadi, pada waktu keluarga kami mengalami kesulitan, kata yang menghibur, yang keluar dari mulut kami adalah 'nyengir aja'. Dengan logat betawi yang kental, dua kalimat ini lebih enak dilafalkan - 'nyengir aje'. Dua kata ini memiliki arti yang mendalam setelah saya mencoba mentelaahnya lebih dalam. Pertama, dua kata ini bisa kita ucapkan dengan nada sinis, coba saja ucapkan dengan cepat, pasti kedengaran seperti sedang menghina, sedikit mengejek. Sekarang coba kita lambatkan sedikit, tambahkan kelembutan logat jawa - nyengir aja. Berbeda bukan, ada rasa dan ungkapan menghibur terbesit di sana.

Maka, pada saat kami bingung menghadapi masalah. Kami saling berkata, 'nyengir aja', dan tak lama kemudian, senyum merekah di bibir kami masing-masing. Pada saat tidak ada uang, kata 'nyengir saja' menjadi makin sering kami ucapkan satu dengan yang lain, dan tak lama, mulai dari senyum sampai ketawa terbahak-bahak bisa keluar dari mulut kami. Resep kecil ini, kemudian menguatkan kami, bahwa apapun yang kami hadapi, Tuhan mengijinkan semua terjadi, dan Tuhan juga yang akan memberikan jalan keluar. Sama seperti bangsa Israel, apapun yang mereka hadapi selama di padang pasir, sewaktu memasuki tanah Kanaan, bahkan sampai kelakuan mereka yang tidak berkenan di hadapan Allah, toch tetap, Allah mengasihi mereka. Allah tetap memberikan pimpinan dan kasihNya. Berarti sama halnya dengan kami. Sukacita yang kami rasakan oleh karena penyertaan Tuhan tidak ternilai dalam hidup kami, dan sukacita itu dimulai dengan dua kata tadi 'nyengir aja'. Apapun kesulitan yang kita hadapi, kami menjadi yakin, apabila kami berserah, Tuhan akan memberikan yang terbaik, meskipun kadang, itu tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan. Dalam kehidupan berserah kami, dua kata ini menjadi pengingat sederhana betapa berartinya kami di hadapan Tuhan Allah, sang penguasa hidup.

Sunday, November 06, 2005

Bagaimana melayani Allah ?

Bagaimana melayani Allah ?
fankychristian@gmail.com

Di tangan saya terdapat buku kecil persembahan Bulan Musik GKI Bektim yang merupakan cuplikan dari buku "Kehidupan yang digerakkan oleh tujuan" Rick Warren. Buku ini menarik, bukan lantaran karena pengarangnya, bukan juga karena judulnya, tapi karena isinya. Mungkin akan lebih menarik lagi kalau saya membaca seluruh bab buku itu, tapi buku kecil ini hanya memuat bab 29 - 35 saja. Dalam kesempatan liburan lebaran kali ini, buku ini habis saya baca bolak-balik, dan terus terang, saya jatuh cinta dengan isinya.

Baru saja, malam itu, kami berdiskusi mengenai kehidupan pekerjaan yang selama ini saya jalani. Saya selalu merasakan kurang, dan selalu bertanya-tanya, mengapa saya selalu merasa kurang berkat Tuhan ? Apakah aku hidup kurang bersyukur ? Atau malah, ada pertanyaan mendasar lainnya yang tidak bisa aku jawab sendiri. Dalam kebingungan, saya membaca kembali buku ini, dengan harapan saya bisa cepat tidur dan melupakan semuanya. Nyatanya, saya menemukan hal lain, yang mungkin juga menjadi jawaban atas pertanyaan kita bersama.

Pertama, pertanyaan dasar yang terjawab. Apakah tujuan kita hidup ? Tujuan kita hidup, kembali kepada mengapa kita diberikan kehidupan ? Ternyata, apa pun kita, bagaimana pun kita hidup, keadaan hidup yang kita alami, semuanya merupakan karya Tuhan. Oleh karena tujuan Allah hanya satu hal, yaitu Allah ingin agar kita hidup melayani Tuhan. Sebelum Allah menciptakan kita, Dia telah memutuskan apa yang akan kita alami dan lakukan di dunia ini, dan Allah dengan persis merencanakan apa yang akan kita perbuat untuk melayani Dia. Dan selanjutnya, ini yang menarik, Allah membentuk kita untuk tugas-tugas tersebut. Kita ada sebagaimana kita ada, karena kita dijadikan untuk pelayanan khusus. Jadi dengan jelas, hidup kita tidak mengalir begitu saja, Tuhan telah mengaturnya, untuk tujuan muliaNya. Allah tidak pernah memboroskan sesuatu, Dia tidak akan memberikan kita kemampuan, minat, talenta, karunia, kepribadian, dan pengalaman-pengalaman kehidupan jika Dia tidak bermaksud untuk menggunakannya untuk kemuliaanNya. Saya terhenyak. Ternyata tujuan hidup yang selama ini saya canangkan, jelas-jelas salah. Tujuan hidup saya tidak sejalan dengan Allah. Bagaimana mau sejalan kalau tujuan hidup saya adalah "Agar saya tidak hidup susah lagi". Pengalaman hidup masa kecil yang pahit dan susah menjadikan tujuan hidup saya tidak sesuai dengan tujuan hidup yang Allah buat untuk saya. Jadi rupanya, selama ini saya mengalami kesulitan hidup, Allah ingin membentuk saya. Dan proses itu berjalan terus hingga sekarang. Baik, Tuhan, saya akan merevisi tujuan hidup saya ! Bagaimana dengan Anda ?

Kedua, tujuan telah ada, sekarang bagaimana mencapai tujuan itu ? Akal pikiran kita kembali berkata, tujuan kita hidup adalah melayani Allah, kemudian apakah artinya dalam hidup saya ini, saya akan melayani Allah dengan bergereja, menjadi aktifis, menjadi pelayan Firman, menjadi penatua dll ? Dangkal sekali apabila saya berpikiran demikian. Allah kita telah memberikan kita banyak hal, kemampuan dan minat - setiap kita pasti memiliki 2 hal ini. Dan 2 hal inilah yang dapat kita mulai pertama kali. Dengan minat yang kita miliki, pasti kita memiliki ketertarikan tertentu pada satu bidang tertentu. Dengan kemampuan yang kita miliki, pasti kita bisa melakukan suatu hal tertentu. Tidak semua hal dapat kita lakukan dengan kepala dan tangan - kaki kita, tapi kita dapat melakukan satu hal yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita dengan hasil yang sangat baik ! Inilah motivasi pelayanan kita. Karena kita melakukannya dengan minat, maka keefektifan akan tercapai. Kapanpun kita melakukan apa yang Allah tetapkan bagi kita untuk senang melakukannya, kita melakukannya dengan baik. Hasrat yang kuat membawa kepada kesempurnaan. Artinya, dalam melayani Allah, kita dapat melakukan sesuai dengan kemampuan dan minat yang kita miliki. Tidak semua orang dapat mempersiapkan program, mempersiapkan ruangan, mempersiapkan liturgi, memasang sound system, mengajar sekolah minggu, mengajar musik, memimpin biduan, mengetik dengan cepat,.. Allah telah mempersiapkan masing-masing kita dengan kemampuan dan minat masing-masing, yang saling berbeda, tetapi dibentuk, diarahkan untuk suatu tujuan Allah. Dalam kesibukan kita sehari-hari, ada yang sibuk menjadi karyawan accounting, bagian kurir, satpam, jualan gado-gado, menjadi guru, tukang elektronik, jual-beli mobil, semuanya itu Tuhan pakai, dan Tuhan persiapkan untuk melayani Allah, melayani umat Allah satu dengan yang lain. Yang mahir accounting bisa membantu gereja dan orang lain menghitung dengan cermat, sang kurir pandai menyetir mobil - membantu pelawatan di hari minggu, satpam memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar - membantu koordinasi kegiatan, penjual gado-gado - mempersiapkan konsumsi komisi, si guru mengajar sekolah minggu, tukang elektronik menjadi petugas sound system, jual-beli mobil membantu jemaat yang ingin menjual mobil, sadarkah kita akan hal itu , ternyata banyak hal yang dapat kita buat untuk Tuhan dan jemaat gereja kita. Intinya, apa yang mampu saya kerjakan, akan saya kerjakan. Dan ternyata dalam keseharian saya, Tuhan terus menggunakan apa yang saya mampu, apa minat saya, dan karunia lainnya yang saya miliki - untuk mencapai tujuan Allah. Bagaimana dengan Anda ?

Ketiga, saya sering merasakan "tidak enak" dengan orang lain pada saat bekerja, pada saat melayani Allah. Kenapa ? Allah sendiri menciptakan kita tidak sama satu dengan lainnya. Kita berbeda, tetapi dibentuk untuk satu tujuan yang sama. Kita ternyata membutuhkan perbedaan itu. Kepribadian yang berbeda-beda ini akan mempengaruhi bagaimana dan dimana kita akan menggunakan karunia-karunia rohani dan kemampuan kita. Yang jelas harus dipahami, apakah kita memahami diri kita dengan baik ? Kemudian apakah kita juga memahami orang lain dengan baik ? Saya terus terang suka kelihatan menonjol, suka persaingan, dan suka melakukan segala sesuatu dengan cara saya sendiri, kurang cermat dan sering tergesa-gesa. Itulah saya. Kemudian kepribadian rekan kerja saya, yang sangat teliti, mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, tetapi sering mengalah, dan tidak suka bersaing dengan saya, itulah rekan saya. Saya meneladani darinya bagaimana bekerja dengan teliti, demikian juga dia kepada saya. Ke"tidak-enakan" yang ada, ternyata dapat kami atasi dengan baik, dengan saling memahami, bahwa kami memang berbeda, tetapi kami memiliki maksud yang sama, tujuan yang sama. Ingat, yang kita layani adalah Allah - kita melayani sesama kita untuk Allah. Kita bekerja juga untuk Allah - melalui dan bersama dengan sesama kita. Kita menggunakan waktu juga untuk Allah - melalui dan bersama dengan Allah dan sesama kita. Bagaimana dengan Anda ?

Keempat, Tuhan, saya telah mengalami banyak hal, apakah maksud dari semua ini ? Tuhan memanfaatkan pengalaman-pengalaman hidup yang kita alami. Lihat dan kajilah :
Apa yang dapat saya pelajari dari pengalaman-pengalaman keluarga ?
Apa yang dapat saya pelajari dari pengalaman-pengalaman sekolah dan berkuliah ?
Apa yang dapat saya pelajari dari pengalaman-pengalaman bekerja ?
Apa yang dapat saya pelajari dari pengalaman-pengalaman rohani ?
Apa yang dapat saya pelajari dari pengalaman-pengalaman pelayanan ?
Apa yang dapat saya pelajari dari pengalaman-pengalaman menyakitkan ?
Semua ini kita buat daftarnya. Apa yang paling sulit kita tulis ? Tentunya pengalaman menyakitkan kita.. Padahal, dari pengalaman menyakitkan inilah Tuhan seringkali mengajarkan banyak hal kepada kita. Menyakitkan buat saya mengingat masa kecil yang menyulitkan dimana papa saya meninggalkan kami berempat dengan mama. Tapi ternyata, pengalaman itulah yang membentuk saya. Dan jelas saya ingat, bagaimana gereja dan warga gereja membantu kami, oom dan keluarga membantu kami, meskipun tidak sedikit yang mencemooh dan mengejek kami. Tapi kami jadi memiliki tekad yang kuat untuk mengasihi lebih sungguh satu dengan yang lain, sebagaimana Tuhan menjaga kami di waktu kami kecil. Kami jadi mengerti bagaimana Tuhan menyertai kami belajar, dan mengangkat kami dari tiap kesulitan yang kami hadapi. Dan hasilnya luar biasa, tidak ada dari kami pun yang pernah menyangka kami dapat menempuh pendidikan di sekolah dan universitas terbaik. Allah dengan sengaja mengizinkan kita mengalami penderitaan-penderitaan yang menyakitkan untuk melengkapi kita bagi pelayanan kepada orang lain. Jika kita benar-benar rindu untuk dipakai oleh Allah, kita harus memahami sebuah kebenaran yang hebat: pengalaman-pengalaman yang paling kita benci atau sesali dalam kehidupan kita, yaitu pengalaman-pengalaman yang ingin kita sembunyikan dan lupakan, merupakan pengalaman-pengalaman yang Allah ingin kita gunakan untuk menolong orang lain. Pengalaman-pengalaman inilah "pelayanan kita" ! Siapa yang lebih baik menolong orang terkena narkoba - apabila bukan orang yang pernah mengalami dan keluar dari pengaruhnya . Siapa yang lebih baik menolong orang yang hamil di luar nikah kalau bukan orang yang mengalaminya dan telah berhasil memperbaiki hidupnya di hadapan Allah. Siapa yang lebih baik menolong orang susah - apabila bukan orang yang telah bersyukur atas penyertaan Tuhan senantiasa dalam hidupnya. Bagaimana dengan Anda ?

Kelima, baik tujuan - cara mencapai - hambatan dan gangguan mencapai tujuan, telah saya lihat dan pelajari, sekarang bagaimana memulainya ?
Mulailah dengan mengevaluasi / membuat daftar karunia dan kemampuan Anda ..
Daftar karunia yang saya miliki ...
Daftar kemampuan yang saya miliki ...
Apakah yang paling senang saya lakukan ?
Kapankah saya merasa benar-benar hidup ?
Apakah yang sedang saya kerjakan ketika saya tidak ingat waktu ?
Apakah saya suka rutinitas atau variasi ?
Apakah saya lebih terbuka atau tertutup ?
Apakah saya pemikir atau perasa ?
Mana yang lebih saya nikmati ? Persaingan atau bekerjasama ?
Tanya pendapat orang lain tentang diri Anda, jangan harapkan pujian, mintalah mereka dengan jujur menyampaikan yang sebenarnya !
Dalam bidang apakah, saya melihat hasil dalam kehidupan saya yang dipertegas oleh orang lain ?
Pada bidang apakah saya telah berhasil ?
Kemudian MULAILAH. Mulailah melayani, saya bisa menyanyi dan mengajar - maka sekolah minggu saya pilih. Teman saya suka dunia elektronik - maka jadilah dia petugas sound system. Adik saya suka menyanyi - maka jadilah dia anggota PS Gabungan. Rekan saya pandai keuangan - jadilah dia anggota tim sar-pras gereja. Oom saya pandai membuat presentasi - jadilah dia spesialisasi presentasi video di gereja. Banyak sekali ternyata apa yang kita miliki dapat segera kita mulai sebagai dasar untuk melayani. Jangan tunggu-tunggu lagi.
Setelah kita melayani, kaji kembali daftar pertanyaan point 1 diatas. Kemudian ambil sari dari pengalaman-pengalaman yang selama ini kita alami.
Mengenali diri kita, berarti juga kita mengenali keterbatasan kita. Tidak seorang pun bagus dalam segala bidang. Jadi dengan daftar dan evaluasi di atas, kita dapat menentukan SPESIALISASI kita - juga dalam melayani Allah. Allah ingin kita senang dengan apa yang kita miliki, termasuk juga spesialiasi pelayanan kita, jangan mulai membanding-bandingkan pelayanan kita dengan orang lain, atau mencoba mencocokkan pelayanan kita dengan orang lain. Karena tetap, bagaimana berbeda kita melayani Allah satu dengan lainnya, Allah memang telah mempersiapkan semuanya itu. Kita tidak usah ambil pusing dengan komentar dan kritik orang lain, tetaplah melayani Allah. Allah ingin kita menggunakan sebaik-baiknya apa yang kita miliki, dan juga mengembangkan terus kemampuan kita. Dulu saya hanya seorang petugas sound system yang malu tampil di depan umum, sekarang Allah telah mengijinkan saya menjadi liturgos kebaktian, bagaimana bisa ? Karena Allah senantiasa membantu kita berkembang. Manfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan apa yang kita miliki, dan pertajamlah terus kemampuan dan minat kita. Bagaimana dengan Anda ? Kapan Anda mau memulai ?

Keenam, sekarang saya telah mulai melayani Allah, dalam pekerjaan, keseharian dan di gereja, bagaimana baiknya saya harus bertindak ? Kita melayani Allah dengan melayani orang lain. Inilah sebabnya, setiap saat sebenarnya kita ditantang untuk melayani Allah. Walaupun kita telah mengetahui dengan baik 'modal' yang kita miliki untuk melayani Allah, tetap yang terpenting adalah hati kita yang melayani Allah. Allah membentuk kita untuk pelayanan, bukan untuk mementingkan diri sendiri. Nach, disinilah muncul istilah pelayan yang sejati. Semua dari kita bisa dan mampu melayani Allah, tapi apakah kita memiliki kepekaan yang besar untuk melayani Allah dengan setia, tidak mengenal waktu, tidak mempermasalahkan siapa dan apa yang kita layani, tidak meributkan sesuatu yang Allah sebenarnya telah siapkan. Seringkali kita berkutat dengan rutinitas. Saya ingat bagaimana saya merasakan kejemuan pelayanan karena saya terikat dengan rutinitas sebagai penatua, dari rapat satu ke rapat lainnya, tiap minggu melayani, kesibukan mengejar target program, sehingga saya lupa, siapa yang saya layani - saya ribut untuk urusan waktu, administrasi, keuangan, siapa yang bertugas, jangan si A, jangan si B, dan mendengarkan jemaat yang mau begini mau begitu - lupa yang kita layani adalah Allah sang Pelayan sejati yang telah memberikan contoh.
Pelayan sejati memberikan diri mereka untuk melayani, siap sedia, melakukan apa yang diperlukan bahkan ketika rasanya tidak aman. Kita sering ribut repotnya melawat karena tidak ada mobil gereja, supir gereja tidak masuk, yang kita cari selalu melayani dengan nyaman! Kita mengatur waktu kita, agar kita nyaman, padahal Allah meminta kita siap sedia setiap saat !
Pelayan sejati memperhatikan kebutuhan, selalu siap sedia untuk berbagai cara menolong orang lain. Kita kehilangan banyak kesempatan untuk melayani karena kita kurang peka dan sigap. Saya ingat seringkali sewot karena memperhatikan dan meributkan hal-hal kecil yang saya pikir untuk mencari perhatian orang lain, padahal sayalah yang kurang peka. Kesempatan-kesempatan untuk melayani akan berlalu dengan cepat, kadang tidak pernah kembali lagi. Mungkin kita hanya akan memiliki kesempatan sekali, jadi gunakanlah itu.
Pelayan sejati melakukan yang terbaik dengan apa yang mereka miliki. Para pelayan tidak mencari alasan, menunda atau menunggu keadaan yang lebih baik. Allah berharap kita melakukan apa yang kita bisa, dengan apa yang kita miliki, dimanapun kita berada. Salah satu alasan mengapa banyak orang tidak pernah melayani karena mereka takut mereka tidak cukup baik untuk melayani. Adik saya takut karena tidak pernah melayani, sampai suatu ketika mendapatkan kesempatan melayani menjadi pelatih gerak dan lagu, dan ternyata hasilnya, dia bisa memberikan sesuatu yang baik. Saya merasa tidak pernah menjadi ketua panitia Natal, ketika menerima tugas itu, takut luar biasa. Tapi toch, hasilnya juga Tuhan buat baik untuk semua. Hampir segala sesuatu yang kita lakukan dikerjakan dengan kurang baik pada saat pertamakalinya, tapi inilah cara kita belajar. Saya masih ingat ketika pertama kali mengajar anak sekolah minggu berdoa, mereka menolak semua. Ketika saya mencoba berminggu-minggu menguraikan cara dan isi doa yang harus mereka bawakan, dan kami mencobanya bergantian satu dengan yang lain, akhirnya sekarang kami telah terbiasa untuk berdoa dan mendoakan.
Pelayan sejati mengerjakan tugas dengan dedikasi yang sama. Apapun yang kita kerjakan, kita harus melakukannya dengan sepenuh hati. Tugas-tugas kecil seringkali menunjukkan kebesaran hati. Dan seringkali, kesempatan-kesempatan besar sering menyamar dalam tugas-tugas kecil. Saya ingat salah satu anak sekolah minggu yang sangat malu tampil di depan kelas pada awalnya, kemudian kami belajar dalam diskusi kelompok selama berminggu-minggu dengan tugas-tugas sederhana, dan hasilnya saya bisa lihat dia tampil sebagai liturgi keluarga di kebaktian umum kita dengan berani dan baik.
Pelayan sejati setia pada pelayanan mereka. Para pelayan menyelesaikan tugas mereka, memenuhi tanggung jawab mereka, memegang janji mereka, dan menyelesaikan komitmen mereka. Mereka tidak meninggalkan pekerjaan separuh selesai, dan mereka tidak berhenti ketika mereka patah semangat. Mereka bisa dipercayai dan bisa diandalkan. Saya salut pada pelaksanaan program-program kerja kita yang seringkali kelihatannya kurang diminati jemaat karena jumlah jemaat yang hadir sedikit, tetapi tetap kita setia menjalankannya.
Pelayan sejati tetap rendah hati.. Para pelayan tidak berpromosi atau menarik perhatian untuk diri mereka sendiri. Karena mereka hidup untuk dipandang Allah, bukan orang lain.

Ketujuh, apa yang seharusnya selalu ada dalam pikiran saya sebagai seorang yang melayani Allah ? Saya berubah, saya tidak sama dengan saya yang dulu sebelum saya mencoba melayani Allah. Allah mengijinkan perubahan itu terjadi, karena Allah membentuk saya, tidak hanya dalam sikap, tetapi juga pola pikir. Apa yang seharusnya saya pikirkan ?
Pelayan lebih memikirkan orang lain daripada diri mereka sendiri. Inilah kerendahan hati yang sejati. Seringkali pikiran kita berkata " kita melayani supaya orang lain menyukai kita, kagum, atau mencapai tujuan kita sendiri " Padahal, pelayan sejati tidak berusaha memanfaatkan Allah demi tujuan-tujuan mereka. Mereka membiarkan Allah memakai mereka untuk tujuan-tujuanNya.
Pelayan berpikir seperti pengelola bukan pemilik. Allah memiliki segalanya, dan kita harus berpikir bagaimana kita mengurus 'segala' yang telah Allah berikan kepada kita ? Untuk menjadi seorang hamba atau pelayan sejati, kita harus menyelesaikan masalah uang dalam hidup kita. Di sinilah saya pernah terjebak. Hidup untuk pelayanan dan hidup untuk uang tidak dapat digabungkan. Allah menuntut komitmen penuh, bukan kesetiaan paruh waktu. Dan uang memiliki potensi besar menggantikan posisi Allah dalam kehidupan kita. Banyak orang yang mau melayani setelah 'urusan uangnya' tidak menjadi masalah. Ini kesalahan besar. Demikian juga apabila motivasi melayani adalah agar Allah mencurahkan berkat 'uang'Nya. Sesungguhnya, cara kita mengelola uang kita mempengaruhi seberapa banyak Allah bisa memberkati kehidupan kita. Oleh karena itu, jadi pengelola bukan pemilik. Karena Allah-lah sang pemilik. Kita ini hanyalah pengelola. Mengelola semua yang Allah berikan, waktu, tenaga dan uang untuk kemuliaan Allah.
Pelayan berpikir tentang pekerjaan mereka bukan tentang apa yang dikerjakan orang lain. Kita harus berpikir apa yang kita kerjakan, bukan yang orang lain kerjakan. Tidak ada tempat untuk iri hati, ketika kita sibuk melayani, kita tidak punya waktu untuk mengkritik. Yang menilai pekerjaan kita bukanlah orang lain, tetapi Allah sendiri.
Pelayan mendasarkan identitas mereka di dalam Kristus. Apa pun yang dilakukan seorang pelayan, dia menyadari benar siapa Kristus dan artiNya bagi hidup mereka. Oleh karena itu, piagam, penghargaan dan ukuran-ukuran yang diberikan orang lain tidak ada artinya. Semakin dekat dengan Yesus, maka semakin sedikit kita perlu mempromosikan diri kita sendiri, inilah kerendahan hati Kristus yang nyata.
Pelayan memikirkan pelayanan sebagai sebuah kesempatan, bukan sebuah kewajiban. Kesempatan untuk menolong, memenuhi kebutuhan, dan mengerjakannya dengan sukacita. Inilah melayani Tuhan dengan sukacita. Karena mereka bersyukur atas kasih karuniaNya, mereka tahu bahwa melayani merupakan pemanfaatan tertinggi dari kehidupan, dan Allah akan memberikan upah atas hal itu. Bagaimana dengan yang Anda pikirkan ?

Kedelapan, akhirnya, dalam perjalanan melayani Allah, seringkali saya merasakan lemah, tidak sanggup, apakah Allah turut bekerja di dalamnya ? Ya, Allah menggunakan kelemahan kita, ketidaksanggupan kita, ketakutan kita, kekuatiran kita, dan Allah mau menunjukkan disanalah Dia akan menguatkan, menyanggupkan, membebaskan kita. Dia tidak hanya menggunakan kekuatan kita, tetapi seringkali Dia juga menggunakan kelemahan kita. Saya merasa tidak sanggup untuk memimpin tim kepanitiaan - karena selama ini saya hanya memainkan peranan kecil sebagai petugas sound system. Dan akhirnya saya tiba di satu titik dimana saya berdoa dan saya mengakui saya lemah, saya tidak sanggup. Dan Allah mendengar, Dia memimpin semuanya seolah tiada halangan - semua tim bekerja, meskipun ada nada sumbang, tapi saya tahu, Tuhan yang memimpin. Kemudian, dalam hidup saya, setelah 2 tahun bekerjasama dengan orang lain dalam usaha kecil, saya mengambil keputusan untuk memulai usaha kecil saya sendiri. Saya kembali merasakan kelemahan dan ketidaksanggupan atas ketidakstabilan usaha kecil saya, dan semua kelemahan ini menyebabkan saya bergantung kepada Allah. Saya menyerahkan kepada Allah semuanya, kesulitan keuangan dan utang yang membelit, ketidakstabilan usaha ke dalam tangan kuasaNya. Kelemahan-kelemahan ini juga mencegah kesombongan. Saya ingat tahun lalu dengan bangganya kami melayani perusahaan-perusahaan besar dan menceritakannya ke banyak orang. Dengan bangganya kami bersombong karena memiliki akses ke perusahaan besar dan mengerjakan proyek-proyek mereka. Tapi kemudian itu tidak menghasilkan apa-apa, hanya kerugian finansial dan waktu yang kami alami, karena kami bergantung kepada manusia, bukan kepada Allah yang hidup. Kesulitan dan kelemahan yang saya hadapi semakin mendekatkan saya kepada Allah. Dan semua ini memacu saya untuk lebih baik lagi bersimpati dan melayani Allah.
Dalam suatu kesempatan di pelayanan kami sebagai guru sekolah minggu, kami menghadapi masa-masa dimana segala pelayanan kami rasanya hambar, kami saling curiga, kami tidak dapat bekerjasama. Kami berkumpul, bersekutu, dan kami mencoba membuka diri, dengan jujur kelemahan-kelemahan kami ungkapkan. Dan kami berusaha merumuskan hal yang lebih baik lagi untuk pelayanan kami kepada Allah. Ketika salah seorang diantara kami mengungkapkan kegagalan, perasaan, keputusasaan dan ketakutan, resikonya adalah dia merasa ditolak. Tetapi keuntungannya, keterbukaan memerdekakan emosi, membuka diri membuat tekanan berkurang, kecemasan kita hilang, dan inilah langkah menuju kemerdekaan. Kerendahan hati bukanlah merendahkan diri Anda atau menyangkali kekuatan Anda, melainkan jujur tentang kelemahan Anda. Semakin jujur, semakin banyak kasih karunia Allah yang kita terima. Karena itulah, Allah memakai kelemahan-kelamahan kita. Allah memakai kelemahan-kelemahan kita dan mengubahnya menjadi kekuatan yang lebih hebat lagi. Bagaimana dengan Anda ?

Akhirnya, kedelapan hal di atas saya ketikkan di pagi harinya sebagai hasil penemuan saya atas buku kecil karya Tuhan ini untuk memulai, memperbaiki dan meningkatkan pelayanan saya dan Anda. Tuhan memberkati kita.